Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dengan melihat dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh parah ahli diatas
maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
perusahaan dalam mengukur prestasi perusahaan dan mengunakan modal secara efektif dan
efisien demi tercapainya tujuan perusahaan
Anggaran yang dijalankan dalam satu tahun anggaran bisa terjadi penyimpangan
(selisih) dalam realisasinya. Penyimpangan tersebut bisa jadi karena kesalahan hitung atau
karena situasi dan kondisi pada saat dijalankannya program tersebut berbeda dengan pada
saat program tersebut ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan maka perlu dianalisis sebab-
sebab terjadinya penyimpangan dan cara apa yang harus dilakukan untuk masa yang akan
datang. Bab ini menguraikan analisis laporan kinerja yang dilakukan dalam suatu tahun
anggaran.
.
SECARA KHUSUS
Secara lebih khusus adanya varian-varian yang merugikan karena adanya perbedaan dengan
standar yang telah ditetapkan dengan biaya-biaya yang terjadi sesungguhnya.
Tenaga kerja langsung
Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tenaga kerja langsung, yaitu :
Standar tarif upah langsung
Standar waktu (jam) kerja langsung.
1. Selisih harga
Varian yang menguntungkan yang disebabkan oleh selisih harga, yaitu :
Adanya fluktuasi harga pasar
Kontrak jangka panjang yang menguntungkan
Pembelian dari pemasok yang lokasinya menguntungkan
Pembelian dalam jumlah yang ekonomis
Dapat memanfaatkan kesempatan potongan pembelian
Kurangnya faktor-faktor internal yang mengakibatkan pembelian bahan baku yang
mendadak (rush purchase) karena danya perencanaan yang baik.
2. Selisih kuantitas
Selisih kuantitas bahan baku yang menguntungkan karena kuantitas bahan baku yang dipakai
lebih kecil dibandingkan dengan kuantitas standar di dalam pengolahan produk, yaitu:
Perubahan dalam rancangan produk, mesin, peralatan atau metode pengolahan produk
yang lebih baik dan lebih kecil dari standar sehingga terjadi selisih kuantitas bahan baku yang
lebih kecil.
Pemakaian bahan baku substitusi yang menguntungkan
Pengawasan yang lebih baik terhadap karyawan
Memadainya kondisi peralatan dan mesin
Pengaturan mesin dan peralatan yang lebih baik
1. Selisih kapasitas
BOP variabel disebabkan adanya selisih kapasitas pabrik secara keseluruhan. Varian ini
merugi berarti sebagian kapasitas normal yang tersedia tidak dipakai atau menganggur. Hal
ini berhubungan dengan elemen BOP tetap. Penyebabnya secara umum berasal dari luar
perusahaan (eksternal) yang umumnya tidak dapat dikendalikan oleh departemen dimana
timbul selisih tersebut, sehingga selisih kapasitas ini menjadi tanggng jawab manajemen
puncak.
2. Selisih anggaran
Umumnya terjadi pada elemen-elemen BOP, yaitu perbedaan antara BOP yang sesungguhnya
dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Selisih anggaran ini dapat
dikendalikan oleh departemen dimana timbul selisih.
3. Selisih efisiensi
Yaitu perbedaan antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya yang dipakai untuk
mengolah produk dikalikan tarip total overhead pabrik. Penyebab selisih efisiensi adalah
elemen BOP tetap dan elemen BOP variabel yang menunjukkan kinerja perusahaan secara
efisiensi atau tidak. Berdasarkan patokan efisiensi ini, maka BOP akan menguntungkan bila
kapasitas yang sesungguhnya lebih kecil dengan kapasitas seharusnya (standar).
Analisa kinerja perusahaan pada satu bulan pertama dapat dibandingkan untuk
memperkirakan pelaksanaannya dalam satu tahun. Perbandingan tersebut tidak terlalu
dipengaruhi oleh penyimpangan yang terjadi dalam satu bulan, hal itu tidak menjadi masalah
bagi perusahaan.
