Вы находитесь на странице: 1из 3

a.

Hakekat Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang memilki kemampuan
intelektual dan daya nalar sehingga manusia mampu berfikir, berbuat, dan bertindak untuk
membuat perubahan dalam kehidupan. Manusia dibedakan menjadi beberapa dimensi,
seperti :
1. Dimensi Individual
Pada dimensi ini manusia terwujud dari ciri ciri yang khas yang dimiliki oleh makhluk selain
manusia. Pada dimensi ini, terbagi dalam beberapa tingkatan yaitu :
- Tingkat organik,ialah tingkat dimana individu hanya tumbuh dalam wujud yang hanya
memperlihatkan adanya pertanda hidup. Pada tingkat ini, posisi individu masih dalam
ketidak-berdayaan. Disini harus diakui bahwa individu manusia berasal dari sesuatu yang
remeh, tetapi mengandung potensi hidup.
- Tingkat vegetatif,ialah tingkat dimana adanya pertanda hidup yang lebih jelas,seperti
adanya peristiwa pernapasan, metabolism, dan gerak-gerak terbatas.
- Tingkat animal, ialah tingkat dimana individu memiliki naluri dan nafsu. Individu
memiliki nalura berkembang biak dan mempertahankan diri, memiliki nafsu makan-minum,
nafsu tertarik dengan lawan jenis, serta nafsu yang lain sebagaimana yang dimiliki binatang
- Tingkat human, ialah tingkat dimana individu telah mampu mempresentasikan dirinya
sebagai manusia. Disini akal dan pikiran telah berfungsi untuk mengarahkan perilakunya,
individu mulai berpikir tentang dirinya dan hubungannya dengan semua fenomena
kehidupan di dunia. Pada tingkat inilah individu sadar dirinya sebagai subyek sekaligus
obyek.
- Tingkat religious, pada tingkat ini kata hati berperan dalam mewarnai keseluruhan
perilakunya. Individu mampu melihat, memahami, dan menerapka norma norma tertinggi
dalam kehidupan melalui kesadaran yang disebut hati nurani. Tingkatan ini hanya mungkin
dicapai oleh individu manusia, bukan oleh makhluk lain.
2. Dimensi Sosial
Pada dimensi ini manusia adalah makhluk yang harus hidup bermasyarakat
untuk kelangsungan hidupnya, baik yang menyangkut pengembangan pikiran, perasaan,
dan tindakannya serta agar dapat mengembangkan sifat sifat kemanusiaan dalam
lingkungan manusia. Belum ada manusia yang diasingkan secara total, dan mutlak dari
kehidupan masyarakat. Jika terpaksa terjadi isolasi biasanya hanya bersifat sementara.
Interaksi dan interelasi antar manusia tumbuh sebagai suatu keharusan oleh karena
kondisi kemanusiaannya, seperti kebutuhan biologis dan psikologis. Kondisi manusia
tersebut menuntut adanya kerja sama dengan manusia lain. Kodrat manusia sebagai
makhluk bio-psiko-sosial, menyebabkan timbulnya bentuk bentuk organisasi sosial yang
saling member manfaat atas dasar tingkah laku fisik, bersifat otomatis dan merupakan
komunikasi sosial. Organisasi ini dimaksudkan sebagai sistem sosial yang berhubungan
dengan status, norma, kelompok dan kelembagaan.
Secara abstrak, status sosial merupakan posisi da
3. Dimensi Kesusilaan
Pada dimensi ini manusia dinilai oleh manusia lain oleh tindakannya. Mungkin tindakan
dinilai sebagai sehat atau kurang sehat, indah atau kurang indah. Mungkin juga manusia
dinilai baik atau buruk, dinilai bersusila atau asusila.
Manusia merasa bahwa didalam jiwanya ada suatu kekuatan yang memperingatkan
perbuatan buruk dan usaha untuk mencegah dari perbuatan itu. Bila ia berbuat buruk maka
tidak tenang hidupnya karena dipenuhi perasaan bersalah.
Manusia pada umumnya mengetahui ada baik dan ada buruk. Ini disebut kesadaran
kesusilaan. Akan tetapi, kesadaran ini tidak setiap saat selalu ada pada manusia. Dengan
kata lain, hal ini belum dimiliki ketika manusia masih kecil. Memang manusia pada saat baru
dilahirkan telah memiliki daya daya sebagai sekumpulan potensi, tetapi belum dapat
dipergunakan. Sebagai contoh: daya mengeluarkan ungkapan melalui kata, daya
mengambil keputusan, dan daya untuk mengetahui yang sebenarnya. Ini semua
memerlukan kesadaran dan pengetahuan. Jadi, daya daya yang telah ada sejak kecil itu
baru bisa muncul dan berkembang apabila ada pertolongan dari orang lain.
Perkembangannya memerlukan pendidikan, teladan dan bimbingan. Dalam
perkembangannya, kesadaran etika akan berfungsi untuk memberi putusan terhadap baik
buruknya suatu tindakan dimensi keagamaan.

