A. Pembahasan berdasarkan pada diagnosa kperawatan yang ditegakkan
meliputi : a. Pengertian diagnosa keperawatan yang ditegakkan Kelompok kami menegakkan 2 diagnosa keperawatan yaitu, gangguan proses pikir (Waham) dan Isolasi sosial. - Pengertian Gangguan Proses Pikir (Waham) merupakan suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus menerus, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi anna Keliat, 2006 : 147) - Pengertian Isolasi Sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain diekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Purba, dkk. 2008) b. Proses terjadinya diagnosa tersebut. Sebelum klien masuk ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang klien sering berbicara sendiri dan marah-marah tidak jelas sendiri dan selama kurang lebih 1 tahun klien mengurung diri di kamar dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain maupun keluarga. c. alasan mengapa diagnosa tersebut di prioritaskan. - Waham Proses kami menegakkan diagnosa Waham dikarenakan klien selalu menyatakan bahwa dirinya (klien) merupakan seorang Rektor sebuah Univrsitas, serta kata-kata tersebut tidak benar adaya dengan kenyataan yang ada, klien hanya merupakan seorang PNS yang bekerja di suatu Dinkes UPTD dan di PHK pada bulan Desember tahun 2016. - Isolasi Sosial Kami menegakkan diagnosa keperawatan ini dikarenakan sebelum masuk di RSJD Dr. Amino Gondohutomo klien mengurung dirinya di dalam kamar kurang lebih 1 tahun, dan tidak melakukan interaksi sama sekali dengan orang lain maupun keluarga klien. d. Intervensi yang dilakukan TGL DX. Intervensi Keerawatan Keperaw Tujuan Kriteria Intervensi atan Hasil 31/5 Ganggu TUM : klien /17 an dapat Proses berfikir Pikir sesuai (Waham realita. Klien BHSP : ) mampu 1. Sapa klien TUK 1 : mengekspr dengan klien dapat esikan nama baik membina wajah 2. Perkenalkan hubungan bersahabat diri dengan saling , sopan percaya menunjukk 3. Tanyakan an rasa nama senang, lengkap ada kontak klien mata, mau 4. Jelaskan berjabat tujuan tangan , pertemuan mau 5. Jujur dan menyebutk menepati an nama, janji mau 6. Beri menjawab perhatian salam, pada klien mau mengutara kan masalah yang dihadapi. TUK 2 : Klien 1. Bantu klien klien dapat menceritak untuk mengidenti an ide-ide mengungk vikasi dan apkan perasaan perasaan perasaan yang yang dan muncul muncul pikirannya secara serta 2. Diskusikan berulang berulang dengna dalam dalam klien pikiran pikirannya pengalama klien. n yang dialami selama ini 3. Dengarkan pernyataan klien dengan empati TUK 3 : Klien dapat 1. Bantu klien klien dapat menyebutk mengidenti mengindent an fikasi ivikasi kejadian- kebutuhan stresor/ kejadian yang tidak pencetus sesuai terpenuhi wahamnya dengan serta urutan kejadian waktu erta yang harapan/ menjadi kebutuhan faktor dasar yang pencetus tidak wahamnya terpenuhi 2. Diskusikan dengan klien tentang kejadian- kejadian traumatik yang mnimbulka n takut 3. Diskusikan kebutuhan/ harapan yang belum terpenuhi 4. Diskusikan dengan klien cara- cara mengatasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kejadian traumatik 5. Diskusikan dengan klien antara kejadian traumatik dengan wahamnya TUK 4 : Klien dapat 1. Bantu klien klien dapat menyebutk mengident mengidenti an ivikasi vikasi perbedaan keyakinan wahamnya pengalama orang n nyata salah dengan tentang pengalama situasi n yang wahamnya nyata 2. Bantu klien membeda kan situasi nyata dengan situasi yang dipersepsi kan salah oleh klien TUK 5 : Klin dapat 1. Diskusikan klien dapat menjelaska dengan mengidenti n klien vikasi gangguan pengalama konsekuensi fungsi n- dari hidup pengalama wahamnya ehari-hari n yang yang menguntu diakibatka ngkan n ide/ sebagai pikirannya akibat yang tidak wahamnya sesuai 2. Ajak klien kenyataan melihat bahwa waktu tersebut adalah masalah yang membutuh kan bantuan orang lain 3. Diskusikan dengan klien orang, tempat ia meminta bantuan apabila wahamnya timbul/ sulit dikendalik an TUK 6 : Klien dapat 1. Diskusikan klien dapat melakukan hobi atau melakuakn aktivitas aktivitas teknik yang yang distraksi konstruksi disukai sebagai sesuai 2. Anjurkan cara dengan klien menghentik minatnya memilih an pikiran yang dapat dan terpusat mengalihk melakukan pada an fokus aktivitas wahamnya klien dari yang wahamnya membutuh kan perhatian dan keterampil an fisik 3. Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang membutuh kan perhatian sebagai pengisi waktu 4. Libatkan klien dalam TAK orientasi realita 5. Beri reinsforme nt positif setiap upaya klien yang positif TUK 7 : Klien dapat 1. Diskusikan klien dapat menjelaska pentingny dukungan n tentang : a peran keluarga pengertian serta waham, keluarga tanda dan sebagai gejala pendukung waham, untuk penyebab mengatasi dan akibat waham waham, 2. Diskusikan cara potensi merawat keluarga klien untuk waham, membatu dan dapat klien yang memprakte mengatasi kan waham 3. Jelaskan kepada kluarga tentang: pengertian , tanda dan gejala, penyebab dan akibat, cara merawat klien waham 4. Latih keluarga cara merawat klien waham TUK 8 : Klien dapat 1. Diskusikan klien dapat menyebutk dengan memanfaat an manfaat klien kan obat minum tentang dengan baik obat, manfaat kerugian dan tidak kerusian minum tidak obat, efek minum samping obat dan efek 2. Pantau terapi klien saat pengguna an obat 3. Beri pujia jika klien mengguna kan obat dengan benar 4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultan 5. Anjurkan konsultan dengan dokter Isolasi TUM : klien Sosial mampu bersosialisa si dengan nyaman
TUK 1 : Klien mau BHSP :
klien berjabat 1. Beri salam mampu tangan terapeutik membina dengan 2. Perkenalka hubungan perawat n diri Saling mau 3. Jelaskan percaya menyebutk tujuan an nama interaksi TUK 2 : Klien dapat 1. Beri klien menyebutk kesempata mampu an n klien mengenal penyebab untuk perilaku menarik mengungk menarik diri apkan dirinya perasaann ya terkait penyebab menarik diri 2. Beri reinsforme nt yang positif TUK 3 : Klien mau 1. Diskusikan klien berhubung tenytang mampu an dengan keuntungan menjalin orang lain dalam hubungan bersosialisa atau si sosialisasi 2. Ajarkan dengan pada klien orang lain cara berhubung an atau berkenalan dengan orang lain TUK 4 : Setelah 1. Diskusikan klien dapat dilakukan dengna menggunak kunjungan keluarga an keluarga rumah tentang dalam klien dapat perilaku mengemba berhubung menarik ngkan an secara diri kemampua bertahap 2. Ajarkan n dengna anggota berhubunga keluarga keluarga n dengan ecara rutin orang lain menjenguk klien
e. Alasan pemilihan intervensi dan hasil akhir yang diperoleh dari
pemberian intervensi tersebut. Kami memilih intervensi tersebut dikarenakan intervensi tersebut hal yang tepat untuk dilakukan pada klien yang mempunyai penderitaan gangguan jiwa seperti Ny. V dan intervensi tersebut sesuai dengan masalah keperawatan gangguan jiwa dan sesuai dengan diagnosa keperawatan jiwa.
B. Pembenaran terhadap kesalahan yang dilakukan dalam
pendokumentasian baik dalam pengkajian sampai dengan evaluasi disertai justivikasi yang jelas. a. saat ini klien sudah tidak mengalami gangguan isolasi sosial bahkan klien sudah dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengn orang lain maupun perawat. b. Saat ini Klien mengalami resiko perilaku kekerasan secara verbal, dikarenakan diagnosa medis klien tersebut adalah bipolar manik
C. pembahasan juga meliputi masalah yang seharusnya muncul tetapi
tidak muncul pada kasus, mengapa hal itu terjadi? Apa dampaknya apabila masalah tidak di tegakkan a. masalah yang seharusnya muncul adalah resiko perilaku kekerasan, dampak yang terjadi bila masalah ini tidak di munculkan yaitu, perawat tidak mengetahui adanya resiko perilaku kekerasan dari klien sehingga dapat membahayakan diri sendiri (perawat)