Beberapa alasan yang nyata antara lain :
1. Kinerja aktual pada awal tahun tersebut dapat diperbaiki pada bulan-bulan selanjutnya
dengan melakukan standar evaluasi. Sebagaimana beberapa penyebab pada masing-masing
varian biaya yang disebutkan diatas, maka untuk memenuhi target laba tahunan yang
diharapkan dapat dilakukan dengan mengubah beberapa kebijakan seperti : kebijakan dalam
pembagian deviden, kebijakan pengeluaran, kebijakan untuk mendapatkan tambahan kas, dan
kebijakan pengeluaran atau meningkatkan penjualan secara bertahap.
2. Secara manajerial, dengan menematkan beban nyata kepada para manajer unit bisnis dan
menunjukkan kecenderungan yang tidak berkesinambungan atau tidak menentu dalam hal
jumlah produksi, margin laba, dan biaya, maka para manager bisnis akan berusaha membuat
estimasi yang realistis, walaupun sulit untuk dilakukan, sehingga manajer unit bisnis akan
cenderung untuk optimis terhadap kinerja bulan-bulan mendatang.
3. Dengan pelaporan kinerja aktual yangbaik, maka akan memudahkan dalam membuat
analisa keuangan.
Maka dalam menganalisa varian untuk menunjukkan kinerja keuangan tahunan sebaiknya
dilengkapi dengan :
Penjelasan naratif bersamaan dengan laporan kinerja. Karena dalam laporan kinerja tidak
menjelaskan mengapa varian tersebut muncul dan tindakan apa yang telah diambil untuk
mengatasinya.
Penggunaan teknik statistika jika proses produksi dilakukan berulang secara teratur.
230.00
Margin Kontribusi 292.000 0 62.000
(75.000 (75.0
Overhead Tetap ) 00) -
155.00
Laba Kotor 217.000 0 62.000
(65.000 (60.0
Biaya Penjualan ) 00) (5.000)
(35.000 (30.0
Biaya Administrasi ) 00) (5.000)
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa divide ini memperoleh selisih menguntungkan
Rp52.000,00 karena laba sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan laba yang
dianggarkan. Besarnya selisih ini terutama diakibatkan karena pendapatan sesungguhnya
lebih besar dibandingkn dengan yang dinggarkan. Laporan kinerja seperti ini tidak dapat
menunjukkan sebab-sebab terjadinya selisih pendapatan tersebut. Juga, selisih yang lain.
Sehingga secara keseluruhan lapora tersebut tidak memberikan manfaatdimasa yang akan
datang, bahkan mungkin malah membingungkan. Laporan yang lebih baik seharusnya
menguraikan sebab-sebab terjadinya selisih dan bagaimana dampaknya terhadap laba,
sehingga selisih harus diuraikan dari tingkatan tertinggi yaitu selisih laba, sampai dengan
tingkatan paling bawah sebagai penyebab terjadinya selisih. Selisih yang disusun secar
hirarkis, dapat dilihat pada Gambar 10.2. Dari gambar tersebut dapat diketahui, pertama kali
ditentukan kinerja unit usaha secara keseluruhan, yang merupakan selisih antara laba
sesungguhnya yang dicapai dengan anggaran laba. Kemudian selisih ini dibagi ke dalam
selisih pendapatan dan selisih biaya. Selisih pendapatan dibagi menjadi dua selisih yaitu
selisih volume dan selisih harga jual, untuk unit usaha secara keseluruhan dan untuk pusat
pendapatan dari unit usaha. Selisih volume dapat dibagi lagi menjadi dua selisih yaitu selisih
pangsa pasar dan selisih volume industri. Selisih pendapatan juga dapat dianaisis berdasarkan
daerah penjualan. Sedangkan selisih biaya dibagi menjadi dua, yaitu biaya produksi dan biaya
non produksi. Selisih biaya produksi dibagi ke dalam pabrik atau bagian dalam pabrik,
sehingga memungkinkan untuk mengidentifikasi setiap selisih dengan manajer yang
bertanggung jawab secara individual.
Gambar 10.2
Kerangka kerja untuk melakukan analisis selisih yang terjadi menggunakan ide-ide
sebagai berikut:
Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan manajer
individual yang bertanggungjawab untuk itu. Analisis jenis ini adalah alat yang sangat
ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini:
-----Gambar 10.4
Varians Bauran dan Volume : Seringkali varians bauran dan volume tidak dipisahkan.
