Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
THP A-6
1. Adinda Tiara (151710101025)
2. Andrio Ongki P. (151710101028)
3. Diah Nurmala (151710101046)
4. Aula Nisaurrohmah (151710101073)
5. Neza Annisa Pradilla (151710101115)
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
2017
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia jagung manis.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan jagung manis.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pendinginan
Pengamatan
Fungsi Perlakuan :
Hal pertama yang di lakukan adalah pipil jagung manis hingga kecil-kecil,
lalu di rebus hingga setengah matang. Lalu langkah kedua timbang 40 gram
tepung maizena, 200 gram tepung kacang hijau atau tepung hunkwe , 400 gram
gula pasir , 800 ml santan dan 2 sdt garam. Lalu campurkan bahan bahan tersebut
sampai homogen, agar adonan merata, lalu setelah itu lakukan perebusan dan
pengadukan. Setelah adonan setengah matang masukkan adonan kedalam takir
pandan yang telah diukir, lalu ratakan. Setelah itu dilakukan pendinginan hingga
beberapa menit dan yang terakhir adalah dilakukan pengamatan dan uji
organoleptik
BAB 4. PEMBAHASAN
5.1 Uji Organoleptik Kue Talam
Uji karakteristik organoleptik meliputi aroma, tekstur, warna, dan rasa. Uji
organoleptik ini menggunakan uji kesukaan, dimana 1 = sangat tidak suka, 2 =
tidak suka, 3 = agak tidak suka, 4 = suka, dan 5 = sangat suka. Pengujian tersebut
dilakukan oleh 24 orang panelis dengan pemberian sampel acak.
Dari data hasil pengamatan uji organoleptik kue talam didapatkan data
nilai rata- rata untuk aroma sebesar 4, tekstur sebesar 3,333333333, warna sebesar
3,125, rasa sebesar 4,55, dan nilai rata rata secara keseluruhan yaitu sebesar
4,3333. Dari gambar 5.1 tersebut terlihat bahwa produk kue talam ini aromanya
disukai oleh panelis. Menurut Kartika (1988), bau atau aroma dapat didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat diamati dengan indera pembau. Untuk dapat
menghasilkan bau, zat zat bau harus dapat menguap, sedikit dapat larut dalam
air, dan sedikit dapat larut dalam lemak. Dalam industri pangan pengujian
terhadap aroma dianggap sangat penting karena dengan cepat dapat menghasilkan
penilaian terhadap produk tentang diterima atau ditolaknya produk tersebut.
Dalam penelitian ini kesukaan terhadap aroma dinilai dengan menggunakan uji
mutu hedonik oleh 24 orang panelis dengan menggunakan indera pembau.
Pengaruh aroma pada nugget tidak hanya dipengaruhi oleh jenis tepung yang
digunakan namun kemungkinan juga dipengaruhi oleh jagung manis serta daun
pandan yang ditambahkan.
Warna merupakan salah satu parameter fisik suatu bahan pangan yang
penting. Kesukaan konsumen terhadap produk pangan juga ditentukann oleh
warna pangan tersebut. Warna suatu bahan pangan dipengaruhi oleh cahaya yang
diserap dan dipantulkan dari bahan itu sendiri dan juga ditentukan oleh faktor
dimensi yaitu warna produk, kecerahan, dan kejelasan warna produk (Rahayu,
2001). Dari data hasil pengamatan uji organoleptik warna diketahui bahwa produk
kue talam agak tidak disukai oleh panelis. Hal ini mungkin dikarenakan warna
dari tepung maizena dan tepung hunkwe yaitu berwarna putih sehingga tidak
terlalu menarik hati para panelis. Akan tetapi dengan penambahan pipilan jagung
membuat kue talam ini sedikit berwarna.
