Вы находитесь на странице: 1из 9

Dinas Kesehatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.. /SPO/BKKM 00 1/1
Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat (BKKM)

` Ditetapkan,
Kepala
Tanggal Terbit Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM)

SPO

..... Mei 2017


drg. Lilianni Budijanto
NIP.19680716 199312 2 001

Pengertian
Untuk mempercepat pelayanan agar lebih efisien dan meminimalisir kesalahan
mengenai pemeriksaan laboratorium
Tujuan Prosedur pelayanan pasien untuk pemeriksaan laboratorium

Kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat.
1. Pasien datang, mendaftarkan diri di loket pendaftaran Puskesmas
2. Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter untuk diperiksa, dan bila
diperlukan, diberi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
3. Pasien rujukan dokter dari luar BKKM yang datang ke BKKM
untuk melakukan pemeriksaan laboratorium, setelah mendaftar di
loket pendaftaran BKKM, langsung menuju ruang laboratorium
untuk menyerahkan formulir permintaan rujukanpemeriksaan
laboratorium dari dokter yang merujuknya (Formulir)
4. Menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
Prosedur kepada petugas laboratorium
5. Setelah menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium, pasien diambil spesimennya.
6. Spesimen yang telah diambil diperiksa oleh petugas laboratorium.
7. Hasil pemeriksaan diserahkan kepada penanggung jawab
laboratorium untuk dilakukan validasi.
8. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium dibawa oleh pasien ke
ruang pemeriksaan dokter untuk mendapat penjelasan dari dokter
tentang hasil pemeriksaan laboratorium tersebut.
9. Untuk pasien rujukan, Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
langsung dibawa ke dokter yang merujuk.
10. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium diserahkan oleh dokter
pemeriksa kepada pasien.
- Kasir
Unit Terkait - Dokter
- Petugas Lab
Dinas Kesehatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGELOLAAN REAGEN LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.. /SPO/BKKM 00 1/1
Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat (BKKM)

` Ditetapkan,
Kepala
Tanggal Terbit Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM)

SPO

..... Mei 2017


drg. Lilianni Budijanto
NIP.19680716 199312 2 001

a. Reagen adalah zat atau senyawa yang ditambahkan ke sistem dalam rangka
Pengertian untuk membawa tentang reaksi kimia atau ditambahkan untuk melihat jika
reaksi terjadi.
b. Salah satu penunjang pemeriksaan Lab
Tujuan Untuk memeriksa ketersediaan dan kualitas reagen
Kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004
tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, cara penggunaan dan suhu penyimpanan.
b. Pemakaian reagen dengan metode First inFirst out (sesuai urutan
penerimaan).
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke dalam sediaan
Prosedur induk.
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan yang terjadi pada
sediaan reagen.
e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
f. Lindungi label dari kerusakan.
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari supaya tidak kena
cahaya matahari langsung.
h. Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan.
1. Petugas gudang obat-obatan
Unit Terkait 2. Petugas Laboratorium
Dinas Kesehatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.. /SPO/BKKM 00 1/1
Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat (BKKM)

` Ditetapkan,
Kepala
Tanggal Terbit Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM)

SPO

..... Mei 2017


drg. Lilianni Budijanto
NIP.19680716 199312 2 001

Bekerja dalam laboratorum klinik mempunyai resiko terkena bahan


kimia maupun bahan yang bersifat infeksius. Resiko tersebut dapat
terjadi bila kelalaian dan sebab-sebab lain diluar kemampuan manusi.
Menjadi suatu tanggung jawab bagi manusia untuk mempelajari
Pengertian kemungkinan adanya bahaya dalam pekerjaan agar mampu
mengendalikan bahaya serta mengurangi resiko sekecil-kecilnya melalui
pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam lingkungan
laboratorium, mengarahkan para pekerja dalam melaksanakan
keselamatan dan kesehatan kerja.
Keadaan yang sehat dalam laboratorium, dapat diciptakan apabila ada
Tujuan kemauan dari setiap pekerja untuk menjaga dan melindungi diri.
Diperlukan suatu kesadaran dan tanggung jawab, bahwa kecelakaan
dapat berakibat pada diri sendiri dan orang lain serta lingkungannya.
Kebijakan Permenkes 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium
1. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker,
sarung tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
2. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus selama
bekerja dalam laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan
di laboratorium (hati-hati dengan jas laboratorium yang berpotensi
infeksi).
Prosedur 3. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat ke
belakang dengan rapi.
4. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh
sebelum dan setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium dan
harus melepaskan baju proteksi sebelum meninggalkan ruang
laboratorium.)
5. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/ peti kuning
(menjadi limbah medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus.
Unit Terkait - Petugas Laboratorium
- Dokter Spesialis Okupasi

