Вы находитесь на странице: 1из 8

SIFAT FISIKO KIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINYAK KELAPA

MURNI rvcoi HASIL FERMENTASI RHIZOPUS ORIZAE


Dede Sukandar, Sandra Hermanto, dan Eva Silvia

Program Studi Klmia Fakultas Sains dan Teknologi


UIN Syanf Hidayatullah Jakarta, Jalan Ir. H. Juanda No 95 Ciputat-15412, Indonesia
Telp. (62-21) 7493606, Email: ds_tea2007@yahoo.com

INTI SARI orizae fermentation had been done. Antioxidant activity


was determined by DPPH method. Production ofVCO
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui had been carried out from coconut sample obtained from
sifat fisikokimia dan aktivitas antioksidan minyak Pandeglang region with fermentation by Rhizopus
kelapa murni (VCO) hasil fennentasi Rhizopus orizae. orizae in variation of inoculum as follow 2 %, 5 %, 7%,
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan 10% and 12 %. Physicochemical test consist of density,
metode DPPH (Diphenylphycrylhydrazine) Produksi refractive index, water content, free fatty acid, iodine
minyak kelapa murni (VCO) dilakukan dengan teknik value, peroxide value while the composition offatty acid
fennentasi menggunakan inokulum Rhizopus orizae determined by GCMS, The result showed that variation
dengan variasi inokulum 2%,5%,7%,10% dan 12%. of inoculum had significantly 0,024 influenced the
Sampel kelapa yang digunakan dalam penelitian yielded ofVCO producted. Based on this result, quality
diperoleh dari daerah Pandeglang. Uji sifat fisiko kimia ofVCO still in the range of CODEX Standard, 19-1991
meliputi; kadar air, indeks bias, densitas, kadar asam rev.2-1999. It was found that antioxidant activity of
lemak bebas, bilangan iod, bilangan penyabunan dan VCO only 6.3 % at 1000 ppm. The composition offatty
bilangan peroksida serta pengujian komposisi minyak acid based in lauric acid content measured by GCMS
VCO dengan GCMS. Hasil peneliiian menunjukkan showed a significant result (49.48%-50%) agreed with
bahwa konsentrasi inokulum yang digunakan COD EX Standard.
berpengaruh nyata terhadap volume VCO yang
dihasilkan dengan nilai signifikan 0,024. Hasil analisis Keyword: Antioxidant, DPPH, veo, Fermentation,
Rhizopus orizae
menunjukkan bahuia mutu minyak kelapa murni yang
diperoleh telah sesuai dengan standar yang
PENDAHULUAN
dipersyaratkan, yaitu standar CODEX 19-1991 rev.2-
1999. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
DPPH menunjukkan bahwa VCO mempunyai
temyata tidak mampu begitu saja menghilangkan
aktivitas antioksidan sebesar 6.35 % pada konsentrasi
arti pengobatan tradisional. Apalagi keadaan
1000 ppm. Kandungan asam lemak VCO hasil analisis
perekonomian Indonesia saat ini yang
GCMS telah sesuai dengan siandar CODEX 19-1991
mengakibatkan harga obat-obatan modern
rev.2-1999, dengan komposisi asam laurat sebesar
menjadi mahal. Oleh karena itu salah satu
49,48 % -50 %.
pengobatan alternatif yang dilakukan adalah
Kata kunci: Antioksidan, DPPH, veo, Fennentasi, meningkatkan penggunaan tumbuhan berkhasiat
Rhizopus orizae obat di kalangan masyarakat. Agar peranan obat
tradisional dalam pelayanan kesehatan
ABSTRACT masyarakat dapat ditingkatkan, perlu dilakukan
upaya pengenalan, penelitian, pengujian dan
Research on physicochemical properties and pengembangan khasiat dan keamanan suatu
antioxidant activity of vco obtained from Rhizopus tumbuhanobat. (Yuharmen,2002j

