Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Preseptor:
BAB 1
PENDAHULUAN
PID (Pelvic inflammatory disease). Abses ini pada umumnya terjadi pada wanita
usia produktif dan biasanya merupakan kelanjutan dari infeksi saluran genital
bagian bawah. TOA berhubungan erat dengan PID (Pelvic inflammatory disease).
ke endometrium dan tuba fallopi. TOA merupakan end-stage process dari PID
akut. TOA terjadi sekitar 18-34% pada pasien dengan PID dan 22% dengan
salpingitis di Nairobi, Kenya. Abses ini dapat terjadi pada pasien yang post
histerektomi supraservikal. TOA dapat juga terjadi pada pasien yang sebelumnya
yang memiliki agen infeksius ini merupakan faktor risiko yang sangat penting
dalam terjadinya TOA. Selain itu, operasi ginekologi, kanker organ genital
menegakkan diagnosis pasti dan memberikan terapi yang tepat pula. Dan bila
kemandulan dan kehamilan ektopik yang merupakan masalah medik, sosial dan
ekonomi.
2
Dalam referrat ini akan disajikan beberapa aspek penting dari TOA,
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
3
2.1.1 Tuba, Ovarium, dan abses (abscess)
- Tuba fallopii adalah saluran ovum yang memiliki panjang bervariasi antara
Ovarium berjumlah dua buah dan terletak di kiri dan kanan. Ovarium ke
tuba-ovarium yang ditandai dengan radang bernanah, baik di salah satu tuba-
termasuk efek jangka panjang dari salfingitis akut tetapi biasanya akan muncul
dengan infeksi berulang atau kerusakan kronis dari jaringan adnexa. Biasanya
dibedakan dengan ada tidaknya ruptur. Dapat terjadi bilateral walaupun 60% dari
kasus abses yang dilaporkan merupakan kejadian unilateral dengan atau tanpa
4
Pada semua kasus TOA, termasuk yang disebabkan oleh Pneumococcus,
(35%), diare (24%), mual dan muntah (18%), haid tidak teratur (12%).
Pada pemeriksaan touching : nyeri goyang portio, nyeri kiri dan kanan
uterus atau salah satunya, kadang-kadang terdapat penebalan tuba (tuba yang
abdomen sampai syok septik. Karateristik pasien biasanya yang muda serta
paritasnya rendah dengan riwayat infeksi pelvis. Durasi dari gejala pada wanita
biasanya kurang lebih 1 minggu dan onsetnya biasanya terjadi 2 minggu atau
2.3 Etiologi
dan ada juga yang tidak. Proses inflamasi ini dapat terjadi spontan atau
merupakan respon dari terapi. Hasilnya dapat terjadi kelainan anatomis yang
5
terjadi di tempat terjadinya ovulasi yang sering menjadi tempat masuk infeksi
yang luas dan pembentukan abses. Apabila eksudat purulen itu ditekan maka akan
menyebabkan ruptur dari abses yang dapat disertai oleh peritonitis berat serta
abses cul de sac. Biasanya abses ini muncul ketika penggunaan IUD, atau
a. Multiple partner
b. Status ekonomi rendah.
c. Riwayat PID
d. Menggunakan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
e. Adanya riwayat STD
2.4 Patofisiologi
Adanya penyebaran bakteri dari vagina ke uterus lalu ke tuba dan atau
parametrium, terjadilah salpingitis dengan atau tanpa ooforitis. Keadaan ini bisa
terjadi pada pasca abortus, pasca persalinan atau setelah tindakan genekologi
Pada permulaan proses penyakit, lumen tuba masih terbuka mengeluarkan eksudat
struktur lain dalam pelvis mengalami inflamasi, tempat ovulasi dapat sebagai
tempat masuk infeksi. Abses masih bisa terbatas mengenai tempat masuk infeksi.
Abses masih bisa terbatas mengenai tuba dan ovarium saja, dapat pula melibatkan
struktur pelvis yang lain seperti usus besar,buli-buli atau adneksa yang lain.
6
keadaan ini biasanya memberi perubahan anatomi disertai perlekatan fibrin
laboratorium kurang bermakna. Hitung jenis sel darah putih bervariasi dari
pyuria tanpa bakteriuria. Nilai laju endap darah minimal 64 mm/h serta
diagnosa TOA.
b. USG
Dapat membantu untuk mendeteksi perubahan seperti terjadinya progressi.
organ besar seperti rahim. Habitus tubuh besar dan adanya loop dari usus
transabdominal.
c. CT (computed tomography)
7
Computed tomography telah digunakan, sejak perkembagan dari US dan
MRI, peran terbatas dalam evaluasi radiologi dari PID. Penggunaan radiasi
cairan dalam cul de sac bisa dideteksi oleh CT. Suatu abses Tubo-ovarium
dan kistik, dengan peningkatan semua atau bagian dari komponen padat.
ada. Salah satu tanda yang lebih spesifik dari abses Tubo-ovarium, yang
tidak umum pada PID, adalah munculnya gelembung gas pada massa.
kasus seperti diagnosis abses Tubo-ovarium tidak sulit, jika tidak, massa
akut. Apabila terjadi ruptur TOA maka akan ditemukan cairan yang
purulen.
8
Penegakan diagnosis berdasarkan gejala-gejala yang telah didapatkan dan
Diagnosa banding :
2.6 Komplikasi
infertilitas
b. TOA yang pecah: syok sepsis, abses intraabdominal, abses subkronik,
2.7 Penatalaksanaan
9
- Pengawasan lanjut, bila masa tak mengecil dalam 14 hari atau
ketat tanda vital dan produksi urine, perksa lingkar abdmen, jika
dalam 2x1 hari selama 5-7 hari dan metronida xole 1 gr reksup 2x /
2.8 Prognosis
10
menurun kemungkinan reinfeksi harus diperhitungan apabila terapi
DAFTAR PUSTAKA
Cohen CR, Sinei S, Reilly M, et al. Effect of human immunodeficiency virus type
1 infection upon acute salpingitis: a laparoscopic study. J Infect Dis
1998; 178:1352.
11