Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Home
Jenis Jerawat
Penyebab Jerawat
Penyebab Komedo
Pencegahan
Pengobatan
Home Jenis 7 Macam-Macam Jenis Jerawat dan Cara Mengatasinya
Jerawat merupakan jenis penyakit kulit yang paling sering tumbuh di wajah dan sangat
mengganggu hingga mempengaruhi kecantikan wajah seseorang. Jenis-jenis jerawat yang ada di
dunia medis sangat banyak yang harus diperhatikan. Kesehatan kulit menjadi hal yang sangat
penting. Wajah mulus tanpa jerawat mungkin saja menjadi dambaan sebagian besar orang. Banyak
orang merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri ketika harus keluar rumah dengan kondisi
wajah berjerawat.
Tentang Jerawat
Jerawat sendiri disebabkan karena pori-pori dikulit kita yang tersumbat sehingga memicu
tumbuhnya semacam benjolan berwarna merah yang mengandung nanah. Jerawat merupakan
penyakit kulit yang hampir semua orang pernah mengalaminya. Jerawat sendiri timbul karena
perubahan hormon yang dialami penderitanya dan biasanya muncul saat penderitanya sedang
mengalami menstruasi, dalam proses kehamilan, serta mengalami stress yang berlebih.
Banyak yang menyangka bahwa jerawat hanya ada satu jenis. Namun ternyata jerawat memiliki
beberapa jenis, diantaranya yaitu:
Jerawat biasa
jerawat biasaHampir sebagian besar orang pernah menderita jerawat ini. Jerawat ini mudah
dikenali karena bentuknya yang kecil dan berwana putih kemerahan. Jerawat ini timbul
dikarenakan tersumbatnya pori-pori dan terinfeksi baktmeri propionibacterium acne. Bakteri
tersebut hidup di daerah diprosuksinya asam lemak pada kantung kelenjar yang tersembunyi
dibawah permukaan kulit atau sering juga disebut sebagai kelenjar sebaceous.Yang perlu
diwaspadai dari bakteri ini yaitu karena bisa menimbulkan iritasi pada bagian wajah disekitarnya.
Cara Mengatasi
Jika anda ingin menangani masalah jerawat dalam jangka waktu singkat karena akan menghadiri
sebuah acara penting, anda dapat menyiasatinya dengan mengoleskan pasta gigi pada jerawat yang
muncul pada wajah anda menjelang tidur. Pasta gigi mengandung fluroide yang berkhasiat untuk
mengurangi bengkak dan kemerahan yang ditimbulkan oleh jerawat. selain itu anda juga dapat
menggunakan tomat maupun lemon sebagai masker untuk menghilangkan jerawat serta
menghilangkan noda hitam bekas jerawat.
Jerawat Batu
jerawat batuJerawat batu memiliki ukuran yang lebih besar daripada jerawat biasa. Jerawat batu
berwarna lebih merah dan meradang. Jika terus dibiarkan, jerawat batu akan meninggalkan bekas
yang susah dihilangkan. Jerawat batu atau yang sering disebut juga Cystic Acne disebebkan
karena kelenjar minyak yang terlalu banyak dan pertumbuhan sel yang tidak normal. Jerawat batu
tergolong jerawat yang parah.
Saran Pengobatan
Oleh karena itu, jika anda menderita jerawat batu yang bersarang pada wajah anda, ada baiknya
anda berkonsultasi dengan dokter untuk kemudian menentukan pengobatan pada langkah
selanjutnya.
ads
Komedo
komedoKomedo disebabkan oleh sel-sel kulit matti dan sekresi kelenjar minyak yang berlebih.
Komedo terbagi menjadi dua macam yakni komedo tertutup dan komedo terbuka. Komedo
tertutup terlihat seperti tonjolan kecil berwarna putih. Sedangkan komedo terbuka terlihat seperti
pori-pori yang membesar dan menghitam.
Cara Pengobatan
Untuk menghilangkan jerawat jenis komedo ini, anda dapat menghilangkannya dengan putih telur.
Caranya yaitu dengan mencelupkan kapas pada putih telur lalu tempelkan pada wajah anda yang
berjerawat komedo. Tunggu sampai putih telur tersebut mengering, lalu angkat kapas tersebut.
Anda akan melihat banyak komedo tercabut pada kapas tersebut.
Selain jenis jerawat yang telah disebutkan diatas, ada beberapa jenis jerawat lagi yang banyak
dialami oleh penderitanya, yaitu:
Jerawat Juvenil
Jerawat JuvenilJerawat ini timbul pada masa pubertas umur 14-20 tahun. Penyebab jerawat ini
yaitu masalah hormonal yang belum stabil dalam memproduksi sebum.
Cara Mengatasi :
Untuk mengatasi jerawat ini anda bisa menggunakan sabun wajah yang memiliki PH seimbang
atau sabun bayi transculent.
Jerawat tipe juvenil merupakan perkembangan dari hormon jadi mungkin harus di atasi dengan
cara yang alami, jangan menggunakan cara berbahaya.
Jerawat Vulgaris
Jerawat vulgaris merupakan semacam kelainan kulit yang ditandai dengan erupsi komedo terbuka,
komedo tertutup maupun jerawat yang diikuti dengan kulit kemerahan serta bersisik. Jerawat ini
biasanya timbul pada masa remaja dan umunya berlanjut sampai pada masa dewasa. Jerawat ini
bisa disebabkan karena kelebihan minyak, perubahan hormonal, produk kosmetik serta kulit mati
yang tidak lepas secara semestinya.
