Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis
dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
kurang dari 5-10% dari keseluruhan populasi penderita diabetes. Gangguan produksi insulin
pada DM Tipe 1 umumnya terjadi karena kerusakan sel-sel pulau Langerhans yang disebabkan
oleh reaksi otoimun. Destruksi sel umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolut
umumnya berusia di atas 45 tahun, tetapi akhir-akhir ini penderita DM Tipe 2 di kalangan remaja
dan anak-anak populasinya meningkat. Etiologi DM Tipe 2 merupakan multifaktor yang belum
sepenuhnya terungkap dengan jelas. Faktor genetik dan pengaruh lingkungan cukup besar dalam
menyebabkan terjadinya DM tipe 2, antara lain obesitas, diet tinggi lemak dan rendah serat,
serta kurang gerak badan. DM tipe 2 Bervariasi, mulai yang predominan resistensi insulin disertai
defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi
insulin. Disamping resistensi insulin, pada penderita DM Tipe 2 dapat juga timbul gangguan
diabetes atau intoleransi glukosa yang timbul selama masa kehamilan, dan biasanya berlangsung
hanya sementara atau temporer. Sekitar 4-5% wanita hamil diketahui menderita GDM, dan
umumnya terdeteksi pada atau setelah trimester kedua. Diabetes mellitus yang muncul pada
masa kehamilan, umumnya bersifat sementara, tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2.
C. BAHAN ALAM YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENGOBATAN PENYAKIT DM
1. Cinnamomi burmannii Cortex (Kulit Kayu Manis)
Jenis: Cinnamomum burmanni Nees ex Bl.
Gambar Kulit kayu manis Gambar Tanaman kayu manis
Kandungan Kimia : Minyak atsiri 1-3% dengan kandungan kimia utama kulit kayu manis adalah
sinamaldehid (60-85% dari komponen minyak atsiri), tanin, damar, lendir, kalsium oksalat.
Efek Farmakologi : Senyawa polimer metilhidroksi kalkon merupakan senyawa yang paling aktif
sebagai antidiabetes dengan cara meningkatkan metabolisme glukosa. Uji dilakukan dengan
menggunakan test tube terhadap sel lemak. 6Hasil penelitian ini juga didukung oleh uji klinik
terhadap penderita diabetes tipe II yang diberi asupan serbuk kayu manis 3 g 3 kali sehari selama
empat bulan berbanding dengan pasien yang diberi plasebo. Hasilnya menunjukkan efek
moderat penurunan kadar glukosa plasma puasa pada pasien diabetes dengan kontrol glikemik
yang buruk
Penyiapan dan Dosis Dosis : rata-rata harian 2-4 gram
Peyimpanan : Simpan di tempat sejuk dan kering, di dalam wadah tertutup rapat, jauh dari
jangkauan anak-anak.
2. Catharanthi Roseus Folium (Daun Tapak dara)
Jenis: Catharanthus roseus G. Don.
Gambar tanaman Tapak dara
Kandungan Kimia : Tumbuhan mengandung lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 biindol
alkaloid. Kandungan yang berkhasiat menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik) antara lain
leurosin, katarantin, lochnerin, tetrahidroalstonin, vindolin dan vindolinin. Dan yang berkhasiat
antikanker antara lain vinblastin dan vinkristin. Melalui fraksinasi yang diikuti dengan
kromatografi elusi, didapatkan kelompok alkaloid. Kelompok pertama meliputi senyawa dimerik,
sangat aktif dan bersifat onkolitik, yaitu vinblastin dan vinkristin. Senyawa tersebut mengandung
vindolin atau turunannya yang terikat pada indol tetrasiklik, karbometoksivelbanamida, yang
merupakan turunan alkaloid utama lainnya pada daun tapak dara, katarantin. Alkaloid lainnya
pada tikus puasa diabetes yang diinduksi aloksan dapat menurunkan kadar glukosa darah pada
hari ke 7 sebesar 37,1% sedang pada hari ke 14 sebesar 48,5% dengan pembanding metformin
HCl dan glibenklamid (pada hari ke 7 adalah 62,7% dan 65,5% ; pada hari ke 14 adalah 75,9 %
dan 71,4%)
Toksisitas : Ekstrak etanol (95%) daun tapak dara yang diberikan dosis 75 mg/ kgBB setiap hari
selama 24 hari secara p.o pada tikus jantan mengurangi bobot badan, juga bobot testis dan
prostat yang diautopsi pada hari ke 25. Fraksi alkaloid herba tanaman yang diberikan secara i.p
jangkuan anak-anak.