JKTI, VOL. 11, No.2, Desember 2009 7


VCO merupakan minyak kelapa yang pemanasan dengan menggunakan minyak
diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pancing sebagai starter. Dengan cara ini harus
pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan disediakan dahulu minyak pancing. Petani yang
bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak baru pertama kali mengolah VCO biasanya sulit
kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memperoleh minyak pancing. Oleh karena itu,
memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam perlu dieari cara lain yang lebih mudah untuk
lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), memecahkan emulsi santan/krim melalui proses
beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. fermentasi tanpa menggunakan minyak pancing.
Dalam perkembangannya VCO telah Ragi tape yang biasanya digunakan dalam
dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, pembuatan tape, berpeluang digunakan dalam
kosmetik, dan pangan. (Kastanya, 2009) pengolahan VCO karena ragi tape mengandung
mikroflora seperti khamir yang dapat
menghasilkan lipase untuk memecah emulsi
santan. Dengan demikian, selama proses
fermentasi akan terjadi pemutusan ikatan kimia.
Metode enzimatik merupakan proses pemisahan
minyak dalam santan tanpa pemanasan. Ikatan
protein minyak yang berada pada emulsi santan
bisa juga dipecah dengan bantuan enzim. Di sini,
yang dirusak yaitu proteinnya, bukan lemaknya.
Berdasarkan penelitian yang sudah ada,
Pengolahan VCO dengan bantuan ragi tape
sebagai starter konsentrasi 20% menghasilkan
rendemen VCO 24,23%,kadar air 0,05%dan asam
lemak bebas 0,01%, dengan aroma khas kelapa
Gambar 1. Buah Kelapa clan Minyak Kelapa Murni dan berwarna bening. Mutu VCO yang dihasilkan
(VeO) memenuhi standar APcc. Untuk pengolahan
VCO dengan bantuan ragi tape disarankan
Hasil penelitian dr Condrado Dayrit asal
menggunakan konsentrasi starter 20% agar
Philipina menunjukkan bahwa asam laurat dan
diperoleh rendemen tinggi dan mutu VCO
asam kaprat yang terkandung di dalam VCO
memenuhi standar. (Kastanya,2009)
mampu membunuh virus. Di dalam tubuh, asam
Dalam rangka pengembangan dan
laurat diubah menjadi monolaurin sedangkan
pemanfaatan obat tradisional yang telah
asam kaprat berubah menjadi monokaprin.
digunakan secara luas oleh masyarakat, maka
Senyawa ini termasuk senyawa monogliserida
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
yang bersifat sebagai antivirus, antibakteri,
potensi VCO sebagai suatu produk tanaman
antibiotik dan antiprotozoa. (Sutomo,2006)
berkhasiat melalui proses fermentasi Rhizopus
Selanjutnya menurut (Kastanya, 2009), saat ini
orizae serta uji potensial sifat fisiko kimia dan
telah berkembang pengolahan VCO tanpa
aktivitas antioksidannya.

JKTI, VOL. 11, No.2, Desember 2009


BAHAN DAN METODA yang berisi VCO ditambahkan 2 mL pelarut
benzen, kemudian ditambahkan 2 mL
Vmum. Fermentasi dilakukam mengguna- BF3-metanol. Botol ditutup dan campuran
kan inokulum tempe (Rhizopus orizae) yang tersebut dikocok, kemudian dipanaskan dalam air
diperoleh dari pasar Ciputat. Massa jenis
mendidih selama 3 menit. Untuk menghentikan
ditentukan dengan piknometer, indeks bias
reaksi, ke dalam campuran ditambahkan 1 m1 air
menggunakan refraktometer Abbe, pengukuran
destilat dimana campuran akan terpisah menjadi
aktivitas antioksidan menggunakan spektrofoto-
dua lapisan. Lapisan atas mengandung metil ester
meter UV-Vis Merck Perkin Elmer Lamda 25 dan
asam lemak yang larut dalam benzen, sedangkan
karakterisasi asam lemak dalam VCO dengan
lapisan bawah adalah campuran metanol, air dan
GCMSShimadzu QP2010.
katalis asam. Lapisan atas dan lapisan bawah
Bahan Tumbuhan. Buah kelapa yang
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan VCO dipisahkan dengan sentrifuge untuk dianalisa

berasal dari Kabupaten Pandeglang, Provinsi lebihlanjut.