Persamaan untuk gabungan keduanya adalah :
Varians bauran dan volume=( Volume aktualVolume yang dianggarkan )
Perhitungan besarnya selisih campuran dan volume Divisi MBA dapat dilihat pada
Gambar 10.5 Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa besarnya selisih adalah Rp
150.000,00 menguntungkan.
Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang
dianggarkan.
Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang
diasumsikan dalam anggaran.
*Karena setiap produk memperoleh kontribusi per unit yang berbeda, maka penjualan
proporsi produk yang berbeda dari yang di anggarkan akan menghasilkan suatu
varians. Jika unit bisnis tersebut memiliki bauran yang lebih kaya (contoh: proposi
produk yang lebih tinggi dengan margin kontribusi yang tinggi), laba aktual akan
lebih tinggi dari yang dianggarkan dan jika unit bisnis tersebut memiliki bauran yang
lebih ramping maka laba akan menjadi rendah. Karena varians volume dan bauran
bersifat gabungan, maka teknik untuk memisahkan keduanya adalah sesuatu yang
bersifat arbitrer. Yang diperjelas dibawah ini.
Varians Bauran : untuk masing-masing produk diperoleh persamaan :
Varians Volume : dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari
gabuangan antara varians bauran dan varians volume.
Analisis pendapatan diperluas untuk memisahkan selisih volume dan campuran menjadi
jumlah yang disebabkan oleh perbedaan pangsa pasar dan yang disebabkan oleh perbedaan
pangsa pasar dan yang disebabkan perbedaan volume industri. Prinsipnya adalah manajer
unit usaha bertanggungjawab terhadap pangsa pasar tapi tidak bertanggungjawab terhadap
pangsa pasar tapi tidak bertanggungjawab terhadap volume industri karena volume industri
ini dipengaruhi oleh keadaan ekonomi secara luas. Untuk menghitung besarnya kedua selisih
ini diperlukan data industri yang lengkap seperti tertera pada Gambar 10.9. bagian A dan B.
gambar
persamaan berikut ini diunakan untuk memisahkan pengaruh penetrasi pasar dari volume
industri atas selisih volume dan campuran :
Selisih pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara individual dan secara total.
Perhitungan selisih tersebut dapat diketahui bahwa besarnya selisih pangsa pasar adalah Rp.
104.000,00 menguntungkan. Ini berarti penetrasi pasar lebih lebih baik dibandingkan dengan
anggarannya. Sedangkan sisanya sebesar Rp. 46.000,00 menunjukkan bahwa volume industri
kita ternyata lebih baik dari yang dianggrakan.
Penetrasi Pasar dan Volume Industri : Salah satu perluasan dari analisis laba adalah
untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh
perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam
volume produksi. Prinsipnya adalah bahwa manager unit bisnis bertanggungjawab
alas pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industry karena
hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Untuk membuat perhitungan
ini, data penjualan industry harus tersedia. Persamaan berikut ini digunakan untuk
memisahkan dampak penetrasi pasar dari volume industry untuk varians bauran dan
volume:
Penjualan aktual
Volume Industri
Varians Pangsa Pasar=
Dari gambar tersebut dapat diketaui bahwa besarnya selisih biaya variabel selama bulan
Januari adalah Rp.13.000,00 tidak menguntungkan. Jumlah selisih tersebut terdiri dari: Bahan
Baku sebesar Rp.11.000,00 tidak menguntungkan, tenaga kerja sebesar Rp.12.000,00 tidak
menguntugkan, dan overhead variabel sebesar Rp. 10.000,00 menguntungkan. Lebih lanjut
selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead
variabel dianalisis untuk mencari penyababnya. Pembahasan tentang hal ini dapat diperoleh
pada buku-buku Akuntansi Manajemen.
Ringkasan Selisih
Selisih yang terjadi beserta penyebabnya kemudian dilaporkan kepada manajemen sebagai
dasar untuk melakukan penyempurnaan. Contoh laporan selisih kepada manajemen dapat
dilihat pada Gambar 10.12.
