Вы находитесь на странице: 1из 13

JURNAL ILMIAH

PERBEDAAN METODE SIMULASI DENGAN LATIHAN


(Drill) TERHADAP HASIL BELAJAR ASKEB II
DI AKBID GATRA BUANA TIDORE

Disusun Oleh :

NURUL DJANNAH

07.140.100.358

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN
JAKARTA
2015
Perbedaan Metode Simulasi dengan Latihan (Drill) terhadap
Hasil Belajar Askeb II di Akbid Gatra Buana Tidore

Nurul Djannah1, Nelasari2


1,2
Program Studi DIV Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jln. Harapan Nomor 50, Lenteng Agung Jakarta Selatan 12610
Telp: (021) 78894045 Email: nuruldjannah7@gmail.com

Abstrak
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan efektivitas metode pembelajaran simulasi dengan latihan (drill) terhadap hasil belajar Asuhan
Kebidanan II pada mahasiswa DIII Akbid Gatra Buana Tidore Tahun 2015. Desain penelitian menggunakan
desain dengan metode pra eksperimen One Group Pretest Posttest yaitu metode menggunakan dua perlakuan
yang berbeda terhadap kelompok siswa. Populasi adalah seluruh mahasiswa semester III DIII Kebidanan di
Akbid Gatra Buana Kota Tidore Kepulauan tahun 2015 yang berjumlah 50 orang. Data diolah dan dilakukan
menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan antara metode simulasi dengan hasil belajar
Askeb II pvalue 0.000, ada perbedaan antara metode latihan dengan hasil belajar askeb II nilai pvalue 0.000.
Saran dalam penelitian ini yaitu metode simulasi dapat diterapkan pada DIII Kebidanan pada Akbid Gatra Buana
Kota Tidore Kepulauan karena lebih berpengaruh positif dari pada Metode Latihan (drill), sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah askeb II.

Kata Kunci : Metode Simulasi, Metode Latihan Dan Hasil Belajar Askeb II

Abstract

Education is the process of changing attitudes and code of conduct of a person or group of people in mature
humans through teaching and training efforts. This study aims to determine differences in the effectiveness of
teaching methods simulation and exercise (drill) on learning outcomes Midwifery care II student diploma III
midwifery in Akbid Gatra Buana Tidore 2015. The study design using pre-experimental design methods One
Group Pretest Posttest the method using two different treatment of groups of students. The population is all
students of the third semester levels of diploma III midwifery in Akbid Gatra Buana Tidore 2015 that totaled 50
people. Data is processed and performed using SPSS. The results showed that there is a difference between the
simulation method to learning outcomes Midwifery Care II pvalue 0.000, there is a difference between training
methods to learning outcomes Midwifery Care II pvalue 0.000. Suggestions in this research is the simulation
method can be applied to students diploma 3 of Midwifery in Akbid Gatra Buana Tidore for a more positive
effect than Method Exercise (drill), so as to improve learning outcomes in the subject of Midwifery Care II.

Keyword : Method of Simulation, Training Methods and Results Learning Midwifery Care II
1

harus lebih banyak dilakukan dengan bebagai


Pendahuluan
studi dan evaluasi tentang faktor-faktor
Pendidikan merupakan proses pengubahan mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan),
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok (5) Pilar Kesetaraan (pendidikan harus
orang dalam mendewasakan manusia melalui menjangkau semua level masyarakat dengan
upaya pengajaran dan pelatihan,dalam arti luas tidak ada pembeda).19
juga diartikan juga sebagai sebuah proses
Berdasarkan data dalam Education For All
dengan metode tertentu sehingga orang
Global Monitoring Report 2012 yang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan
dikeluarkan oleh UNESCO, kualitas
cara bertingkah laku yang sesuai dengan
pendidikan di Indonesia berada di peringkat ke
kebutuhan.7
64 dari 120 negara di seluruh dunia. Pada
Menurut UNESCO (United Nation, tahun 2011 Education Development Index
Educational, Scientific and Cultural (EDI) Indonesia berada pada peringkat ke-69
Organization) dalam upaya meningkatkan dari 127 negara. Terdapat 58 negara yang
kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain masuk dalam kelompok Education
kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Development Index (EDI) tinggi karena
Berangkat dari pemikiran itu, perserikatan mencapai angka diatas 0,95. Selain itu, 42
bangsa-bangsa (PBB) melalui lembaga negara di kelompok EDI sedang dengan angka
UNESCO mencanangkan empat pilar diatas 0,8 dan 20 negara di kategori EDI
pendidikan baik untuk masa sekarang maupun rendah karena nilainya dibawah 0,8. Indonesia
masa depan, yakni : (1) Learning to know memiliki EDI 0,938. Dari empat tujuan
(penguasaan yang dalam dan luas pada bidang pencapaian Education For All (EFA) 2015
ilmu tertentu), (2) Learning to do (belajar yang dikaji UNESCO tiap tahun, terlihat
untuk mengaplikasikan ilmu, bekerja sama Indonesia mampu meningkatkan akses
dalam team, belajar memecahkan masalah pendidikan dasar yang tinggi dengan nilai
dalam berbagai situasi, belajar berkarya atau 0,991.6
mengaplikasikan ilmu yang didapat oleh
Dalam pelaksanaan pendidikan disuatu
manusia), (3) learning to be (belajar untuk
negara lembaga pendidikan tidak terlepas dari
dapat mandiri, menjadi orang yang
lima faktor pendidikan agar kegiatan
bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan
pendidikan terlaksana dengan baik. Apabila
bersama) dan (4) learning to live together
salah satu faktor tidak ada maka mutu
(belajar memahami dan menghargai orang lain,
pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik
sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya).
karena faktor yang satu dengan lainnya saling
Dimana keempat pilar pendidikan tersebut
melengkapi dan saling berhubungan. Lima
membangunkan tujuan-tujuan intelegence
faktor tersebut adalah (1) faktor tujuan, untuk
quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan
meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor
spiritual quotient (SQ).1
tujuan perlu diperhatikan. Sebab mutu suatu
Kabinet Indonesia Bersatu jilid II telah lembaga pendidikan yang berjalan tanpa
dibentuk dan saat ini mulai menyiapkan berpegang pada tujuan akan sulit mencapai apa
kebijakan untuk 5 tahun ke depan. Terdapa 5 yang diharapkan. Untuk meningkatkan mutu
pilar dalam pencapaian tujuan pendidikan pendidikan, sekolah senantiasa harus
nasional, yaitu : (1) pilar ketersediaan terkait berpegang pada tujuan sehingga mampu
ketersediaan layanan pendidikan yang menghasilkan output yang berkualitas. (2)
memadai sesuai dengan standar, baik dalam faktor guru (pendidik), Guru adalah orang
kurikulum, sumber, metode, strategi, dll, (2) yang sangat berpengaruh dalam proses belajar
Pilar Keterjangkauan (menitik beratkan kepada mengajar. Oleh karena itu, guru harus benar-
prinsip pemenuhan hak untuk memperoleh benar membawa siswanya kepada tujuan yang
pendidikan bagi semua warga negara tanpa ingin dicapai. Guru harus mampu
terkecuali, untuk mendukung keterjangkauan mempengaruhi siswanya. Guru harus
ini perlu didukung dengan pemanfaatan berpandangan luas dan kriteria bagi seorang
berbagai media dan teknologi), (3) Pilar Mutu guru ialah harus memiliki kewibawaan. (3)
(peningkatan mutu pendidikan kini harus faktor siswa, anak didik atau siswa merupakan
menjadikan perhatian utama, bukan saja dari objek dari pendidikan, sehingga mutu
output dan outcome tetapi menyangkut input pendidikan yang akan dicapai tidak akan lepas
dan proses pendidikan), (4) Pilar Penjaminan dengan ketergantungan terhadap kondisi fisik
Mutu Pendidikan (Jaminan mutu pendidikan tingkah laku dan minat bakat dari anak didik.
2

