Вы находитесь на странице: 1из 3

KEBIJAKAN DALAM PELAYANAN GIZI

1. KEBIJAKAN KEGIATAN PELAYANAN GIZI


1.1. Pelayanan gizi adalah pelayanan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan gizi
pasien rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan
1.2. Pelayanan gizi ditetapkan untuk mencerminkan misi, tujuan dan cakupan kegiatan
pelayanan gizi
1.3. Pelayanan gizi mengacu kepada falsafah dan tujuan pelayanan gizi
1.4. Cakupan pelayanan gizi meliputi kegiatan :
- Kegiatan produksi dan distribusi makanan
- Kegiatan pelayanan gizi rawat inap
- Kegiatan penyuluhan dan konsultasi gizi
- Kegiatan penilaian dan pengembangan gizi terapan

2. KEBIJAKAN PERATURAN PEMBERIAN MAKANAN


2.1. Setiap pasien berhak mendapatkan makanan sesuai standar makanan dan kelas
perawatan yang berlaku seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemberian Makanan
di Rumah Sakit Martha Friska
2.2. Peraturan Pemberian Makanan ( PPM ) merupakan pedoman dalam pelayanan makanan
pasien, dokter jaga dan pegawai
2.3. Setiap pelaksanaan pelayanan makanan pasien, dokter jaga dan pegawai dicatat dan
dievaluasi secara berkala

3. KEBIJAKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN TENTANG KESALAHAN,


KECELAKAAN DAN KELUHAN PASIEN
3.1. Pencatatan dan pelaporan tentang kesalahan, kecelakaan dan keluhan pasien dilakukan
oleh petugas gizi
3.2. Pencatatan kesalahan, kecelakaan dan keluhan pasien dilakukan secara kontinyu oleh
petugas gizi
3.3. Petugas gizi memberikan laporan kesalahan, kecelakaan dan keluhan pasien dilakukan
secara kontinyu dan teratur kepada kepala instalasi gizi
3.4. Pengawasan, monitoting dan evaluasi terhadap kesalahan, kecelakaan dan keluhan
pasien dilakukan secara berkala dan berkesinambungan

4. KEBIJAKAN STANDAR MAKANAN DAN MENU MAKANAN PASIEN DAN


PEGAWAI
4.1. Pelayanan makanan pasien mengacu pada standar makanan dan peraturan pemberian
makanan sesuai macam diet dan kelas perawatan di Rumah Sakit Martha Friska
4.2. Menu makanan untuk pasien dibuat dengan siklus 10 hari
4.3. Menu makanan untuk pegawai dibuat dengan siklus menu 7 hari
4.4. Standar makanan dan menu dibuat oleh ahli gizi
4.5. Standar makanan dan menu dibuat dengan memperhatikan kecukupan gizi dan cita rasa
yang diinginkan secara umum dengan catatan tidak menimbulkan gangguan kesehatan
4.6. Perencanaan menu dibuat melalui tahapan pembuatan master menu dan pola menu,
sedangkan perhitungan kebutuhan bahan makanan dan pegawai berdasarkan pedoman
menu yang berlaku di Rumah Sakit Martha Friska

5. KEBIJAKAN PENENTUAN DIET PASIEN


5.1. Penentuan diet awal dilakukan oleh dokter
5.2. Setiap pasien baru dilakukan skrinning gizi sesuai prosedur pelayanan asuhan gizi yang
telah ditetapkan
5.3. Setiap pasien yang berisiko malnutrisi atau sudah malnutrisi dilakukan proses asuhan
gizi lanjut
5.4. Penentuan diet pasien dan evaluasi diet dilakukan melalui proses asuhan gizi yang
dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan asuhan gizi yang telah ditetapkan
5.5. Jenis diet yang telah ditetapkan, diterjemahkan dalam susunan rencana diet oleh ahli
gizi
5.6. Setiap pelaksanaan pelayanan asuhan gizi dicatat dan dievaluasi secara berkala

1
6. KEBIJAKAN PENYUSUNAN MENU DAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
BAHAN MAKANAN
6.1. Penyusunan menu dan perencanaan kebutuhan bahan makanan ditentukan oleh ahli gizi
6.2. Penyusunan dan pemberlakuan menu dan perencanaan kebutuhan bahan makanan atas
persetujuan direktur

7. KEBIJAKAN PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA


7.1. Anggaran belanja instalasi gizi disusun oleh instalasi gizi bersama sama dengan
bagian keuangan dengan memperhatikan anggaran belanja tahun sebelumnya serta
tingkat hunian rumah sakit

8. KEBIJAKAN PENGELOLAAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI MAKANAN BAGI


PASIEN DAN PEGAWAI
8.1 Persiapan dan pengolahan bahan makanan dilakukan oleh petugas bagian persiapan
bahan makanan dan petugas bagian pengolahan
8.2 Pendistribusian makanan dilakukan oleh petugas bagian pendistribusian makanan
8.3 Pendistribusian makanan diberikan berdasarkan daftar permintaan diet yang tertulis di
rekap diet pasien

9. KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI RAWAT INAP


9.1. Ahli gizi melakukan penentuan diagnosis gizi pasien
9.2. Ahli gizi melakukan assessment terhadap pasien
9.3. Ahli gizi menentukan bentuk intervensi dan implementasinya
9.4. Ahli melakukan monitoring dan evaluasi gizi

