Вы находитесь на странице: 1из 3

Etika Perilaku Kontribusi Para Filsuf

Pengertian Etika dan Kode Etik


Etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian normative tentang apakah perilaku ini
benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika merupakan pembelajaran tentang norma-norma dan nilai-
nilai yang berkaitan dengan salah dan benar, baik dan buruk, seperti apa yang harus dilakukan dan tindakan
apa yang harus dihindari. Dilema etika muncul ketika norma-norma dan nilai-nilai mengalami konflik dan
terdapat tindakan alternatif yang dapat dilakukan karena dilema etika tidak mempunyai standar objektif
dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu diperlukan kode etik yang bersifat subjektif. Encyclopedia
of philosophy mendefinisikan etika dalam tiga cara:
1. pola umum atau cara hidup
2. seperangkat aturan perilaku atau kode etik
3. penyelidikan tentang cara hidup dan aturan perilaku
Sedangkan moralitas dan kode etik didefinisikan dalam Encyclopedia of philosophy sebagai istilah yang
mengandung empat karakteristik:
1. keyakinan tentang sifat manusia
2. keyakinan tentang cita-cita, tentang apa yang baik atau diinginkan atau kelayakan untuk mengejar
kepentingan diri sendiri
3. aturan yang menjelaskan apa yang harus dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan
4. motif yang cenderung membuat kita memilih jalan yang benar atau salah
Masing-masing karakteristik dijelaskan dengan empat teori etika utama yang diterapkan oleh orang-orang
dalam pengambilan keputusan etis dalam lingkungan bisnis. Teori tersebut antara lain: utilitarianisme,
deontology, kesetaraan dan keadilan kewajaran, serta etika kebajikan.
Sebagai contoh, utilitarianisme menekankan pentingnya aturan dalam mengejar apa yang baik atau
yang diinginkan, sedangkan deontology memeriksa motif dari pengambilan keputusan etis. Etika kebajikan
cenderung untuk mempelajari manusia dengan cara yang lebih holistik yang mengacu pada sifat
kemanusiaan. Meskipun penekanan masing-masing teori berbeda, semua teori tersebut memiliki banyak
fitur-fitur yang umum terutama kepedulian terhadap apa yang yang seharusnya dan yang tidak seharusnya
dilakukan.
Pada gambar di bawah dijelaskan bahwa teori-teori etika memberikan panduan dalam membuat
keputusan etis. Seperti dalam bisnis, ada banyak kendala yang mempengaruhi apakah seseorang pembuat
keputusan benar-benar melakukan hal yang benar. Faktor yang meringankan dapat dikelompokkan menjadi
kendala organisasi dan karakteristik pribadi yang termasuk sistem imbalan, budaya organisasi dan sifat
kepemimpinan. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi individu untuk benar-benar melakukan apa yang
diketahuinya sebenarnya meliputi kesalahan pemahaman tentang bisnis, komitmen berlebihan untuk
perusahaan dan ketidakdewasaan etika. Beberapa karyawan berpikir keliru bahwa tujuan bisnis adalah
hanya untuk mendapatkan keuntungan. Selama bisnis berhasil, cara yang digunakan secara keliru dianggap
tidak relevan. Oleh karena itu keputusan bisnis yang diambil haruslah memerlukan analisis yang cermat
dan bijaksana.

Etika dan Bisnis

Etika dan Bisnis


Menurut Archie Carroll, laba merupakan konsekuensi dari melakukan bisnis dengan baik. Tetapi
bisnis juga harus mematuhi hokum dan peraturan yang berlaku sebagai batas minimal. Hukum yang berlaku
memberikan level dasar perilaku bisnis yang dapat diterima. Oleh karena itu tanggung jawab bisnis adalah
harus bertanggung jawab secara etika dan social.
Alasan para pelaku bisnis harus beretika adalah didasari pada pandangan bahwa kita berperilaku
etis karena kepentingan pribadi. Dengan demikian, faktor-faktor yang mempengaruhi diri sendiri adalah
penting bagi saya. Kepentingan pribadi tidak hanya diartikan sebagai tentang saya tetapi suatu kepentingan
dalam semua hal yang berhubungan dengan saya, keluarga, teman dan masyarakat tempat tinggal.
Pandangan seperti ini sangat berhubungan erat dengan perilaku ekonomi.
Kepentingan Pribadi dan Ekonomi
Konsep kepentingan pribadi memiliki tradisi panjang dalam filosofi empiris Inggris untuk
menjelaskan keharmonisan sosial dan kerja sama ekonomi. Menurut Thomas Hobbes, kepentingan pribadi
memotivasi orang untuk membentuk masyarakat sipil yang damai. Adam Smith berpendapat bahwa
kepentingan pribadi mengarah pada kerjasama ekonomi. Ia mengamati bahwa pembeli dan penjual tertarik
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Pembeli dan penjual bernegosiasi menuju
keseimbangan harga alami. Hal inilah yang dimaksud dengan pasar bebas, dimana kompetisi antara vendor
dan konsumen mendorong harga ke titik dimana pasar menjadi jelas yaitu semua barang tersedia siap dijual
dengan harga yang bisa dibayar konsumen dan vendor bersedia menerima pembayaran produk mereka.

Etika, Bisnis dan Hukum


Etika, bisnis dan hokum dapat dilihat pada diagram Venn dibawah ini:

Area 1 merupakan aspek kegiatan usaha yang tidak tercakup oleh hukum atau etika. Area 2 mencakup
hukum yang tidak berhubungan dengan etika atau bisnis. Area 3 merupakan etika pelarangan yang tidak
berhubungan dengan bisnis dan tidak illegal. Area 4 mewakili berbagai hukum dan peraturan yang harus
diikuti perusahaan. Area 5 mencakup aktivitas bisnis dan etika dimana etika harus memandu perilaku bisnis
diluar hukum. Area 6 mencakup hukum dan etika, misal larangan pembunuhan. Area 7 merupakan cakupan
semuanya dan biasanya menjadi masalah apabila hukum dan etika bertentangan.

Вам также может понравиться