Dinas Kesehatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN (HB) LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.. /SPO/BKKM 00 1/1
Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat (BKKM)

` Ditetapkan,
Kepala
Tanggal Terbit Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM)

SPO

..... Mei 2017


drg. Lilianni Budijanto
NIP.19680716 199312 2 001

Pengertian Hemoglobin darah diubah menjadi hematin asam kemudian warna yang
terbentuk dibandingkan secara visual dengan standard pada alat.
Tujuan Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah
Kebijakan Permenkes 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium
Alat dan Bahan :
Alat
-Hemoglobinometer (hemometer) sahli
-Lancet
-Tissue
Bahan
-Darah kapiler
-Larutan HCl 0,1 N
-Aquadest
-Kapas alkohol 70%
Cara Kerja :
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Prosedur - Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung pengencer hemometer sampai tanda
2.
- Isaplah darah kapiler dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda 20 l atau
0,02 ml.
- Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.
- Segeralah alirkan darah dari pipet ke dasar tabung pengencer yang berisi HCl
0,1 N. Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara.
-. Campurlah isi tabung itu supaya darah dan asam bersenyawa homogen
sehingga warna campuran menjadi coklat tua.
- Tambahkan aquadest tetes demi tetes setiap kali diaduk dengan batang
pengaduk. Persamaan warna campuran dan batang standar harus dicapai pada
cahaya terang.
- Bacalah kadar hb dalam satuan gram/100 ml darah atau g%.
Nilai Normal :
Laki-laki : 14-16 gr%
Perempuan : 12-14 gr%
Unit Terkait Petugas laboratorium

Dinas Kesehatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


MENGHITUNG JUMLAH TROMBOSIT LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.. /SPO/BKKM 00 1/1
Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat (BKKM)

` Ditetapkan,
Kepala
Tanggal Terbit Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM)

SPO

..... Mei 2017


drg. Lilianni Budijanto
NIP.19680716 199312 2 001

Pengertian Penunjang medis untuk mengetahui jumlah trombosit


Tujuan Untuk menghitung jumlah trombosit dalam darah
Kebijakan Permenkes 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium
. Darah di encerkan dan di cat dengan larutan Amonium Oxalat lalu di
hitung jumlah tombosit dalam volume pengenceran tertentu. Yang mana
Amonium Oxalat akan melisiskan sel selain trombosit, jadi pada saat
pemeriksaan yang terlihat hanyalah trombosit saja.
Alat dan Bahan :
Prosedur Alat
- pipet 20l
- kamar hitung (improved neubaure)
- deck glass/cover glass
- tabung reaksi
- mikroskop
- Pipet volume
Bahan
- Kapas alcohol 70%
- Ammonium Oxalate 1%
- Darah kapiler
Cara kerja :
a. Siapkan alat dan bahan
b. Pipet larutan Ammonium Oxalate sebanyak 0,38 ml, lalu masukkan
kedalam tabung reaksi.
c. Ambil darah kapiler dengan menggunakan pipet kapiler sebanyak
20l
d. Homogenkan
e. Buang beberapa tetes, kemudian masukkan kedalam kamar hitung.
f. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 lalu pindahkan
ke pembesaran 40 lensa objektif.
Perhitungan : N 1000
*kotak yang dihitung hanya 1 kotak yaitu kotak eritrosit
Nilai normal : 50.000 - 400.000 / mm3
Unit Terkait - Petugas Laboratorium
Dinas Kesehatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
MENGHITUNG JUMLAH ERITROSIT LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.. /SPO/BKKM 00 1/1
Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat (BKKM)

` Ditetapkan,
Kepala
Tanggal Terbit Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM)

SPO

..... Mei 2017


drg. Lilianni Budijanto
NIP.19680716 199312 2 001

Pengertian Penunjang medis untuk mengetahui jumlah eritrosit


Tujuan Untuk menghitung jumlah eritrosit dalam darah
Kebijakan Permenkes 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium
Darah di encerkan dan di cat dengan larutan Hayem lalu di hitung jumlah
tombosit dalam volume pengenceran tertentu. Yang mana larutan Hayem
akan melisiskan sel selain eritrosit, jadi pada saat pemeriksaan yang terlihat
hanyalah eritrosit saja.
Alat dan Bahan :
Alat
Prosedur - pipet 20l
- kamar hitung (improved neubaure)
- deck glass/cover glass
- tabung reaksi
- mikroskop
- Pipet volume
-ahan :
- Kapas alcohol 70%
- Larutan Hayem
- Darah kapiler
Cara kerja :
a. Siapkan alat dan bahan
b. Pipet larutan Hayem sebanyak 0,38 ml, lalu masukkan kedalam tabung
reaksi.
c. Ambil darah kapiler dengan menggunakan pipet kapiler sebanyak 20l
d. Homogenkan
e. Buang beberapa tetes, kemudian masukkan ke dalam kamar hitung.
f. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 lensa objektif.
Perhitungan : N 10.000
Nilai normal :
Laki-laki : 4,5-5,5 juta sel/mm3
Perempuan : 4,0-5,0 juta sel/mm3