Gambar
2.4 Varians Dalam Praktek
Periode Waktu Dari Perbandingan
Dalam contoh sebelumnya perbandingan antara laba sesungguhnya dengan laba yang
dianggarkan dilakukan secara bulanan. Beberapa perusahaan menggunakan kinerja
untuk tahun ke tanggal sebagai dasar perbandingan. Sebagai ilustrasi, untuk periode
yang berakhir 30 juni, akan digunakan jumlah yag sesungguhnya dan dianggarkan
selama enam bulan yang berakhir 30 Juni. Perusahaan lain membandingkan anggaran
dan realisasinya sela satu tahun. Jumlah sesungguhnya untuk laporan yang disiapkan
pada 30 juni terdiri dari jumlah sesungguhnya untuk enam bulan pertama ditambah
estimasi penjualan dan biaya untuk enam bulan berikutnya.
Manajer puncak membutuhkan estimasi realitik dari laba untuk tahun tersebut, baik
karena disebabkan kebutuhan akan perubahan kebijakan dividen, memenuhi kas
tambahan, atau mengubah tingkat pengeluaran biaya kebijakan dan juga karena
estimasi saat ini dari kinerja tahun tersebut kerap dilengkapi untuk analisis keuangan
dan pihak luar lainnya.
Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja aktual
untuk saru tahun penuh menunjukan seberapa dekat manajer unit bisnis
memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Disisi lain kekuatan-kekuatan
yang membuat kinerja aktual berada dibawah anggaran untuk tahun tersebut sampai
dengan tanggal tertentu dapat diperkirakan akan berlanjut di bulan-bulan berikutnya,
sehingga membuat angka akhir berbeda secara signifikan dari jumlah yang
dianggarkan. Mendapatkan estimasi yang realistis tidak mudah. Manajer Unit bisnis
cenderung optimis terhadapa kemampuan mereka untuk berkinerja dibulan-bulan
selanjutnya, karena bila mereka pesimis, maka hal tersebut akan membuat
kemampuan mereka untuk mengelolah diragukan.
Fokus Pada Margin Kotor
Analisis varians dilakukan dengan mensubtitusi margin kotor untuk harga jual dalam
persamaan pendapatan. Margin Kotor adalah selisih antara harga jual aktual dengan
biaya produksi standar.
Pada banyak perusahaan perubahan harga ataupun faktor lain diharapkan akan
membawa perubahan harga jual, dan tugas manajer pemasaran adalah untuk
memperoleh laba kotor yang dianggarkan. Kebijakan seperti ini khususnya penting
pada periode terjadinya inflasi. Analisis selisih pada sistem seperti itu tidak akan
menghasilkan selisih tentang harga jual. Juga, akan ada selisih laba kotor; laba kotor
per unit berbeda antara harga jual dan harga pokok produk.
Hal ini dilakukan dengan mensubstitusi laba kotor untuk harga jual dalam persamaan
pendapatan. Laba kotor merupakan perbedaan antara harga jual sesungguhnya dengan
harga pokok standar. Harga pokok standar hendaknya memasukkan perhitungan
tersebut ke harga pokok produksi yang disebabkan oleh perubahan harga bahan baku
dan tenaga kerja. Standar ini, lebih dari sesungguhnya, biaya yang digunakan atas
ketidakefisienan produksi tidak mempengaruhi organisasi pemasaran.
Full-Cost System
Jika perusahaan menggunakan sistem biaya penuh (full-cost system), maka bai biaya variabel
maupun biaya tetap dimasukkan sebagai elemen persediaan pada biaya standar perunit. Jika
persediaan akhir lebih besar dari pada persediaan awal, beberapa biaya overhead tetap yang
terjadi pada periode tersisa pada persediaan lebih dari mengalirkannya ke harga pokok
penjualan. Sebaliknya, jika persediaan menurun selama periode tersebut, lebih banyak biaya
overhead tetap dikurangkan pada harga pokok penjualan dari pada jumlah sesungguhnya
yang terjadi pada periode tersebut.
Jika tingkat persediaan berubah, dan jika volume produksi sesungguhnya berbeda dari yang
dianggarkan, bagian dari selisih volume produksi dimasukkan dalam persediaan. Juga,
jumlah selisih volume produksi ini harus dihitung dan diaporkan. Selisih ini merupakan
perbedaan biaya tetap produksi yang sesungguhnya dan biaya produksi tetap standar pada
volume bersangkutan.