Cara Mengatasi
Pengobatan yang tepat untuk jerawat jenis ini yaitu dengan cara menghilangkan bakteri,
mengendalikan minyak berlebih pada wajah, serta dengan meningkatkan pergantian sel kulit mati.
Jerawat ini biasanya akan membaik seiring berjalannya waktu tanpa ada intervensi apapun. Tapi
jika jerawat ini sudah semakin parah, dapat menimbulkan kerusakan dan harus mendapatkan
pegobatan dari dokter spesialis kulit. Jerawat ini tidaklah menular serta dapat disembuhkan.
Jerawat Rosacea
Jerawat RosaceaJerawat ini biasanya timbul pada wanita yang berusia 30-50 tahun. Pada mulanya,
jerawat ini akan tampak kemerahan yang dapat menimbulkan peradangan sehingga bisa
menimbulkan sisik pada lipatan hidung.
Saran Pengobatan
Jerawat ini membutuhkan perawatan dari dokter kulit, biasanya berupa penguapan , kompres air
panas atau dengan penyinaran menggunakan sinar infra merah untuk pengeringan jerawat.
Jerawat Nitrosica
Jerawat NitrosicaJerawat jenis ini harus diwaspadai karena yang jika dibiarkan akan menyebabkan
lubang pada kulit wajah.
Saran Pengobatan
Pengobatn pada jerawat ini harus dengan bantuan dokter kulit. Teknologi kecantikan seperti
mikrodermabrasi, teknologi laser, dan perawatan kecantikan lainnya dapat membantu untuk
menghilangkan jenis jerawat ini.
Ads
Madu asli
Madu asli sudah dikenal lama sebagai bahan yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan.
Caranya yaitu dengan mengoleskan madu pada wajah, diamkan selama kurang lebih 15 menit lalu
bilas dengan air bersih.
Mentimun
Mentimun memiliki kadar air cukup banyak yang dapat memperlancar saluran pada pori-pori
wajah. Caranya yaitu dengan mengiris beberapa potong mentimun lalu tempelkan pada wajah
anda yang berjerawat.
Jeruk Nipis
Jeruk nipis dapat mengurangi kadar minyak berlebih pada wajah. Jeruk nipis dapat anda gunakan
untuk mengatasi masalah jerawat dengan mengusapkan perasan jeruk nipis pada wajah anda
sebelum anda ingin tidur.
Perawatan Wajah
Selain menggunakan bahan-bahan alami, tidak ada salahnya jika anda juga mencoba untuk
melakukan perawatan wajah pada dokter kulit maupun klinik kecantikan. Karena untuk
mendapatkan wajah yang bersih tidak hanya bisa dengan menggunakan bahan-bahan alami, tapi
terkadang juga membutuhkan alat-alat tertentu yang bisa digunakan untuk membersihakn wajah
secara optimal.
Baca Juga : Cara Menghilangkan Jerawat ( Lebih dari 30 Cara, alami, obat, klinik kecantikan, dan
metode tradisional)
ads
Tweet
jenis, jrwt, macam, tipe
Artikel Terkait
8 Ciri-Ciri Obat Jerawat yang Berbahaya dan Kandungannya
Jerawat Batu : Gambar, Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya Jerawat Batu : Gambar, Ciri-
Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Jenis Hormon Penyebab Jerawat dan Cara Mengatasinya Jenis Hormon Penyebab Jerawat dan
Cara Mengatasinya
Penyebab Jerawat Saat Menstruasi dan Cara Mengatasinya Penyebab Jerawat Saat Menstruasi
dan Cara Mengatasinya
Post Date: Tuesday 30th, December 2014 / 02:37 Oleh : dr yana
Kategori : Jenis
Previous Next
Artikel Terbaru
Recent
Cara Membersihkan Jerawat dengan Tomat Paling Ampuh
16 November, 2016
9 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Hitam Paling Ampuh
16 November, 2016
8 Cara Menghilangkan Jerawat di Pipi Secara Alami
13 November, 2016
8 Cara Menghilangkan Komedo Batu Secara Alami
13 November, 2016
Manfaat Sperma untuk Jerawat Makanan Pemicu Timbulnya Jerawat
11 November, 2016
Latest From Jenis
Alodokter
Login
Cari Info Tanya Dokter
HIDUP SEHAT
Dasar-Dasar Cara Merawat Kulit
Kondisi kulit merefleksikan kesehatan tubuh Anda. Untuk menjaganya tetap terlihat sehat dan
segar, pahami cara merawat kulit dengan benar.
Kulit adalah organ terluar dari tubuh dan berfungsi melindungi organ dan jaringan yang ada di
baliknya. Meski begitu, kulit juga merupakan salah satu pintu utama masuknya penyakit ke dalam
tubuh dan menjadi penanda adanya penyakit tertentu. Selain menjaga temperatur tubuh dengan
mengeluarkan keringat, saraf pada kulit juga memungkinkan Anda meraba dan merasa.
Kulit Sehat-Alodokter
Ruam: umumnya ruam disebabkan oleh iritasi, alergi atau efek samping dari pengobatan tertentu.