Unit Terkait - Petugas Laboratorium


Dinas Kesehatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.. /SPO/BKKM 00 1/1
Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat (BKKM)

` Ditetapkan,
Kepala
Tanggal Terbit Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM)

SPO

..... Mei 2017


drg. Lilianni Budijanto
NIP.19680716 199312 2 001

Pengertian Penunjang medis untuk mengetahui jumlah leukosit


Tujuan Untuk menghitung jumlah leukosit dalam darah
Kebijakan Permenkes 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium
Darah diencerkan kemudian hitung jumlah leukosit dalam volume
pengenceran tertentu dalam mengalikan factor pengenceran.
Alat dan Bahan :
Alat
- pipet 20l
- kamar hitung (improved neubaure)
- deck glass/cover glass
- tabung reaksi
- mikroskop
- Pipet volume
Prosedur Bahan :
- Kapas alcohol 70%
- Larutan Turk
- Darah kapiler
Cara kerja :
a. Siapkan alat dan bahan
b. Pipet larutan Turk sebanyak 0,38 ml, lalu masukkan kedalam tabung
reaksi.
c. Ambil darah kapiler dengan menggunakan pipet kapiler sebanyak 20l
d. Homogenkan
e. Buang beberapa tetes, kemudian masukkan kedalam kamar hitung.
f. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 lensa objektif.
Perhitungan : N 50
Nilai normal : 5.000 - 10.000 / mm3
Unit Terkait - Petugas Laboratorium
Dinas Kesehatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
MENGHITUNG JUMLAH LED (LAJU ENDAP DARAH)
LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Balai Kesehatan Kerja .. /SPO/BKKM 00 1/1


Masyarakat (BKKM)

` Ditetapkan,
Kepala
Tanggal Terbit Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM)

SPO

..... Mei 2017


drg. Lilianni Budijanto
NIP.19680716 199312 2 001

Pengertian Penunjang medis untuk mengetahui jumlah LED


Tujuan Untuk mengetahui terjadinya infeksi dan homokonsentrasi pada darah
Kebijakan Permenkes 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium
Pengendapan sel-sel darah merah ke dasar tabung, jika darah yang
sudah diberi antikoagulan dimasukkan ke dalam tabung westergreen
yang diletakkan secara vertical.
Prosedur Alat dan Bahan :
Alat
- Tabung Westergreen
- Tabung
- Rak tabung westergreen
- Timer
- Tabung reaksi
Bahan
- Sampel darah vena
- Natrium citrate 3,8%
Cara kerja :
a. citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2 % )
atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0.85 % 4 : 1 (4
bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl 0.85%). Homogenisasi sampel
sebelum diperiksa.
b. Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0.
c. Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari
getaran maupun sinar matahari langsung.
d. Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan eritrosit.
Unit Terkait - Petugas Laboratorium
Dinas Kesehatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMERIKSAAN KIMIA DARAH LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.. /SPO/BKKM 00 1/1
Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat (BKKM)

` Ditetapkan,
Kepala
Tanggal Terbit Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM)

SPO

..... Mei 2017


drg. Lilianni Budijanto
NIP.19680716 199312 2 001

Pengertian Penunjang medis untuk mengetahui kadar gula darah, kolesterol, dan
asam urat
Tujuan Untuk mengetahui kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat
Kebijakan Permenkes 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium
Darah kapiler dimasukkan ke dalam strip glukosa lalu dibaca pada alat.
Alat dan Bahan :
Alat
- Lancet steril
- Nesco
- Strip glukosa
- Tissue
Bahan
- Kapas alkohol 70%
- Darah kapiler
Cara Kerja :
a. Siapkan alat Nesco, pasang chip (memory) dan pasang strip
Prosedur pemeriksaan.
b. Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70% dan tunggu
sampai kering.
c. Pegang bagian bawah yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan
tekan sedikit untuk mengurangi rasa sakit.
d. Tusuk dengan lancet steril, darah harus keluar dengan sendirinya
tanpa harus ditekan.
e. Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas kering.
f. Masukkan spesimen darah ke dalam strip Nesco.
g. Tunggu hasilnya dan catat hasil pemeriksaan.
Nilai Normal :
Glukosa Darah Puasa: 70-110 mg/dl
Kolesterol : <200 mg/dl
Asam urat :
Laki-laki : 3,5-7,0 mg/dl
Perempuan : 2,5-6,0 mg/dl
Unit Terkait - Petugas Laboratorium

Вам также может понравиться