Вы находитесь на странице: 1из 36

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

R P20002 POST PARTUM


HARI KE- 1 DENGAN NYERI PADA LUKA JAHITAN
DI BPS Ny. YAYUN ERVIYANTI ASIH,AMd.Keb
BALONG BENDO - SIDOARJO

Oleh:
NURUL TAMIYATI
NIM 08.01.060

AKADEMI KEBIDANAN MITRA SEHAT


SIDOARJO
2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan berkat rahmat dan
hidayah kepada saya dalam menjalankan tugas asuhan kebidanan yang berjudul Asuhan
Kebidanan pada Ny.Y P20002 post partum hari ke 1 dengan nyeri pada luka jahitan.
Makalah ini kami buat untuk menyelesaikan tugas individu setelah kegiatan
praktek klinik selama 2 minggu, meskipun praktek klinik yang kami laksanakan sangat
singkat namun kami dapat memanfaatkan waktu tersebut dan merasakan manfaatnya.
Selama menyelesaikan penulisan laporan ini kami telah banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada;
1. Yayun Erviyanti Asih, AMd.Keb selaku pembimbing praktek
2. Vidia Atika Manggiasih,SST. S.Psi selaku direktur Akademi Kebidanan Mitra
Sehat Sidoarjo.
3. Suliswati, SST selaku pembimbing praktek
4. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan kegiatan
praktek klinik ini.
Penulis menyadari dan memahami bahwa penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangannya sehingga penulis mengharap kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan agar dalam penyusunan laporan ini akan menjadi lebih baik.
Semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa kebidanan
khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Sidoarjo, 30 Maret 2011

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masa nifas atau puerperium merupakan masa dimulai setelah partus selesai dan
berakhirnya setelah kira kira 6 8 minggu. Dalam masa nifas terjadi beberapa
perubahan penting yaitu kembalinya alat alat genetalia maupun eksterna berangsur
angsur menjadi pulih seperti keadaan sebelum hamil, dalam waktu 3 bulan, perubahan
perubahan penting lainnya yaitu hemokonsentrasi dan timbulnya laktasi.
( Prawirohardjo, 2006:238)
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan kesehatan ibu di
suatu Negara angka kematian ibu (AKI) yang menurut survey kesehatan rumah tangga
(SKRT) 1986 adalah 450 / 100.000 kelahiran hidup mengalami penurunan yang
lambat, yaitu menjadi 373/100.000 kelahiran hidup (SKRT,1995). Angka ini 3 6 kali
lebih besar dari Negara di wilayah Asean tahun 1996 WHO memperkirakan labih dari
580.000 ibu/tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin di kawasan ASEAN. Kasus
AKI di Indonesia merupakan yang paling tinggi tinggi yaitu 344/100.000 kelahiran
hidup (menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 1997). 60 %
kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50 % kematian masa nifas
terjadi 24 jam pertama sedangkan target yang harus dicapai pada tahun 2010 adalah
125/100.000 kelahiran hidup.
(Dep Kes RI, 2001)
Sedangkan di Jawa Timur kematian ibu dan bayi mencapai 125 orang dari
100.000 angka kelahiran. Tinggi kematian di pengaruhi oleh 2 faktor yakni langsung
dan tidak langsung. Langsung seperti perdarahan infeksi, keracunan, partus lama,
aborsi dan kejang kejang. Tidak langsung karena terlambatnua fasilitas pelayanan
kesehatan. Terlambatnya menerima pelayanan kesehatan yang memadai, keterlambatan
rujukan dari bidan ke puskesmas maupun Rumah Sakir di Sidoarjo angka kematian ibu
pada tahun 2007 mencapai 28 orang.
Dengan adanya hal tersebut asuhan pada masa nifas sangat di perlukan karena
pada periode ini merupakan masa nifas kritis pada ibu maupun bayi dan juga
diperuntukkan mencegah dan mendeteksi adanya komplikasi yang terjadi setelah
persalinan.
Dari penjelasan di atas maka penulis merasa tertarik untuk menulis asuhan
kebidanan tentang pasca persalinan /puerperium pada Ny.Y P 20002 post partum hari
ke 1 dengan nyeri pada luka jahitan.
(Prawirohardjo, 2008:356)

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan Mitra Sehat dapat memberikan
asuhan kebidanan pada ibu nifas dan bayinya serta menghindari adanya
komplikasi masa nifas, yang dapat berakibat fatal yaitu kematian.
1.2.2 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas
dengan memahami 7 langkah kompetensi bidan ( Hellen varney).
a. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dengan melakukan pengkajian
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
d. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera
e. Mahasiswa dapat merencanakan asuhan kebidanan
f. Mahasiswa dapat mengimplementasikan asuhan kebidanan
g. Mahasiswa dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang dilakukan

1.3 RUMUSAN MASALAH


1.3.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang dan kenyataan yang ada
maka penulis merumuskan masalah yaitu Bagaimana Asuhan Kebidanan pada
Ny.Y P20002 post partum hari ke 1 dengan nyeri pada luka jahitan di BPS Ny.
Yayun Erviyanti Asih, AMd.Keb.
1.3.2 Batasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan tentang kasus ibu nifas, sedangkan waktu
yang tersedia terbatas maka penulis membatasi permasalahan pada Asuhan
Kebidanan pada ibu nifas dengan nyeri luka jahitan.
1.4 MANFAAT
1.4.1 Bagi Instansi
Memberikan tambahan sumber kepustakaan dan pengetahuan di bidang
kebidanan sebagai wacana.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Memberi info pada klien dan masyarakat tentang ibu nifas dan masalah
masalah yang mungkin terjadi.
1.4.3 Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan yang telah didapat dalam
perkuliahan dengan kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada
ibu nifas.