10. KEBIJAKAN PENANGANAN MAKANAN DAN ALAT MAKAN UNTUK PASIEN


DENGAN PENYAKIT MENULAR
10.1. Peralatan makan pasien infeksi menular dibedakan dengan peralatan makan pasien non
infeksi dengan cara memberi tanda merah/label merah pada etiket makan
10.2. Pencucian alat makan infeksi dilakukan dengan pembersihan dan sanitasi
10.3. Ada pemeriksaan kesehatan berkala sekali setahun bagi seluruh petugas gizi untuk
mengetahui ada tidaknya petugas tersebut terjangkit penyakit infeksi menular

11. KEBIJAKAN PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI


11.1. Ahli gizi melakukan kegiatan penyuluhan gizi kepada pasien/keluarga pasien rawat
jalan baik yang menjalani rawat jalan ataupun rawat inap
11.2. Ahli gizi melakukan kegiatan konsultasi gizi kepada pasien/keluarga pasien yang
menjalani rawat inap maupun rawat jalan

12. KEBIJAKAN PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN MAKANAN


12.1. Penyimpan dan penanganan bahan makanan dilaksanakan sesuai dengan jenis bahan
makanan dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

13. KEBIJAKAN PENELITIAN GIZI TERAPAN


13.1 Penelitian dan pengembangann gizi terapan dilakukan untuk mendukung kegiatan
pelayanan gizi rumah sakit . Dilaksanakan secara terencana dan terus menerus.

14. KEBIJAKAN KESEHATAN KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT


AKIBAT KERJA
14.1. Dilakukan pemeriksaan kesahatan terhadap seluruh petugas gizi
14.2. Pemeriksaan kesehatan awal dilakukan pada waktu penerimaan petugas baru
14.3. Pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan satu kali setahun
14.4. Pemeriksaan kesehatan teridiri atas pemeriksaan fisik, laboratorium ( Hbs AG, darah
rutin dan usapan tangan )dan radiologi (foto thorax )
14.5. Petugas gizi yang mengalami kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dilaporkan
ke unit terkait untuk mendapat perawatan

15. KEBIJAKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN


16.1 Petugas gizi melakukan kebersihan ruang gizi sebelum dan sesudah selesai bekerja
16.2 Petugas gizi melakukan kebersihan lingkungan kerja (halaman, area pembuangan
sampah)setiap hari sebelum dan sesudah selesai bekerja

2
16.3 Petugas gizi melakukan kebersihan kaca jendela, horden dan lain lain sesuai
dengan jadual yang telah ditentukan

17 KEBIJAKAN PEMELIHARAAN, PERBAIKAN RUANG DAN ALAT


17.1 Pembersihan alat alat setiap hari dilakukan .oleh petugas gizi
17.2 Pemeliharaaan alat alat (kompor gas, lemari pendingin, trolley pengangkut
makanan, exhaust hot ) oleh petugas bagian teknisi umum dilakukan sesuai jadual
yang ditetapkan oleh bagian teknisi umum
17.3 Perbaikan peralatan dilakukan oleh petugas bagian teknisi umum

18 KEBIJAKAN MUTU PELAYANAN GIZI


18.1 Dibentuk tim peningkatan mutu pelayanan gizi
18.2 Pelayanan gizi dilakukan sesuai standar prosedur operasional ( SPO ) pelayanan gizi
yang mengacu pada indikator keberhasilan pelayanan gizi
18.3 Pengawasan, monitoring dan evaluasi penerapan SPO dilaksanakan secara berkala dan
berkesinambungan.

19 KEBIJAKAN MONITORING DAN EVALUASI TERHADAP KEBIJAKAN DAN


PROSEDUR GIZI SERTA KEGIATAN PELAYANAN GIZI
19.1 Ada kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi, ada kerangka acuan,ada hasil
monitoring dan evaluasi program, ada dokumen evaluasi dan tindak lanjutnya
19.2 Monitoring dan evaluasi terhadap dokumen kebijakan dan prosedur gizi serta kegiatan
pelayanan gizi dilakukan oleh petugas gizi yang berwenang secara berkala dan
berkelanjutan sesuai dengan prosedur dan waktu yang ditetapkan
19.3 Dokumen kebijakan dan prosedur berlaku selama 3 tahun dan akan domonitoring dan
dievaluasi setiap sekali dalam tiga tahun

20. KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT BAIK PERALATAN MESIN MAUPUN


PERALATAN YANG MENGGUNAKAN TANGAN
20.1 Penggunaan alat di instalasi gizi khususnya di bagian dapur pengolahan meliputi
penggunaan peralatan mesin dan peralatan yang menggunakan tangan
20.2 Penggunaan alat dilakukan sesuai dengan petunjuk atau prosedur penggunaan alat
masing masing baik peralatn mesin maupun peralatan yang mengggunakan tangan

21. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI DI


INSTALASI GIZI
21.1 Pengembangan kualitas sumber daya manusia atau tenaga gizi mencakup tenaga gizi
baru dan tenaga gizi lama
21.2 Pengembangan kualitas sumber daya manusia bagi tenaga gizi baru dimulai dengan
kegiatan orientasi
21.3 Pengembangan kualitas sumber daya manusia bagi tenaga gizi lama dilakukan dengan
kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang bersifat internal maupun eksternal
21.4 Perkembangan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan masing masing tenaga
gizi baik tenaga gizi baru maupun tenaga gizi lama dalam melaksanakan tugasnya
dinilai sekali setiap bulan dengan menggunakan sistem penilaian kinerja

Вам также может понравиться