Вы находитесь на странице: 1из 31

KEWIRAUSAHAAN

PENYUSUNAN RENCANA USAHA


(BUSINESS PLAN)
PENGERTIAN PERENCANAAN USAHA

Suatu Dokumen yang menyatakan keyakinan akan


kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk menjual barang
atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan dan menarik.

Sebuah dokumen penjualan yang mengungkapkan daya


tarik dan harapan sebuah usaha.

Disiapkan oleh wirausahawan


RENCANA USAHA/BISNIS

Dokumen tertulis yang menggambarkan secara


sistematis suatu usaha yang diusulkan.

Digunakan oleh wirausaha yang sedang mencari calon


investor/ penanam modal.

Digunakan oleh perusahaan untuk menarik karyawan


penting, prospek bisnis baru, berhubungan dengan
pemasok barang/jasa.
FUNGSI RENCANA USAHA/BISNIS

Alat
untuk meyakinkan investor/
pemberi pinjaman modal.

Panduan bagi wirausaha dalam


menjalankan konsep usaha
TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USAHA

Ide Usaha

Merumuskan Konsep Usaha

Dropped Studi Kelayakan Usaha Dropped


(Tidak (Tidak
layak) layak)
Penyusunan Perencanaan
Usaha
IDE USAHA

Muncul dari benak wirausahawan, diilhami dari dunia nyata dihadapi


sehari-hari

Ada yang kreatif dan tidak kreatif

Tinjauan lingkungan :
Terhadap usaha berhasil
Terhadap kebutuhan konsumen belum terpenuhi
Terhadap kelemahan produk saat ini
Terhadap tolak ukur
PERUMUSAN KONSEP USAHA

Pilih dari
Tentukan Jabarkan Analisis
daftar ide
pasar sasaran pilihan usaha situasional
usaha
KERANGKA RENCANA USAHA

I. Pendahuluan, Latar Belakang Historis, Ulasan


Mengenai Produk dan Jasa
1. Uraian singkat tentang usaha baru yang akan dijalankan
2. Uraian singkat tentang industri di mana usaha baru berada
3. Informasi mengenai trend ekonomi dan berbagai trend lainnya,
serta keadaan produk atau jasa saat ini
4. Tujuan memproduksi barang atau jasa tersebut
LANJUTAN PENYUSUNAN

II. Aspek Pemasaran


1. Uraian produk secara lengkap
2. Indentifikasi pasar sasaran
3. Penentuan harga
4. Penentuan promosi
5. Perencanaan distribusi
LANJUTAN PENYUSUNAN

III. Aspek Manajemen


1. Personal expertise
2. Usulan desain organisasi
3. Penentuan kebutuhan staf
4. Metode manajemen persediaan
5. Manajemen produksi
6. Peralatan yang dibutuhkan
LANJUTAN PENYUSUNAN

IV. Aspek Keuangan


1. Investasi awal yang dibutuhkan
2. Kebutuhan modal kerja
3. Modal sendiri yang dibutuhkan
4. Pinjaman
5. Analisis titik impas
(Break Even Point)
LANJUTAN PENYUSUNAN

V. Aspek Hukum
1. Bentuk badan hukum usaha yang akan dipilih
2. Dokumen kontrak, lisensi dan dokumen hukum lainnya

VI. Aspek Pajak


PERHITUNGAN BIAYA

Setiap kegiatan usaha pasti akan selalu berusaha


untuk meningkatkan aktivitasnya sehingga
didapatkan Revenue yang diharapkan.
Revenue atau pendapatan itu mengandung provit tertentu.
Provit diperoleh karena produk dijual dengan harga tertentu.