4. Dimensi Keagamaan
Pada dimensi ini menyangkut masalah keagamaan yang merupakan dimensi yang cukup
sulit penjelasannya lantaran banyaknya agama didunia. Untuk menjaga netralitas agar tidak
bersinggungan dengan bentuk bentuk kepercayaan dan iman pemeluk agama tertentu,
maka pembahasan dimensi keagamaan didasarkan pada hubungan manusia sebagai
pribadi dengan tuhannya dari perspektif universal.
Agama akan menunjukkan kepada suatu hubungan antara manusia sebagai makhluk yang
diciptakan tuhan dengan tuhan sebagai khaliknya. Tokoh filsafat yang banyak
membicarakan dimensi keagamaan ialah Thomas Aquinas ia katakana bahwa, adanya
manusia karena diadakan, dan adanya tuhan ialah ada sendiri.
Keberadaan tuhan tidak bisa dibuktikan dengan akal tetapi dengan iman. Pada umumnya
manusia mencari dan menekankan pentingnya keselamatan batin dan keselamatan
manusia di akhirat. Agama disini menckup kepercayaan tentang nilai dan tujuan akhir
kehidupan di dunia. Wajar jika rumusan tentang tujuan kegiatan pendidikan diserasikan
dengan kepercayaan atau agama yang dianut individu atau kelompok.
Dari agama manusia mengambil nilai, mendapat arah dan segala dasar yang pokok. Agama
dipercaya sebagai faktor pendukung yang baik dalam perkembangan individu manusia atau
masyarakat manusia yang sehat. Pada dimensi ini juga menjamin kehidupan yang bahagia
dan kemajuan yang seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani menuju kesempurnaan.
Yang secara naluri manusia selalu rindu dibimbing oleh penciptanya menuju kesempurnaan
hidup, dan itulah dasar keagamaan yang tidak bisa diingkari.

a. Hakekat Pendidikan
Pembahasan hakekat pendidikan adalah upaya untuk memahami secara utuh makna
pendidikan. Di dalamnya mencakup pembahasan seperti :
Definisi Pendidikan
Dalam kehidupan sehari-hari sering didengar istilah pendidikan. Perngertiantersebut
sebagan ada yang mendekati pengertian pendidikan yang sebernarnya, dan sebagian yang
lain melihat pendidikan hanya dari satu atau sebagian sisi saja. Unsur-Unsur Pendidikan :
Terdapat 5 unsur pokok di dalam pendidikan yakni:
1. Anak didik
2. Pendidik
3. Tujuan Pendidikan
4. Lingkungan Pendidikan
5. Media Pendidikan

Kehidupan manusia harus disertai dengan pendidikan agar kehidupannya dapat terarah dan
menjadi lebih baik. Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan. Tanpa
pendidikan manusia akan buta dalam segala hal. Karena manfaat dalam pendidikan adalah
ilmu pengetahuan yang dapat berpengaruh kepada kehidupan manusia tersebut. Contoh:
1. Dengan ilmu pengetahuan tersebut, kita dapat mengetahui berbagai macam
pembelajaran seperti mengenal angka, alphabet dan lain lain.
2. Dengan ilmu pengetahuan kita dapat membantu, berinteraksi, dan berkomunikasi
secara baik dengan orang lain.
3. Dengan ilmu pengetahuan kita dapat menuangkan bakat serta keterampilan manusia
dalam berbagai bidang.
4. Dengan ilmu pengetahuan kita menjadi tahu sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu.
5. Dengan ilmu pengetahuan kita dapat menambah wawasan dan mendapatkan
informasi.
6. Dengan ilmu pengetahuan Kehidupan manusia pun menjadi lebih dinamis dan
berwarna.
7. Membentuk kemampuan untuk memahami dan memecahkan persoalan yang aktual
dalam
masyarakat.
8. Menjadikan manusia yang terdidik, yang disiplin dan terarah.

Вам также может понравиться