Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan berdasarkan pada diagnosa kperawatan yang ditegakkan


meliputi :
a. Pengertian diagnosa keperawatan yang ditegakkan
Kelompok kami menegakkan 2 diagnosa keperawatan yaitu, gangguan
proses pikir (Waham) dan Isolasi sosial.
- Pengertian Gangguan Proses Pikir (Waham) merupakan suatu
keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus menerus, tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi anna Keliat, 2006 : 147)
- Pengertian Isolasi Sosial adalah keadaan dimana seseorang individu
mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi dengan orang lain diekitarnya. Pasien mungkin merasa
ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain (Purba, dkk. 2008)
b. Proses terjadinya diagnosa tersebut.
Sebelum klien masuk ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang klien
sering berbicara sendiri dan marah-marah tidak jelas sendiri dan
selama kurang lebih 1 tahun klien mengurung diri di kamar dan tidak
mau berinteraksi dengan orang lain maupun keluarga.
c. alasan mengapa diagnosa tersebut di prioritaskan.
- Waham
Proses kami menegakkan diagnosa Waham dikarenakan klien selalu
menyatakan bahwa dirinya (klien) merupakan seorang Rektor
sebuah Univrsitas, serta kata-kata tersebut tidak benar adaya
dengan kenyataan yang ada, klien hanya merupakan seorang PNS
yang bekerja di suatu Dinkes UPTD dan di PHK pada bulan
Desember tahun 2016.
- Isolasi Sosial
Kami menegakkan diagnosa keperawatan ini dikarenakan sebelum
masuk di RSJD Dr. Amino Gondohutomo klien mengurung dirinya di
dalam kamar kurang lebih 1 tahun, dan tidak melakukan interaksi
sama sekali dengan orang lain maupun keluarga klien.
d. Intervensi yang dilakukan
TGL DX. Intervensi Keerawatan
Keperaw Tujuan Kriteria Intervensi
atan Hasil
31/5 Ganggu TUM : klien
/17 an dapat
Proses berfikir
Pikir sesuai
(Waham realita. Klien BHSP :
) mampu 1. Sapa klien
TUK 1 : mengekspr dengan
klien dapat esikan nama baik
membina wajah 2. Perkenalkan
hubungan bersahabat diri dengan
saling , sopan
percaya menunjukk 3. Tanyakan
an rasa nama
senang, lengkap
ada kontak klien
mata, mau 4. Jelaskan
berjabat tujuan
tangan , pertemuan
mau 5. Jujur dan
menyebutk menepati
an nama, janji
mau 6. Beri
menjawab perhatian
salam, pada klien
mau
mengutara
kan
masalah
yang
dihadapi.
TUK 2 : Klien 1. Bantu klien
klien dapat menceritak untuk
mengidenti an ide-ide mengungk
vikasi dan apkan
perasaan perasaan perasaan
yang yang dan
muncul muncul pikirannya
secara serta 2. Diskusikan
berulang berulang dengna
dalam dalam klien
pikiran pikirannya pengalama
klien. n yang
dialami
selama ini
3. Dengarkan
pernyataan
klien
dengan
empati
TUK 3 : Klien dapat 1. Bantu klien
klien dapat menyebutk mengidenti
mengindent an fikasi
ivikasi kejadian- kebutuhan
stresor/ kejadian yang tidak
pencetus sesuai terpenuhi
wahamnya dengan serta
urutan kejadian
waktu erta yang
harapan/ menjadi
kebutuhan faktor
dasar yang pencetus
tidak wahamnya
terpenuhi 2. Diskusikan
dengan
klien
tentang
kejadian-
kejadian
traumatik
yang
mnimbulka
n takut
3. Diskusikan
kebutuhan/
harapan
yang belum
terpenuhi
4. Diskusikan
dengan
klien cara-
cara
mengatasi
kebutuhan
yang tidak
terpenuhi
dan
kejadian
traumatik
5. Diskusikan
dengan
klien antara
kejadian
traumatik
dengan
wahamnya
TUK 4 : Klien dapat 1. Bantu klien
klien dapat menyebutk mengident
mengidenti an ivikasi
vikasi perbedaan keyakinan
wahamnya pengalama orang
n nyata salah
dengan tentang
pengalama situasi
n yang
wahamnya nyata
2. Bantu klien
membeda
kan situasi
nyata
dengan
situasi
yang
dipersepsi
kan salah
oleh klien
TUK 5 : Klin dapat 1. Diskusikan
klien dapat menjelaska dengan
mengidenti n klien
vikasi gangguan pengalama
konsekuensi fungsi n-
dari hidup pengalama
wahamnya ehari-hari n yang
yang menguntu
diakibatka ngkan
n ide/ sebagai
pikirannya akibat
yang tidak wahamnya
sesuai 2. Ajak klien
kenyataan melihat
bahwa
waktu
tersebut
adalah
masalah
yang
membutuh
kan
bantuan
orang lain
3. Diskusikan
dengan
klien
orang,
tempat ia
meminta
bantuan
apabila
wahamnya
timbul/
sulit
dikendalik
an
TUK 6 : Klien dapat 1. Diskusikan
klien dapat melakukan hobi atau
melakuakn aktivitas aktivitas
teknik yang yang
distraksi konstruksi disukai
sebagai sesuai 2. Anjurkan
cara dengan klien
menghentik minatnya memilih
an pikiran yang dapat dan
terpusat mengalihk melakukan
pada an fokus aktivitas
wahamnya klien dari yang
wahamnya membutuh
kan
perhatian
dan
keterampil
an fisik
3. Ikut
sertakan
klien
dalam
aktivitas
fisik yang
membutuh
kan
perhatian
sebagai
pengisi
waktu
4. Libatkan
klien
dalam TAK
orientasi
realita
5. Beri
reinsforme
nt positif
setiap
upaya
klien yang
positif
TUK 7 : Klien dapat 1. Diskusikan
klien dapat menjelaska pentingny
dukungan n tentang : a peran
keluarga pengertian serta
waham, keluarga
tanda dan sebagai
gejala pendukung
waham, untuk
penyebab mengatasi
dan akibat waham
waham, 2. Diskusikan
cara potensi
merawat keluarga
klien untuk
waham, membatu
dan dapat klien yang
memprakte mengatasi
kan waham
3. Jelaskan
kepada
kluarga
tentang:
pengertian
, tanda
dan gejala,
penyebab
dan akibat,
cara
merawat
klien
waham
4. Latih
keluarga
cara
merawat
klien
waham
TUK 8 : Klien dapat 1. Diskusikan
klien dapat menyebutk dengan
memanfaat an manfaat klien
kan obat minum tentang
dengan baik obat, manfaat
kerugian dan
tidak kerusian
minum tidak
obat, efek minum
samping obat
dan efek 2. Pantau
terapi klien saat
pengguna
an obat
3. Beri pujia
jika klien
mengguna
kan obat
dengan
benar
4. Diskusikan
akibat
berhenti
minum
obat tanpa
konsultan
5. Anjurkan
konsultan
dengan
dokter
Isolasi TUM : klien
Sosial mampu
bersosialisa
si dengan
nyaman

