Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DASAR TEORI
1
2
memanfaatkan air sungai yang sudah tercemar disebabkan oleh sektor lain.
Karena kebutuhan air hanya untuk pendinginan dan tidak untuk lain-lain,
tidaklah tepat bila air yang sudah tercemar itu dikatakan bersumber dari
pabrik tersebut.
Pabrik hanya menggunakan air yang sudah air yang sudah tercemar
pabrik harus selalu dilakukan pada berbagai tempat dengan waktu berbeda
agar sampel yang diteliti benar-benar menunjukkan keadaan sebenarnya.
Adapun jenis limbah dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media.
Pabrik mengeluarkan gas, asap, partikel, debu melalui udara, dibantu
angin memberikan jangkauan pencemaran yang cukup luas. Gas, asap
dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara basah
mengakibatkan partikel tambah berat dan malam hari turun bersama
embun.
2. Limbah padat adalah limbah yang sesuai dengan sifat benda padat
merupakan sampingan hasil proses produksi. Pada beberapa industri
tertentu limbah ini sering menjadi masalah baru sebab untuk proses
pembuangannya membutuhkan satu pabrik pula. Limbah penduduk kota
menjadikan kota menghadapi problema kebersihan. Kadang-kadang
bukan hanya sistem pengolahannya menjadi persoalan tapi bermakna,
dibuang setelah diolah.
3. Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan
air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku
mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus
dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya
ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut.
Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu
dibuang. Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.
Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu
dibuang, semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air. Pada
beberapa pabrik tertentu, misalnya pabrik pengolahan kawat, seng, besi baja
sebagian besar air dipergunakan untuk pendinginan mesin ataupun dapur
pengecoran. Air ini dipompa dari sumbernya lalu dilewatkan pada bagian-
bagian yang membutuhkan pendinginan, kemudian dibuang.
Oleh sebab itu pada saluran pabrik terlihat air mengalir dalam volume
yang cukup besar. Air ketel akan dibuang pada waktu-waktu tertentu setelah
melalui pemeriksaan laboratorium, sebab air ini tidak memenuhi syarat lagi
sebagai air ketel dan karenanya harus dibuang. Bersamaan dengan itu
dibutuhkan pula sejumlah air untuk mencuci bagian dalam ketel Air pencuci
ini juga harus dibuang. Pencucian lantai pabrik setiap hari untuk beberapa
pabrik tertentu membutuhkan air dalam jumlah banyak. Pabrik pengalengan
ikan membutuhkan air pencuci dalam jumlah yang relatif harus banyak,
Jumlah air terus menerus diperlukan mencuci peralatan, lantai dan
lainlain,Karat perlu dicuci sebelum masuk pencincangan dan pada saat
dicincang air terus-menerus mengalir untuk menghilangkan pasir abu yang
terbawa.
Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut
maupun mengendap. Bahan ini ada yangkasar dan halus. Kerap kali air dari
pabrik berwarna keruh dan temperaturnya tinggi. Air yang mengandung
senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat tersendiri. Air
limbah yang telah tercemar memberikan 577 ciri yang dapat diidentifikasi
secara visual dapat diketahui dari kekeruhan, warna air, rasa, bau yang
ditimbulkan dan indikasi lainnya. Sedangkan identifikasi secara laboratorium,
ditandai dengan perubahan sifat kimia air di mana air telah mengandung
bahan kimia yang beracun dan berbahaya dalam konsentrasi yang melebihi
batas dianjurkan. Jenis industri menghasilkan limbah cair di antaranya
adalah industri-industri pulp dan rayon, pengolahan crumb rubber, minyak
kelapa sawit, baja dan besi, minyak goreng, kertas, tekstil, kaustiksoda,
4
pada beberapa titik tertentu dalam IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
akan membantu untuk memahami dan menginterpretasikan unit pengolahan.
BOD (biochemical oxygen demand) adalah oksigen yang diperlukan
oleh organisme untuk mengoksidasi senyawa-senyawa kimia. Nilai BOD
bermanfaat untuk mengetahui apakah air limbah tersebutmengalami
biodegradasi atau tidak, yakni dengan membuat perbandingan antara nilai
BOD dan COD. Oksidasi berjalan sangat lambat dan secara teoritis
memerlukan waktu yang tak terbatas. Dalam waktu 5 hari (BOD 5), oksidasi
organik karbon akan mencapai 60% - 70% dan dalam waktu 20 hari akan
mencapai 95%.
COD adalah kebutuhan oksigen dalam proses oksidasi secara kimia.
Nilai COD akan selalu lebih besar daripada BOD karena kebanyakan
senyawa lebih mudah teroksidasi secara kimia daripada secara biologi.
Pengukuran COD membutuhkan waktu jauh lebih cepat, yakni dapat
dilakukan selama tiga jam, sedangkan pengukuran BOD paling tidak
membutuhkan waktu lima hari. Jika korelasi antara BOD dan COD sudah
diketahui, kondisi air limbah dapat diketahui.
Nitrogen terdapat dalam limbah organik dalam berbagai bentuk yang
meliputi empat spesifikasi, yaitu nitrogen organik, nitrogen amonia (ion
amonia dan amonia bebas), nitrogen nitrit, dan nitrogen nitrat. Dalam air
limbah yang dingin dan segar, biasanya kandungan nitrogen organik reltif
lebih tinggi daripada nitrogen amonia. Sebaliknya, dalam air limbah yang
hangat kandungan nitrogen organik relatif lebih rendah daripada nitrogen
amonia. Nitrit dan nitrat terdapat dalam air limbah dalam konsentrasi yang
sangat rendah.
Fosfor merupaka elemen penting dalam proses metabolisme
organisme-organisme biologis. Pada proses biologis, diperlukan konsentrasi
minimal untuk mencapai operasi yang optimal. Fosfor terdapat dalam air
limbah dalam berbagai bentuk, antara lain ortofosfat, pirofosfat, polifosfat,
dan metafosfat serta fosfor organik. Diantara ketiga bentuk fosfor tersebut,
ortofosfat merupakan bahan metabolisme organisme paling baik.