1.5 METODE PENULISAN


1.5.1 Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam askeb ini adalah metode deskriptif berupa studi
kasus yaitu melakukan pengkajian suatu unit tunggal secara intensif dimana
tergabung dari kasus. Dan tetap mempertimbangkan waktu sehingga dapat
gambaran satu unit subjektif yang jelas.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
- Wawancara yaitu anamnesis / Tanya jawab langsung dengan klien
- Observasi yaitu melaksanakan pengamatan langsung terhadap klien
- Pemeriksaan fisik yaitu dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
serta pemeriksaan penunjang ( bila ada)
- Dokumentasi yaitu data yang diperoleh dari status klien selama di klinik

1.6 WAKTU DAN TEMPAT


Asuhan ini dilakukan pada saat praktek klinik ke IV di BPS Ny. Yayun Erviyanti
Asih, AMd.Keb pada tanggal 23 Maret 2011 s/d 30 April 2011 di Balong Bendo
Sidoarjo.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN


- BAB I (Pendahuluan)
Meliputi : Latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan dan
rumusan masalah, metode penulisan dan pengumpulan data, waktu
dan tempat, sistematika penulisan.
- BAB II (Tinjauan Pustaka)
Meliputi : Konsep dasar teori paritas, konsep dasar teori masa nifas, , konsep dasar
teori nyeri, konsep dasar teori asuhan kebidanan nifas.
- BAB III (Tinjauan Kasus)
Meliputi : Pengkajian data, Interpretasi data dasar, antisipasi masalah potensial,
kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
- BAB IV (Pembahasan) : berisi pembahasan mengenai kesenjangan yang penulis
temukan antara teori atau fakta fakta yang ditemukan
- BAB V (Penutup) : Meliputi : Kesimpulan dan saran
- Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR PARITAS


2.1.1 Istilah yang berkaitan dengan paritas
a. Paritas
Paritas atau para adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterem.
(Manuaba, 2002: 158)
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi dan dapat hidup
atau nable.
(Wikjosastro,2005: 180)
Paritas atau para adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang
dapat hidup.
(Mochtar,2003:92)
Paritas adalah jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran janin
memenuhi syarat untuk melangsungkan kehidupan.
(Varney 2002: 80)
b. Nullipara
Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang
vlable untuk pertama kali.
(Wignjosastro, 2005: 180)
Nulipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi viable.
(Mochtar,2003:92)
c. Primipara
Primipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi aterem sebanyak satu
kali.
(Manuaba, 2003: 93)
Primipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi yang dapat hidup
vlable untuk pertama kali.
(Mochtar 2003: 93)
d. Grandemultipara
Grande multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau
lebih hidup atau mati.
(Mochtar, 2003: 92)
e. Gravida
Adalah wanita yang sedang hamil
(Buku kedokteran: 158)
f. Primigravida
Adalah wanita yang hamil untuk pertama kali
(Buku kedokteran: 158)

2.1.2 Cara Penulisan Paritas


Cara penulisan paritas ada 5 digit dibelakang paritas (P)
Digit pertama: Jumlah kelahiran bayi cukup bulan (>36 mgg / >2500 gram)
Digit kedua : Jumlah kelahiran prematuritas (< 1.000 - 2499 gram)
Digit ketiga : Jumlah kehamilan yang diakhiri dengan aborsi spontan atau
terinduksi pada usia mencapai 28 minggu atau <1000 gram
Digit keempat : Jumlah kelahiran yang dihasilkan kelahiran multiple (jarang
digunakan)
Digit Kelima : Jumlah bayi yang lahir hidup
(Varney 2002: 81)

2.2 KONSEP DASAR NIFAS


2.2.1 Definisi
Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta hamil yang
berlangsung kira kira 6 minggu.
(Sarwono, 2002 : 122)
Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah partus selesai dan bereaksi
setelah kira-kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih seperti
sebelum ada kehamilan 3 bulan.
(Sarwono. 199 : 237)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lamanya yaitu 6-
8 minggu.
(Prof. Dr. Rustam M, 1998: 115)
2.2.2 Klasifikasi Masa Nifas
Masa nifas dibagi dalam 3 periode, yaitu:
1.Puerperium dini, yaitu masa pemulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan.
2.Puerperium intermedial, yaitu pemulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu.
3.Remote Puerperium, yaitu masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau saat persalinan terdapat komplikasi. Masa
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

2.2.3 Perubahan Perubahan Fisiologi Saat Nifas


Perubahan Fisik
a. Involusi
Involusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat
kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan, sehingga
mencapai keadaan seperti sebelum hamil.
Uterus secara berangsur angsur menjadi kecil sehingga akhirnya kembali
seperti sebelum hamil.
Berat Uterus
Involusi TFU (Tinggi Fundus Uteri)
(gram)
Bayi lahir Setinggi pusat 1000
Uri lahir 2 jari di bawah pusat 750
1 minggu Pertengahan pusat - sympisis 500
2 minggu Fundus teraba di atas simpisis 350
6 minggu Bertambah kecil 50
8 minggu Sebesar normal 30

b. Serviks
Tempat bekas implantasi uri akan mengecil karena kontraksi dan
menonjol ke kavum uteri dengan diameter 7,5 cm, setelah 2 minggu
menjadi 3,5 cm. pada minggu ke 6 yaitu 2,4 cm dan akhirnya pulih.

c. Luka Luka
Perlukaan jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6
7 hari
d. Rasa Sakit
Disebut dengan after paints (mules-mules) di sebabkan kontraksi
rahim, biasanya berlangsung 2 4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan
pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat
diberikan obat obat anti sakit dan anti mules.

e. Perubahan Pembuluh Darah


Pembuluh dasar besar yang semua banyak saat hamil, setelah
persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak, sehingga
arteri mengenal lagi dalam pasca nifas.

f. Perubahan Serviks dan Vagina


Setelah persalinan ( 2 jam post partum) dapat dilalui 2 3 jari
setelah 7 hariya dapat dilalui 1 jari. Pinggirannya tidak rata lagi dan retak
oleh karena robekan dalam persalinan. Berwarna merah kehitaman pada
minggu ke 3 post partum mulai Nampak kembali.

g. Saluran kencing
Dinding kandung kencing tampak odema dan hyperemia. Kadang
odema menimbulkan obstruksi sehingga terjadi retensi urine. Kandung
kencing pada puerperium lebih sensitive dan kapasitasnya sehingga
meskipun sudah kencing mudah tertinggal urine reduksi ini memudahkan
terjadinya infeksi, saluran kencing normal kembali dalam waktu 2 minggu.