Analisa komposisi asam lemak dengan
Banten.
Fermentasi. 100 mL santan kental masing- GCMS. Sampel VCO hasil esterifikasi dianalisa
masing dimasukkan ke dalam tempat dan dengan GCMS QP 2010 kolom RTX-IMS, Fase
ditambahkan inokulum tempe dengan variasi diam : Polydimetilsiloxant, suhu (Injektor: 280C,
konsentrasiragi 2 %,5 %,7 %,10 %dan 12 %(b/v), Oven: BOC - 280C,20C/menit, Interface: 300C,
dan diinkubasi selama 24 jam serta dilakukan Detektor 280C), gas pembawa (helium), (Split
pengulangan sebanyak tiga kali (triplo). ratio 1 : 400), laju alir (1,14 mL/min), dan mode
Penentuan Sifat Fisiko Kimia. Penentuan ionisasi (Electron Impact/ EI).
sifat fisiko kimia VCO meliputi kadar air, asam
lemak bebas,bilangan penyabunan (SNI 01-3555- HASIL DAN PEMBAHASAN
1998), indeks bias dan beratjenis (Apriyantono, 1989).
Vji Aktivitas Antioksidan. Sampel VCO Hasil fermentasi dengan Rhizopus orizae
dilarutkan dalam n-hexan dengan konsentrasi Fermentasi santan kelapa selama 24 jam
250,500, 750 dan 1000 ppm dan sebagai kontrol dengan inokulum Rhizopus orizae menghasilkan
positif, vitamin E dibuat dengan konsentrasi 500 volume rata-rata VCO sebagai berikut:
ppm. Sebanyak 2250 JlL sampel dimasukkan ke
dalam tabung reaksi dan ditambahkan 2250 JlL Tabell. Volume veo hasil fermentasi
vitamin E, dan dikocok. Kemudian ditambahkan
Variasi inokulum Mv) Volume veo yang dihasilkanJ100mL santan
500 JlL larutan DPPH 0.05 mM lalu dikocok.
Sebagai kontrol positif, vitamin E dimasukkan ke 2% 30,67mL
dalam tabung reaksi sebanyak 4500 JlL dan
5% 27,33mL
ditambahkan DPPH sebanyak 500 JlL lalu
dikocok. Selanjutnya % hambatannya diukur 7% 23,OOmL
mengguna kan spectrometer UV-Vis pada 10% 21,67mL
panjang gelombang 509nm.
12 % 19,33mL
Esterifikasi VCO. Ke dalam tabung reaksi

JKTI, VOL. 11, No.2, Desember 2009 9


Berdasarkan Tabel 1di atas menunjukkan lama untuk disimpan dan tidak cepat menjadi
bahwa konsentrasi optimum inokulum yang tengik. Hidrolisis lemak dalam media air
dapat menghasilkan veo terbanyak adalah 2% menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak
(b/v) bobot ragi dengan volume santan yang bebas yang akan mudah teroksidasi lebih lanjut
dihasilkan sebesar 30,67 mL. Hasil analisa statistik sehingga menjadi senyawa aldehid yang berbau
rancangan acak lengkap dengan menggunakan tengik (A lam Syah, 2005).
SPSSmenunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi Pengujian indeks bias dapat digunakan
Rhizopus orizae tersebut berpengaruh secara nyata untuk menentukan kemurnian minyak dan dapat
terhadap volume veo yang dihasilkan dengan menentukan dengan cepat terjadinya hidrogenasi
nilai Fhitung > Ftabel (H, : ditolak), artinya katalisis (catalytic hydrogenation). Semakin panjang
konsentrasi ragi memberikan pengaruh yang rantai karbon dan semakin banyak ikatan
berbeda terhadap volume veo yang dihasilkan, rangkap, indeks bias bertambah besar. Indeks bias
dengan probabilitas sebesar 0,024 ( < 0,05). yang diperoleh dari sampel vea sebesar 1,448,
masih termasuk dalam standar mutu Codex.
Basil pengujian sifat fisiko kimia V CO Begitu pula untuk berat jenis yang didapat masih
Hasil pengujian sifat fisiko kimia lebih lanjut sesuai dengan standar mutu Codex yaitu sebesar
terhadap vea hasil fermentasi menunjukkan data 0,908 - 0,921 grim! untuk vea dan beratjenis dari

sebagai berikut: minyak yang dihasilkan sebesar 0,921.