Harga jual merupakan inti dari seluruh kegiatan


usaha.
Usaha Bidang Produksi
Makanan
(DURIAN GORENG)
Biaya Produksi selama Proses Hingga Siap
di Sajikan

Contoh : Food cost untuk pembuatan 20 porsi durian goreng adalah :


1,4 kg daging buah durian Bangkok Rp. 50.000
200 gr tepung terigu Rp. 2.000
200 cc santan instant Rp. 3.000
2 butir telur Rp. 1.500
75 gr gula pasir Rp. 750
1 sdm emulsifier Rp. 500
sdt vanili Rp. 200
200 cc minyak goreng Rp. 4.000 +
Jumlah Rp. 61.950

Biaya Produksi 10 % : Rp. 6.195,-


Grand Total Cost : Rp. 68.145,- atau cost per portion nya adalah Rp. 3.408
Persentasi Food Cost & Penentuan harga
jual

Food cost menjadi patokan untuk menentukan harga jual total dan
harga pokok penjualan.

Contoh : Persentasi Food Cost ditentukan sebesar 50%.

Untuk menentukan harga jual digunakan rumus :

Selling price = total food cost x 100


cost %
harga jual (selling price)

Contoh perhitungan harga jual Durian Goreng :


Selling price = 3.408 x 100 = Rp. 6.816,-
50

Total Harga Jual 20 porsi Durian Goreng = Rp. 136.320,-

Laba Kotor = Harga Jual Food Cost


= Rp. 136.320 - Rp. 61.950 = Rp. 74.370,-

Upah Buruh (ditetapkan 30% dari LK) = 30% X Rp. 74.370,-


= Rp. 22.311,-
Biaya Penyusutan Alat (ditetapkan 5% dari LK) = 5% X Rp. 74.370,-
= Rp. 3.718,5
Laba Bersih = LK (UB + BU)
= Rp. 74.370 (Rp. 22.311 + Rp. 3.718,5)
= Rp. 48.340,5,-
harga jual dengan pajak

Harga jual Durian Goreng = Rp. 6.816,-

Jika tax dan service 21%, maka nilainya adalah :


21% x Rp. 6.816,- = Rp. 1.431,36

Total Selling Price = Rp. 6.816 + Rp. 1.431,36


= Rp. 8.247,36 (dibulatkan menjadi Rp. 8.250,-)
Usaha Bidang Produksi
Contoh : DESAIN KAOS
Contoh Perhitungan :

Jika :
Harga 500 pcs kaos tanpa motif adalah Rp. 10.000.000,-
Biaya desain untuk 500 pcs kaos adalah Rp. 5.000.000,-
Harga Tinta sablon adalah Rp. 2.500.000,-

Biaya operasional untuk 1 pcs kaos yang telah didesain, adalah :


Harga untuk 1 pcs kaos yang belum di desain Rp 20.000,-
Harga desain untuk 1 pcs kaos Rp. 10.000,-
Biaya tinta sablon untuk desain 1 pcs kaos Rp. 5.000,-

Biaya operasional untuk 1 pcs kaos yang telah didesain Rp. 35.000,-
Perhitungan harga jual ditetapkan berdasarkan keuntungan yang
ditetapkan

Contoh :
Kenaikan/keuntungan yang diharapkan sebesar 10%.
Maka : 10% x Rp. 35.000 = Rp. 3.500

Harga jual 1 pcs kaos yang telah didesain :


= Biaya operasional + laba/ keuntungan yang diharapkan
= Rp. 35.000 + Rp. 3.500 = Rp. 38.500,-
Harga jual seluruh kaos = Rp. 19.250.000,-

Laba Kotor = Harga Jual Biaya Operasional


= Rp. 19.250.000 Rp. 17.500.00,-
= Rp. 1.750.000,-
Laba Kotor sebesar Rp. 1.750.000,-,- digunakan untuk :
Upah tenaga (20-30% dari keuntungan/laba kotor)
Penyusutan alat (3-5% dari keuntungan/laba kotor)
Biaya lain-lain/tak terduga (maks. 5% dari keuntungan/laba kotor)
Upah tenaga : 20% dari Rp. 1.750.000,- = Rp. 350.000,-
Penyusutan Alat : 3% dari Rp. 1.750.000,- = Rp. 52.500,-
Biaya lain-lain/tak terduga : 5% dari Rp. 1.750.000,- = Rp. 87.500,-

Laba bersih yang didapatkan dari desain kaos :