Selulitis: kulit berwarna merah, hangat, dan sering kali diiringi ruam yang terasa sakit. Kondisi ini
merupakan peradangan yang terjadi pada dermis atau jaringan di bawahnya. Umumnya
disebabkan oleh infeksi.
Eksim atau eksema: peradangan yang menyebabkan ruam-ruam gatal. Umumnya terjadi karena
sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif atau sensitif.
Psoriasis: gangguan kulit yang menyebabkan sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat sehingga
membuatnya menjadi tebal, berwarna putih, keperakan, atau kemerahan.
Ketombe: kulit kepala bersisik, disebabkan oleh dermatitis seboroik, eksim, atau psoriasis.
Panu (Tinea versicolor): infeksi jamur yang membuat area tertentu pada kulit menjadi lebih pucat.
Infeksi ini tidak membahayakan.
Abses/bisul: penumpukan nanah dalam salah satu bagian kulit akibat infeksi. Pada beberapa kasus,
bisul harus ditangani dokter untuk dibuka dan dikeringkan.
Kutil: kondisi disebabkan infeksi virus yang membuat pertumbuhan kulit menjadi tidak terkendali.
Umumnya kutil dapat disembuhkan dengan perawatan di rumah.
Kudis: gatal-gatal akibat tungau-tungau kecil yang menyusup ke kulit. Umumnya terjadi pada jari-
jari, pergelangan tangan, siku, dan pantat.
Melanoma: jenis kanker kulit yang paling berbahaya. Dapat disebabkan oleh paparan sinar
matahari berlebihan.
Herpes: iritasi kulit pada sekitar alat kelamin atau bibir yang disebabkan virus HSV-1 dan HSV-2.
Urtikaria atau biduran: gatal-gatal dan kemerahan pada kulit yang muncul tiba-tiba karena alergi.
Viral exantham: ruam merah pada area luas kulit yang sering terjadi pada anak-anak.
Herpes zoster: ruam yang menimbulkan rasa nyeri, disebabkan oleh virus cacar.
Rosasea: ruam merah pada kulit wajah karena gangguan kronis. Sering terlihat seperti jerawat.
Keratosis seboroik: bintil-bintil atau tumor jinak pada kulit yang biasanya muncul pada bagian
kulit yang sering terpapar matahari.
Kulit kering relatif lebih berisiko untuk menjadi keriput dan terbakar sinar matahari. Oleskan
pelembab kulit berbahan dasar minyak yang mengandung sun protection factor (SPF) terutama
setelah mandi, setidaknya dua kali sehari.
Gunakan sabun dengan kandungan yang ringan. Produk berbahan dasar alkohol dapat
menyebabkan iritasi dan membuat kulit makin kering.
Terlalu sering mencuci kulit wajah atau tubuh dapat menyapu minyak alami yang membuat kulit
tetap sehat. Mandi dengan air dingin lebih baik dibanding dengan air hangat untuk mencegah kulit
menjadi kering.
Minum cukup air dan konsumsi buah-buahan yang mengandung air seperti pepaya dan semangka
untuk menjaga kadar air dalam tubuh.
Pembersih yang mengandung alpha hydroxy acid (AHA) dalam kadar tertentu bisa membantu
dalam pengupasan sel kulit mati.
Pilih pelembab dengan kadar moisturizer lebih tinggi dan mengandung hyaluronic acid,
dimethicone, glycerin, propylene glycol, lanolin, dan petrolatum yang dapat menjaga kelembaban
kulit.
Kulit berminyak:
Pilih produk berbahan dasar air. Hindari yang berbahan dasar minyak atau alkohol.
Setelah kulit dibersihkan, oleskan moisturizer bebas minyak pada malam hari.
Pembersih yang memiliki kandungan beta hydroxy acid (BHA) dapat membantu mencegah
penumpukan minyak pada pori-pori kulit.
Kulit normal:
Lindungi kulit dengan mengoleskan pelembab sepanjang hari. Pilih yang mengandung moisturizer
berbahan dasar air yang terasa ringan dan tidak lengket.
Kulit sensitif:
Jika kulit Anda tergolong sensitif, sebaiknya menghindari pelembab yang beraroma atau
mengandung parfum untuk mengurangi iritasi.
Pilih produk berlabel hypoallergenic dan berbahan dasar alami. Kulit sensitif bisa kurang cocok
dengan produk yang mengandung AHA dan BHA jadi sebaiknya dihindari.
Pilih produk yang mengandung kurang dari 10 bahan. Makin sedikit bahan yang digunakan,
berarti potensi kerusakan kulit berkurang.
Panduan Memilih beberapa Produk untuk Kulit
Pelembab
Beberapa orang mengira bahwa pelembab yang mahal akan memberikan manfaat lebih baik.
Padahal semua moisturizer bekerja dengan cara yang sama, baik yang mahal mau yang ekonomis.
Play
Pilih yang mengandung ceramides dan bahan alam yang menutrisi kulit.
Sebaiknya cari pelembab yang tidak lengket dan tidak menimbulkan iritasi serta komedo.
Hindari pelembab yang mengandung alkohol lebih dari 3%.
Pilih yang mengandung SPF minimal 30.
Lip balm
Gunakan lip balm dengan SPF minimal 15. Lip balm tanpa SPF (lip gloss) justru akan
membahayakan jika terpapar sinar matahari.
Selain itu sebaiknya hindarilah lip balm yang mengandung fenol karena justru membuat bibir
makin kering.