h. Laktasi
Mulai kehamilan muda terjadi perubahan perubahan yaitu
poliferasi jaringan kelenjar dan areole mammae, ductus lactiferous
menghasilkan cairan berwarna kuning (kolostrum). Hipervaskularisasi
mammae.
Setelah partus terjadi perubahan hormonal (hormone estrogen dan
hormone progesterone hilang) produksi prolaktin di hipofisis posterior,
sehingga menghasilkan kolostrum (cairan yang keluar pertama kali,
mengandung banyak protein albumin dan globulin) setelah hari ke 10 dan
seterusnya berubah menjadi ASI matur.

i. Lochea
adalah cairan / secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa
nifas antara lain.
Lochea dibagi dalam beberapa jenis :
Lochea Rubra
Berlangsung 2 hari pasca persalinan
Berisi darah segar (warna merah dan hitam), sisa-sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua, vernix caseosa, meconeum.
Lochea Sanguinolenta
Hari ke 3 - 7 pasca persalinan
Darah dan lendir (berwarna merah kekuningan)
Lochea Serosa
Hari ke 7-14 pasca persalinan
Cairan agak berwarna kuning.
Lochea Alba
Setelah 2 minggu pasca persalinan
Cairan darah putih.
Lochea Furulenta
Jika terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk
Lochiostatis
Lochia tidak lancer keluarnya.
(Mochtar,1998 : 116)

Perubahan Psikis
Ada sebagian wanita merasa sangat senang dan gembira atas kelahiran
bayinya, sehingga menjadi masoskistis yaitu rela berkorban untuk kesehatan
bayinya seperti memberikan ASI ekslusif, bangun malam tidak mengganti
popok bayinya dan sebagainya.
Tetapi ada sebagaian wanita + 60 70 % mengalami perasaan tidak
menentu, sering menangis mengalami kesulitan tidur, gampang lelah, mudah
marah, kesepian, sedih, terlalu mengkhawatirkan bayinya, kurang PD terhadap
kemampuannya, kondisi tersebut dokenal dengan sindrom Baby Blues
penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi mungkin disebabkan karena
perubahan hormone, biasanya muncul pada hari ke 2 3 post partum, tetapi
selama tidak lebih dari 10 hari, kondisi tersebut akan hilang. Agar merasa lebih
baik, tetaplah menjalin komunikasi dengan keluarga atau teman.

2.2.4 Penilaian Klinik


Pemeriksaan Kondisi Ibu

Umum Payudara Perut Vulva & Perineum


1. Suhu badan - P - - Peng
2. Denyut nadi
utting susu Posisi eluaran lochea
3. Tekanan darah
- Penja
4. Tanda-tanda anemia pecah, uterus/TFU
5. Tanda tanda odema/ pendek, rata. - hitan laserasi atau
- N
Tromboflebitis Kontraksi luka episiotomy
6. Refleks yeri tekan - Pem
uterus
7. Varices - A
- bengkakan
8. CVAT (Costisal
bses - Luka
Ukuran
Vertebert) - P - Hem
kandung
embengka- oroid
kemih
kan /ASI

Diagnosis
Untuk menentukan hal hal sebagai berikut :
- Apakah masa nifas berlangsung normal atau tidak (seperti involusi uterus,
pengeluaran lochea, pengeluaran ASI serta perubahan system tubuh,
termasuk keadaan psikologik)?
- Adakah keadaan gawat darurat pada ibu (seperti perdarahan kejang dan
panas)
- Adakah penyakit/masalah dengan ibu yang memerlukan
perawatan/rujukan (seperti abses pada payudara)?

2.2.5 Penanganan
Tindakan yang baik untuk asuhan nifas normal pada ibu.
a. Kebersihan Diri
- Anjurkan keseluruhan seluruh tubuh
- Menganjurkan ibu membersihkan daerah kehamilan dengan sabun dan air,
pastikan mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu
dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah sekitar anus,
nasehatkan diri setiap kali buang air kecil atau besar.
- Sarankan ibu mengganti pembalut dua kali sehari
- Sarankan ibu mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
- Sarankan ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka bekas episiotomy
jika ada
b. Istirahat
- Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup, mencegah kelelahan yang berlebihan
- Sarankan ibu melakukan kembali kegiatan rumah tangga biasa perlahan
lahan serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
- Kurang istirahat akan mempengaruhi:
~ Kurangnya jumlah ASI yang diproduksi
~ Lambatnya involusi uterus dan banyaknya perdarahan
~ Depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayinya dan diri sendiri
c. Latihan
- Diskusikan pentingnya mengembalikan otot otot perut dan panggul
kembali normal, sehingga otot perut menjadi kuat akan mengurangi rasa
sakit pada punggung.
- Jelaskan latihan tertentu beberapa menit setiap hari membantu untuk
memperkuat tonus otot vagina (latihan kegel)
- Berdiri dengan tungkai dirapatkan sampai 5 hitungan, sebanyak 5 kali
d. Gizi
- Harus mengkonsumsi tambahan 500 kal/hari
- Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan
vitamin yang cukup.
- Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali
menyusui)
- Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40
hari pasca persalinan
- Minum kapsul vitamin A (200.000 UI) agar bayinya mendapatkan vitamin
A dari ASI.
e. Perawatan Payudara
- Menjaga payudara tetap bersih dan kering
- Menggunakan BH yang menyokong payudara
- Apabila putting lecet oleskan kolostrum/ASI yang keluar setiap kali selesai
menyusui tetap dilakukan dari putting susu yang lecet
- Apabila lecetnya berat, istirahatkan selama 24 jam ASI dikeluarkan dan
diminumkan dengan menggunakan sendok
- Untuk menghilangkan nyeri dapat diminum paracetamol 1 tablet setiap 4
6 jam
- Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI lakukan:
~ Pengompresan payudara dengan kain bersih dan hangat selama 5 menit
~ Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir
untuk mengurut payudara dengan arah 2 menuju putting.
~ Keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga putting susu
menjadi lunak
~ Susukan bayi setiap 2 3 kali sekali, bila tidak dapat menghisap seluruh
ASI keluarkan dengan tangan
~ Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui
~ Payudara keringkan
2.3 KONSEP DASAR TEORI
2.3.1 Pengertian
Nyeri atau rasa sakit yang sangat adalah suatu gejala yang bersifat
subjektif dan sangat individual
Nyeri adalah merupakan sensasi tidak enak nyeri merupakan tanda penting
terhadap adanya gang
Nyeri adalah keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya
diketahui bila seseorang pernah mengalaminya
Nyeri menurut IASP (International Associatoin For Study of Pain)
ada;ah sensasi objektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang
didapat terkait dengan kerusakan jaringan actual maupun potensial atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakannya.
(samsury, 2007)

