Вы находитесь на странице: 1из 15

KATA PENGANTAR

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah
dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Dibuatnya makalah ini bukan semata-mata karena merupakan tugas pengayaan mata
pelajaran Bahasa Indonesia saja. Sebagai Mahasiswa, penulis menemukan banyak materi
yang bersangkutan dengan paragraf dan karangan khususnya untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia, mulai dari pengertian, jenis-jenis, sampai contoh-contoh. Pembuatan makalah ini
merupakan sarana belajar yang sangat efektif bagi penulis. Penulis berusaha sedemikian rupa
agar makalah ini terlihat menarik sehingga pembaca dapat tertarik dan dapat memahami isi
makalah dengan mudah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan - permasalahan yang muncul
adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan paragraf ?


2. Apa jenis-jenis paragraf ?
3. Apa syarat-syarat sebuah paragraf ?
4. Apa saja batasan paragraf ?
5. Apa saja unsur-unsur yang terkandung dalam paragraf ?
6. Apa yang dimaksud dengan karangan ?
7. Bagaimana cara penulisan karangan yang jelas !
8. Apa tujuan mengarang ?
9. Apa jenis-jenis karangan ?

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini dibuat
bertujuan :
1. Untuk memahami definisi dari paragraf .
2. Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf.
3. Untuk mengathui apa saja syarat-syarat dari sebuah paragraf.
4. Agar dapat dengan mudah membuat batasan paragraf dengan baik dan benar.
5. Untuk mengathui apa saja unsur unsur yang terdapat dalam paragraf.
6. Untuk mengetahui definisi karangan.
7. Untuk memahami cara pembuatan karangan yang jelas.
8. Untuk mengetahui apa sebenarnya tujuan mengarang.
9. Untuk mengetahui agar dapat dengan mudah membedakan bagian-bagian karangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Pargraf
Paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah
kalimat, yang isinya mengungkapkan satuan informasi atau kalimat dengan pikiran utama
sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya

B.Jenis-jenis Paragraf

1.MENURUT POSISI KALIMAT TOPIKNYA

A.PARAGRAF DEDUKTIF
Pargraf deduktif adalah Paragraf dengan pola umum ke khusus ( terletak diawal
paragraf ).
Contoh Paragraf Deduktif : Wajah berminyak adalah suatu kendala para remaja . Apabila
seseorang remaja mengetahui dirinya mengalami wajah berminyak kepercayaan dirinya akan
berkurang. Sehingga sering canggung atau grogi saat berada ditempat umum. Wajah
berminyak dapat disebabkan oleh suhu udara dan juga tingkat aktivitas maupun alasan
genetik.

B.PARAGRAF INDUKTIF
Paragraf induktif adalah paragraf dengan pola umum ke khusus ( terletak
diakhir paragraf ).
Contoh Paragraf Induktif : Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan
imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel merangkai ceritanya dengan
pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan didahului
dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang benar imajinasi diperlukan dalam
menciptakan suatu karya.

C.PARAGRAF DEDUKTIF-INDUKTIF
Paragraf Deduktif-Induktif, bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan
akhir paragraf, terbentuklah paragraf campuran Deduktif-Induktif. Kalimat pada akhir
paragraf umumnya mengaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh Paragraf Deduktif-Induktif : Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia
memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama
menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh
dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air
tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat,
murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
D. Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat
yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya
menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf
semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam
karangan fiksi.
Contoh paragraf penuh kalimat topik : " Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan
rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar
suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi
yang segar sepuas-puasku."

2. MENURUT SIFAT ISINYA

A.PARAGRAF PERSUASIF
Paragraf Persuasif adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara
mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan
iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi
umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf
naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel.
Contoh : Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari
banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah sampah yang di buang tidak
pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing masing untuk
membuang sampah pada tempatnya.

B.PARAGRAF ARGUMENTATIF
Paragraf argumentasi adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-
bukti alasan yang mendukung.
Contoh : Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang
diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru. Bersamaan
dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 2009, maka sebagai
penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa
kepengurusan 2009 20010.

C.PARAGRAF NARATIF
Paragraf naratif adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam
bentuk data atau cerita.
Contoh : Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat
perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang
lebih berpengalaman dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.
D.PARAGRAF DESKRIPTIF
Paragraf deskritif adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu
dengan bahasa.
Contoh : Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa
pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu,
mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-
tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan
proses mencuci.

E.PARAGRAF EKSPOSITORIS ATAU EKSPOSISI


Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan
kejadian tertentu.
Contoh :Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah. Tamat
SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra
Indonesia Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978
Rachmat mengikuti penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta
bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden,
Nederland, tahun 1980 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw

3. MENURUT FUNGSI DALAM KARANGAN

A. Paragraf Pembuka
Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan .
Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
1. menghantar pokok pembicaraan
2. menarik minat pembaca
3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.

Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka
memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus
disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:
1. kutipan, peribahasa, anekdot
2. pentingnya pokok pembicaraan
3. pendapat atau pernyataan seseorang
4. uraian tentang pengalaman pribadi
5. uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
6. sebuah pertanyaan.
B.Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya
telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan
untuk:
1.mengemukakan inti persoalan
2. memberikan ilustrasi
3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
4. meringkas paragraf sebelumnya
5. mempersiapkan dasar bagi simpulan.

C.Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan.
Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas.
Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus
memperhatikan hal sebagai berikut :
1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti
seluruh uraian
3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan
yang medalam bagi pembacanya

C.Unsur-Unsur Paragraf
Sebuah paragraf terdiri dari beberapa unsur, yakni:

A. Kalimat Utama
Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan utama.
Contoh Kalimat Utama : Rumah tempat tinggalku sangat menyenangkan. aku beserta kakan
dan adik-adikku merasa tenteram bila berada di rumah. Kami bisa berdiskusi, bercengkerama,
dan kadang-kadang bersendau gurau tentang berbagai hal. Teman-temanku juga merasa betah
bila belajar bersama di rumahkau. Tempatnya sangat nyaman, jauh dari kebisingan suara
mobil dan tetangganya ramah-ramah.

B. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memuat tentang penjelasan, uraian, atau berupa
rincian detail tentang kalimat utama atau biasa disebut dengan kalimat pendukung. Berikut
ini adalah ciri-ciri kalimat penjelas.
Contoh Kalimat Penjelas : Serangan jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia. Banyak
faktor yang menyebabkan seseorang terkena serangan jantung. Salah satunya adalah
tingginya kolestrol dalam tubuh. Banyaknya lemak yang dikonsumsi menjadi salah satu
pemicu kolestrol. Akibatnya, kolestrol menumpuk dan menyumbat aliran darah dan
mengganggu kerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
C. Ide Pokok atau Gagasan Utama
Ide Pokok atau gagasan utama adalah gagasan yang mendasari pembuatan sebuah
paragraf. Ide pokok inilah yang kemudian dikembangkan lagi oleh ide pendukung/penjelas
sehingga menjadi paragraf yang utuh.
Contoh Ide Pokok atau gagasan utama : Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta.
Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan
pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan
lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan,
banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur
lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

D. Kalimat Penegas
Kalimat penegas adalah elemen alinea yang keempat dan terakhir.Elemen pertama
adalah transisi,elemen kedua adalah kalimat topik,dan elemen ketiga adalah kalimat
pengembang.
Contoh Kalimat Penegas : 1. Hujan akan selalu turun di daerah tropis.
2. virus H1N1 pertama kali ditemukan di Meksiko dan Amerika Serikat.

E. Transisi
Transisi adalah mata rantai penghubung kalimat dalam suatu paragraf atau antar
paragraf dalam suatu wacana.
Contoh Transisi : Adik sedang di rawat di rumah sakit. oleh karena itu,mama harus
menemani adik hingga sembuh.