Tabir surya
Gunakan tabir surya dengan SPF 30 jika Anda beraktivitas di dalam ruangan atau SPF 45 jika
berkegiatan di luar ruangan. Cek apakah SPF Anda mengandung bahan-bahan berikut ini:
Merokok membuat kulit menjadi kering, kasar dan berkeriput dengan mengurangi elastisitas alami
kulit. Produksi kolagen, yaitu protein yang menjaga kekuatan kulit, akan berkurang dan rusak
akibat kandungan unsur di dalam rokok. Kondisi ini membuat kulit mengalami penuaan dini.
Selain itu merokok membuat pembuluh darah pada lapisan terluar menyempit sehingga membatasi
aliran darah. Akibatnya pasokan oksigen dan nutrisi untuk kulit berkurang.
Minuman keras
Minuman beralkohol membuat kulit mengalami dehidrasi. Kulit menjadi tampak lebih tua dan
kusam. Jagalah konsumsi minuman keras agar tidak melebihi batas yang direkomendasikan. Coba
selingi dengan minuman-minuman non-alkohol seperti jus buah atau air.
Begadang
Kurang istirahat membuat kulit tampak kusam dan lebih tua. Dengan istirahat dan tidur yang
cukup, kulit dapat beregenerasi secara normal.
Kurang berolahraga
Aktivitas-aktivitas seperti berenang, yoga, lari, dapat melepaskan stres dan memperlancar
peredaran darah, sehingga membuat kulit cerah.
Vitamin A berfungsi mengatur kerja kelenjar-kelenjar kulit, serta mengendalikan kadar minyak.
Buah-buahan berwarna kuning, sayuran hijau, wortel, minyak ikan, telur, dan hati adalah contoh
makanan yang kaya dengan vitamin A.
Vitamin C berfungsi memperbaiki kerusakan akibat radikal bebas penghancur serat kolagen yang
bermanfaat untuk pembentuk kelenturan kulit. Vitamin C juga bisa mencegah kerusakan
pembuluh darah yang membawa nutrisi untuk kulit. Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan
dan sayur-sayuran seperti: kubis, pepaya, kiwi, brokoli.
CoQ10 adalah antioksidan alami yang bermanfaat melindungi tubuh dari radikal bebas. Namun
produksi antioksidan ini kian melemah seiring pertambahan usia. Anda dapat menambah kadar
CoQ10 dengan mengonsumsi makanan-makanan seperti daging sapi dan ikan, terutama ikan tuna
dan ikan salmon.
Antioksidan
Antioksidan berguna mencegah kulit berkeriput dengan cara menghadang kerusakan sel akibat
radikal bebas. Antioksidan banyak terkandung di dalam buah-buahan dan sayur-sayuran berwarna
seperti tomat, kentang manis, bayam, bit, kacang-kacangan, jeruk.
Vitamin B kompleks
Kelompok vitamin ini membantu peredaran darah di kulit dan mengendalikan minyak yang
berlebihan. Sayuran hijau, ikan, daging, kacang-kacangan, unggas, telur, dan umbi-umbian adalah
bahan-bahan yang kaya vitamin B kompleks.
Vitamin E
Selain melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari berlebihan, vitamin E juga
mencegah peradangan. Vitamin E bisa Anda dapatkan dari bayam, asparagus, kacang-kacangan,
biji-bijian, dan avokad.
Aneka mineral:
Selenium: memperlambat proses penuaan dengan menangkal radikal bebas. Mineral ini banyak
terdapat dalam salmon, tuna, ikan kod, bawang putih, ragi, hati, telur, kembang kol, sarden,
gandum utuh, udang.
Yodium: mencegah kulit keriput dan kasar. Bisa didapatkan dari umbi-umbian dan kerang.
Sulfur: berperan dalam pernapasan jaringan kulit. Sayuran hijau, kacang-kacangan serta ikan
adalah sumber sulfur utama.
Air mineral
Air mineral bisa membantu sel-sel kulit menyerap nutrisi dan membersihkan racun. Konsumsi air
secara optimal mampu menghindarkan kulit dari dehidrasi yang menyebabkan keriput. Disarankan
untuk mengonsumsi setidaknya 2 liter air dalam sehari.
ARTIKEL TERKAIT
Diskusi Terkait
Ingin bertanya kepada dokter? Atau ingin berbagi pengalamanmu?
Tanya Dokter
Tentang Kami
Apakah anda seorang dokter?
Advertise with us
Syarat dan Ketentuan Privasi Kontak KamPriv
Wajah Jerawat
Home Jenis Jerawat Di Daun Telinga : Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jerawat Di Daun Telinga : Penyebab dan Cara Mengatasinya
Advertisement
Jerawat di daun telinga memang kadang muncul dengan tiba-tiba. Munculnya jerawat di daun
telinga sering kali menimbulkan rasa nyeri dan terkadang juga membuat kepala terasa pusing.
Selain karena bisa menimbulkan rasa nyeri, jerawat pada daun telinga juga sangat menanggu
ketika akan mengunakan perangkat handphone. Ditambah bagi mereka yang mengunakan alat
bantu dengar.