2.3.2 Sifat Nyeri


a. Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih baik dari sekedar sensasi
tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu

b. Nyeri merupakan mekanisme fisiologi yang bertujuan untuk melindungi


diri

c. Nyeri mengarah pada penyebab ketidakmampuan

2.3.3 Factor factor yang mempengaruhi nyeri :


a. Usia

Anak kecil yang merasakan nyeri masih belum bias mengungkapkan


secara verbal dan mengekspresikan nyeri pada orang tua, sebaliknya
dewasa dan orang tua dapat mengekspresikan nyeri
b. Jenis Kelamin

Biasanya anak perrempuan belum menangis bila merasakan nyeri


tetapi bila anak laki laki terkadang tidak boleh menangis karena ada
budaya yang beranggapan bahwa anak laki laki berani dan kuat.
2.3.4 Pengobatan Nyeri
a. Upaya pertama adalah untuk mengobati rasa nyeri sebaliknya dengan
menggunakan analgesic

b. pemberian obat anti nyeri, dilakukan secara bertahap, ada 3 tahap yaitu :

1. mencakup obat analgesic non narkotik

misalnya : aspirin / paracetamol


2. mencakup obat narkotik lemah

misalnya : kodein
3. mencakup obat narkotik kuat

misalnya : morfin
c. jenis obat anti nyeri dapat mengikat ke tahap berikutnya bila tidak ada
perbaikan dosis yang dianjurkan

d. obat anti nyeri diberikan waktu merasa nyeri

2.3.5 Ekspresi / Skala Nyeri


Skala nyeri harus dirancang sehingga mudah digunakan dan tidak
memakan waktu yang lama, apabila dapat membaca dan memahami skala
maka depresi nyeri atau lebih akurat, sebuah skala dengan 0 100 memberi
makna dan tingkat keparahan nyeri yaitu:

1. Tidak sakit :0

2. Sedikit sakit : 1

3. Agak mengganggu : 2
4. Mengganggu aktifitas : 3

5. Sangat mengganggu : 4

6. Tidak Tertahankan :5
2.4 Konsep dasar teori Asuhan Kebidanan
I. PENGKAJIAN DATA
Pengkajian data ialah pengumpulan data selengkap lengkapnya yang meliputi
data subjektif (data yang diperoleh / ditanyakan langsung pada klien). Dan data
objektif (data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik umum maupun khusus)
yang digunakan untuk menegakkan diagnose dan langkah selanjutnya).
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Berupa nama lengkap (nama depan, tengah, belakang
ataupun panggilan) sebagai identitas diri supaya tidak terjadi
kekeliruan/salah orang dalam memberikan asuhan kepada
klien
Umur : Digunakan untuk penilaian klinis yang disesuaikan dengan
kepercayaan yang dianut
Pendidikan : Berpengaruh terhadap pendekatan yang dilakukan nakes
kepada klien disesuaikan dengan tingkat pendidikan
Pekerjaan : Untuk mengetahui aktifitas yang dilakukan sehari hari
atau dapat mengetahui tingkat ekonomi
Penghasila : Dapat mempengaruhi gaya hidup atau kebiasaan sehari
n hari. Misal : pola nutrisi dan juga dapat dijadikan tolak ukur
dalam memberikan jenis obat, yaitu obat generik atau obat
paten.
Alamat : Berisi alamat selengkaplengkapnya supaya bisa dihubungi
apabila ada keperluan/kepentingan, baik untuk pihak rumah
sakit maupun pihak klien. Alamat istri/suami (alamat
lengkap supaya bisa dihubungi apabila ada
keperluan/kepentingan baik untuk RS maupun kliennya)

2. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke: Untuk mengetahui berapa kali menikah
Umur kawin : Untuk mengetahui kematangan otot otot kandungan
Lama kawin : untuk menentukan bagaimana keadaan alat kelamin ibu
(Sastrawinata, S. 1993 : 55)

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya secara normal pada tanggal . . . .
jam . . . .WIB

4. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12-16 th
Siklus : 28 - 35 hari
Lama : 7 - 15 hari (normalnya)
Banyaknya : 3 kotek/hari (+ 150cc )
Baunya : Anyir
Warnanya : hari ke ke 4 merah, hari ke 5 - 7 kecoklatan
Keluhan : dismenorhoe / tidak
Flour albus : ada / tidak, sebelum / sesudah menstruasi
(S. Prawirohardjo,2006:46)
b. Riwayat Obstetri Yang Lalu
Kehamilan Persalinan Anak nifas
Perka-
winan ke Jeni Pen
Ke UK Penol T4 BBL J/K H/M Usia Peny ASI KB
s y

c. Riwayat Kehamilan Sekarang


HPHT : Hari pertama haid terakhir untuk menentukan usia kehamilan
TP : Hitung perkiraan persalinan dengan rumus naegle
UK : menurut MC Donald UK : jarak fundus sampai dengan
simpisis (TFU) dibagi 3,5
ANC : TM I : pemeriksaan dilakukan minimal 1 x, dimana, kapan,
Keluhan yang dirasakan tetapi yang didapatkan
TM II : pemeriksaan dilakukan minimal 1 x, dimana, kapan,
Keluhan yang dirasakan tetapi yang didapatkan
TM III : pemeriksaan dilakukan minimal 2 x, dimana, kapan,
Keluhan yang dirasakan tetapi yang didapatkan
Gerak janin terasa sejak UK 16 minggu untuk multi, dan 20 minggu
untuk primi.
5.
Imunisasi TT dilakukan berapa kali, dimana, kapan.

e. Riwayat Persalinan lalu


Bayi lahir usia kehamilan : 40 minggu
Jenis persalinan : spontan/SC/Vakum
Penolong : bidan / dokter
Tempat persalinan : BPS/Puskesmas/RS
Kondisi bayi saat dilahirkan : normal
BB bayi lahir : 2500 4000 gram
PB bayi lahir : 45 50 cm
Apgar skore saat lahir :78
f. Riwayat Nifas Sekarang
Perdarahan : . . . . cc
TFU :2 jari bawah pusat
Kontraksi Uterus : baik
Laktasi : ASI sudah keluar.