(4) faktor alat, yang dimaksud faktor alat (alat mengerjakan soal pilihan ganda. (5) kurangnya
pendidikan), adalah segala usaha atau tindakan pemerataan kesempatan pendidikan,
dengan sengaja yang digunakan untuk kesempatan memperoleh pendidikan masih
mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan terbatas pada tingkat sekolah dasar. Data
ini merupakan masalah yang esensial dalam Balitbang Departemen Pendidikan Nasional
pendidikan, karena itu perlu dilakukan upaya dan Direktorat Jendral Binbaga Departemen
untuk menyediakan alat-alat tersebut. Yang Agama tahun 2000 menunjukkan angka
dikatagorikan sebagai alat pendidikan adalah partisipasi murni (APM) untuk anak usia SD
sesuatu yang dapat memenuhi tercapainya pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta
tujuan pendidikan yaitu sarana, prasarana dan siswa) pencapaian APM ini termasuk kategori
kurikulum. (5) faktor lingkungan Masyarakat, tinggi. Angka partisipasi murni pendidikan di
Kemajuan pendidikan sedikit banyak SLTP masih rendah yaitu 54,8% (9,4 juta
dipengaruhi oleh masyarakat termasuk orang siswa). (6) rendahnya relevansi pendidikan
tua siswa, karena tanpa adanya bantuan orang dengan kebutuhan, hal tersebut dapat dilihat
tua siswa, karena tanpa adanya bantuan dan dari banyaknya lulusan yang menganggur.6
kesadaran dari masyarakat sulit untuk
Hasil belajar merupakan perubahan yang
melaksanakan peningkatan mutu pendidikan.6
terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar
Faktor-faktor yang menyebabkan kualitas yang telah dilakukan oleh individu. Perubahan
pendidikan semakin terpuruk. Faktor-faktor adalah hasil yang telah dicapai dari proses
tersebut yaitu (1) rendahnya kualitas sarana belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar
fisik, untuk sarana fisik misalnya, banyak dalam bentuk perubahan harus melalui proses
sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dari
gedungnya rusak, kepemilikan dan dalam diri individu dan di luar individu.14
penggunaan media belajar rendah, buku
Secara global faktor-faktor yang
perpustakaan tidak lengkap. Sementara
mempengaruhi belajar siswa dapat kita
laboratorium tidak standar, pemakaian
bedakan menjadi tiga macam, yakni: (1) Faktor
teknologi informasi tidak memadai dan
Internal (faktor dari dalam siswa), yakni
sebagainya. (2) rendahnya kualitas guru,
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, (2)
keadaan guru di Indonesia juga amat
Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni
memprihatinkan. Kebanyakan guru belum
kondisi lingkungan di sekitar siswa, (3) Faktor
memiliki profesionalme yang memadai untuk
Pendekatan Belajar, yakni jenis upaya belajar
menjalankan tugasnya sebagaimana disebut
siswa yang meliputi strategi dan metode yang
dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
merencanakan pembelajaran, melaksanakan
mempelajari materi-materi pelajaran. 7
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan, melakukan Asuhan Kebidanan II adalah mata kuliah
pelatihan, melakukan penelitian dan yang memberikan kemampuan pada
melakukan pengabdian masyarakat. (3) mahasiswa untuk memberikan Asuhan
rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya Kebidanan pada ibu dalam persalinan dengan
kesejahteraan guru mempunyai peran dalam pendekatan manajemen kebidanan didasari
membuat rendahnya kualitas pendidikan konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta
Indonesia. Dengan pendapatan yang rendah, hasil dengan pokok bahasan konsep dasar
terang saja banyak guru terpaksa melakukan persalinan, proses adaptasi psikologi dalam
pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam
de sekolah lain, memberi les pada sore hari, proses persalinan asuhan pada setiap kala
menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan
pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan cara penanganannya, askeb pada bayi
dan sebagainya. (4) rendahnya prestasi siswa, segera setelah lahir, cara pendokumentasian
dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya asuhan masa persalinan.18
sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan Metode pembelajaran simulasi merupakan
guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi cara penyajian pengalaman belajar dengan
tidak memuaskan. Anak-anak Indonesia menggunakan situasi tiruan untuk memahami
ternyata hanya mampu menguasai 30% dari tentang konsep, prinsip atau keterampilan
materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai
menjawab soal-soal berbentuk uraian yang metode mengajar dengan asumsi tidak semua
memerlukan penalaran. Hal mungkin karena
mereka sangat terbiasa menghafal dan
3