Rasa makanan yang kita kenal sehari hari sebenarnya bukanlah satu
tanggapan, melainkan campuran dari hasil cicip, bau dan trigeminal yang diramu
oleh kesan kesan lain seperti penglihatan, sentuhan dan pendengaran. Sehingga,
jika kita menikmati atau merasakan makanan tersebut dapat diwujudkan bersama-
sama oleh kelima indera. Peramuan rasa itu ialah suatu sugesti kejiwaan terhadap
makanan yang menentukan nilai pemuasan orang yang memakannya (Soekarto,
1985). Hasil penilaian panelis terhadap rasa kue talam yaitu disukai. Menurut
Winarno (2004) rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu senyawa kimia, suhu,
konsentrasi dan interaksi dengan komponen rasa lain yaitu komponen rasa primer.
Akibat yang ditimbulkan mungkin peningkatan intensitas rasa atau penurunan
intensitas rasa (lest compensation).
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih memahami cara pembuatan resep yang akan di
praktikumkan dan lebih mendengarkan arahan dari asisten dosen yang
membimbing pada saat praktikum, agar tidak terjadi kesalahan pada saat
melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 2010. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Yogyakarta: Kanisius.
Asmarajati, T. 1999. Pengaruh Blanching Dan Suplementasi Bekatul Terhadap Kualitas
Cookies. Skripsi. Purwokerto : Fakultas Pertanian UNSOED
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Rencana Strategis Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2010-2014. Jakarta : Kementerian
Pertanian.
Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sdm Pertanian. 2015. Pelatihan Teknis Budidaya
Jagung Bagi Penyuluh Pertanian Panen Dan Pengelolaan Pascapanen Jagung.
Jakarta : Kementerian Pertanian
BPTPI. 2011. Padi dan Silikon. Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Tanaman Pangan
Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Depkes RI. 2009. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
Harijono, Et Al. 2010. Efek Hipoglikemik Polisakarida Larut Air Gembili (Diocrea
Esculenta) Yang Diekstrak Dengan Berbagai Macam Metode. Jurnal Tekhnologi
Dan Industri Pangan : 13 (1).
Husain, H, Muchtadi, T.R., Sugiyono, Haryanto,B. 2006. Pengaruh Metode Pembekuan
dan Pengeringan Terhadap Karakteristik Grits Jagung Instan. Jurnal Teknologi
dan Industri Pangan. Vol 17: 189 196
Inglett, G.E. 2010. Corn:Culture, Processing, Products. Westport, Connecticut: The Avi
Publishing Company Inc.
Iskandar, D. 2007. Pengaruh Dosis Pupuk N, P Dan K Terhadap Pertumbuhan
Dan Produksi Tanaman Jagung Manis Di Lahan Kering. Yogyakarta : UGM
Press
Koswara, S. 2005. Tekhnologi Pengolahan Makanan .Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Kulp, K. And J.G. Ponte. 2000. Handbook Of Cereal Science And Technology. New
York : Marcel Dekker Inc.
Lalitya, N. 2009. Optimasi Teknologi Pengolahan dan Penyusunan Standard Operating
Procedures (SOP) Penanakan Beras Jagung dengan Alat Penanak Nasi Otomatis
(Rice Cooker). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian 48
PANGAN, Vol. 24 No. 1 Maret 2015 : 37-48 Bogor.
Marliyati, S.A. 1992. Pengolahan Pangan Tingkat Rumah Tangga. Bogor : PAU Pangan
Dan Gizi IPB
Marwanti. 2000. Pengetahuan Masakan Indonesia. Jakarta : Adicita Karya Nusa
Prasetyaningsih, Tatit Ujianti. 2014. Kue Basah Anti Gagal. Jakarta: Prima.
Purwadaria, H.K. 1987. Teknologi Penanganan Pascapanen Jagung. Semarang :UNDIP.
Rifianto, A. 2010. Jagung Manis Master Sweet Bener-Bener Master. Yogyakarta :
Kanisius
Surtinah. 2012. Respon Tanaman Jagung Manis Akibat Pemberian Tiens Golden Harvest.
Jurnal Ilmiah. 8(2): 15.
Syarief, R. Dan H. Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta : Arcan
Syukur, M. Dan A. Rifianto. 2013. Jagung Manis. Jakarta : Penebar Swadaya.