TUK 1 : Klien mau BHSP :


klien berjabat 1. Beri salam
mampu tangan terapeutik
membina dengan 2. Perkenalka
hubungan perawat n diri
Saling mau 3. Jelaskan
percaya menyebutk tujuan
an nama interaksi
TUK 2 : Klien dapat 1. Beri
klien menyebutk kesempata
mampu an n klien
mengenal penyebab untuk
perilaku menarik mengungk
menarik diri apkan
dirinya perasaann
ya terkait
penyebab
menarik
diri
2. Beri
reinsforme
nt yang
positif
TUK 3 : Klien mau 1. Diskusikan
klien berhubung tenytang
mampu an dengan keuntungan
menjalin orang lain dalam
hubungan bersosialisa
atau si
sosialisasi 2. Ajarkan
dengan pada klien
orang lain cara
berhubung
an atau
berkenalan
dengan
orang lain
TUK 4 : Setelah 1. Diskusikan
klien dapat dilakukan dengna
menggunak kunjungan keluarga
an keluarga rumah tentang
dalam klien dapat perilaku
mengemba berhubung menarik
ngkan an secara diri
kemampua bertahap 2. Ajarkan
n dengna anggota
berhubunga keluarga keluarga
n dengan ecara rutin
orang lain menjenguk
klien

e. Alasan pemilihan intervensi dan hasil akhir yang diperoleh dari


pemberian intervensi tersebut.
Kami memilih intervensi tersebut dikarenakan intervensi tersebut hal
yang tepat untuk dilakukan pada klien yang mempunyai penderitaan
gangguan jiwa seperti Ny. V dan intervensi tersebut sesuai dengan
masalah keperawatan gangguan jiwa dan sesuai dengan diagnosa
keperawatan jiwa.

B. Pembenaran terhadap kesalahan yang dilakukan dalam


pendokumentasian baik dalam pengkajian sampai dengan evaluasi
disertai justivikasi yang jelas.
a. saat ini klien sudah tidak mengalami gangguan isolasi sosial bahkan
klien sudah dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengn orang lain
maupun perawat.
b. Saat ini Klien mengalami resiko perilaku kekerasan secara verbal,
dikarenakan diagnosa medis klien tersebut adalah bipolar manik

C. pembahasan juga meliputi masalah yang seharusnya muncul tetapi


tidak muncul pada kasus, mengapa hal itu terjadi? Apa dampaknya
apabila masalah tidak di tegakkan
a. masalah yang seharusnya muncul adalah resiko perilaku kekerasan,
dampak yang terjadi bila masalah ini tidak di munculkan yaitu,
perawat tidak mengetahui adanya resiko perilaku kekerasan dari
klien sehingga dapat membahayakan diri sendiri (perawat)

Вам также может понравиться