3. Mori Albae Folium (Daun Murbei) (Daun Murbei)
Jenis: Morus alba L.
Gambar tanaman dan daun murbei simplisia daun murbei
adenin, vitamin (A, B1 , C, dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam
diabetes selama empat minggu menunjukkan efek hipoglikemik. Pemberian ekstrak etanol daun
murbei dosis 600 mg/ kg BB selama 35 hari menunjukkan efek antidiabetes pada tikus diabetes
yang diinduksi streptozotosin. Dari daun ini telah ditemukan dua senyawa yang berkhasiat
sebagai antidiabetes yang kerjanya mirip miglitol yaitu sebagai penghambat aktivitas D-
glukosidase yaitu dua ekdistreroid (20-hidroksiekdison dan inokosteron). Telah diuji secara klinik
pemberian 1 g ekstrak murbei pada penderita DM tipe 2 secara nyata dapat menurunkan kadar
tikus galur Wistar menunjukkan LD50 masingmasing sebesar 4 dan 5 g/kgBB. Sedangkan jika
diberikan secara oral, hingga dosis 5 g/kg BB tidak menunjukkan gejala toksik. Pada uji
subkronik, ekstrak daun murbei dosis 1,2 dan 3 g/kgBB yang diberikan pada tikus galur Wistar
selama 60 hari, tidak menunjukkan efek signifikan pada kimia darah dan hematologi.
Penyiapan dan Dosis : Secara tradisional 30 g daun murbei segar, direbus dengan 2 gelas air
selama 15 menit, setelah dingin diperas dan disaring, diminum sehari dua kali sama banyak pagi
dan sore
Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk dan kering, di dalam wadah tertutup rapat, jauh dari
jangkuan anak-anak
4. Phaseoli Vulgarisis Fructus Buah Buncis
Jenis: Phaseolus vulgaris L.
Tanaman buncis
mengandung glukoprotein,
stigmasterol, sitosterol,
secara oral selama tujuh hari pada tikus puasa diabetes yang di sebabkan aloksan dan glukosa
dapat menurunkan kadar glukosa darah yang signifikan dimulai pada hari ke-3 sampai dengan
hari ke-7 dibandingkan dengan kontrol.4 Ekstrak air buah buncis dengan dosis 200 mg/kgBB
selama 45 hari secara p.o pada mencit diabetes yang diinduksi streptozotosin, memiliki efek
hipoglikemik dan hipolipidemik yang lebih baik daripada glibenklamid. Isolat dari ekstrak buah
kali sehari, setiap kali makan 250 g.9 Dosis harian adalah 5 -15 g buncis.
Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk dan kering di dalam wadah tertutup rapat, jauh dari
jangkuan anak-anak.
5. Psidii Guajavae Fructus (Buah Jambu biji)
Jenis: Psidium guajava L.
asam ursolat, asam psidiolat, asam kratagolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin.2
jambu biji yang setengah matang mengandung aldehid seperti (E)-2-heksenal dan (Z)-3-heksenal.
Pada buah jambu biji yang matang mengandung ester seperti Z-3-heksenil asetat dan E-3-
heksenil asetat dan seskuiterpen karyofillen, D-humulen dan E-bisabolen. Efek Farmakologi :
Ekstrak etanol/air daun jambu biji kering dosis 200 mg/kgBB dapat menghambat peningkatan
kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan.4, 5 Ekstrak air buah segar pada dosis 5
dan 8 mg/ kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi
sreptozotosin.5, 6 Jus buah segar jambu biji dosis 1 g/kgBB yang diberikan secara i.p pada tikus
yang diinduksi aloksan, mempunyai efek menurunkan kadar gula darah. Jus buah segar jambu
biji yang diberikan pada manusia dewasa pada dosis 1 g/kgBB, secara signifikan mempunyai
adalah 0,188 g/kg BB. LD50 ekstrak air jambu biji > 5 g/kg BB secara oral.
Penyiapan dan Dosis : Satu buah jambu biji setengah masak, dibelah empat dan direbus dengan
1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Diminum 2 kali sehari pagi
dan sore.
Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk dan kering, di dalam wadah tertutup rapat, jauh dari
jangkuan anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Bina farmasi. 2005. Pharmaceutical Care Diabetes Melitus. Depkes RI : Jakarta
Badan POM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima Edisi Pertama. BPOM RI : Jakarta