Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan pada


tanggal 07- 08 Oktober dapat kita ketahui masih adanya kesenjangan antara teori
dan kenyataan di lahan praktik.
Pembimbing Klinik/Clinical Instructure adalah perawat yang terpilih,
perawat yang ahli dalam praktik klinik, bertugas untuk membimbing dan
mengarahkan peserta didik selama proses pembelajaran di lahan praktik sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah dibuat (Lukman, 2008).
Dari hasil observasi yang didapatkan di Ruang Dahlia Pembimbing klinik
(CI) belum mempunyai protap (prosedur tetap) dan panduan dalam melakukan
pembimbingan klinik terhadap mahasiswa praktikan. Panduan yang digunakan
dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa sesuai dengan buku panduan
dari institusi mahasiswa praktikan.
Adapun kesenjangan yang muncul di ruang Dahlia berdasarkan pengertian
CI yang bertugas membimbing dan mengarahkan mahasiswa adalah kurang
terexplorenya pemikiran, kesulitan dan masalah mahasiswa pada saat melakukan
kegiatan praktek di ruangan tersebut dikarenakan CI yang merangkap sebagai
pemberi pelayanan sehingga kurang menyempatkan waktu untuk memberikan
bimbingan untuk mahasiswa praktikan.
Dalam mengelola program bimbingan praktik klinik keperawatan meliputi
langkah-langkah yaitu: 1). Perencanaan program bimbingan Praktik klinik
keperawatan merupakan mata ajaran yang telah ditentukan beban studinya.
Sebagai kegiatan proses belajar mengajar, program PKK ini perlu disiapkan dan
dirancang (termasuk program dalam bimbingan) agar tujuannya tercapai, 2).
Pelaksanaan, pada dasarnya pelaksanaan bimbingan mengacu pada petunjuk
praktik dan rencana pengaturan yang telah disusun dan 3). Evaluasi hasil
dilakukan dengan menggunakan alat evaluasi yang telah disiapkan dan disepakati
misal: ceklist keterampilan.
Namun di Ruang Dahlia juga ditemukan adanya kesenjangan pada
bimbingan yang telah diberikan oleh CI. Adapun kesenjangan yang berkaitan
dengan bimbingan CI di ruang Dahlia adalah belum adanya panduan CI dalam
melakukan bimbingan serta belum ada form pendokumentasian proses bimbingan
mahasiswa sehingga dalam melakukan evaluasi terhadap mahasiswa bimbingan
kurang maksimal karena tidak ada perencanaan sebelumnya.
Evaluasi bimbingan klinik keperawatan merupakan proses memperoleh
informasi berupa pengambilan keputusan atas penampilan peserta didik di lahan
praktik. Evaluasi mencakup tujuan pembelajaran yang terdiri dari kompetensi-
kompetensi dalam domain kognitif, psikomotor dan afektif (Nursalam, 2008)
Dari hasil pengkajian yang kami lakukan, sistem pengevaluasian yang
dilakukan oleh CI di ruangan dahlia kepada mahasiswa praktikan di ruangan
tersebut belum dilakukan secara maksimal.
Kesenjangan yang muncul berdasarkan teori evaluasi bimbingan praktik
klinik keperawatan yaitu kurang maksimalnya evaluasi yang dilakukan oleh CI
ruangan dimana penyebab masalahnya yaitu belum adanya kegiatan pre dan post
pada sebelum dan sesudah praktik.
Dari beberapa kesenjangan diatas kami melakukan beberapa
pengimplementasian, adapun implementasi yang telah kami lakukan yaitu
meletakkan konsultasi box pada tempat yang strategis dimana mahasiswa tidak
akan merasa sungkan untuk mengungkapkan pemikiran, kesulitan dan masalah
yang dialaminya, memberikan buku panduan untuk CI dan membuat soal pre dan
post test untuk mahasiswa yang akan melakukan praktik diruangan tersebut.
Berdasarkan evaluasi dari implementasi yang kami lakukan di ruangan
dahlia, semua implementasi telah dilakukan namun belum berjalan secara
optimal, untuk penggunaan konsultasi box kendala yang ada berupa kurangnya
sosialisasi yang dilakukan kepada mahasiswa yang melakukan praktik diruangan
tersebut. Untuk buku panduan CI ruangan, form pendokumentasian proses
bimbingan dan soal pre pos test telah diberikan dan diharapkan pihak ruangan
dapat menindaklanjuti perencanaan dan implementasi yang telah dilakukan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara
umum proses bimbingan klinik (CI) di Ruang Dahlia RSUD Ambarawa sudah
berjalan dengan baik namun masih ada beberapa hal yang harus dibenahi
diantaranya : Kurang terexplorenya pemikiran, kesulitan dan masalah mahasiswa
pada saat melakukan kegiatan praktek di ruangan, Kurang terarahnya bimbingan
yang telah diberikan oleh CI ruangan dan Kurang maksimalnya evaluasi yang
dilakukan oleh CI diruangan.
Semua implementasi telah dilakukan namun belum berjalan secara
optimal, dan diharapkan pihak ruangan dapat menindaklanjuti implementasi yang
telah dilakukan.

B. Saran
1. Bagi praktikkan (Mahasiswa D-IV Kebidanan)
Diharapkan mahasiswa D-IV Kebidanan mampu membimbing mahasiswa
praktek di lapangan dan menerapkan pengetahuan tentang strategi
pembelajaran klinik (CI) yang telah didapat dalam perkuliahan.
2. Bagi mahasiswa bimbingan
Diharapkan Mahasiswa dapat aktif dalam memperoleh bimbingan klinik
dalam pencapaian target di lahan praktek.
3. Bagi lahan praktik ruang Dahlia
Diharapkan lahan praktik (pembimbing lahan) dapat menerima informasi
tentang proses bimbingan klinik (CI) yang sesuai dan dapat menerapkan
proses bimbingan pada mahasiswa yang terbimbing.
4. Bagi institusi pendidikan ( Stikes Ngudi Waluyo)
Diharapkan dapat dijadikan bahan acuan atau informasi pada praktik
selanjutnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran klinik di Rumah
Sakit

Вам также может понравиться