proses pembelajaran dapat dilakukan secara penelitian one group pretest postest
langsung pada objek yang sebenarnya. 17 dikarenakan peneliti menggunakan kelas yang
sudah ada penelitian ini terdapat dua variabel
Metode latihan merupakan suatu metode
yaitu variabel bebas terikat. Variabel bebas
mengajar dengan memberikan pelatihan
dalam penelitian ini yaitu metode simulasi dan
keteramipilan kepada peserta didik. Metode
metode latihan (drill), sedangkan variabel
latihan umumnya digunakan untuk
terikat yaitu hasil belajar.
memperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah dipelajari. 14 Populasi (population atau universe) adalah
keseluruhan elemen, atau unit analisis yang
Menurut Mulati (2014) bahwa terdapat
memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang
perbedaan pengaruh antara metode simulasi
dijadikan sebagai objek penelitian atau
dan latihan (drill). Menurut Rusmiati (2009)
menjadi perhatian dalam suatu penelitian
bahwa penerapan metode simulasi dalam
(pengamatan).15 Populasi dalam penelitian ini
pembelajaran IPS meningkatkan hasil belajar
adalah seluruh mahasiswa tingkat II semester
IPS. Menurut Rahayu (2013) terdapat
III DIII Kebidanan yang berjumlah 50 orang. 12
pengaruh positif metode Latihan (drill)
(1) Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi
Mahasiswa tingkat II semester III DIII
dasar jurnal penyesuaian.8
Kebidanan Akbid Gatra Buana Kota Tidore
Berdasarkan studi pendahuluan awal yang Kepulauan, Bersedia menjadi objek penelitian
dilakukan di Akbid Gatra Buana Kota Tidore atau responden, Aktif terdaftar dan hadir pada
Kepulauan pada tanggal 20 Oktober 2015 saat penelitian. (2) Kriteria noninklusi dalam
penulis mendapat data nilai rata-rata 3 tahun penelitian ini adalah mahasiswa yang tidak
terakhir mahasiswa tingkat II semester III hadir pada saat penelitian. (3) Kriteria eksklusi
melalui data sekunder pada tahun 2012 dalam penelitian ini adalah mahasiswa Tidak
didapati nilai 74,87 dari 41 mahasiswa, pada bersedia dijadikan objek penelitian dan
tahun 2013 didapati nilai 73,57 dari 40 Mahasiswa selain tingkat II semester III DIII
mahasiswa, pada tahun 2014 didapati nilai Kebidanan Akbid Gatra Buana Kota Tidore
74,09 dari 41 mahasiswa. Pada mahasiswa Kepulauan.
semester III Akbid Gatra Buana terjadi
Teknik pada pengambilan sampel ini adalah
penurunan hasil belajar pada mata kuliah askeb
total sampling yaitu teknik penentuan sampel
II, dimana pada tahun 2012 didapati rata-rata
dengan mengambil seluruh anggota populasi
nilai 74,87 dari 41 mahasiswa pada tahun 2013
sebagai responden,9 dengan demikian maka
didapati rata-rata nilai 73,57 dari 40
peneliti mengambil sampel dari seluruh
mahasiswa pada tahun 2014 didapati rata-rata
mahasiswa tingkat II semester III DIII
nilai 74,09 dari 41 mahasiswa.
Kebidanan Akbid Gatra Buana Kota Tidore
Berdasarkan latar belakang di atas maka Kepulauan yaitu sebanyak 50 mahasiswa.
penulis tertarik melakukan untuk mengetahui
Penelitian analisis univariat adalah analisa
perbedaan efektivitas metode pembelajaran
yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari
simulasi dengan latihan (drill) terhadap hasil
hasil penelitian. Analisis univariat dilakukan
belajar asuhan kebidanan II pada mahasiswa
untuk mengetahui distribusi frekuensi dari
prodi DIII Kebidanan Akbid Gatra Buana Kota
masing-masing variabel yang teliti. Analisis
Tidore Kepulauan Tahun 2015. Adapun tujuan
univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan
yang ingin diketahui peneliti dalam penelitian
data hasil pengukuran sehingga kumpulan data
ini adalah untuk mengetahui perbedaan
tersebut berubah menjadi informasi yang
efektivitas metode pembelajaran simulasi
berguna.15 Pada penelitian ini, analisis
dengan latihan (drill) terhadap hasil belajar
univariat dilakukan dengan komputerisasi.
asuhan kebidanan II pada mahasiswa prodi
DIII Kebidanan Akbid Gatra Buana Kota Penelitian melakukan uji coba dengan cara
Tidore Kepulauan Tahun 2015. uji validitas dan reabilitas dengan
menggunakan soal pre test dan post test
Metode
dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 20
Rancangan penelitian menggunakan desain pertanyaan dengan menggunakan soal pilihan
dengan metode pra eksperimen. One Group ganda. Uji coba instrumen soal tersebut
Pretest Posttest yaitu metode menggunakan diberikan kepada mahasiswa tingkat II
dua perlakuan yang berbeda terhadap semester III DIII Akbid Widya Karsa Jayakarta
kelompok siswa.16 Penggunaan rancangan sebanyak 20 orang.
4

