Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
Faisal Arrasyid R. (131364009)
Faris Muhammad Fajar (131364008)
Fikri Fadhila (131364009)
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................1
Daftar isi....................................................................................................................2
7. Hardware.............................................................................................................13
8. Software..............................................................................................................15
9. HMI.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................21
1. Pengertian Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Bersih Bangunan
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
akanmenjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air
bersihadalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum.
Adapunpersyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang
meliputikualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi
tidakmenimbulkan efek samping (Ketentuan Umum Permenkes
No.416/Menkes/PER/IX/1990) dan penyediaan air bersih yang layak untuk
dikonsumsiharus memenuhi Permenkes No. 173/Menkes/Per/VII/1977.
Sistem adalah seperangkat elemen atau komponen yang saling
bergantungatau berinteraksi satu dengan lain menurut pola tertentu dan
membentuk satukesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Sinulingga, 2008).
Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk
menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang
memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat-tempat
tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis
dan kenyamanan yang diinginkan.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi
kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara
efesien dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran
yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih
dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan
air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat
tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.
Pressure Tank - Tangki Tekan, merupakan tangki yang bisa menyimpan air
bertekanan untuk sementara. Tangki ini di lengkapi dengan membran
(diaphragm) yang akan memisahkan air dan udara. Fungsi utama yaitu
Menghemat listrik (pemakain listrik) pada pompa, tekanan air pada system
perpipaan, Sebagai bantalan udara, sehingga pompa bisa off (mati) secara halus
(soft), tidak terjadi lonjakan, dan Untuk mengurangi efek palu air (water
hammering), saat kran air di matikan tiba tiba atau saat pompa mati tiba tiba.
2. Ruang lingkup Sistem PDAB
2.1 Persyaratan Dalam Penyediaan Air Bersih
Terdapat beberapa persyaratan dalam penyediaan air bersih, diantaranya:
1. Persyaratan Kualitas
2. Persyaratan Fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain
itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang
lebih 25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang
diperbolehkan adalah 25oC 3oC.
3. Persyaratan Kimiawi
4. Persyaratan bakteriologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman pathogen dan parasitik yang
mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan
tidak adanya bakteri E. Coli atau fecal coli dalam air.
5. Persyaratan radioaktifitas
Gambar Sistem
Cabang
Gambar Sistem
Gabungan
Sistem penyediaan air bersih dalam suatu bangunan gedung terdiri dari 3
(tiga) Sistem, yaitu :
Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem, ini adalah, air
yang berasal dan pipa cabang sistem penyediaan air minum secara kolektif
(dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM).
Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam
bangunan, pengalirannya menggunakan pompa.
Prinsip kerja sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Air dari
PDAM atau yang telah ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke
dalam suatu bejana (tangki) tertutup, sehingga air yang ada didalam tangki
tertutup tersebut dalam keadaan terkompresi. Air dan tangki tertutup
tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan.
Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air
yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau
dari sumur atau dan PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air
tanah).
5.3 Sistem tangki atap
Dalain sistem ini, air ditampung leriebih dahulu pada tangki bawah, lalu
dipompakan ke tangki atas. Tangki atas dapat berupa tangki yang di simpan
di atas atap atau dibangunan yang tertinggi, dan bisa juga berupa menara air.
Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah air
yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDANI atau
dari sumur atau dari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).
Untuk lebih jelasnya sistem ini dapat dilihat pada Gambar 4, dan
Gambar 5. Agar supaya system penyediaan air minum di dalam bangunan
gedung (plumbing air minum) dapat berfungsi secara optimal, maka perlu
memenuhi beberapa persyaratan diantaranya adalah :
a) Syarat kualiitas
b) Syarat kuantitas
c) Syarat tekanan
SLAVE
UTILITAS
(PDAB
7. Perangkat Keras Kendali Utilitas Dalam Jaringan Otomasi Bangunan
- Reservoir merupakan titik yang mewakili sumber luar tak hingga atau
cekungan air dalam jaringan distribusi misalnya danau, sungai dan
akuifer air tanah.
- Pipa merupakan penghubung yang membawa air dari satu titik ke titik
lainnya dalam jaringan distribusi.
Aktuator pada sistem utilitas yaitu katup. Katup adalah suatu link
yang membatasi tekanan ataupun aliran pada suatu titik tertentu pada
jaringan. Yang menjadi parameter input untuk katup adalah:
- Diameter
- Setting
- Status
2. Mengedit sifat objek atau komponen fisik yang terlihat dalam sistem
distribusi. Yang termasuk komponen fisik dalam sistem distribusi
diantaranya:
HMI merupakan perangkat lunak antar muka berupa GUI berbasis komputer
yang menjadi penghubung antara operator dengan mesin atau peralatan yang
dikendalikan serta bertindak pada supervisory (GlobalSpec, 2010).
Human Machine Interface (HMI) dapat berupa pengendali dan visualisasi
status baik dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat real
time. Sistem HMI biasanya bekerja secara online dan real time dengan membaca
data yang dikirimkan melalui I/O port yang digunakan oleh sistem controller-nya.
A. Irawan (2010) menyebutkan bahwa secara umum HMI mempunyai fungsi-
fungsi sebagai berikut:
1. Memonitori dan memberikan informasi kondisi plant kepada operator
melalui GUI secara real time. Tampilan kondisi plant adalah berdasarkan
hasil pembacaan input dan output dari proses yang sedang berlangsung
pada plant.
2. Menentukan kondisi output (aktuator) berdasarkan nilai input yang
diperoleh dari pembacaan sensor.
3. Pengambilan dan penyimpanan data dalam satu koleksi data. Pada
umumnya data dapat berupa data pengukuran, status sistem yang
diwakili oleh status valve sebagai actuator, status alarm, tanggal
pengambilan dan penyimpanan data.
4. Menyimpan kondisi alarm, sehingga dapat diketahui alasan terjadinya
penyimpangan dalam sistem.
5. Menampilan grafik dari sebuah proses yang ada di plant, misalkan grafik
penampilan proses kenaikan dan penurunan beban utama yang
terhubung ke genarator baik secara real time maupun historikal.
Trending dapat dilihat secara online real time atau historis.
Pada Penyediaan dan Distribusi Air bersih air baku PDAM. SCADA
agregat/HMI memberikan kontrol real-time dan proses visualisasi untuk
organisasi distribusi air dan pengolahan air limbah skala yang berbeda dan jenis,
termasuk sistem sanitasi, utilitas air, kota, distribusi, filtrasi, desalinasi, dan
remediasi.
http://aggregate.tibbo.com/industries/water-wastewater.html
DAFTAR ISI
Asmadi, Khayan, dan Kasjono H. S., 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum.Gosyen
Publishing. Yogyakarta.
Joko, T., 2010. Unit Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Joko, T., 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sinulingga, S., 2008. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sutrisno, T.
dan Suciastuti E., 2010. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta, Jakarta.
Susanto, Deki. 2007. ANALISA DISTRIBUSI AIR PADA PIPA JARINGAN
DISTRIBUSI DI SUB-ZONE SONDAKAN PDAM KOTA SURAKARTA
DENGAN SIMULTANEOUS LOOP EQUATION METHOD.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/8147/MjA4MTY=/Analisa-distribusi-
air-pada-pipa-jaringan-distribusi-di-sub-zone-sondakan-pdam-kota-Surakarta-
dengan-simultaneous-loop-equation-method-abstrak.pdf
Prihatinni. 2012. ANALISIS SISTEM PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH PADA
BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN SOFTWARE EPANET 2.0.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31567/4/Chapter%20II.pdf