= Rp. 1.750.000 (Rp. 350.000 + Rp. 52.500 + Rp. 87.500)
= Rp. 1.260.000,-
Usaha Bidang Perdagangan
Retail Penjualan Minyak wangi
Contoh Perhitungan :

Modal untuk 100 pcs minyak wangi merk X (Eau De Toilet) isi 100 ml
= Rp. 7.000.000
Biaya Produksi untuk 1 pcs minyak wangi = Rp. 70.000,-

Harga jual retail dengan keuntungan 20% (keuntungan berkisar antara


15-20%) = Rp. 84.000

Laba Kotor = Rp. 84.000 Rp. 70.000 = Rp. 14.000


Dari laba kotor dihitung :
Upah tenaga : 20% dari Rp. 14.000,- = Rp. 2.800,-
Penyusutan Alat : 3% dari Rp.14.000,- = Rp. 420,-
Biaya lain-lain/tak terduga : 5% dari Rp. 14.000,- = Rp. 700,-

Laba bersih yang didapatkan dari 1 pcs minyak wangi, adalah :


Laba kotor (upah + penyusutan alat + biaya lain-lain)
= Rp. 14.000 (Rp. 2.800 + Rp. 420 + Rp. 700) = Rp. 10.080,-

Total Laba Bersih = Rp. 1.008.000,-


Usaha Bidang Jasa
Usaha Travel Biro
(Khusus Perjalanan Usaha)
Contoh Perhitungan untuk Perjalanan Wisata Jakarta-Bali-Jakarta
selama 3 hari 2 malam, 1 grup = 40 orang

Biaya untuk 1 orang :


1. Tiket pesawat pp, (promo) Rp. 1.200.000,-
2. Sewa bus (Rp. 1.000.000,-/ hari)
= Rp. 1.000.000 x 3 hari : 40 orang Rp. 75.000,-
3. Makan siang dan malam (Rp. 50.000,-/ hari)
= Rp. 50.000,- X 3 hari Rp. 150.000,-
4. Penginapan/Hotel
(Rp. 350.000/malam, 1 kamar = 2 orang)
= Rp. 175.000 x 2 malam Rp. 350.000,-
5. Tour visit dan pertunjukan (5 tempat) Rp. 250.000,-
6. Upah guide (Rp. 500.000/hari)
= Rp. 500.000 X 3 hari : 40 orang Rp. 37.500,-

Total biaya untuk 1 orang peserta perjalanan Rp. 2.062.500,-


Dari total biaya perjalanan tersebut di tentukan kenaikan untuk
keuntungan perusahaan sebesar 10%
Harga jual paket perjalanan wisata untuk 1 orang peserta
adalah = Rp. 2.268.750,-

Laba Kotor yang diperoleh sebesar


= Rp. 1.828.750 Rp. 1.662.500 = Rp. 206.250,-

Laba kotor untuk 1 kali perjalan wisata dengan 40 peserta


= Rp. 206.250,- x 40 = Rp. 8.250.000
Dari laba kotor dikeluarkan untuk :
Upah tenaga : 20% dari Rp. 8.250.000 ,- = Rp. 1.650.000,-
Penyusutan Alat : 3% dari Rp. 8.250.000 ,- = Rp. 247.500,-
Biaya lain-lain/tak terduga : 5% dari Rp. 8.250.000 ,- = Rp. 412.500,-

Laba bersih yang didapatkan dari 1 kali perjalanan wisata


Jakarta Bali Jakarta selama 3 hari 2 malam dengan 40 orang
peserta, adalah :
= Rp. 8.250.000 (Rp. 1.650.000 + Rp. 247.500 + Rp. 412.500)
= Rp. 5.940.000,-
perkiraan Break Event Point (BEP)

Dari seluruh contoh usaha diatas, setelah diperoleh laba bersih


perusahaan dihitung Break Event Point atau disebut juga dengan
titik impas.
Jika suatu usaha dibuka, selama beberapa bulan perusahaan
akan terus mengeluarkan biaya usaha.
Pada bulan selanjutnya mungkin akan mencapai BEP
Setelah titik ini dilalui, maka akan didapatkan keuntungan dari
usaha tersebut.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться