Вы находитесь на странице: 1из 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Pembibitan dilakukan dengan menanam 4 buah kelapa yang sudah siap
dijadikan bibit. Waktu yang diperlukan adalah 25 menit mulai dari penyayatan dan
perendaman kelapa dengan fungisida serta penbersihan tempat pembibitan yang
dikerjakan oleh 4 orang.

HOK =0,25 jam x 4 orang x (1 HOK/7 jam) = 0,1428 HOK

Pembahasan
Tujuan dari penyayatan adalah untuk memudahkan masuknya air kedalam
sabut, memudahkan pemeriksaan kejenuhan air yang diserap sabut pada waktu
penyiraman, memudahkan dan menyeragamkan pertumbuhan tunas. Pada awal
pembibitan dilakukan penyelupan benih dalam pestisida untuk mencegah serangan
patogen. Benih unggul dan bermutu berperan dalam peningkatan produksi. Benih
yang kurang baik akan menghasilkan kuantitas dan kualitas produksi yang kurang
baik pula. Benih yang baik diperoleh dari pohon induk yang berproduksi tinggi,
pemetikannya sekali sebulan agar biaya pemetikan dapat ditekan (biasanya
pemetikan dilakukan dua kali sebulan). Setelah dipanen, buah untuk bibit perlu
diseleksi. Off type merupakan tipe simpang ( bibit yang memiliki ciri ciri yang
berbeda dengan bibit tanaman yang sedang dibudidayakan.
Penyeleksian buah harus memperhatikan beberapa hal berikut:1) Bentuk
buah bulat atau lonjong. Untuk kelapa dalam, minimal panjang 22 cm dan lebar 17
cm, sedangkan untuk kelapa hibrida minimal panjang 15 cm dan lebar 14 cm. 2)
Buah harus sudah berumur 12-14 bulan, 3) Bobot buah harus berat, minimal untuk
kelapa dalam 1,5 kg dan untuk kelapa hibrida 1,3 kg, 4) Keadaan kulit buahnya baik
dan tidak ada tanda-tanda serangan hama penyakit (Suhardiono, 1993).
Offtype adalah tipe simpang dari suatu tanaman. Artinya, dalam tanaman tersebut
terdapat karakter atau ciri yang menyimpang dari deskripsi tanaman yang ada.
Misalnya warna daun, warna batang yang ada di lapang berbeda dari deskripsi yang
sudah ada. Benih yang masuk dalam tipe simpang ini sebaiknya dibuang atau
dihilangkan karena dapat mengganggu tanaman lain yang sehat (Warisno, 1998).
Dalam pembibitan kelapa, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan
untuk mendapatkan bibit yang diharapkan, yaitu pemilihan benih kelapa yang
bermutu untuk disemaikan di lahan pre nursery, persiapan lahan persemaian (pre
nursery) yang baik, serta seleksi bibit yang siap dipindah ke pembibitan utama
(main nursery). Pemilihan buah kelapa yang hendak dijadikan benih dilakukan
dengan memperhatikan beberapa hal berikut: buah yang digunakan untuk benih
telah berumur 12-14 bulan dan dipetik dari pohon induk yang berproduksi tinggi,
kulit buah telah berubah menjadi kering sekitar 50 % atau minimal 80% telah
berubah menjadi cokelat dan bila diguncang terdengar bunyi air yang cukup
nyaring, ukuran buah yang seragam, serta bobotnya harus berat (minimal 1,5 kg)
untuk kelapa dalam dan 1,3 kg untuk kelapa hibrida). Setelah didapatkan benih
yang memenuhi kriteria tersebut, maka benih selanjutnya disemaikan di lahan
pre nursery. Agar proses perkecambahan berjalan dengan baik, secara
teknis persemaian harus memenuhi beberapa kriteria berikut: dekat dengan
sumber air untuk memudahkan penyiraman, dekat dengan areal pembibitan atau
penanaman untuk memudahkan pemindahan, lokasi persemaian mudah diawasi
secara intensif untuk menghindari gangguan manusia, hewan dan gangguan lain,
lokasi sebisa mungkin datar, bebar dari hama penyakit, tidak mudah tergenang
air, dan tidak terhalang dari sinar matahari. Benih yang telah berkecambah
dipindahkan ke pembibitan utamasetelah berumur sekitar 6-8 minggu setelah
semai.
Contoh perhitungan kebutuhan luas areal pembibitan untuk 1 ha.
Misal 1 ha = 143 tanaman, Penyulaman = 10 %
a. Bibit siap salur = 143 + ( 10/100 x 143 ) = 143 + 14 = 157 bibit
Jadi jumlah bibit siap salur yang harus disediakan adalah 157 bibit
b. Benih 10.000 butir, DB 85 %, afkir total 15 %
Kecambah 85/100 x 10 000 = 8500 kecambah
Bibit siap salur = 85 / 100 x 8500 = 7225
Luas pre-nursery ( bedengan ) = 10 000/ 1500 x 50 m2= 333 m2
Luas pre-nursery = 100 / 80 x 333 = 416 m2
Jadi luas areal pembibitan pre-nursery adalah 416 m2
Main-nursery
Jarak tanam = 1 m x 1m x 1m
Populasi = 2 L / a
8500 = 2 L / 1.732 m2
L = 8500 x 1.732 / 2 = 7361 m2
Luas main-nursery = 100 / 80 x 7361 = 9201.25 m2
Jadi luas areal pembibitan main-nursery adalah 9201.25 m2

Suhardiono L. 1993. Tanaman Kelapa. Kanisius. Yogyakarta


Warisno. 1998. Budi Daya Kelapa Kopyor. Kanisius. Yogyakarta

Вам также может понравиться