No. Dokumen Revisi Halaman RSDEA/SPO/YAN/15 0 1 dari 2 Ditetapkan Direktur STANDAR Tanggal Terbit PROSEDUR 13 Januari 2015 OPERASIONAL dr. Mulyatim Koeswo,M.Kes NIK. 01.12111 Pengertian Infeksi saluran kemih sering terjadi pada pasien yang dipasang kateter selama dirawat dirumah sakit. Saat pemasangan dapat terjadi mekanisme masuknya flora diarea perineal dan urethra kedalam kandung kemih. Infeksi ini dapat juga terjadi pada pemakaian kateter dalam periode yang lama. Tujuan Menghindarkan kontaminasi mikroorganisme pada saat pemasangan kateter urethra. Kebijakan Pelaksana medis wajib menerapkan pencegahan infeksi saluran kencing (Sesuai dengan SK Direktur No. 317/KEP/DIR/INT/XII/2014 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Prosedur 1. Memastikan semua peralatan yang akan dipakai dalam kondisi steril dan sesuai dengan kondisi pasien. 2. Melakukan prosedur cuci tangan atau disinfeksi ( alcohol hand rub ). 3. Prosedur pemasangan sesuai SOP di keperawatan. 4. Melakukan fiksasi dengan benar untuk menghindarkan mobilisasi /pergerakan kateter di urethra. 5. Kantong urine harus diletakkan lebih rendah dari kandung kemih pasien, close system dan jangan tergeletak dilantai. 6. Mengosongkan kantong urine setiap shift dengan menggunakan gelas penampung yang bersih, jangan digunakan lebih dari satu pasien dan segera lakukan dekontaminasi. 7. Pengambilan spesimen untuk kultur dilakukan bila ada tanda atau gejala infeksi sistemik ( panas,hipotensi ). 8. Sampel dilakukan secara aseptik. 9. Bila irigasi diperlukan untuk membersihkan gumpalan darah harus dilakukan secara aseptik. 10. Penggantian kateter dilakukan berdasarkan indikasi dan diikuti oleh penggantian kantong urine. 11. Memelihara personal hygiene terutama area periurethral dua kali sehari, penggunaan antiseptik tidak diperlukan. 12. Jangan menutup kateter (klem) karena dapat meningkatkan risiko bakteriuria dan mungkin bakteriemia. YANMED PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KENCING (ISK) No. Dokumen Revisi Halaman RSDEA/SPO/YAN/15 0 1 dari 2 13. Bila tanda infeksi sistemik ditemukan yang diduga kateter sebagai sumber infeksi maka ketika terapi antibiotika dimulai kateter harus dilepas. 14. Untuk pengeluaran urine jangka pendek, gunakan kondom kateter dan mengganti setiap 24 jam dan lakukan perawatan penis ( untuk pasien laki- laki ). 15. Pemakaian pampers dapat dilakukan sebagai alternative pada pasien yang gelisah dan tidak kooperatif. Unit Terkait Instalasi Rawat Inap.