D. Batasan Paragraf

Bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubung-hubunan secara utuh dan
padu serta merupakan satu kesatuan pikiran
Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat
Contoh Batasan Paragraf :

E.Syarat Syarat Paragraf

1). Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-
sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan
bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2). Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat
yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan
timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami.
Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti
pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaran(paralelisme).

3). Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

4). Panjang Paragraf


Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkan 4 hal, antara lain:
1) Penyusunan kalimat topik,
2) Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
3) Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
4) Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.

5). Pola Susunan Paragraf


Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas,
pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara
logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu
kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain :
1) pola runtunan waktu,
2) pola uraian sebab akibat,
3) pola perbandingan dan pertentangan,
4) pola analogi,
5) pola daftar, dan
6) pola lain.
F. PENGURUTAN KALIMAT DALAM PARAGRAF

Urutan logis
Yaitu urutan yang menyebutkan lebih dahulu hal-hal yang umum kemudian hal-hal yang
khusus atau sebaliknya.

Urutan kronologis
Yaitu urutan kejadian menurut waktu.
Ada dua urutan kronologis:
1 Kronologis obyektif , Yaitu urutan kejadian yang terjadi di luar diri penulis.
2. Kronologis subyektif, Yaitu urutan kejadian yang terjadi di dalam diri penulis, seperti
timbulnya pikiran, pendapat, perasaan, dsb.

Urutan lokal
Yaitu urutan mengenai tempat suatu kejadian atau hal.

Urutan klimaks dan antiklimaks


Urutan klimaks adalah urutan yang dimulai dari hal-hal yang biasa ke hal-hal yang
penting/menonjol/ tegang. Urutan antiklimaks adalah urutan yang dimulai dari hal-hal yang
penting/ menonjol/tegang menjadi makin menurun dan diakhiri dengan pernyataan biasa.

Urutan kausal
Yaitu urutan yang berdasarkan sebab dan akibat atau sebaliknya.
KARANGAN

A. Pengertian Karangan
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Untuk
dapat mengarang suatu tulisan perlu terlebih dahulu mengerti dan memahami beberapa
pengertian yang menyangkut kegiatan itu :
1. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan
dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
2. Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat
dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca.
3. Pengarang adalah seseprang yang karena kegemarannya atau berdasarkan bidang
kerjanya melakukan kegiatan mengarang.
4. Karang-mengarang adalah kegiatan atau pekerjaan.

B. Tujuan Mengarang
Tujuan utama menulis atau mengarang adalah sebagai sarana komunikasi tidak
langsung. Tujuan menulis banyak sekali ragamnya. Tujuan menulis secara umum adalah
memberikan arahan, menjelaskan sesuatu, menceritakan kejadian, meringkaskan, dan
menyakinkan (Semi, 2003:14-154). Menurut Syafieie (1988:51-52), tujuan penulisan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.

1) mengubah keyakinan pembaca;


2) menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca;
3) merangsang proses berpikir pembaca;
4) menyenangkan atau menghibur pembaca;
5) memberitahu pembaca; dan
6) memotivasi pembaca.
C. Penulisan Garis Besar Karangan

