Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan
andal perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan karyawan yang akan
dalam pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penempatan karyawan,
baik penempatan karyawan baru maupun karyawan lama pada posisi jabatan baru.
penempatan yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat membantu
kembali pegawai pada tugas/ jabatan baru atau jabatan yang berbeda.
22
Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo yang dikutp oleh Suwatno (2003:138).
menurut Musenif yang dikutif oleh Suwatno (2003 : 13) sebagai berikut :
1. Prinsip kemanusiaan
2. Prinsip demokrasi
Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang
dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam
Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi kerja
23
Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja
Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang
Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi dan
produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
Di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Soerya, penempatan karyawan juga harus
dilakukan sebagai salah satu langkah dalam pengelolaan SDM untuk mencapai visi
dan misi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Soerya. Panduan ini disusun untuk
memberikan acuan tentang bagaimana proses penempatan karyawan dilakukan.
24
BAB II
RUANG LINGKUP
Penempatan karyawan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Soerya, meliputi
penempatan karyawan baru dan penempatan karyawan lama (karyawan yang telah
bekerja di RSIA Soerya).
Karyawan baru adalah karyawan yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan dan
lulus masa probation. Karyawan baru juga dimaksudkan untuk karyawan yang lulus
seleksi dan diterima sebagai karyawan kontrak (tidak melalui masa probation).
Disini untuk penempatan karyawan baru diistilahkan dengan Penempatan Awal.
Sedangkan bentuk penempatan untuk karyawan lama adalah penempatan ulang
karena rotasi dan mutasi.
25
BAB III
TATA LAKSANA
1. Penempatan Awal
Ditujukan untuk karyawan baru yang telah lulus seleksi penerimaan
karyawan. Dokumen penempatan awal adalah Keputusan Direktur tentang
penerimaan karyawan tetap atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu untuk
karyawan kontrak.
Penempatan awal karyawan dilakukan oleh Kabag Kepegawaian dan Diklat
sesuai dengan kebutuhan / lowongan pekerjaan saat rekrutmen dan seleksi,
dan telah didiskusikan terlebih dahulu dengan kepala departemen terkait.
2. Penempatan Ulang
Prinsip penempatan karyawan di RSIA Soerya adalah the right man in the
right place dan efektif efisien untuk menghasilkan produktivitas yang
optimal. Penempatan ulang karyawan dilakukan atas dasar beberapa
pertimbangan, diantaranya:
a. Hasil penilaian kinerja
b. Tujuan organisasi dan pengembangan pelayanan
c. Kompetensi karyawan
d. Kesehatan karyawan. Terkait dengan keadaan kesehatan karyawan,
perlu dipertimbangkan kembali sifat dan karakteristik pekerjaan yang
cocok dan sesuai dengan kemampuan atas kondisi kesehatan terkini
dari karyawan yang bersangkutan.
Istilah penempatan ulang di RSIA Soerya adalah:
a. Mutasi/Rotasi
Yaitu perpindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang
lain, baik dalam lingkup departemen yang sama maupun antar
departemen.
Perpindahan karyawan tersebut dilakukan setelah ada diskusi antara
Kabag Kepegawaian dan Diklat dan kepala bagian serta kepala unit
terkait. Setelah disepakati oleh kedua belah pihak maka Kabag
Kepegawaian dan Diklat akan memanggil karyawan yang
26
bersangkutan dan menyampaikan maksud mutasi/rotasi secara lisan
dan menyiapkan Surat Keputusan Direktur tentang penempatan ulang
karyawan tersebut.
b. Promosi
Promosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lain yang lebih tinggi. Promosi dilakukan setelah dirapatkan
antara Kabag Kepegawaian dan Diklat dan atasan langsung serta
atasan tidak langsung dari karyawan yang bersangkutan. Proses
promosi dimulai dengan proses masa probation jabatan baru selama 3
bulan. Dalam masa probation jabatan ini ditentukan pula key
performance indicator yang harus dicapai sebagai bahan penilaian
atau fit and proper test. Atasan langsung dan Kabag Kepegawaian dan
Diklat menyampaikan maksud promosi tersebut secara lisan dan
penjelasan masa probation kepada karyawan yang bersangkutan. Pada
akhir masa penilaian apabila karyawan tersebut lulus masa probation
jabatan maka Kabag Kepegawaian dan Diklat memanggil karyawan
tersebut dan menyampaikan hasil serta Surat Keputusan Direktur
tentang pengangkatan jabatan.
c. Demosi
Demosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lain yang lebih rendah. Dasar pertimbangan demosi adalah
hasil penilaian kinerja yang tidak sesuai dengan standar yang
ditentukan/diharapkan. Bila hasil penilaian kinerja selama 2 kali
periode menunjukkan hasil kurang, maka atasan langsung dan Kabag
Kepegawaian dan Diklat menyampaikan secara lisan kepada
karyawan yang bersangkutan untuk memperbaiki kinerja selama 6
bulan, dan bila tidak ada peningkatan kinerja maka dilakukan proses
demosi. Kabag Kepegawaian dan Diklat akan memanggil karyawan
yang bersangkutan dan memberikan Surat Keputusan Direktur tentang
Pemberhentian dari jabatan dan penempatan di jabatan baru.
27
Penempatan ulang karyawan mutasi dan promosi diawali dengan masa
transisi, dimana karyawan yang bersangkutan belajar kan uraian tugas
yang baru, standar dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaan baru,
serta peraturan dan kebijakannya. Proses pembelajaran baru tersebut
dilakukan oleh atasan langsung pada jabatan/pekerjaan yang baru.
28
BAB IV
DOKUMENTASI
29
BAB V
PENUTUP
Demikian panduan penempatan ini disusun untuk menjadi acuan bagi unit kerja dan
Kepegawaian dan Diklat dalam merencanakan dan melaksanakan penempatan
karyawan.
30