Penelitian ini menggunakan statistik Akbid Gatra Buana Kota Tidore Kepulauan
inferensial untuk uji validitas dan uji reabiltas. 2015.
Statistik inferensial berfungsi untuk
Analisis univariat dilakukan untuk
menentukan hasil data yang ada adalah sama
mengetahui distribusi frekuensi dari masing-
dengan populasi. Statistik inferensial dalam
masing variabel yang diteliti serta
penelitian ini digunakan untuk pengolahan
mendiskripsikan variabel-variabel tersebut,
hasil dari uji coba instrumen dan pengolahan
sedangkan analisis bivariat dilaksanakan untuk
hasil penelitian eksperimen. Pada penelitian ini
menguji apakah hipotesa ditolak atau gagal
langkah selanjutnya yang dilakukan ialah
ditolak. Dalam penelitian ini, kedua variabel
mengolah data dengan pengolahan data dan
yang diuji merupakan skala nominal dan
program komputerisasi SPSS versi 18.0.
interval maka uji yang digunakan adalah uji t
Data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan program komputerisasi
adalah data primer yang diambil dari hasil SPSS 18.0.
Pretest dan Posttest yang dilakukan kepada
Analisis univariat adalah analisa yang
mahasiswa tingkat II semester III DIII
dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil
Kebidanan Akbid Gatra Buana Kota Tidore
penelitian. Analisis univariat dilakukan untuk
Kepulauan. Instrumen yang digunakan adalah
mengetahui distribusi frekuensi dari masing-
soal pre test dan post test pada kelompok
masing variabel yang teliti. Analisis univariat
eksperimen dari materi yang sudah diberikan.
berfungsi untuk meringkas kumpulan data
Untuk mengetahui perbedaan efektivitas
hasil pengukuran sehingga kumpulan data
metode simulasi dan metode latihan (drill)
tersebut berubah menjadi informasi yang
terhadap hasil belajar, maka langkah-langkah
berguna.15
yang dilakukan saat pengumpulan data adalah
(1) Menetapkan tempat penelitian yaitu Akbid Pada analisis univariat data yang telah
Gatra Buana Kota Tidore Kepulauan. (2) diperoleh dari hasil pengumpulan data yang
Mengajukan izin penelitian kepada ketua disajikan dalam bentuk tabel distribusi
Direktur Akbid Gatra Buana Kota Tidore frekuensi dan teks. Dimana variabel
Kepulauan untuk mengadakan penelitian. (3) independennya adalah metode simulasi dan
Menetapkan 2 kelompok eksperimen metode latihan, sedangkan variabel
(kelompok metode simulasi) dan (kelompok dependennya adalah hasil belajar Askeb II.
metode latihan). (4) Melakukan pre test kepada Analisis univariat dilakukan untuk melihat
kelompok yaitu kelompok eksperimen (metode frekuensi dari variabel dependen dan variabel
Simulasi) dan (metode latihan) yang bertujuan independen. Dibuat tabel distribusi frekuensi
untuk mengetahui pengetahuan awal dari semua sebaran variabel yang terdapat
mahasiswa sebelum diberikan perlakuan. (5) dalam penelitian ini. Analisis ini merupakan
Memberikan perlakuan yaitu dengan bahan dasar untuk analisis selanjutnya dan
menyampaikan materi asuhan kebidanan II mempunyai fungsi: melihat data yang ada,
melalui metode simulasi dan memberikan apakah sudah layak untuk dianalisis dan
materi asuhan kebidanan II melalui metode melihat gambaran dari data yang telah
latihan (drill) kepada kelompok eksperimen. dikumpulkan. Data yang diperoleh akan
(6) Memberikan post test kepada 2 kelompok diperiksa secara univariat, yaitu untuk
yaitu kelompok eksperimen (metode simulasi) menggambarkan karakteristik sampel dalam
dan (metode latihan) dengan tujuan penelitian, dimana kategori jawaban responden
mengetahui sejauh mana pemahaman ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi
mahasiswa tentang asuhan kebidanan II setelah frekuensi dari masing-masing variabel untuk
kelompok diberikan perlakuan yang berbeda. dinarasikan dengan rumus.
(7) Terakhir melakukan pengolahan data yang
telah diperoleh dari mahasiswa tingkat II Analisis univariat dalam penelitian ini akan
semester III DIII Kebidanan Akbid Gatra disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi,
Buana Kota Tidore Kepulauan. menyederhanakan atau meringkas kumpulan
data tersebut menjadi informasi yang berguna.
Hasil
Hasil analisis ini menjelaskan secara
Berikut ini adalah data hasil penelitian statistik mengenai variabel penelitian yaitu
univariat dan bivariat hasil pretest dan posttest variabel independen (metode simulasi dan
Hasil Belajar berdasarkan Metode Simulasi metode latihan atau (drill) dan variabel
pada semester III Mahasiswa DIII Kebidanan dependen hasil belajar askeb II pada semester
5

III mahasiswa DIII kebidanan Akbid Gatra Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa
Buana Kota Tidore kepulauan tahun 2015. Dari distribusi frekuensi hasil belajar rata rata
hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pretest 52,00 dengan standar deviasi 9,12
pengumpulan data terhadap 50 responden di artinya nilai rata rata pretest 52,00 dan dapat
Akbid Gatra Buana Kota Tidore Kepulauan . menyimpang hingga 61,12. Sedangkan nilai
penyajian data dalam penelitian ini meliputi rata rata postest 65,00 dengan standar deviasi
variabel independen metode simulasi dan 9,68 artinya nilai rata rata posttest 65,00 dan
metode latihan (drill) dan variabel dependen dapat menyimpang hingga 74,68.
hasil belajar askeb II.
Berdasarkan hasil analisis univariat pada
Berdasarkan hasil penelitian yang tabel 1 dan tabel 2 didapatkan bahwa adanya
dilakukan didapatkan bahwa adanya peningkatan dimana hasil postest meningkat
peningkatan dimana hasil posttest meningkat dari hasil pretest pada metode simulasi
dari hasil pretest pada metode simulasi dan peningkatan sebesar 74,8 dan pada metode
metode latihan (drill). latihan (drill) peningkatan sebesar 65,00.
Data yang diperoleh dari setiap responden Analisis bivariat adalah analisis yang
dianalisis secara univariat. Analisis univariat dilakukan lebih dari dua variabel untuk
adalah analisa yang akan dilakukan mengetahui keterkaitan antara variabel
menganilisis tiap variabel Setelah data independent dan variabel dependent. Analisa
dikumpulkan kemudian diolah secara bivariat adalah tabel silang variabel yaitu
komputerisasi didapatkan hasil dan variabel independen dan variabel dependent.
ditampilkan pada tabel distribusi frekuensi Analisis bivariat juga untuk menguji ada atau
seperti tabel di bawah ini: tidaknya perbedaan antara variabel dependen
dan variabel independen. Uji stastistik Pada
Tabel 1
penelitian ini menggunakan 2 variabel dengan
Distribusi Rata-Rata Responden Menurut data berpasangan, maka dilakukan uji t
Hasil Pretest Dan Posttest Metode Simulasi dependen dinilai dengan melihat nilai mean
Manajemen Aktif KalaIII Di Akbid Gatra pada pretest dan posttest dari dua sampel.
Buana Tahun 2015 Perbedaan ini di uji dengan uji t dependent
yang menghasilkan nilai P yang dapat dilihat
Hasil N Mean Standar Std. P pada kolom 2 tail sig. Kriteria pengujian
Deviasi Error adalah jika P Value < 0,05 maka H0 ditolak,
Belajar value
Mean jika Pvalue 0,05 maka H0 diterima.
Pretest 25 51,6 10,38 2,07 0,000 Tabel 3
Posttest 25 74,8 9,7 1,94 0,000
Sumber: olahdata SPSS tahun 2015 Distribusi Perbedaan Hasil Pretest dan
Posttest Metode Simulasi Manjemen Aktif
Dari tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa Kala III di Akbid Gatra Buana Tahun 2015
distribusi frekuensi hasil belajar rata rata
pretest 51,6 dengan standar deviasi 10,38 Hasil N Mean Standar Std. P
artinya nilai rata rata pretest 51,6 dan dapat Belajar Deviasi Error value
menyimpang hingga 61,98. Sedangkan nilai Mean
rata rata postest 74,8 dengan standar deviasi Posttest 25 23,20 12,57 2,51 0,000
Pretest
9,7 artinya nilai rata rata posttest 74,8 dan
Sumber: olahdata SPSS tahun 2015
dapat menyimpang hingga 84,5.
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai
Tabel 2
mean antara hasil posttest dan pretest adalah
Distribusi Rata-Rata Responden Menurut 23,20 dengan standar deviasi 12,57 berarti ada
Hasil Pretest Dan Posttest Metode Latihan kenaikan pretest ke posttest sebesar 23,20 dan
(drill) Manajemen Aktif KalaIII Di Akbid dapat menyimpang hingga sebesar 35,77. Hasil
Gatra Buana Tahun 2015 uji statistic diketahui bahwa nilai p value 0,000
Hasil N Mean Standar Std. P berarti P<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
Belajar Deviasi Error value ada Perbedaan Hasil Pretest dan posttest hasil
Mean belajar berdasarkan Metode Simulasi pada
Pretest 25 52,00 9,12 1,82 0,000 mahasiswa semester III D III Kebidanan di
Posttest 25 65,00 9,68 1,93 0,000 Akbid Gatra Buana Tahun 2015.
Sumber: olahdata SPSS tahun 2015 Tabel 4
6