Asam lemak bebas terdapat di dalam
Tabe12. Hasil pengujian sifat fisiko kimia veo minyak atau lemak sejak bahan mulai dipanen dan
jumlahnya akan terns bertambah selama proses
Parameter Fisikokimia Hasi! Pengujian Standard CODEX
pengolahan dan penyimpanan. Keberadaan asam
Kadar air (%) 0.0889 Maks. 0.1- 0.5% lemak bebas biasanya dijadikan indikator awal
lndeks Bias (40t) 1.448 1.448 -1451 terjadinya kerusakan minyak (Alam Syah, 2005).
Bobotjenis 0.921 0.908 - 0.921 Hasil analisis kadar asam lemak bebas minyak
kelapa murni sebesar 0,2884 persen menunjukkan
Asam Lemak bebas (%) 0.2884 ~0.5%
bahwa minyak tersebut memiliki kualitas yang
Bilangan Iod (mg iodl g sampel) 8.355 6.3 -10.6
bagus dikarenakan kandungan air yang sedikit
Bilangan penyabunan (mg KOHl g sampel) 388.65 248-365 dalam minyak dan pada proses yang tidak
Bilangan peroksida (meqjKg sampel) 0.04 ~3 menggunakan pemanasan serta pada saat
penyimpanan yang terlindung dari cahaya dan
Kadar air vea yang dihasilkan relatif udara yang dapat menghasilkan asam lemak
rendah yaitu sebesar 0,088 %. Kadar air yang tinggi bebas. Hasil ini sudah memenuhi standar eaDEX
dapat meningkatkan kecenderungan pertumbuh- yaitu ~0,5%.
an mikroba sehingga menimbulkan ketengikan, Data hasil analisis menunjukkan minyak
tengik ini terjadi karena reaksi hidrolisis lemak vea mempunyai bilangan iod sebesar 8,355 mg
akibat tingginya kadar air di dalam vea (Sutarmi iocl/ g sampel. Angka ini sesuai dengan standar
dan Rosaline, 2005). Hasil analisis kadar air vea codex 6,3 - 10,6 mg iod/' g sampel, Hal ini terjadi
adalah sebesar 0,0889 %, hal ini menunjukkan karena banyaknya komponen asam lemak jenuh
bahwa kandungan air dalam minyak kelapa yang memiliki ikatan tunggal dan sedikitnya asam
murni relative sangat rendah. Penyaringan lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap,
sebanyak 2 kali dan rendahnya kadar air inilah sehingga bilangan iodnya relatif rendah. Dengan
yang memungkinkan minyak kelapa murni tahan demikian semakin besar bilangan iod, maka