1. Proses penyusunan garis besar


Setiap karangan mengandung ide dari pengarang . proses mengarang dimulai dengan
lahirnya sebuah ide induk yang terpikirkan atau ditemukan oleh seseorang yang akan
mengarang. Ide induk itu biasanya terlampau luas, cukup kabur, dan perlu diolah lebih lanjut
untuk menjadi suatu topic atau pokok soal karangan yang memadai.
Ide induk yang menjadi pangkal awal sesuatu karangan hendaknya juga dikembangkan.
Setelah ide induk dikembangkan, memilih salah satu di antara rincian ide-ide yang muncul
untuk dijadikan topik karangan. Topik dibatasi dengan sebuah tema tertentu. Tema adalah
sesuatu segi, unsur, atau faktor dari topik yang akan dijadikan pusat pembicaraan. Jadi, pada
topik itu ditentukan salah satu segi, unsur, atau faktornya yang akan dijadikan acara
pembicaraan.
Topik yang telah dibatasi dengan tema itu merupakan pendapat atau pangkal tolak pengarang
yang setelah ditulis lengkap menjadi karangan yang diharapkannya. Pendapat atau pangkal
tolak pengarang dapat lah disebut ide pokok karangan yang bisa dan sebaiknya dirumuskan
dalam sebuah kalimat ide pokok. Kalimat ide pokok itu dapat dikatakan merupakan inti dari
seluruh karangan.
Langkah yang terakhir mengurai rumusan kalimat ide pokok menjadi sebuah garis besar
karangan. Garis besar, rangka, atau disebut juga outline adalah suatu rencana karangan yang
menunjukan ide-ide (dari ide pokok sampai ide pendukung dan ide penegas) yang
berhubungan satu sama lain secara tertib untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah
karangan yang lengkap dan utuh.
Demikian, secara ringkas proses ide induk menjadi garis besar karangan menempuh enam
langkah yang berikut :
a. Mengembangbiakan ide induk.
b. Memilih salah satu ide menjadi pokok soal yang akan ditulis.
c. Membatasi topik dengan sesuatu segi/unsur/factor.
d. Merumuskan topik berikut temanya dalam sebuah pernyataan.
e. Mengurai rumusan ide pokok menjadi kerangka karangan.
2. Manfaat Garis Besar Karangan
Mengenai pentingnya dan manfaat garis besar karangan, tanpa outline acapkali
masalah dan uraian yang disuguhkan menjadi kabur, kurang jelas, banyak bahan yang
terlupa, ada bagian yang sejajar tetapi di uaraikan tidak seimbang. Dari outline, tampak tubuh
karangan secara keseluruhan. Outline merupakan maniatur karangan. Struktur dan
sistematika terlihat jelas dari outline. Dengan outline dapat memperhatikan bagian-bagian
atau detail-detail karangan secara utuh dan total.
D. Penulisan karangan yang jelas

1. Proses Penyusunan Karangan


Setiap karangan pada dasarnya adalah serangkaian ide seseorang yang telah ditata dan
dituangkan menjadi sebuah garis besar. Penulisan suatu karangan tidak lain ialah
mewujudkan garis besar itu manjadi rangkain alinea yang berkesinambungan dari alinea awal
sampai alinea akhir secara tertib dalam kalimat-kalimat yang jelas dan lengkap. Teknik yang
tepat dalam mengarang adalah mengungkapkan satuan-satuan ide yang telah dikembangkan
terlebih dahulu kedalam rangkaian kalimat-kalimat.
Rangkaian ide seseorang yang telah dituangkan dalam sebuah garis besar karangan perlu
ditulis sehingga menjadi alinea-alinea yang dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :
1. Alinea awal (merupakan bagian pembukaan karangan)
2. Alinea tengah (bisa lebih dari pada satu alinea bila mana pokok-pokok pikiran yang
akan diuraikan cukup luas.) ini menjadi bagian batang tubuh karangan.
3. Alinea akhir (bagian penutup karangan)

E. Jenis-Jenis Karangan dalam Bahasa Indonesia


Berdasarkan pengertian mengarang yang telah penulis kemukakan di atas, maka
mengarang merupakan kegiatan berbahasa tulis, hasil kegiatan itu disebut karangan.
Pengklasifikasian karangan dapat ditinjau dari dua segi. Ditinjau dari segi isi, maka karangan
dapat dibedakan menjadi karangan fiksi dan nonfiksi atau rekaan dan ilmiah. Kedua karangan
ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Karangan fiksi (rekaan) berisi cerita yang
bukan kenyataan tetapi merupakan hayalan atau imajinasi pengarang, sedangkan karangan
ilmiah (non fiksi) merupakan karangan yang isinya dapat dibuktikan dan
dipertanggungjawabkan berdasarkan ilmu karena bersifat ilmiah. Karangan ilmiah (fiksi)
menggunakan bahasa dengan kata yang bermakna konotasi.
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi
menjadi beberapa jenis.

