Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pertama
kebajikandalamkehidupan.blogspot.co.id | Written By Kebajikan ( De ) on Minggu, 14 Agustus 2011 |
21.21
PENDAHULUAN
Tuan Yuan Liao Fan menulis "Empat Ajaran Liao Fan" di Tiongkok
pada abad ke-16. Buku ini dimaksudkan untuk mengajar anaknya
Yuan Tian Qi, bagaimana memahami takdir sebenarnya, membedakan
yang baik dan yang buruk, dan cara memperbaiki kesalahan
seseorang dan menjalankan kebajikan. Selain itu, karya ini juga
memberikan bukti-bukti nyata tentang hasil dan manfaat yang
diterima oleh orang-orang yang menjalankan kebajikan,
mengembangkan jasa-jasa baik, dan rendah hati. Bercerita
berdasarkan pengalaman pribadinya sendiri dalam merubah takdir,
Liao Fan merupakan wujud hidup dari ajarannya.
Setelah membaca buku yang indah ini, orang akan bisa merasa lebih
terbuka dan percaya diri dalam menjalani hidup, dan pada saat yang
sama, berani untuk mengikuti teladan Liao Fan yang berhasil
merubah takdirnya. Empat Ajaran Liao Fan benar-benar merupakan
buku yang sangat langka, yang bukan hanya tak ternilai manfaatnya
bagi kebutuhan spiritual, tetapi juga akan mampu mereformasi sikap-
sikap tidak sehat di masyarakat dewasa ini.
Jika anda menanam benih labu maka anda akan memanen labu, dan
untuk dapat memanen kacang, tanamlah kacang
Dalam usia muda, Liao Fan bertemu dengan orang yang dapat
meramalkan masa depan kehidupannya dan kemudia ternyata apa
yang diramalkan semuanya terbukti. Hal ini mengakibatkan Liao Fan
mempunyai anggapan bahwa dalam kehidpuna tidak ada lagi yg perlu
diperjuangkan karena semuanya akan berjalan sesuai dengan suratan
takdir. Untunglah kemudia Liao Fan bertemu dgn orang yg dpt
meyakinkannya bahwa takdir tidak berlaku sepenuhnya.
Saya (Liao Fan) sudah tidak mempunyai ayah sejak usia muda. Ibu
berpendapat bahwa dengan mempelajari ilmu pengobatan akan
merupakan jaminan untuk masa depan apalagi sekaligus akan dapat
menolong orang lain. Dengan memiliki ketrampilan, saya tidak perlu
lagi khawatir untuk mempertahankan kehidupan. Di samping itu,
saya akan menjadi terkenal, sesuai dengan harapan yang dimiliki
ayah pada saya, Jadi saya menuruti kehendak ibu dan melepaskan
impian saya untuk menjadi seorang terpelajar yg lulus pada ujian
kerajaan agar dapat bekeerja sbg seorang pejabat pemerintahan.
Suatu hari dalam perjalanan, saya bertemu dengan seorang tua di kuil
Mega Penghibur. Dia mempunyai janggut yang panjang dan
kelihatan arif bijaksana. Saat saya member hormat kepadanya, dia
memberi tahu saya Anda seharusnya menjadi orang terpelajar. Anda
ditakdirkan untuk menjadi pejabat pemerintahan. Tahun depan anda
akan lulus ujian tingkat pertama. Mengapa anda tidak berusaha
belajar? Saya menjelaskan alasan saya dan kemudian menanyakan
namanya. Orang tua tersebut berkata Saya bermarga Kong dari
propinsi Yunnan. Saya mempunyai suatu buku penting di bidang
astrologi. Dari buku tersebut saya mewarisi pengetahuan dari Shou Zi
dan saya akan meneruskannya padamu.
Sejak saat itu, hasil dari semua ujian adalah persis sama dgn yang
diramalkan. Tuan Kong juga meramalkan saya sudah menerima gaji
sebesar 91 dan lima dou beras pada suatu kedudukan sebelum saya
akan dipromosikan ke kedudukan selanjutnya. Pada saat saya sudah
menerima 70 dou beras, atasan saya, Tuan Tu merekomendasikan
saya untuk dipromosi dan saya sudah mulai mengira bahwa ramalan
Tuan Kong akan meleset. Tetapi ternyata ramalan tersebut benar,
rekomendasi tersebut ditolak oleh atasan Tuan Tu. Dan saya tidak
promosi hingga beberapa tahun kemudian dan saat saya menghitung
seluruh jumlah beras yg telah saya terima ternyata tepat berjumlah
91 dan 5 dou.
Mulai saat itu saya yakin bahwa baik promosi maupun kemakmuran
mempunyai saatnya masing2, termasuk kehidupan dan kematian.
Semuanya sudah dipastikan. Saya menjadi lebih tenang dalam hasrat
untuk memiliki apapun. Tahun tersebut sesudah mendapatkan
promosi, saya dikirim ke ibu kota utara selama satu tahun. Di situ
saya menjadi tertarik terhadap meditasi dan kehilangan hasrat untuk
belajar.
Pada akhir tahun tersebut saya harus mulai belajar pada sekolah
tinggi kerajaan di ibukota selatan. Saat saya kembali ke Nanjing,
suatu hari saya mengunjungi Yun Gu Hui seorang pendeta Zen dari
gunung Chi sha. Kami duduk saling berhadapan selama tiga hari tiga
malam tanpa merasa mengantuk. Pendeta Yun berkata Orang yang
biasa tidak berhasil mencapai kebijaksanaan dan kesucian disebabkan
oleh banyaknya pikiran yg mengganggu dan juga terlalu banyak
keinginan. Selalu ada penyebab dari ketidak berhasilannya.
Penyebab kedua adalah karena cinta kasih adalah inti dari semua
kehidupan, kekasaran adalah penyebab dari hilangnya kehidupan.
Saya demikian mudah marah dan tdk mempunyai keramahan. Saya
terlalu mementingkan reputasi dan tdk dpt melupakan kesombongan
diri dalam menolong orang yg kesulitan. Saya tdk pernah merasa
kasihan terhadap orang lain, saya juga cenderung berbicara
berlebihan yg akhirnya hanya merusak citraku, saya berangkat tidur
sangat malam sehingga saya tdk dpt menjaga diri sendiri. Inilah
sebabnya mengapa saya tdk dpt mempunyai putra.
Saya merubah keseluruhan cara hidup saya. Pada masa lalu saya
sama sekali tidak disiplin, pemikiran saya tidak terkendali, tetapi
mulai saat itu saya memperhatikan semua yg saya pikir dan ucapkan
sekalipun saat saya sedang sendirian dalam kegelapan. Saat orang
memaki dan memfitnah saya, saya tidak marah dan mengabaikannya.
Tahun selanjutnya, saya mengikuti ujian pemerintahan pendahuluan.
Tuan Kong meramalkan bahwa saya akan berada pada posisi ketiga
tetapi ternyata saya pada posisi pertama. Ramalan tuan Kong mulai
kehilangan ketepatannya, dan selanjutnya saya lulus dalam ujian
pemerintahan pada musim gugur tersebut, yg tidak pernah
diperkirakan dalam ramalan.