JKTI, VOL. 11, No.2, Desember 2009


semakin banyak ikatan rangkap yang ada dalam Tabe13. Hasil Analisis Aktivitas Antioksidan
asam lemak suatu minyak. Sedangkan semakin vco MetodeDPPH
banyak ikatanrangkap dalam suatu minyak, maka
minyak tersebut akan semakin mudah rusak,
Aktivitas antioksidan % Halaman
karena sifatnya yang mudah teroksidasi oksigen
dalam udara, senyawa kimia atau proses Blanko 0,00
pemanasan. VitaminE 21,16
Data analisis bilangan penyabunan minyak
Sampel + Vitamin E 27,51
veo adalah sebesar 388,65 mg KOHl gram
eontoh, angka ini relatif lebih besar dari standar
untuk angka penyabunan minyak kelapa yaitu 255 Uji aktivitas antioksidan dengan
- 365 mg KOHl gram eontoh. Hal ini disebabkan menggunakan metode DPPH menunjukkan
karena banyaknya kandungan asam lemak laurat bahwa minyak veo mempunyai aktivitas
dan miristat yang terkandung dalam sampel. antioksidan sebesar 6,35 % pada konsentrasi 1000
Besarnya bilangan penyabunan bergantung dari ppm, sedangkan pada konsentrasi 250, 500 dan
massa molekul minyak. Minyak yang memiliki
750 ppm tidak terlihat adanya aktivitas
berat molekul rendah akan mempunyai bilangan
antioksidan berdasarkan uji perubahan warna
penyabunan yang lebih tinggi. Sebagaimana kita
DPPH dari ungu menjadi kuning. Apabila
ketahui bahwa laurat termasuk ke dalam asam
dibandingkan dengan aktivitas vitamin E sebesar
lemak rantai sedang dan menyebabkan mass a
molekul keeil sehingga bilangan penyabunannya 21,16 % pada konsentrasi 500 ppm, aktivitas
pun tinggi. Hal ini diduga erat kaitannya dengan antioksidan veo lebih rendah. Aktivitas
kandungan asam lemak dari minyak veo yang antioksidan yang sangat ked! disebabkan asam
terdiri dari 95% berupa asam lemak rantai sedang. lemak yang dikandung veo yaitu asam lemak
Analisis bilangan peroksida digunakan untuk jenuh berupa asam laurat sebesar 50 % yang tidak
menentukan tingkat kerusakan oksidasi minyak memiliki ikatan rangkap. Sedangkan asam lemak
atau lemak. Kerusakan oksidasi berlangsung tak jenuh dalam VCO hanya sebesar 5 %, yang
apabila terjadi kontak antara sejumlah oksigen
bersifat antioksidan, dikarenakan adanya ikatan
dengan ikatan rangkap pada minyak atau lemak.
rangkap yang dapat menstabilkan radikal bebas
Senyawa peroksida merupakan produk yang
dan juga pada penelitian ini yang diuji masih
terbentuk pada awal proses oksidasi yang sifatnya
berupa ekstrak kasar, sehingga masih ada
tidak stabil dan mudah terdekomposisi. Hasil
analisis bilangan peroksida sebesar 0,04 meq/kg kemungkinan senyawa m~ yang dikandung
minyak menunjukkan bahwa tingkat kerusakan memiliki aktivitas penghambatan radikal bebas
oksidasi minyak kelapa murni masih relatif lebih kuat dibandingkan ekstraknya disamping
rendah, hal ini dikarenakan ikatan rangkap yang optimasi metode yang harus dilakukan untuk
terdapat dalam veo relatif keeil yakni hanya senyawa nonpolar.
sebesar s5%. Untuk mengetahui komposisi asam lemak
dilakukan analisis dengan GCMS (Gas
Aktifitas Antioksidan veo
Chromatography Mass Spectrometry). Hasil analisa
Pengujian aktifitas antioksidan dilakukan
dengan GCMS Shimadzu QP 2010 dengan kolom
dengan metiode DPPH (Diphenyl picrylhydrazin)
dan vitamin E sebagai pembanding. Hasil analisis RTX-l MS, menunjukkan kromatogram sebagai
dapat dilihat pada Tabe13. berikut:

JKTI, VOL. 11, No.2, Desember 2009 11


13,979,626

....
~

3
...
...
~
.. ~~
...
'0

.1\1.
T I
I
iT I
:t
~
i
"TICt.oo

10.0 20.0 30.0


!Din

Gambar 2. Kromatogram TIC Asam Lemak dari VCO

Berdasarkan kromatogram di atas, terlihat


Tabe14. Komposisi asam lemak veo hasil analisa
puncak tertinggi dimiliki oleh senyawa dengan GCMS
Waktu retensi (Rt)
waktu retensi 15,756menit yaitu metillaurat yang No. % area Similirity Nama Senyawa
(menit)

merupakan turunan dari asam laurat dengan peak 1. 3.611 0.69 98 Metil Kaproat C6:0

2. 7.161 9.78 97 Metil Kaprilat C8:0


area sebesar 49A8%. Identifikasi pola spektrum
3. 11.548 7.53 96 Metil Kaprat 00:0
MS lebih lanjut dengan library Willey 7,
4. 15.756 49.48 97 Metil Laura! 02:0
memberikan informasi bahwa vea hasil
16.498 Asam Laurat 02:0
5. 0.45 95
fermentasi dengan Rhizopus orizae mengandung 19.565 17.41 %. MetilMiristat 04:0
6.
komposisi asam laurat yang cukup tinggi. 7. 23.016 7.28 96 Metil Palmitat 06:0
Komposisi asam lemak secara lengkap 8. 25.587 0.60 95 Metil Linoleat 08:2
yang terkandung dalam vea dapat dilihat pada 9. 25.721 4.52 96 MetilOleat 08:1