Distribusi Perbedaan Hasil Pretest dan Alat ukur yang digunakan dalam penelitian
Posttest Metode Latihan (drill) Manjemen ini adalah hasil pretest dan postest yang akan
Aktif Kala III di Akbid Gatra Buana Tahun diberikan kepada mahasiswa. Pretest dan
2015 Posttest juga bertujuan untuk di jadikan
perbedaan keefektivitas yang akan
Hasil N Mean Standar Std. P
Belajar Deviasi Error value menunjukan apakah mahasiswa berhasil atau
Mean gagal dalam melakukan pretest dan posttest.
Posttest 25 13,00 8,77 1,75 0,000 Penulis menyadari bahwa penelitian ini
Pretest memiliki keterbatasan. Adapun keterbatasan
Sumber: olahdata SPSS tahun 2015 yang ditemukan dilapangan, antara lain: Ada
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa nilai beberapa responden sudah ada yang
mean antara hasil posttest dan pretest adalah mempelajari terlebih dahulu tentang mata
13,00 dengan standar deviasi 8,77 berarti ada kuliah Asuhan Kebidanan II (Persalinan),
kenaikan pretest ke posttest sebesar 13,00 dan mengenai konsep dasar asuhan kebidanan
dapat menyimpang hingga sebesar 21,77. Hasil persalinan. Sehingga pada kelas eksperimen
uji statistic diketahui bahwa nilai p value 0,000 mempunyai hasil evaluasi belajar (posttest)
berarti P<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa yang bervariatif dan berjenjang, Penelitian ini
ada Perbedaan Pretest dan posttest hasil belajar hanya mencakup satu institusi pendidikan,
berdasarkan Metode Latihan (drill) mahasiswa maka hasil penelitian ini belum tentu dapat
semester III D III Kebidanan di Akbid Gatra digeneralisasikan di dalam institusi lain,
Buana Tahun 2015. Kemungkinan adanya ketidakseriusan
responden yang mengisi kuesioner sehingga
Berdasarkan hasil analisis bivariat pada menyebabkan pengukuran kurang akurat.
tabel 3 dan tabel 4 didapatkan bahwa ada
perbedaan pretest dan posttest hasil belajar Berdasarkan hasil penelitian Hasil Pretest
berdasarkan metode simulasi dan latihan (drill) dan posttest Metode Simulasi manajemen aktif
karena nilai pvaluenya 0,000. Dan metode kala III di Akbid Gatra Buana Tahun 2015
simulasi lebih efektiv dari pada metode latihan diketahui bahwa peningkatan antara hasil
(drill) karena pada metode simulasi terdapat pretest dan posttest adalah 23,20. Hasil uji
peningkatan sebesar 23,20 sedangkan pada statistic diketahui bahwa nilai p value 0,000
metode latihan terdapat peningkatan sebesar berarti P<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
13,00. ada Perbedaan Pretest dan posttest hasil belajar
berdasarkan Metode Simulasi mahasiswa
Pembahasan semester III D III Kebidanan di Akbid Gatra
Penelitian jenis ini merupakan kuantitatif. Buana Tahun 2015.
Dengan rancangan menggunakan desain Sejalan dengan hasil penelitian Mulati
penelitian pra eksperimen. Rancangan tahun 2014 dalam jurnalnya yang berjudul
penelitian ini menggunakan One Group perbedaan pengaruh metode simulasi dengan
Pretest Posttest yaitu metode menggunakan latihan (drill) terhadap penerapan pengisian
dua perlakuan yang berbeda terhadap partograf hasil penelitian ini menunjukkan
kelompok siswa .16 terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan
Data yang digunakan dalam penelitian ini antara metode simulasi dan latihan (drill) pada
adalah data primer yang diambil dari hasil pengisian partograf. Hasil uji statistik di
Pretest dan Posttest yang dilakukan kepada peroleh nilai pvalue 0,001 (=0,05), dimana
mahasiswa tingkat II semester III DIII kelompok simulasi lebih berpengaruh dari
Kebidanan Akbid Gatra Buana Kota Tidore pada kelompok latihan (drill).8
Kepulauan. Instrumen yang digunakan adalah Menurut Rusmiati tahun 2009 dalam
soal pretest dan posttest pada kelompok jurnalnya yang berjudul penerapan metode
eksperimen dari materi yang sudah diberikan . simulasi untuk meningkatkan hasil belajar
Untuk mengetahui perbedaan efektivitas pada pelajaran IPS Hasil penelitian ini
metode simulasi dan metode latihan (drill) menunjukkan bahwa penerapan metode
terhadap hasil belajar. Instrumen yang simulasi dalam pembelajaran IPS memperoleh
digunakan adalah soal pretest dan posttest pada nilai rata-rata 50,00 sedangkan setelah setelah
kelompok eksperimen dari materi yang sudah penerapan metode simulasi nilai rata-rata
diberikan. Untuk mengetahui perbedaan 76,67.12
efektivitas metode simulasi dan metode latihan
(drill) terhadap hasil belajar. Hasil Belajar
7

