Вы находитесь на странице: 1из 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

YANG MENGALAMI TETRA OF FALLOT


(TOF)

Oleh:
Agustinus S. Kabosu (13130068)
Enny Trisnawati (13130069)
Vella Annastasya (13130070)
Rominah (13130071)
Eka Wastikasari (13130072)
Yohana Feliksia (13130073)
Asniati Kulla (13130074)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN TOF


A. Kasus
Seorang anak berumur 18 bulan dibawa ke RS dengan keluhan utama sesak nafas
ibu mengatakan sudah lama anak sering cepat lelah apabila beraktivitas, apabila berjalan
atau berlari tiba-tiba anak berhenti, jongkok kemudian melanjutkan aktivitas kembali.
3 hari sebelum masuk RS, sesak nafas anak bertambah tidak mau makan dan tidur tidak
nyenyak. Saat di periksa anak pucat dan lemah, nafas tersenggal-senggal, mengalami
sianosis di daerah ekstrimitas di ekstrimitas dan sekitar mulut, ada clubbing finger. Hasil
pemeriksaan tanda vital suhu 36,5 oc, nadi 80x/menit dan respirasi 70x/menit.
Hasil pemeriksaan AGD menunjukan peningkatan PCO2 dan penurunan PO2

B. Diskusikan
1. Buatlah concept map dari kasus diatas
2. Diagnosa keperawatan apa saja yang bisa ditegakan pada kasus diatas (sesuai dengan
prioritas)
3. Tentukan NOC sesuai prioritas diagnosa keperawatan yang ditemukan
4. Tentukan NIC sesuai dengan prioritas diagnosa keperawatan yang ditemukan
5. Bagaimana menjelaskan ke pasien dan keluarganya terkait sianosis dan sesak nafas
6. Bagimana perawatan berkelanjutan selama di rumah apabila pasien sudah
diperbolehkan pulang

Jawaban
1. Diagnosa keperawatan yang ditegakan dari kasus diatas sesuai prioritas
1) Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi
2) Ketidakefektifan pola napas b.d sindrom hipoventilasi
3) Intoleransi aktivitas b.d masalah pernapasan
2. NOC dan NIC
1) Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi
NOC: Respiratory status: gas exchange
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam kepada anak
diharapkan masalah keperawatan Gangguan pertukaran gas dapat teratasi dari level
2 (subtansial deviation from normal range) ke level 3 (moderate deviation from
normal range) dengan kriteria hasil:
a) PO2 dapat ditingkatkan
b) PCO2 dapat diminimalkan
c) Fertilasi perfusi seimbang dan dapat di pertahankan
d) Saturasi oksigendapat di minimalkan

NIC : Respiratory monitoring and Airway management


1. Monitor angka, irama, inspirasi dan ekspirasi
2. Monitor kelelahan otot diagfragma
3. Auskultasi suara nafas
4. Palpasi keseimbangan pengembangan paru-paru
5. Posisikan pasien untuk memaksimalkan potensi respirasi
6. Kolaborasi dengan fisioterapi dalam pemberian terapi fisik dada

2) Ketidakefektifan pola napas b.d sindrom hipoventilasi


NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam kepada anak
diharapkan masalah keperawatan Ketidakefektifan pola napas dapat teratasi dari
level 1 (severe deviation from normal range) ke level 3 (moderate deviation from
normal range) dengan kriteria hasil:
a) Klien tidak terlihat sesak napas
b) RR klien dalam batasan normal
c) Keseimbangan aktivitas dan istirahat adekuat

NIC : Oxygen therapy


1. Kaji TTV klien
2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
3. Atur posisi klien senyaman mungkin (posisi semifowler di sarankan untuk
masalah sesak nafas)
4. Auskultasi suara nafas pasien
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian oksigen yang sesuai bagi klien
(3liter)

3) Intoleransi aktivitas b.d masalah pernapasan


NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam kepada anak
diharapkan masalah keperawatan intoleransi aktivitas dapat teratasi dari level 2 (
substantially compromised) ke level 3 (moderately compromised) dengan kriteria
hasil:
a) Berpartisipasi dalam aktivitas yang diperbolehkan dengan peningkatan denyut
jantung, tekanan darah dan frekuensi nafas yang relevan
b) Menyatakan efek gejala, efek samping latihan dan melaporkan serangan gejala
secepatnya
c) Mempertahankan warna kulit normal kulit tetap hangat dan kering saat aktivitas

NIC : Energy management dan activity therapy


1. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
2. Kaji adanya fakktor yang menyebabkan kelelahan
3. Posisikan pasien dalam keadaan nyaman
4. Beritahu keluarga untuk membantu pergerakan klien ketika beraktivitas
5. Bantu keluarga untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
6. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi
yang tepat

3. Bagaimana menjelaskan kepada pasien dan keluarganya terkait sianosis dan sesak napas?
Bu, anak ibu mengalami kelainan jantung bawaan yang disebut tetralogi of fallot yaitu
penyakitj antung yang disebabkan oleh adanya lubang pada ruang jantung anak ibu,
sehingga terjadi peningkatan kandungan CO2 dan penurunan oksigen didalam tubuh
anak ibu. Oleh karena itu anak ibu sesak napas dan juga terdapat warna kebiruan pada
bibir anak

4. Bagaimana perawatan berkelanjutan selama dirumah apabila pasien sudah diperbolehkan


pulang?
1) Anak harus banyak beristirahat dan aktivitas harus diminimalkan
2) Asupan nutrisi anak tinggi serat dan tinggi protein
3) Bagian tungkai harus sama tinggi dengan jantung ketika istirahat
4) Segera ke pelayanan kesehatan bila tanda-tanda penurunan kesadaran pada anak
muncul.

Daftar Pustaka
Dochter,Joanne McCloskey & Gloria M. Bulechek.2008.Nursing Intervention Classification
(NIC) Fifth Edition.USA:Mosby,Inc
Herdman,T.Heather. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.Jakarta : EGC
Moordead,Sue [et al].2008.Nursing Outcomes Classification (NOC) Fifth
Edition.USA:Mosby, Inc
Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi :Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta : EGC
Smeltzer C. Suzanne, Brunner &Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
EGC : Jakarta
Sudoyo, dkk. 2009. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. Interna Publishing : Jakarta

Вам также может понравиться