Tabe14. 10. 26.159 227 97 Metil Stearat 08:0

12 JKTI, VOL. 11, No.2, Desember 2009


Kandungan asam laurat yang tinggi dibandingkan dengan asam lemak lainnya.
merupakan ciri khas dari produk minyak kelapa Beberapa minyak nabati (misalnya u-linolenat)
murni, sehingga berdasarkan kandungan asam dan minyak ikan laut banyak mengandung asam
lemaknya minyak kelapa digolongkan ke dalam lemak esensial. (Nuwen,200B)
minyak laurat. Kandungan asam laurat yang Hasil analisis menunjukkan bahwa
didapatkan dari hasil pengukuran adalah 49,48
kandungan asam lemak dari produk minyak
persen, dengan total kandungan asam lemak
kelapa murni yang dibuat telah sesuai dengan
jenuh sebesar 94,36persen.
Berdasarkan data di atas, terdapat 2 standar CODEX 19-1991 rev.2-1999. Hasil
golongan asam lemak yang terkandung dalam selengkapnya dapat dilihat pada Tabe15.
VCO yaitu:asam lemak jenuh yang meliputi Metil
Kaproat (C6:0), metil kaprilat (C8:0), metil Tabel 5. Hasil Analisis Kandungan Asam Lemak
dalamVCO
kaprat (C10:0),metillaurat (C12:0),asam laurat
(C12:0),metil miristat (C14:0),dan metil palmitat Standard CODEX
No. [enis Asam Lemak Kandungan 191991 rev. 2-1999
(C16:0) dan asam lemak tak jenuh yaitu metil (%wfv) (AIam Syab, 20OS)
linoleat (C18:2)dan metil oleat (C18:1).
Asam Lemak [enuh
Hasil penelitian dr Condrado Dayrit asal Filipina 1 Asam Kaproat C6:0 0,69 % 0,40,6 %
menunjukkan bahwa asam laurat dan asam kaprat 2 Asam Kaprilat C8:0 9,78 % 5,0-10,0 %
3 AsamKaprat 00:0 7,53 % 4,5-8,0 %
yang terkandung di dalam VCO mampu
4 AsamLaurat C12:0 49,48 % 43,0 -53,0 %
membunuh virus. Di dalam tubuh, asam laurat Asam Miristat 04:0 17,41 % 16,0-21,0 %
5
diubah menjadi monolaurin sedangkan asam 6 Asam PaImitat 06:0 7,2% 7,5 -10,0 %
kaprat berubah menjadi monokaprin. Senyawa ini 7 Asam Stearat C18:0 2;1.7% 2,0-4,0 %
Asam Lemak Tak Jenuh
termasuk senyawa monogliserida yang bersifat
8 AsamOleat 08:1 4,52 % 5,0-10,0 %
sebagai antivirus, antibakteri, antibiotik dan 9 Asam Linoleat 08:2 0,60 % 1,0-2,5 %
antiprotozoa. (Sutomo,2006) 10 08:3 - C24:1 Td <0,5 %

Menurut Dr. Ir. M Ahkam Subroto, M App, Total % Asam Lemakjenuh 94,36%
Total % Asam LemakTakJenuh 5,12 %
peneliti pada Puslitbang Biotek LIPI, asam laurat
Ket: td = Tidak terdetekst
menghancurkan dinding sel mikroba (bakteri,
virus, dan kuman) yang terdiri dari lipid. Berdasarkan Tabel 5 di atas, asam lemak
"Kandungan lipid dihancurkan maka dinding yang terdapat pada minyak kelapa terdiri dari
selnya hancur. Isi sel keluar sehingga mikroba 94,36 persen asam lemak jenuh dan 5,12 persen
mati," tutur Doktor Filosofi Bioteknologi dari New sisanya adalah asam lemak tak jenuh berupa oleat
South Wales University itu. (Subroto,2006)
dan linoleat. Kandungan asam lemak jenuh dalam
Asam lemak tak jenuh dianggap bernilai gizi
minyak kelapa murni yang dibuat didominasi
lebih baik karena lebih reaktif dan merupakan
oleh laurat (49,48 persen) dan miristat (17,41
antioksidan di dalam tubuh. Posisi ikatan ganda
persen). Tingginya asam lemak jenuh ini
juga menentukan daya reaksinya. Semakin dekat
dengan ujung, ikatan ganda semakin mudah menyebabkan minyak kelapa murni tahan

bereaksi. Karena itu, asam lemak omega-3 dan terhadap proses ketengikan akibat oksidasi (Alam
Syah,2005).
omega 6 (asam lemak esensial) lebih bernilai gizi