Hasil belajar adalah kompetensi atau untuk memberi tahu mahasiswa dan dosen
kemampuan tertentu baik kognitif,afektif, tentang seberapa jauh yang telah dicapai
maupun psikomotorik yang dicapai atau selama satu triwulan atau semester.4
dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses
belajar mengajar.11 Metode Pembelajaran Simulasi
Hasil belajar merupakan akibat dari Metode mengajar simulasi adalah cara
kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh penyajian pengalaman belajar dengan
individu. Perubahan itu adalah hasil yang telah menggunakan situasi tiruan untuk memahami
dicapai dari proses belajar. Jadi, untuk tentang konsep, prinsip atau keterampilan
mendapatkan hasil belajar dalam bentuk tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai
perubahan harus melalui proses tertentu metode mengajar dengan asumsi tidak semua
yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri proses pembelajaran dapat dilakukan secara
individu dan luar individu. Proses disini tidak langsung pada objek yang sebenarynya. 17
dapat dilihat karena bersifat psikologis. Metode simulasi merupakan salah satu metode
Kecuali bila sesorang telah berhasil dalam mengajar yang dapat digunakan dalam
belajar, maka seseorang itu telah mengalami pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran
proses tertentu dalam belajar. Oleh karena itu, yang menggunakan simulasi cenderung
proses belajar telah terjadi dalam diri objeknya bukan benda atau kegiatan yang
seseorang hanya dapat disimpulkan dari sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang
hasilnya, karena aktivitas belajar yang telah bersifat pura-pura. siswa akan dibina
dilakukan. Misalnya, dari tidak tahu menjadi kemampuannya berkaitan dengan keterampilan
tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan berinteraksi dan berkomunikasi dalam
tidak berilmu menjadi berilmu, dan kelompok. Disamping itu, dalam metode
sebagainya.14 simulasi siswa diajak untuk bermain peran
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar beberapa perilaku yang dianggap sesuai
dengan tujuan pembelajaran.2
siswa dapat kita bedakan menjadi dua
macam:faktor internal (faktor dari dalam Metode pembelajaran simulasi merupakan
siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami
rohani siswa dan faktor pendekatan belajar
tentang konsep, prinsip atau keterampilan
(approach to learning), yakni jenis upaya tertentu dalam melakukan simulasi tertentu. 17
belajar siswa yang meliputi strategi dan
Simulasi dapat digunakan sebagai metode
metode yang digunakan siswa untuk
mengajar dengan asumsi tidak semua proses
melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pembelajaran dapat dilakukan secara langsung
pelajaran.7 pada objek yang sebenarnya. Gladi resik
Kriteria penilian hasil belajar banyak merupakan salah satu contoh similai, yakni
memperagakan proses terjadinya suatu upacara
macamnya mungkin sebanyak dosen yang
tertentu sebagai latihan untuk upacara
memberikan nilai. Salah satu hal yang pada sebenarnya supaya tidak gagal dalam
umumnya disepakati ialah menjelaskan arti waktunya nanti. Demikian Gladi resik juga
nilai yang diberikan kepada mahasiswa. Paling untuk mengembangkan pemahaman
tidak, nilai hendaknya menginformasikan memperagakan proses dan penghayatan
harga diri standar bahan pelajaran sesuatu mata terhadap suatu peristiwa, penggunaan metode
pelajaran.4 simulasi akan sangat bermanfaat.14
Terdapat beberapa karakteristik strategi
Tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi simulasi: (1) kegiatan pembelajaran bukan
dua macam yaitu (1) tes formatif adalah tes pada objek sebenarnya, (2) kegiatan secara
yang diadakan sebelum atau selama pelajarn kelompok, (3) Aktivitas komunitas, (4)
berlangsung. Tes formatif mempunyai dua alternatif untuk pembelajaran sikap, (5) peran
tujuan, yaitu Membantu dosen membuat guru sebagai pembimbing, (6) ada topik
perencanaan dan Membantu mahasiswa permasalahan, (7) ada peran yang perlu
dimainkan siswa.2
mengenai segi-segi yang perlu ditangani. (2)
tes sumatif diselenggarakan pada akhir seluruh Agar Pemakaian simulasi dapat mencapai
kegiatan belajar mengajar. Tujuannya adalah tujuan yang diharapkan, maka dalam
pelaksanaanya memperhatikan prinsi-prinsip
8