1. Karangan Narasi
Karangan Narasi merupakan karangan yang biasanya dihubung - hubungkan dengan cerita.
Oleh sebab itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam
novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 2002:130). Narasi juga
merupakan karangan kisahan yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa
kenyataan, maupun peristiwa rekaan (Rusyana, 1982:2).
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu
konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah
narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah
cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.

Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.


a. Narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman..
Contoh Karangan Narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin
PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat
pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.

Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan


Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.

Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan


kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan
ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan
kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.

Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-
pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi
Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk
berbakti dan berjuang

b. Narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.


Contoh Karangan Narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-
tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku
jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu.
Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di
hadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan,
Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah
menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
2. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang menjelaskan, menerangkan,
memberitahukan suatu masalah atau objek agar orang lain mengetahuinya. Dari karangan ini
diharapkan orang yang tidak mengetahui menjadi tahu dan yang tidak jelas menjadi jelas
setelah membaca karangan ini.
Contoh karangan Eksposisi :
Rasa Takut
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut ? Bagaimana cara
mengatasinya ? Rasa Takut adalah rasa dimana seseorang merasa bahwa dirinya sedang
mengalami situasi atau suasana yang menghilangkan rasa percaya diri mereka akan sesuatu.
Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut.
Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana
tertentu. Dengan memperiapkan diri saat menghadapi situasi atau suasana tertentu Anda
akan merasa siap bahkan merasa bahwa Anda telah melewati situasi dan suasana tersebut.
Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Anda harus mempelajari
baik-baik situasi apa yang sedang Anda hadapi baik ditempat sepi maupun dikeramaian.
Karena Anda akan merasa siap dengan segala suasana dan situasi yang telah Anda pelajari.
Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri.kepercaya dirian merupakan kunci utama anda
dalam mengatasi rasa takut. Dengan percaya diri Anda merasa bahwa Anda mampu
melewati situasi dan suasana yang akan Anda lalui tanpa terhalang oleh rasa takut.
Keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda. Keyakinan Anda dalam
mengadapi rasa takut harus dipertebal agar Anda mapu dan yakin bahwa rasa takut iu akan
hilang dengan kepercayaan diri yang kuat dan keyakinan yang tinggi
Kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian
melalui latihan atau belajar sungguh-sungguh. Anda juga haarus memiliki keahlian dan
kecakaapan dalam suatu bidang, agar rasa percaya diri anda kuat dan menghilangkan rasa
takut yang melanda Anda
3. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang mengutarakan alasan untuk membuktikan
sesuatu, dengan maksud meyakinkan pembaca tentang sesuatu yang menjadi topik dalam
karangan itu.
Contoh karangan argumentasi :
Kesuburan Tanah
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian.
Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal
kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu
sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga
kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
Kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman bagi para petani. Tak
hanya baik bagi kesuburan tanah tapi juga akan memperbaiki kualitas dari tanaman
sehingga akan mampu menghasilkan niali rupiah yang baik bagi petani.
4. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah karangan yang memaparkan, menggambarkan secara rinci dengan
menyertakan bukti-bukti sehingga pembaca seolah-seolah terlibat didalamnya secara
langsung.
Contoh karangan deskripsi :
Apotik
Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja
dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku
memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku.
Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-
kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun
alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku
tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang
biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.
Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini
adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara
keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan
angin
5. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah adalah karangan yang mempengaruhi, mengajak, menganjurkan
sesuatu kepada orang lain uyntuk berbuat atau bertindak sesuai dengan yang diharapkan
pengarang.
Contoh karangan Persuasi :
Sistem Pendidikan Indonesia
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi
harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia
yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura,
dan Hongkong.
Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran
Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di
Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk
mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang
melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami
krisis.
Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Tidak hanya dari
pemerintah sebagai penyedia sumber pendidikan, namun yang lebih penting adalah
kesadaran dari berbagai pihak. Termasuk anak itu sendiri. Hal tersebut dapat memperbaiki
sistem pendidikan nasional.

Вам также может понравиться