Sebelum jerawat di daun telinga menyerang diri Anda, alangkah baiknya Anda mengenali
beberapa penyebab munculnya jerawat tersebut. Beberapa hal dapat memicu timbulnya jerawat
pada daun telinga dan jika kita mengenali penyebabnya maka kita bisa melakukan upaya
pencegahan sebelum jerawat menghiasi daun telinga kita. Berikut ini penulis akan membagi
informasi mengenai 10 penyebab timbulnya jerawat pada daun telinga, diantaranya:
Sering membersihkan telinga dengan alat-alat pembersih yang tidak jelas kebersihannya bisa
memicu timbulnya jerawat. Alat-alat pembersih telinga yang terbuat dari bahan logam atau bahan
lainnya yang memang harus sangat diperhatikan kebersihannya. Jika tidak, bukannya
membersihkan justru membuat daun telinga menjadi jerawatan akibat banyaknya bakteri yang
ditularkan dari alat pembersih tersebut.
Luka pada daun telinga yang disebabkan goresan, tusukan atau lain sebagainya sebaiknya segera
diobati. Jika luka goresan atau tusukan tersebut, dibiarkan terbuka dan tidak diobati, akan
menyebabkan luka mudah dihinggapi bakteri yang kemudian menimbulkan jerawat.
Walau diatas tadi disebutkan bahwa membersihkan telinga dengan alat pembersih telinga yang
tidak steril dapat memicu timbulnya jerawat, bukan berarti harus membiarkan telinga kita kotor.
Untuk membersihkan telinga, kita cukup membersihkannya dengan air atau cotton bud yang sudah
terbukti steril agar telinga tetap bersih dan terhindar dari jerawat.
Sponsors Link
Bukan hanya pada kulit wajah, ternyata produksi minyak yang berlebih pada kulit telinga juga
dapat menimbulkan jerawat.
5. Gigitan serangga
Racun yang ditularkan dari gigitan serangga pada daun telinga, juga bisa menimbulkan benjolan
yang disebut jerawat.
Mengenai masalah sel kulit mati, ternyata pada kulit yang terdapat pada daun telinga juga bisa
mengalaminya. Begitu juga efeknya, sel kulit mati yang menumpuk pada kulit daun telinga bisa
menjadi penyebab jerawat, tidak hanya pada kulit wajah.
7. Iritasi
Iritasi pada telinga dapat terjadi karena mengunakan anting atau aksesoris lainnya, juga dapat
memicu timbulnya jerawat pada daun telinga. Berkaitan dengan hal itu, memang ada sebagian
orang yang alergi dengan logam dan bisa juga alergi dengan emas. Maka jika mengunakan
aksesoris telinga berbahan logam atau emas yang tidak cocok akan menyebabkan efek alergi, yang
menjadi penyebab jerawat bernanah dan nyeri.
Ads
9. Alergi makanan
Alergi terhadap sesuatu, seperti makanan penyebab jerawat diseluruh bagian tubuh baik di wajah,
punggung termasuk jerawat di daun telinga.
Keseringan menyentuh telinga dengan tangan akan menularkan bakteri yang terdapat pada tangan
ke daun telinga. Padahal kita tahu tangan adalah organ tubuh kita yang menjadi sarang banyaknya
bakteri.
Setelah mengetahui beberapa penyebab timbulnya jerawat di daun telinga, maka pembahasan
selanjutnya kita akan membahas beberapa cara untuk mengatasi jerawat pada daun telinga. Pada
dasarnya ada 5 cara untuk mengatasi jerawat di daun telinga sebagai berikut:
Langkah 1 :
Langkah 2 :
Langkah 3 :
Langkah 4 :
Tab 5 Title
Membersihkan telinga
Menjaga kebersihan telinga bisa membuat telinga terhindar dari jerawat. Selain itu membersihkan
telinga bisa membantu menghilangkan jerawat pada daun telinga. Bersihkan daun telinga yang
jerawatan dengan menggunakan sabun cuci muka atau juga mengunakan air hangat.
Timbulnya jerawat di daun telinga sering menimbulkan rasa nyeri yang sangat mengganggu, yang
sebaiknya harus segera diatasi. Jika tidak, rasa nyeri tersebut bisa menganggu keseimbangan otak
dan menyebabkan vertigo.
ads
*Jika artikel ini bermanfaat, mohon di share ^V^!
Tweet
cara mengatasi, jenis jerawat, jerawat, penyebab, telinga
ARTIKEL TERKAIT
Post Date: Monday 09th, February 2015 / 08:05
Oleh : dr yana Kategori : Jenis
ARTIKEL TERBARU
RECENT
Cara Membersihkan Jerawat dengan Tomat Paling Ampuh
16 November, 2016
9 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Hitam Paling Ampuh
16 November, 2016
8 Cara Menghilangkan Jerawat di Pipi Secara Alami
13 November, 2016
8 Cara Menghilangkan Komedo Batu Secara Alami
13 November, 2016
Manfaat Sperma untuk Jerawat Makanan Pemicu Timbulnya Jerawat
11 November, 2016
LATEST FROM JENIS
8 Obat Jerawat Nanah di Apotik Yang Paling Ampuh
13 September, 2016
5 Akibat Jerawat Meradang Paling Berbahaya
25 August, 2016
10 Obat Penghilang Jerawat di Apotik Yang Aman dan Ampuh
25 August, 2016
10 Obat Jerawat Parah Yang Paling Ampuh
13 August, 2016
8 Ciri-Ciri Jerawat Batu Penyebab dan Cara Menghilangkannya
07 August, 2016
Tentang Kami | Hubungi Kami
2014 Copyright WajahJerawat.Com. All Right Reserve World Wide.
Ketentuan Layanan | Disclaimer | Kebijakan Privasi | Adchoices
TO TOP
Dewa Ayu Diantari
Rabu, 11 Januari 2012
ASKEP ACNE VULGARIS
III. Etiologi/penyebab
Akne biasanya disebabkan oleh tingginya sekresi sebum. Androgen telah diketahui sebagai
perangsang sekresi sebum, estrogen mengurangi produksi sebum.