yaitu (1) simulasi itu dilakukan oleh kelompok Menurut Rahayu tahun 2013 dalam
peserta didik dan setiap kelompok mendapat jurnalnya yang berjudul pengaruh metode
kesempatan untuk melaksanakan simulasi yang latihan (drill) terhadap hasil belajar siswa pada
sama maupun berbeda. (2) semua peserta didik kompetensi dasar jurnal penyesuaian
harus dilibatkan sesuai peranannya. (3) berdasarkan perhitungan uji-t didapatkan nilai
penentuan topik dapat dibicarakan bersama. diperoleh oleh ttabel 1,6679 dan thitung
petunjuk simulasi terlebih dahulu disiapkan 1,7551. Hasil tersebut dapat disimpulkan
secara terperinci atau secara garis besarnya, bahwa terdapat pengaruh positif metode
tergantung pada bentuk dan tujuan simulasi. Latihan (drill) terhadap hasil belajar siswa
(4) dalam kegiatan simulasi hendaknya pada kompetensi dasar jurnal penyesuaian. 10
mencakup semua ranah pembelajaran, baik
Metode Pembelajaran Latihan (drill)
kognitif, afektif maupun psikomotorik. (5)
simulasi adalah latihan keterampilan agar Metode latihan merupakan suatu cara
dapat menghadapi kenyataan dengan baik. (6) mengajar yang baik untuk menanamkan
simulasi harus menggambarkan situasi yang kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai
lengkap dan proses yang berurutan yang sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan
diperkiran terjadi dalam situasi yang yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga
sesungguhnya. (7) hendaknya dapat digunakan untuk memperoleh suatu
diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu , ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan
terjadinya proses sebab akibat, pemecahan keterampilan.14 Metode latihan (drill) adalah
masalah dan sebagainya. 2 suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu
cara mengajar dimana siswa melaksanakan
Menurut asumsi peneliti-peneliti bahwa
kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki
metode yang digunakan dalam pembelajaran
ketangkasan atau keterampilan yang lebih
kelompok yang berkaitan dengan keterampilan
tinggi dari apa yang telah dipelajari.11
berinteraksi dan berkomunikasi. Proses
pembelajaran yang menggunakan metode Metode latihan merupakan suatu metode
simulasi bukan pada benda atau kegiatan yang mengajar dengan memberikan pelatihan
sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang keteramipilan kepada peserta didik. Metode
bersifat pura-pura. Oleh karena itu proses latihan umumnya digunakan untuk
belajar mengajar jadi lebih efektif dan memperoleh suatu ketangkasan atau
menarik. keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
Metode ini bertujuan untuk membentuk
Berdasarkan hasil penelitian Hasil Pretest
kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta
dan posttest hasil belajar berdasarkan Metode
didik, tetapi kelemahan metode latihan adalah
Latihan (drill) mahasiswa semester III D III
kurang mengembangkan bakat/inisiatif
Kebidanan di Akbid Gatra Buana Tahun 2015
siswa/mahasiswa untuk berpikir.2
diketahui bahwa peningkatan antara hasil
pretest dan posttest adalah 13,00. Hasil uji Dalam penggunaan pembelajaran latihan
statistic diketahui bahwa nilai p value 0,000 (drill) terdapat beberapa prinsip yang harus di
berarti P<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa perhatikan adalah Siswa harus diberi
ada Perbedaan Pretest dan posttest hasil belajar pengertian yang mendalam sebelum diadakan
berdasarkan Metode Latihan (drill) mahasiswa latihan tertentu, Latihan untuk pertama kalinya
semester III D III Kebidanan di Akbid Gatra hendaknya bersikap diagnostik, Masa latihan
Buana Tahun 2015. secara relatif singkat, tetapi harus sering
dilakukan, Latihan untuk pertama kalinya
Sejalan dengan hasil penelitian Mulati
hendaknya bersikap diagnostik, Masa latihan
tahun 2014 dalam jurnalnya yang berjudul
secara relatif singkat, Tetapi harus sering
perbedaan pengaruh metode simulasi dengan
dilakukan, Pada waktu latihan harus dilakukan
latihan (drill) terhadap penerapan pengisian
proses essensial, Didalam latihan yang
partograf hasil penelitian ini menunjukkan
pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan
pada akhirnya kedua-duanya harus dapat
antara metode simulasi dan latihan (drill).
tercapai sebagai kesatuan dan Latihan harus
Hasil uji statistik di peroleh nilai pvalue 0,001
memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang
(=0,05), dimana kelompok simulasi lebih
lebih luas.5
berpengaruh dari pada kelompok latihan
(drill).8 Dalam melaksanakan pembelajaran dengan
metode latihan (drill), guru harus
mempertimbangkan kesiapan dari guru
9

tersebut, siswa dan segala fasilitas yang (=0,05), dimana kelompok simulasi lebih
mendukung. Langkah-langkah dalam berpengaruh dari pada kelompok latihan
penggunaan metode drill ini terdiri dari (drill). Menurut Rahayu tahun 2013 dalam
beberapa tahap yaitu (1) Tahap persiapan, ada jurnalnya yang berjudul pengaruh metode
beberapa hal yang dilakukan, yaitu Rumuskan latihan (drill) terhadap hasil belajar siswa pada
tujuan yang harus dicapai oleh siswa, Tentukan kompetensi dasar jurnal penyesuaian
dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berdasarkan perhitungan uji-t didapatkan nilai
berurutan, Tentukan rangkaian gerakan atau diperoleh oleh ttabel 1,6679 dan thitung
langkah yang harus dikerjakan untuk 1,7551. Hasil tersebut dapat disimpulkan
menghindari kesalahan, Lakukan kegiatan bahwa terdapat pengaruh positif metode
pradrill sebelum menerapkan metode ini secara Latihan (drill) terhadap hasil belajar siswa
penuh. (2) Tahap pelaksanaan ada Langkah pada kompetensi dasar jurnal penyesuaian. 8
pembukaan yaitu beberapa hal yang perlu
Metode mengajar simulasi adalah cara
dilaksanakan oleh guru diantaranya
penyajian pengalaman belajar dengan
mengemukakan tujuan yang harus dicapai,
menggunakan situasi tiruan untuk memahami
bentuk-bentuk latihan yang akan dilakukan
tentang konsep, prinsip atau keterampilan
antara lain Memulai latihan dengan hal-hal
tertentu.14
yang sederhana dulu, Ciptakan suasana yang
menyenangkan, Yakinkan bahwa semua siswa Simulasi dapat digunakan sebagai metode
tertarik untuk ikut, Berikan kesempatan/kepada mengajar dengan asumsi tidak semua proses
siswa untuk terus berlatih, Apabila latihan pembelajaran dapat dilakukan secara langsung
sudah selesai, maka guru harus terus pada objek yang sebenarynya. 17
memberikan motivasi untuk siswa terus Metode simulasi merupakan salah satu
melakukan latihan secara berkesinambungan metode mengajar yang dapat digunakan dalam
sehingga latihan yang diberikan dapat semakin pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran
melekat, terampil dan terbiasa. (3) Penutup yang menggunakan simulasi cenderung
dengan Melaksanakan perbaikan terhadap objeknya bukan benda atau kegiatan yang
kesalahan-kesalahan yang dilaksanakan oleh sebenarnya, 6
siswa dan Memberikan latihan penenangan.14
Metode simulasi merupakan salah satu
Menurut asumsi peneliti-peneliti bahwa metode mengajar yang dapat digunakan dalam
cara mengajar dengan memberikan latihan- pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran
latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa yang menggunakan simulasi cenderung
sehingga memperoleh suatu keterampilan objeknya bukan benda atau kegiatan yang
tertentu. Oleh karena itu proses belajar sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang
menggunakan metode latihan akan lebih baik bersifat pura-pura. siswa akan dibina
pemahaman mahasiswa terhadap pelajaran kemampuannya berkaitan dengan keterampilan
yang diterima karena sering melakukan berinteraksi dan berkomunikasi dalam
latihan-latihan. kelompok. Disamping itu, dalam metode
Berdasar hasil Pada output Paired samplel simulasi siswa diajak untuk bermain peran
T-test, berdasrkan output diatas diperoleh nilai beberapa perilaku yang dianggap sesuai
Sig. 0,000 < 0,05, maka sesuai pengambilan dengan tujuan pembelajaran.2
keputusan dalam uji Paired samplel T-Test Metode latihan merupakan suatu cara
maka disimpulkan terdapat perbedaan mengajar yang baik untuk menanamkan
efektivitas metode pembelajaran simulasi kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai
dengan latihan (drill) terhadap hasil belajar sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan
asuhan kebidanan II Pada Mahasiswa Prodi yang baik dalam melaksanakan pembelajaran
DIII Kebidanan Akbid Gatra Buana Kota dengan metode latihan guru harus
Tidore Kepulauan Tahun 2015. mempertimbangkan kesiapan dari guru, siswa
Sejalan dengan hasil penelitian Mulati dan segala fasilitas yang mendukung, Selain
tahun 2014 dalam jurnalnya yang berjudul itu, metode ini dapat juga digunakan untuk
perbedaan pengaruh metode simulasi dengan memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan,
latihan (drill) terhadap penerapan pengisian kesempatan, dan keterampilan.14 Metode
partograf hasil penelitian ini menunjukkan latihan (drill) adalah suatu teknik yang dapat
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana
antara metode simulasi dan latihan (drill). siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan,
Hasil uji statistik di peroleh nilai pvalue 0,001 agar siswa memiliki ketangkasan atau
10

keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang mahasiswa DIII Kebidanan di Akbid Gatra
telah dipelajari.11 Buana Tahun 2015.
Menurut asumsi peneliti bahwa Metode Saran
Simulasi dapat diterapkan pada DIII kebidanan
Saran bagi Akbid Gatra Buana Diharapkan
Akbid Gatra Gatra Buana Kota Tidore
Kepulauan karena lebih berpengaruh positif memfasilitasi jenis-jenis pembelajaran
dari pada metode latihan. Mahasiswa dapat kooperatif lainnya selain metode pembelajaran
melakukan metode simulasi secara Simulasi, sehingga dapat meningkatkan hasil
berkelompok dan bisa saling bertukar pikiran belajar pada semua mata kuliah di Akbid Gatra
antara mahasiswa yang satu dengan yang Buana.
lainnya, sehingga mahasiswa lebih mudah
memahami dan mengerti materi. Hal tersebut Daftar Pustaka
dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa 1. Aziz A. Pendidikan Menurut Unesco.
pada mata kuliah askeb II, khususnya pada saat (Diakses pada 10 oktober 2015)
penyampaian materi di kelas. http://atikatikaaziz.blogspot.co.id/2010/09
Kesimpulan /4-pilar-pendidikan-menurut-unesco-html;
2010.
Berdasarkan hasil penelitian yang 2. Charles. Pengertian Metode Simulasi.
dilakukann oleh 50 responden mengenai (Diunduhpada tanggal 19 0ktober 2015)
Efektivitas Metode Simulasi dan Metode http://charlesmalinkayo.com/2012/11/pen
Latihan (Drill) Terhadap Hasil Belajar Asuhan gertian-metode-simulasi-dalam.html;
Kebidanan II Semester III mahasiswa DIII 2012.
Kebidanan di Akbid Gatra Buana Tahun 2015. 3. Deni K. Pembelajaran Terpadu Tematik.
Sesuai dengan tinjauan teori , pembahasan Bandung: Cv. Alfabeta; 2014.
serta pengolahan data yang dilakukan dengan 4. Haryu I. Psikologi Pendidikan. Jember:
menggunakan program SPSS, maka peneliti Pustaka Belajar. http://www. Kabar
dapat mengambil kesimpulan mengenai minggu. com/2012/12/pengertian-metode-
efektivitas metode simulasi dan metode latihan simulasi.html; 2015.
(drill) terhadap hasil belajar asuhan kebidanan 5. Indra. Pengertian Metode Pembelajaran.
II semester III mahasiswa DIII kebidanan di http://www.gudangartikelpendidikan.blog
Akbid Gatra Buana tahun 2015 sebagai spot.co.id/2011/artikel-pembelajaran-
berikut: prinsip-dan.html; 2015.
6. Irwan. Pengertian Metode Simulasi.
Nilai mean antara hasil pretest dan posttest http://www.gudangartikelpendidikan.blog
adalah -23.20 dengan standar deviasi 12,57 spot.co.id/2012/12/pengertian-metode-
berarti ada kenaikan pretest ke posttest simulasi.html; 2015.
sebesar 23,20 dan dapat menyimpang hingga 7. Muhibbin S. Psikologi Pendidikan.
sebesar 35,77. Hasil uji statistic diketahui Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya; 2014.
bahwa nilai p value 0,000 berarti P<0,05, maka 8. Mulati. Perbedaan pengaruh antara
dapat disimpulkan bahwa ada Perbedaan Hasil metode simulasi dan latihan (drill).
Pretest dan posttest hasil belajar berdasarkan Poltekkes Surakart; 2014.
Metode Simulasi mahasiswa semester III D III 9. Nursalam. Konsep Dan Penerapan
Kebidanan di Akbid Gatra Buana Tahun 2015, Metodologi Penelitian Ilmu
Nilai mean antara hasil pretest dan posttest Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika;
adalah -13,00 dengan standar deviasi 8,77 2011.
berarti ada kenaikan pretest ke posttest 10. Rahayu. Pengaruh positif metode latihan
sebesar 13,00 dan dapat menyimpang hingga (drill) terhadap hasil belajar siswa pada
sebesar 21,77. Hasil uji statistic diketahui kompetensi dasar. Universitas Pendidikan
bahwa nilai p value 0,000 berarti P<0,05, maka Indonesia; 2013.
dapat disimpulkan bahwa ada Perbedaan 11. Roestyah. Strategi Belajar Mengajar.
Pretest dan posttest hasil belajar berdasarkan Jakarta: Rineka Cipta; 2013.
Metode Latihan (drill) semester III mahasiswa 12. Rusmiati. Penerapan metode simulasi
D III Kebidanan di Akbid Gatra Buana Tahun dalam pembelajaran IPS. Universitas
2015 dan Lebih Efektif Metode Simulasi dari Negeri Malang; 2009.
pada Metode Latihan (Drill) Terhadap Hasil
Belajar Asuhan Kebidanan II Semester III
11

13. Saifudin A. Reliabilitas Dan Validitas.


Edisi 4 Yogyakarta: Pustaka Belajar;
2012.
14. Saiful B. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Pt. Rineka Cipta; 2008.
15. Soekidjo N. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
16. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta; 2007.
17. Wina S. Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana; 2013.
18. Yeni Y. Silabus Askeb II.
http://yeniyulindarakuti.blogspot.co.id/20
13/silabus-askeb-ii.html; 2015.
19. Yulianto. Pendidikan Menurut Unesco.
1. http://179bsmpnturi.blogspot.co.id/201
3/01/4-pilar-pendidikan-menurut; 2013
unesco-dan-5.html; 2015.

Вам также может понравиться