6. Riwayat Kesehatan yang lalu


Yang perlu diperhatikan adalah apakah ibu pernah /tidak menderita penyakit
menular, menurun, menahun seperti DM, hipertensi, asma, hepatitis,
jantung, paru paru, PMS, dan TBC

7. Riwayat Kesehatan Keluarga


Yang perlu ditanyakan adalah dari keluarga pasien dan suami apakah ada /
tidak yang menderita penyakit menular, menurun, dan menahun seperti
TBC, hipertensi, DM, jantung, asma, hepatitis, serta riwayat keturunan
kembar.

8. Riwayat KB
Yang perlu ditanyakan adalah metode kontrasepsi apa yang digunakan oleh
pasien dari berbagai macam metode kontrasepsi.
9. Pola Kebiasaan sehari - hari
a. Pola Nutrisi
Tidak hamil hamil menyusui
Kalsium 0,5 mg 1 gr 1 gr
Protein 55 mg 65 mg 200 gr
Kalori 2000 mg 2300 mg 3000 mg
Zat Besi 12 gr 17 gr 17 gr
Vit A 5000 UI 6000 UI 7000 UI
Vit D 400 UI 600 UI 800 UI
(Rustam M, 1998:60)
b. Eliminasi
Frekuensi : BAB / BAK
Warna : BAB / BAK
Ada gangguan : ada / tidak
c. Istirahat
Istirahat siang : 1 jam/hari
Istirahat malam : 8 jam/hari
d. Pola personal hygiene
Yang perlu ditanyakan kepada pasien mengenai kebersihan diri (mandi,
gosok gigi, keramas, ganti celana dalam)
e. Pola Aktifitas
Gerak badan yang ringan baik sekali dan sedapat dapatnya dicari udara
segar dan sinar matahari pada pagi hari
(obstetri fisiologi,1983:208)
f. Pola seksual
Sebaiknya coitus tidak boleh dilakukan sampai 40 hari/minggu setelah
persalinan
(Maternal & Neonatal,2002)

10. Data Psikososial


Ditanyakan untuk mengetahui bagaimana penerimaan ibu dan keluarga
terhadap bayinya saat ini direncanakan diharapkan atau tidak, bagaimana
hubungan pasien dengan suami, keluarga dan lingkungan sekitar.

11. Data Sosial Budaya


Keadaan lingkungan yang berhubungan dengan pantangan makanan minum
minuman jamu, kebiasaan pijat, kebiasaan merokok, obat obatan.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : cukup
Kesadaran : Composmetis
TTV :T : 110/70 120/90 mmHg
N : 76 100 x/menit
S : 365 0C 375 0C
RR : 16 24 x/menit

2. Pemeriksaan Fisik Khusus


(Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi)
Kepala : Warna hitam, rambut bersih, tidak ada benjolan,
penyebaran rambut merata, tidak ada ketombe
Muka : tidak pucat, tidak odema
Mata : Simetris, congjungtiva merah muda, sclera putih,
palpebra tidak odema
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada pernapasan cuping
hidung.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran normal.
Mulut : Tidak pucat, tidak stomatitis, tidak ada caries, lidah
bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
peninggian vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
lymfe.
Aksila : Tidak ada pembesaran kelenjar limphe.
Payudara : Hiperpigmentasi areola mammae, putting susu menonjol,
colostrum sudah keluar, tidak ada benjolan abnormal.
Abdomen : tidak ada luka bekas jahitan operasi, ada linea dan strie,
tidak meteorismus, TFU 2 jari bawah pusat, UC baik.
Genetalia : tidak terdapat condiloma acuminata, tidak ada
pembesaran kelenjar bartholini, ada bekas jahitan
episiotomy, ada lochea rubra.
Anus : Tidak ada haemoroid dan varices
Ekstremitas : Atas : Tidak oedema, tidak sindaktili/polidaktili,
Bawah : Tidak oedema, tidak sindaktili/polidaktili

II. INTERPRETASI DATA DASAR


DS : Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya dengan spontan belakang
kepala pada tanggal . . . . . jam . . . . WIB
DO : Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
TTV :T : 110/70 120/90 mmHg
N : 76 100 x/menit
S : 365 0C 375 0C
RR : 16 24 x/menit
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, UC baik
Genetalia : ada jahitan, lochea rubra merah segar
Payudara : ASI keluar sedikit
Pada Bayi:
Bayi lahir tanggal : 26 Maret 2011
Jam : 16.00 WIB
BB / PB : > 2500 gram / 48 52 cm
Jenis kelamin : laki laki , perempuan
AS : 7 10

Dx : Ny. ...... P...... post partum hari ke 1 dengan nyeri luka pada jahitan

III. ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL


- Infeksi pada luka post episiotomi

IV. KEBUTUHAN SEGERA


- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika

- Pemberian HE tentang :- perawatan daerah genetalia


- Nutrisi yg seimbang terutama tinggi kalori dan
protein
- Personal hygiene

V. INTERVENSI
Dx : Ny. ...... P...... post partum hari ke 1 dengan nyeri luka pada jahitan
Tujuan Jangka pendek :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama + 30 menit diharapkan pasien dapat
mengerti kondisi pasien saat ini dengan criteria hasil:
- Pasien lebih kooperatif dengan tindakan petugas
- Pasien lebih menjadi tenang
Tujuan Jangka Panjang :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama + 1 x 24 jam diharapkan tidak ada rasa
nyeri setelah post partum dan tidak terjadi infeksi dengan criteria hasil :
- Keadaan fisik umum membaik
- Involusi uterus berjalan normal
- Nyeri berkurang
- Mobilisasi berjalan lancar
- Tidak ada keluhan pada pengeluaran pervaginam