Penyebab eksternal acne vulgaris jarang teridentifikasi.
* Beberapa kosmetik dan minyak rambut (hair pomades) dapat memperburuk akne.
* Obat-obatan pemicu timbulnya akne antara lain: steroid, lithium, beberapa antiepilepsi, dan
iodides.
* Congenital adrenal hyperplasia, polycystic ovary syndrome, dan kelainan endokrin lainnya
(dengan kadar androgen yang berlebihan) dapat memicu perkembangan acne vulgaris.
V. Patofisiologi
Keratinisasi Folikel
Reaksi radang
Komedo dapat berupa whitehead (komedo tertutup) atau blackhead (komedo terbuka) tanpa
disertai tanda-tanda klinis dari peradangan apapun.
Papula dan pustula terangkat membenjol (bumps) disertai dengan peradangan yang nyata.
Wajah dapat menjadi satu-satunya permukaan kulit yang terserang jerawat; namun dada,
punggung, dan lengan atas juga sering terkena jerawat.
* Pada akne komedo (comedonal acne), tidak ada lesi peradangan. Lesi komedo (comedonal
lesions) merupakan lesi akne yang paling awal, sedangkan komedo tertutup (closed comedones)
merupakan lesi precursor dari lesi peradangan (inflammatory lesions)
* Akne peradangan yang ringan (mild inflammatory acne) bercirikan adanya komedo dan papula
peradangan.
* Akne peradangan yang sedang (moderate inflammatory acne) memiliki komedo, papula
peradangan, dan pustula. Akne ini memiliki lebih banyak lesi dibandingkan dengan akne
peradangan yang lebih ringan.
* Acne nodulocystic bercirikan komedo, lesi-lesi peradangan, dan nodul besar yang berdiameter
lenih dari 5 mm. Seringkali tampak jaringan parut (scarring).
IX. Pemeriksaan Diagnostik
A. Pemeriksaan Laboratorium
Penegakan diagnosis acne vulgaris berdasarkan diagnosis klinis.
* Pada pasien wanita dengan nyeri haid (dysmenorrhea) atau hirsutisme, evaluasi hormonal
sebaiknya dipertimbangkan. Pasien dengan virilization haruslah diukur kadar testosteron totalnya.
Banyak ahli juga mengukur kadar free testosterone, DHEA-S, luteinizing hormone (LH), dan
kadar follicle-stimulating hormone (FSH).
* Kultur lesi kulit untuk me-rule out gram-negative folliculitis amat diperlukan ketika tidak ada
respon terhadap terapi atau saat perbaikan tidak tercapai.
B. Pemeriksaan Histopatologis
Microcomedo dicirikan oleh adanya folikel berdilatasi dengan a plug of loosely arranged keratin.
Seiring kemajuan (progression) penyakit, pembukaan folikular menjadi dilatasi dan menghasilkan
suatu komedo terbuka (open comedo). Dinding follicular tipis dan dapat robek (rupture).
Peradangan dan bakteri terlihat jelas, dengan atau tanpa follicular rupture. Follicular rupture
disertai reaksi badan asing (a foreign body reaction). Peradangan padat (dense inflammation)
menuju dan melalui dermis dapat berhubungan dengan fibrosis dan jaringan parut (scarring).
X. Prognosis
* Pada pria, akne biasanya menghilang pada usia dewasa muda. Lima persen pria masih memiliki
akne pada usia 25 tahun.
* Pada wanita, 12% masih memiliki akne di usia 25 tahun, sedangkan 5% masih memiliki akne di
usia 45 tahun.
XI. Therapy
Pengobatan akne meliputi penghentian pemakaian semua faktor yang dapat mmperberat akne
seperti pemakaian make up dan krim pelembab yang bahan dasarnya terbuat dari minyak.
Pembersihan dan penggosokan wajah dengan sabun dapat melenyapkan minyak diperlukan kulit
dan melepaskan beberapa komedo. Dianjurkan dengan memakai sabun seperti dial, pernox,
postek, neutrogenadan desquam-X wash dan benzoil peroksida
Antibiotic topical yang dihgunakan untuk mengobati akne, papula dan pustula superpisial adalah
klindamisin dan ertromisin.
Antibiotik sistemik merupakan therapy utama untuk akne popular dan pustular ropunda. Pasien
biasanya diberi tetrasiklin, eritromisin dan minosiklin.
Farmakoterapi Jerawat
Tujuan farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan untuk mencegah komplikasi.
Secara umum ada dua golongan:
1. Retinoid, misalnya:
1.1. isotretinoin,
1.2. tretinoin,
1.3. adapalene,
1.4. tazarotene.
2. Antibiotik, misalnya:
2.1. minocycline,
2.2. doxycycline,
2.3. tetracycline,
2.4. trimethoprim/sulfamethoxazole.