Jika perusahaan tersebut menggunakan sistem biaya variabel (variabel cost system), biaya
produksi tetap tidak dimasukkan dalam persediaan sehingga tidak ada selisih volume
produksi. Selisih biaya produksi tetap secara sederhana merupakan perbedaan jumlah yang
dianggarkan dengan jumlah sesungguhnya.
Jumlah Rincian
Varians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan pertama, secara total;
kemudian
berdasarkan volume, bauran, dan harga; lalu menganalisis varians volume dan bauran
berdasarkan volume industri dan pangsa pasar. Pada setiap tingkatan ini, varians
tersebut
dianalisis berdasarkan produk individual. Proses dari satu tingkat ke tingkat yang
lainnya
ini sering disebut dengan mengupas bawang yaitu lapisan demi lapisan dikupas, dan
proses tersebut akan terus berlanjut selama rincian tambahan masih dianggap
berharga.
Biaya Teknik dan Biaya Diskresioner
Varians yang menguntungkan dalam biaya teknik biasanya merupakan indikasi dari
kinerja yang baik: yaitu semakin rendah biayanya maka semakin baik kinerjanya. Hal ini
tergantung pada kualifikasi bahwa kualitas pengantaran tepat waktu dinilai
memuaskan. Sebaliknya kinerja dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai
memuaskan apabila beban aktual hamper setara dengan jumlah yang dianggarkan,
tidak lebih tinggi maupun lebih rendah. Hal ini disebabkan karena varians yang
menguntungkandapat mengindikasikan bahwa pusat tanggung jawab tersebut tidak
melaksanakan dengan mencukupi fungsi-fungsi yang disetujui akan dilaksanakan
olehnya. Karena beberapa elemen dalam pusat beban kebijakan secara fakta
merupakan beban teknik (misalnya; fungsi pembukuan dalam organisasi kontroler),
varians yang menguntungkan adalah benar-benar menguntungkan elemen-elemen ini.
Selisih menguntungkan pada biaya teknik biasanya memberikan indikasi kinerja yang baik;
yakni makin rendah biaya maka lebih baik kinerjanya. Sebaliknya, kinerja pusat biaya
kebijakan biasanya dinilai atas dasar kepuasan jika biaya sesugguhnya sama dengan yang
dianggarkan.
Walaupun analisis selisih merupakan cara yag bagus, tetapi ia mempunyai keterbatasan.
Walaupun cara ini menunjukkan dimana selisih itu terjadi tetapi ia tidak menjelaskan
alasan terjadinya selisih dan tidak menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sebagai
tindak lanjutnya.
Tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang terjadi tersebut penting atau tidak
Karena laporan kinerja merupakan kumpulan laporan, penyeimbangan selisih akan
membingungkan pembaca laporan tersebut.
Karena laporan kinrja merupakan kumpulan laporan, maka manajer lebih tergantung
pada keterangan dan ramalan.
Laporan analisis selisih hanya menunjukkan apa yang telah terjadi, tidak
menunjukkan apa pengaruh dimasa mendatang terhadap tindakan yang telah
dilakukan manajer.
Walaupun analisis varians adalah alat yang ampuh, alat tersebut memiliki beberapa
keterbatasan. Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini
mengidentifikasikan dimana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini
terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya. Misalnya, Laporan tersebut munkin saja
menunjukkan adanya varians signifikan yang tidak menguntukan dalam beban pemasaran,
dan mungkin saja mengidentifikasikan varians ini dengan beban promosi penjualan yang
tinggi. Tetapi, laporan tersebut tidk menjelaskan mengapa beban promosi penjualan tinggi
dan apa, jika ada, tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan naratif, yang melengkapi
laporan kinerja, seharusnya memberikan penjelasan semacam itu.
Masalah Kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu varians
adalah signifikan. Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan
kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat menyesatkan
pembacanya.
Demikian pula, ketika varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi
semakin bergantung pada penjelasan-penjelasan dan prediksi yang menyertainya. Para
manajer pabrik mengetahui apa yang terjadi di pabrik mereka dan debgan mudah
menjelaskan penyebab dari varians.
Akhirnya, laporan itu hanya menunjukan apa yang telah terjadi. Lapotan tersebut
tidak menunjukan dampak masa depan dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh
manajer.