JKTI, VOL. 11, No.2, Desember 2009 13


KESIMPULAN DAN SARAN DAFfARPUSTAKA

Kesimpulan 1. Alam Syah, Nur dan Andi. 2005. Virgin Coconu


Kesimpulan yang dapat diambil dari Oil, Minyak Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta;
penelitian ini yaitu : Agromedia Pustaka.
1. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa 2. Apriyantono, Anton dkk.1989. Analisis Pangan.
perbedaan konsentrasi Rhizopus orizae Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
berpengaruh secara nyata terhadap volume Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pus at
veo yang dihasilkan (signifikansi 0,024) Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut
2. Konsentrasi inokulum yang optimum untuk Pertanian Bogor
menghasilkan volume VCO terbanyak adalah 3. Kastanya, YongkiLuthana. 2009. Pembuatan veo,
2% dengan volume yang dihasilkan 30,67 mL. http://yongkikastanyaluthana.wordpress.com
3. Analisis sifat fisikokimia minyak kelapa murni 4. Nuwen, 2008. Antioksidan dan Peranannya
hasil fermentasi menunjukkan sebagian besar Bagi Kesehatanhttp://nuwen.comj
parameter masih termasuk ke dalam Standar 5. SNI 01 - 3555 -1998, Cara uji minyak dan lemak.
Codex meliputi: kadar air 0,0889 %, indek bias Badan Standardisasi Nasional Gedung
1,448 densitas 0,921 gl mL, kadar asam lemak Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 4 JI. [end.
bebas 0,2884 %, bilangan iod 8,3555 mg iodj' g Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270, E-mail :
sampel dan bilangan peroksida 0,04 meq/kg bsn@bsn.co.id
minyak, semua termasuk dalam standar mutu
6. Subroto, M. Ahkam. DR. Ir. 2006. VCO, dosis
Codex, kecuali bilangan penyabunan sebesar
tepat taklukkan penyakit. Jakarta: Penebar
388,65 mg KOHl g sampel,
Swadaya.
4. Minyak kelapa murni (VCO) yang dihasilkan
7. Sutarmi dan Rozaline, H. 2005. Taklukkan
melalui fermentasi Rhizapus orizae memiliki
Penyakit dengan VCO. Cetakan 1. Jakarta:
aktivitas antioksidan sebesar 6,35% pada
Penebar Swadaya
konsentrasi 1000 ppm.
8. Sutomo, Budi, 2006. Informasi Lengkap
Mengenai Virgin Coconut Oil (VeO). Gizi dan
Saran
Kuliner by Budi: Informasi Lengkap Mengenai
Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut
guna diperolehnya aktivitas antioksidan yang Virgin Coconut Oil(VCO), Manfaat dari
lebih besar dengan cara pemisahan asam-asam Pengakuan.com
lemak jenuh dan tak jenuh dalam minyak serta 9. Yuharmen, Yum Eryanti dan Nurbalatif. Uji
metode yang lebih sesuai untuk senyawa Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri dan Ekstrak
nonpolar, menggunakan metobe TBA (Thio Barbiturat Metanol Lengkuas (Alpinia galanga) [urusan
Acid). Kimia, FM1P A, Universitas Riau. Diterima
6 -1- 2002 Disetujui 10 - 2 - 2002
UCAP AN TERIMA KASIH

Terima kasih kami ucapkan kepada


pimpinan, staf, dan laboran Pusat Laboratoriun
Terpadu UIN Syarif Hidayatulla Jakarta yang
telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

14 JKTI, VOL. 11, No.2, Desember 2009

Вам также может понравиться