Berikut ini sedikit uraian tentang farmakoterapi jerawat beserta nama dagangnya di Amerika:
1. Retinoid
1.1. Isotretinoin (Accutane)
Mekanisme Kerja
Pengobatan (medication) secara oral yang paling efektif mengobati berbagai kondisi dermatologis
yang serius.
Isotretinoin merupakan bentuk isomer 13-cis sintetis dari tretinoin yang terjadi secara alami (trans-
retinoic acid). Struktur kedua agen tersebut berhubungan dengan vitamin A. Menurunkan ukuran
kelenjar sebaseus dan produksi sebum. Juga menghambat diferensiasi kelenjar sebaseus dan
keratinisasi abnormal.
Pasien wanita haruslah memberikan informed consent secara tertulis (dan menandatanganinya),
yang menyatakan bahwa mereka akan menggunakan kontrasepsi selama menjalani terapi dan
untuk 30 hari paskaterapi.
Dosis
Total dosis kumulatif yang direkomendasikan sebesar 120-150 mg/kg berat badan, dosis awal
(starting dose) sebaiknya <0.5 mg/kg berat badan/hari PO, kemudian dosis dapat dinaikkan hingga
1 mg/kg berat badan/hari.
Mekanisme Kerja
Menghambat pembentukan microcomedo. Menormalkan diferensiasi epidermis folikuler dan
menunjukkan (meng-exhibit) anti-inflammatory properties. Tersedia dalam krem 0.025%, 0.05%,
dan 0.1%. Juga tersedia dalam bentuk gels 0.01% dan 0.025%.
Dosis
Dimulai dengan formulasi tretinoin dosis terendah dan dapat ditingkatkan sesuai toleransi tubuh.
Berikan hs (sebelum tidur) atau qod. Turunkan dosis bila terjadi iritasi.
1.3. Adapalene (Differin)
Mekanisme Kerja
Turunan (derivative) asam naptoat (naphthoic acid) yang mampu mengikat reseptor asam retinoat
(retinoic acid). Menormalkan diferensiasi epidermis folikuler dan menunjukkan (meng-exhibit)
anti-inflammatory properties. Tersedia dalam sediaan (formulation) krem, gel, solution, dan
pledget.
Dosis
Berikan sedikit pada kulit yang berjerawat, diberikan: qd.
Dosis
Berikan sedikit saja pada area yang berjerawat, diberikan: qd.
2. Antibiotik
Mekanisme Kerja
Mengobati infeksi yang disebabkan oleh organisme gram-negatif dan gram-positif. Juga infeksi
yang disebabkan oleh organisme klamidia (chlamydial), riketsia (rickettsial), dan mikoplasma
(mycoplasmal).
Dosis dewasa
50-100 mg PO bid.
Dosis anak-anak
<8 tahun: tidak direkomendasikan.
>8 tahun: mula-mula 4 mg/kg berat badan PO,
diikuti dengan 2 mg/kg berat badan q12h.
Mekanisme Kerja
Agen antibakteri yang efektif melawan organisme gram-positive dan gram-negative.
Tersedia dalam preparat 20mg, 50mg, dan 100mg.
Dosis dewasa
100 mg PO bid.
Dosis anak-anak
<8 tahun: tidak direkomendasikan.
>8 tahun: 2-5 mg/kg berat badan/hari PO/IV dalam 1-2 dosis
terbagi; sebaiknya tidak melebihi 200 mg/hari.
Mekanisme Kerja
Agen antibakteri yang efektif melawan organisme gram-positive dan gram-negative.
Dosis dewasa
250-500 mg PO q6h
Untuk infeksi ringan sampai sedang: 500 mg PO bid atau 250 mg PO qid untuk 7-14 hari.
Dosis anak-anak
<8 tahun: : tidak direkomendasikan.
>8 tahun: 25-50 mg/kg/hari (10-20 mg/lb) PO dibagi qid
2.4. Trimethoprim/sulfamethoxazole
(Bactrim, Bactrim DS, Septra, Septra DS).
Mekanisme Kerja
Antibiotik dengan aktivitas melawan banyak organisme gram-positive dan gram-negative.
Menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis asam dihidrofolat (dihydrofolic
acid). Tersedia dosis 80 mg trimethoprim dan 400 mg sulfamethoxazole atau 160 mg trimethoprim
dan 800 mg sulfamethoxazole (kekuatan ganda).
Dosis dewasa
160 mg TMP/800 mg SMZ PO q12h.
Dosis anak-anak
8 mg/kg berat badan/hari TMP/40 mg/kg berat badan/hari SMZ PO/IV dibagi q12h.
XII. Penatalaksanaan
Saat digunakan antibiotik sistemik atau topikal, sebaiknya digunakan bersama dengan benzoyl
peroxide untuk mengurangi risiko terjadinya resistance.
1. Topical treatments
Topical retinoids bersifat comedolytic dan anti-inflammatory.
Topical retinoids yang paling banyak diresepkan termasuk adapalene, tazarotene, dan tretinoin.
Topical retinoids menipiskan stratum corneum, dan berkaitan erat dengan sun sensitivity.
Nasihatilah pasien untuk berlindung dari sinar matahari (sun protection), misalnya dengan
memakai topi, tabir surya, dll.
Antibiotik topikal yang yang umum diresepkan termasuk erythromycin dan clindamycin dosis
tunggal atau dikombinasikan dengan benzoyl peroxide.