Intervensi :
1. Memindahkan pasien ke ruang nifas
R/ untuk mendapatkan perawatan yang intensif
2. Pantau ibu untuk menyusui bayinya
R/ guna merangsang keluarnya ASI
3. Beri ibu makan sesuai dengan menu yang didapat dari
rumah sakit
R/ untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu
4. Lakukan observasi TTV dan pemantauan kontraksi uterus
serta perdarahannya
R/ Deteksi dini terhadap terjadinya komplikasinya
5. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dan lakukan advis
dokter
R/ memberi terapi untuk proses penyembuhan

VI. IMPLEMENTASI
Melaksanakan asuhan secara menyeluruh yang telah direncanakan.
Pelaksanaan asuhan dilaksanakan oleh bidan sebagian oleh klien sendiri / petugas
kesehatan lainnya. Walaupun bidan tidak melaksanakan secara menyeluruh, tetapi
dia bertanggung jawab untuk menyerahkan pelaksanaannya. Kaji ulang apakah
sesuai rencana yang telah dilakukan.

VII. EVALUASI

Pada langkah ini dievaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, apakah telah
memenuhi kebutuhan yang telah teridentifikasi dalam diagnosa maupun masalah:
S : berdasarkan hasil anamnesa baik kepada ibu / keluarga tentang keluhan
yang masih dirasakan setelah diberikan asuhan
O : Berdasarkan pemeriksaan yaitu inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan
Pemeriksaan umum setelah dilakukan asuhan
A : Berdasarkan data subjektif dan objektif
P : Rencana tindak lanjut sesuai assesment
BAB 3

TINJAUAN KASUS

No Reg :
Tgl : 30 Maret 2011
Jam : 16.00 WIB
Oleh : Nurul Tamiyati
Tempat : BPS Ny. Yayun Erviyanti Asih, Amd.Keb

I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama ibu : Ny R Nama Suami : Tn P
Umur : 33 th Umur : 37 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Plumpang Alamat : Plumpang

2. Status Perkawinan
Perkawinan ke :I
Umur kawin : 23 Th
Lama kawin : 10 Th

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya secara normal dan ibu merasa nyeri
pada luka jahitan.

4. Riwayat Kebidanan
a. Haid
Menarche : 13 Th
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : + 3 kotek /hari
Warnanya : hari ke 1 2 Merah, hari ke 3 5 kecoklatan
Bau : Anyir
Flour Albus : Ya,setelah menstruasi

b. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu


Kehamilan Persalinan Anak nifas
Perkawinan
ke Jeni Pen Pen
Ke UK Penol T4 BBL J/K H/M Usia ASI KB
s y y

I I 40 Sptn Bidan - BPS 3500 L H 1 hr -

c. Riwayat kehamilan sekarang


HPHT : 7 6 2010
TP : 14 3 - 2011
UK : 39 minggu
ANC : TM I : Berapa kali : 1 x
Dimana : Bidan
Keluhan : Mual, dan muntah
Terapi : B6, Antasida, Kal
TM II : Berapa kali : 2 x
Dimana : Bidan
Keluhan :-
Terapi : Kalk, Fe
TM III : Berapa kali : 3 x
Dimana : Bidan
Keluhan :-
Terapi : Fe, Kalk
Gerakan janin : ibu mengatakan bahwa ibu merasakan gerakan janin sejak
UK 16 minggu
Imunisasi TT : 2x sebelum nikah dan pada waktu hamil pertama

d. Riwayat persalinan sekarang


Bayi lahir usia kehamilan : 39 mgg
Jenis persalinan : Spontan
Penolong : Bidan
Tempat pesalinan & Tgl lahir : BPS, tgl 30 Maret 2011
Penyulit persalinan :-
Penggunaan obat selama persalinan : Oxitosin
Kondisi bayi saat dilahirkan : normal langsung menangis
Berat bayi lahir : 3500 gr
Panjang bayi lahir : 50 cm
Apgar score saat lahir :78

e. Riwayat Nifas Sekarang


Perdarahan : + 150 cc
Kontraksi uterus : keras (baik)
TFU : 2 jari dibawah pusat
Laktasi : Air susu sudah keluar sedikit - sedikit

5. Riwayat kesehatan yang lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit tekanan darah tinggi, asma,
jantung, TBC, Hepatitis, ibu hanya batuk dan pilek saja.

6. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit tekanan
darah tinggi asma, jantung, TBC, Hepatitis, ibu hanya batuk dan pilek saja.
Ibu mengatakan tidak ada keturunan kembar dalam keluarga

7. Pola Kebiasaan Sehari- Hari


a. Pola nutrisi
o Selama Hamil
Makan : Frekuensi : 3 x / hari
Menu : nasi, lauk pauk, buah, sayur sedikit
Porsi : 1 piring
Minum: Frekuensi : 5 gelas / hari
Jumlah : 1000 cc/hari
o Selama di BPS
Makan : Frekuensi :2x
Menu : nasi, lauk pauk
Porsi : piring
Minum : Frekuensi : 3 gelas/hari
Jumlah : 300 cc /hari
b. Pola eliminasi uri dan alvi
o Sebelum hamil
BAK : - Frekuensi : 3 x/hari
- Warna : Kuning jernih
- Keluhan : tidak ada
BAB : - Frekuensi : 3 x/hari
- Warna : Kuning
- Konsistensi : Lunak
- Keluhan : tidak ada
o Selama di BPS
BAK : - Frekuensi : 3 x/hari
- Warna : Kuning jernih
- Konsistensi : Cair
- Keluhan : sakit karena robekan episiotomi
BAB : - Frekuensi : 2 x/hari
- Warna : kuning
- Konsistensi : lunak
- Keluhan : sakit karena robekan episiotomi
- Bau : khas
c. Pola aktifitas sehari-hari
o Selama hamil
Ibu mengatakan bahwa setiap hari kerja dan mengerjakan pekerjaan
rumah tangga seperti menyapu, memasak, mengepel
o Selama di BPS
Ibu mengatakan sejak melahirkan ibu tidak melakukan aktifitas sehari
hari kecuali merawat anak.
d. Pola personal hygiene
o Selama hamil
Mandi : 2 x / hari
Gosok gigi : 2 x / hari
Ganti celana dalam : 2 3 x / hari
o Selama di BPS
Mandi : 2 x / hari
Gosok gigi : 2 x / hari
Ganti celana dalam : 2 3 x / hari
e. Pola Istirahat
o Selama hamil
Istirahat siang : 2 jam /hari
Istirahat malam : 8 jam /hari
o Selama di BPS
Istirahat siang : 3 jam/hari
Istirahat malam : 10 jam/hari

