Вы находитесь на странице: 1из 2

LDT

Alat yang digunakan untuk mengukur densitas batuan adalah LDT ( Litho Density
Tool ). Dari pengukuran densitas dapat diperkirakan porositas batuan. Log
densitas dihasilkan dengan memancarkan sinar gamma ke dalam batuan ari satu
sumber dan menangkap sinar gamma yang kembali pada suatu penerima. Besar
kecilnya sinar gamma yang kembali berbanding lurus dengan densitas atau
kerapatan partikel penyusun batuan.

Sinar gamma sendiri mempunyai sifat yang mendua, artinya pada suatu saat dapat
berbentuk gelombang elektromagnetik atau menjadi partikel foton. Pada kejadian
hamburan Compton, foton sinar gamma bertumbukan dengan elektron dari atom
di dalam batuan. Foton akan kehilangan tenaga karena proses tumbukkan dan
dihamburkan ke arah yang tidak sama dengan arah foton awal, sedangkan tenaga
foton yang hilang sebetulnya diserap oleh elektron, sehingga elektron mempunyai
kekuatan untuk melepaskan diri dari ikatan atom menjadi elektron bebas. Foton
yang dihamburkan ini masih mampu mengeluarkan elektron-elektron dari atom-
atom lain dalam proses tumbukkan lanjutan sampai akhirnyafoton yang sudah
melemah tersebut terserap secara keseluruhan. Jumlah elektron yang keluar oleh
tumbukkan foton merupakan fungsi dari tenaga foton dan jenis mineral. Densitas
yang diukut oleh LDT sebagai akibat dari hamburan Compton sebenarnya adalah
densitas elektron akan tetapi dapat dicari hubungan dengan densitas formasi.
Ketika mengukur densitas formasi, sebenarnya tidak hanya densitas matriks saja
yang terukur, tetapi juga kadar fluida di dalam pori batuan. Karena adanya
perbedaan densitas matrikdengan densitas fluida, maka pembacaan densitas dari
formasi yang berpori dan yang tidak berpori tentu akan berbeda, sehingga bila
LDT mengukur densitas formasi, maka nilai densitas yang terukur sangat
tergantung kepada densitas matrik, jumlah pori, dan densitas fluidanya.
Pada formasi density log dapat menentukan adanya kandungan air asin maupun
kandungan hidrokarbon Apabila densitasnya rendah, maka kedalaman tersebut
menunjukan kandungan air asin, dan apabila lebih kecil dari densitas air asin pada
kedalaman tersebut menunjukan adanya kandugngan hidrokarbon. Densitas dan
porositas akan terbalik.

PEF

Alat density yang modern juga mengukur PEF (photoelectric effect) yang berguna
untuk menentukan lithologi batuan, mengidentifikasi adanya heavy minerals dan
untuk mengevaluasi clay. Photoelectric absorption terjadi bilagamma ray yang
datang punya energi rendah. Gamma ray tersebut ditangkap oleh inti atom dan
sebuah elektron dilemparkan keluar oleh atom.

PEF = (Z/10)3.6

Dengan : Z = nomor atom (jumlah elektron dalam atom)

Tiap element punya harga Z tertentu oleh karena itu PEF dapat dipakai sebagai
petunjuk tipe batuan. Harga PEF sedikit sekali tergantung pada porositas batuan.
PEF juga hanya sedikit terpengaruh oleh fluida dalam pori-pori, tetapi log PEF
terpengaruh oleh kandungan barite dalam lumpur, karena atom Barium memiliki
nomor atom yang tinggi (Z=56).

https://www.scribd.com/doc/278627874

https://www.scribd.com/doc/184403716

Вам также может понравиться