2. Systemic treatments
Antibiotik kelompok tetracycline umumnya diresepkan untuk akne. Semakin antibiotik bersifat
lebih lipofilik, seperti doxycycline dan minocycline, biasanya lebih efektif daripada tetracycline.
XIII. Diit
Nasi
XIV. Komplikasi
* Lesi akne dapat berlanjut menjadi permanent scarring.
Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Pasien mengeluh gatal pada wajah
2. Pasien mengeluh nyeri bila disentuh
3. Pasien mengeluh tentang bagian tubuhnya yang terdapat jerawat
4. Pasien mengatakan takut tentang bekas jerawatnya
5. Pasien mengatakan tidak tahu tentang cara mengatasi jerawatnya
B. Data Objektif
1. Terdapat komedo pada wajah, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan bagian atas
2. Terdapat pus
3. Terdapat darah
4. Pasien tampak cemas
5. Pasien tampak bertanya-tanya tentang wajahnya
6. Pasien tampak sering menggaruk-garuk wajahnya
I. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadi penyebaran infeksi b/d pertahanan primer tidak adekuat
2. Nyeri b/d proses peradangan
3. Gangguan perubahan citra tubuh b/d keadaan luka
4. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi tentang penyakitnya
5. Ansientas b/d kecacatan
6. Kerusakan integritas kulit b/d kerusakan permukaan kulit
II. Rencana Keperawatan
A. Dx 1
Intervensi:
1. Observasi keadaan luka pasien
2. Gunakan tehnik septic dan aseptic selama perawatan luka
3. Tekankan tehnik cuci tangan yang baik untuk setiap individu yang kontak dengan pasien
4. Kolaborasi pemberian antibiotic
Rasional:
1. Mengetahui keadaan luka pasien
2. Mencegah terpajan organism infeksius
3. Mencegah kontaminasi silang dan menurunkan resiko penyebaran infeksi
4. Antibiotic dapat membantu mengurangi penyebaran infeksi
B. Dx 2
Intervensi
1. Observasi tingkat nyeri pasien(skala 0-10)
2. Ajarkan pasien tehnik distraksi,relaksasi
3. Beri posisi yang nyaman
4. Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional
1. Mengetahui derajat nyeri pasien
2. Distraksi relaksasi dapat membantu meringankan nyeri
3. Memberikan kenyamanan pada pasien sehingga dapat mengurangi nyeri yang dirasakan
4. Pemberian analgetik dapat membantu meringankan derajat nyeri pasien
C. Dx 3
Intevensi
1. Observasi makna perubahan yang dialami oleh pasien
2. Libatkan keluarga atau orang terdekat dalam perawatan
3. Catat perilaku menarik diri : peningkatan ketergantungan, manipulasi atau tidak terlibat pada
perawatan
Rasional
1. Mengetahui perasaan pasien tentang keadaannya dan control emosinya
2. Dukung keluarga dan orang terdekat dapat mempercepat proses penyembuhan
3. Dugaan masalah pada penilaian yang dapat memerlukan evaluasi lanjut dan terapi lebih ketat
D. Dx 4
Intervensi
1. Diskusikan tentang perawatan kulit,contoh :penggunaan pelembab dan pelindung sinar
matahari
2. Berikan HE tentang Higiene,pencegahan dan pengobatan penyakitnya
3. Tekankan pentingnya mengevaluasi perawatan
Rasional
1. Meningkatkan perawatan diri setelah pulang dan kemandirian
2. Meningkatkan pengetahuan pasien
3. Dukungan jangka panjang continue dan perubahan terapi dibutuhkan untuk mencapai
penyembuhan optimal
E. Dx 5
Intervensi :
1. Observasi derajat ansietas pasien
2. Informasikan pasien bahwa perasaannya normal
3. Berkan kenyaman fisik, lingkungan tenag dan istirahat
Rasional:
1. Mengetahui tingkat ansietas pasien sehingga dapat memberikan HE yang tepat
2. Pemahaman bahwa perasaan normal dapat membantu pasien meningkatkan beberapa perasaan
kontrol emosi
3. Rasa nyaman dapat meningkatkan relaksasi sehingga membantu menurunkan ansietas
F. Dx 6
Intervensi :
1. Obeservasi atau catat ukuran, warnadan keadaan kulit di ara sekitar luka
2. Ubah posisi dengan sering
3. Beri perawatan kulit sering agar tidak terjadi kering atau lembab
Rasional :
1. Mengetahui perkembangan luka pasien dan kulit di sekitarnya
2. Memperbaiki sirkulasi darah
3. Terjadi kering / lembab dapat merusak kulit dan mempercepat kerusakan
III. Evaluasi
A. Dx 1
tidak terjadi penyebaran infeksi akibat luka jerawat
B. Dx 2
Nyeri pasien dapat diatasi
C. Dx 3
pasien tidak lagi mengalami gangguan perubahan citra tubuh
D. Dx 4
Pasien mengetahui tentang hygiene, pencengahan dan pengobatan bekas jerawatnya
E. Dx 5
Ansietas pasien dapat diatasi
F. Dx 6
Tidak terjadi kerusakan integritas kulit
Daftar Pustaka
1 komentar:
Balas
Beranda
Lihat versi web
Mengenai Saya
Foto saya
Dewa Ayu Diantari
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Jun.ID
ASUHAN KEPERAWATAN AKNE VULGARIS