8. Data Psikososial
Ibu mengatakan tidak mengalami perubahan psikologis nifas karena ibu
sangat senang dengan kelahiran bayinya yang sesuai dengan harapannya.

9. Data Sosial Budaya


Ibu mengatakan bahwa dilingkungan keluarga pada saat masa nifas ibu tidak
mengadakan selamatan 7 bulan, tidak ada pantangan makanan atau minuman
selama hamil ini.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
TTV : TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 37 0C
RR : 24 x/mnt

2. Pemeriksaan Fisik Khusus


(Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi)
Kepala : Rambut bersih, lurus, hitam, , tidak ada benjolan abnormal,
penyebaran rambut merata, tidak ada ketombe.
Muka : Tidak pucat, tidak odema
Mata : Simetris, congjungtiva merah muda, sclera putih, palpebra
tidak odema.
Hidung : Bersih, Tidak ada polip, tidak ada pernapasan cuping
hidung, tidak ada secret.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran normal.
Mulut : Bibir tidak kering, tidak pucat, tidak stomatitis, tidak ada
caries, lidah bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peninggian
vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar lymfe.
Aksila : Tidak ada pembesaran kelenjar limphe.
Payudara : Simetris, Hiperpigmentasi areola mammae, putting susu
menonjol, colostrum sudah keluar sedikit, tidak ada
benjolan abnormal.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, ada linea dan strie, tidak
meteorismus, TFU 2 jari bawah pusat, Kontraksi uterus
baik.
Genetalia : lochea rubra + 150 cc, tidak terdapat condiloma acuminata,
tidak ada pembesaran kelenjar bartholini, terdapat jahitan
bekas laserasi.
Anus : Tidak ada haemoroid
Ekstremitas : Atas : Tidak oedema, tidak sindaktili/polidaktili.
Bawah : Tidak oedema, tidak sindaktili/polidaktili,
pergerakan aktif, tidak varices

II. INTERPRETASI DATA DASAR


DS : Ibu mengatakan melahirkan anaknya dengan normal pada tanggal 30
Maret 2011 jam 16.00 WIB dan ibu mengeluh nyeri pada jahitan.
DO : Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 100/80 mmHg
Suhu : 37 0C
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/mnt
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, UC baik
Genetalia : ada jahitan, lochea rubra merah segar
Payudara : ASI keluar sedikit
Pada Bayi:
Bayi lahir tanggal : 30 Maret 2011
Jam : 16.00 WIB
BB / PB : 3500 gram / 50 cm
Jenis kelamin : laki laki
AS : 8 10

Dx : Ny. R P20002 post partum hari ke 1 dengan nyeri pada luka jahitan

III. ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL


- Infeksi pada luka post episiotomi

IV. KEBUTUHAN SEGERA


- Perawatan pada bekas jahitan dengan ditutup kassa bethadine dan pemberian
pbat anti nyeri, obat antibiotika
- Pemberian HE
- Cara perawatan luka bekas jahitan dan kebersihan diri harus diperhatikan
makan, minum yang bergizi dan mengandung protein tinggi.

V. INTERVENSI
Dx : Ny. R P20002 post partum hari ke 1 dengan nyeri pada luka jahitan
Tujuan Jangka pendek :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama + 30 menit diharapkan pasien dapat
mengerti kondisi pasien saat ini dengan criteria hasil:
- Pasien lebih kooperatif dengan tindakan petugas
- Pasien lebih menjadi tenang
Tujuan Jangka Panjang :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama + 1 x 24 jam diharapkan tidak ada rasa
nyeri setelah post partum dan tidak terjadi infeksi dengan criteria hasil :
- Keadaan fisik umum membaik
- Involusi uterus berjalan normal
- Nyeri berkurang
- Mobilisasi berjalan lancar
- Tidak ada keluhan pada pengeluaran pervaginam

Intervensi :
1. Memindahkan pasien ke ruang nifas
R/ untuk mendapatkan perawatan yang intensif
2. Pantau ibu untuk menyusui bayinya
R/ guna merangsang keluarnya ASI
3. Beri ibu makan sesuai dengan menu yang didapat dari
rumah sakit
R/ untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu
4. Lakukan observasi TTV dan pemantauan kontraksi uterus
serta perdarahannya
R/ Deteksi dini terhadap terjadinya komplikasinya
5. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dan lakukan advis
dokter
R/ memberi terapi untuk proses penyembuhan

VI. IMPLEMENTASI
Dx : Ny. R P20002 post partum hari ke 1 dengan nyeri pada luka jahitan
Tanggal : 30 Maret 2011
1. Jam 16.30 WIB
Memindahkan pasien dari rung bersalin ke ruang nifas
2. Jam 16.45 WIB
Menjelaskan kepada pasien tentanga keadaanya cukup dengan hasil
pemeriksaan
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 100/80 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/mnt
ASI : keluar sedikit
TFU : 2 jari bawah pusat
UC : Baik / keras
Perdarahan : + 50 cc
Skala Nyeri :2
3. Jam 17.00 WIB
Memantau ibu menyusui sejak dini sehingga setelah beberapa lama dihisap
olah bayi ASI bisa keluar
4. Jam 17.30 WIB
Memberikan ibu makan sesuai dengan menu yang didapat di BPS dan makanan
dihabiskan oleh guna memenuhi kebutuhan nutrisinya
5. Jam 17.35 WIB
TTV : TD : 100/80 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/mnt
TFU : 2 jari bawah pusat
UC : Baik / keras
Perdarahan : + 50 cc
6. Jam 17.45 WIB
Melakukan kolaborasi dengan dokter sesuai advis dokter dengan pemberian :
- Amoxilin 500 mg 3 x 1 / hari pada jam 18.00 WIB
- Asam mefenamat 500 mg 3 x 1 / hari jam 18.00 WIB

VII. EVALUASI
Dx : Ny. R P20002 post partum hari ke 1 dengan nyeri pada luka jahitan

Jangka Pendek
Tanggal : 03 Maret 2011
Jam : 16.00 WIB
S : Ibu mengatakan nyeri luka pada jahitan sudah mulai berkurang
O : ibu kooperatif dan bisa menerima keadaanya sekarang
A : Ny. R P20002 post partum hari ke 1 dengan nyeri pada luka jahitan
P : - Observasi TTV, UC, TFU dan pengeluaran pervaginam
- Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
- Perawatan payudara
- Terapi dilanjutkan : Amoxilin 500 mg 3 x 1 /hari jam 18.00 WIB
Asam Mefenamat 500 mg 3 x 1/hari jam 18.00 WIB

Jangka Panjang
Tanggal : 31 Maret 2011
Jam : 09.00 WIB
S : Ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan
O : TTV : TD : 100/80 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/mnt
Lochea Rubra

A : Ny. R P20002 post partum hari ke 1 dengan nyeri pada luka jahitan
P : pasien pulang diberi HE :
- Gizi nutrisi seimbang, ASI eksklusif, personal hygiene
- Perawatan payudara
- Menjelaskan pada ibu betapa pentingnya ASI dan sesering mungkin
untuk memberikan ASI kepada bayinya.
- Mengajurkan kepada ibu untuk control 1 minggu lagi
BAB 4

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. R P20002 post partum hari ke 1 dengan
nyeri pada luka jahitan di BPS Ny. Yayun Erviyanti Asih, AMd.Keb telah diberikan tidak
jauh beda dengan teori yang ada.
4.1 Pengkajian Data
Dari tinjauan teori didapatkan pasien post partum dengan nyeri luka jahitan pada kasus
yang saya angkat terdapat kesesuaian antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus
4.2 Interpretasi Data Dasar
Dari tinjauan teori didapatkan perubahan perubahan yang terjadi pada pasien post
partum, pada teori kasus yang saya angkat terdapat kesesuaian antara tinjauan pustaka
dan tinjauan kasus
4.3 Antisipasi Diagnosa Potensial
Dari tinjauan teori didapatkan tanda tanda bahaya nifas, pada kasus yang saya angkat
terdapat kesesuaian antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus
4.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
Dari tinjauan teori didapatkan pasien dengan post partum hari ke 1 dengan nyeri luka
jahitan pada teori yang saya angkat terdapat kesesuaian antara tinjauan pustaka dan
tinjauan kasus
4.5 Intervensi
Dari tinjauan teori didapatkan pasien dengan post partum hari ke 1 dengan nyeri luka
jahitan terdapat berbagai rencana untuk memperbaiki keadaan ibu, pada teori kasus
yang saya angkat terdapat kesesuaian antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus
4.6 Implementasi
Dalam tinjauan teori didapatkan pasien post partum hari ke 1 dengan nyeri luka jahitan
terdapat penanganan yang berkolaborasi dengan tim kesehatan. Pada teori kasus yang
saya angkat terdapat kesesuaian antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus
4.7 Evaluasi
Pada tinjauan teori didapatkan pasien post partum hari ke 1 dengan nyeri luka jahitan
dapat mengerti kondisinya dan kooperatif, terdapat perbedaan pada evaluasi jangka
panjang yaitu masalah belum teratasi dikarenakan luka jahitan post episiotomy belum
kering jadi pada teori kasus terdapat ketidaksesuaian pada tinjauan kasus.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Masa puerperium atau masa nifas dimulai setelah partus selesai dan beakhir
sampai kira kira 6 minggu, selain itu perubahan perubahan fisiologis yang meliputi
perubahan fisik maupun psikis terjadi dalam masa nifas dan dalam hal tersebut harus
diperhatikan, karena sudah kira ketahui bahwa 50 % kematian ibu disebabkan
timbulnya infeksi dan perdarahan pada masa nifas. Hal tersebut sangat dipengaruhi
oleh kebiasaan atau adat istiadat yang sangat merugikan ibu hamil.
Oleh karena itu perawatan post partum sangat penting untuk menghindari
terjadinya komplikasi komplikasi masa nifas, yaitu infeksi, perdarahan maupun
gangguan dalam laktasi. Untuk itu personal hygiene harus diperhatikan serta pola
nutrisi yang baik untuk proses penyembuhan luka.
Pada saat ibu nifas dipulangkan diberi penjelasan dan motivasi dalam merawat
diri dan bayinya. Oleh karena hal hal diatas, petugas kesehatan harus dapat
memberikan asuhan kebidanan secara menyeluruh pada ibu nifas dan bayinya. Untuk
terjadinya komplikasi pada ibu nifas yang berakibat kematian.

5.2 SARAN
Bagi Instansi
Dapat digunakan sebagai wacana tambahan sumber kepustakaan dan pengetahuan
di bidang kebidanan
Bagi Masyarakat
Dapat digunakan sebagai informasi tentang masa nifas dan masalah masalah yang
menyertai
Bagi Penulis
Dapat digunakan sebagai pengalaman untuk menerapkan ilmu yang telah didapat
dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu masa nifas
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dam Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono, 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : YBP SP
Bobak, Irene, 2002. Keperawatan Maternitas.Jakarta : EGC
Saifudin, Abdul Bari, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan
Neonatal. Jakarta : YBP - SP

Вам также может понравиться