Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Adam Umbara
NIM 132110101096
1
2
Puskesmas adalah terjaminnya ketersediaan alat dan bahan habis pakai (ABHP)
seperti obat, alat bahan medis sehingga tidak terjadi kekosongan di Puskesmas.
Manfaat lain dari penerapan BLUD pada Puskesmas adalah meningkatnya
akuntabilitas pengelolaan keuangan Puskesmas.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan pengkajian seberapa
jauh kesiapan Puskesmas Maesan untuk penerapan PPK-BLUD. Berdasarkan Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2759/SJ, Penilaian suatu unit kerja yang
akan menerapkan PPK-BLUD lebih menekankan pada aspek persyaratan
administratif. Selain persyaratan administratif, Puskesmas juga harus melakukan
persiapan untuk memenuhi persyaratan substantif, dan teknis.
Berdasarkan penelitian di Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Semarang, dan
Kota Balikpapan, permasalahan yang sering muncul dalam proses penerapan BLUD
sebagian besar berasal dari masukan (input) yang tersedia, proses persiapan menuju
BLUD, serta keluaran (output) yaitu kesiapan dari Puskesmas. Unsur masukan,
proses, dan keluaran dari sistem akan saling berpengaruh dalam keberhasilan suatu
kebijakan. Oleh Karena itu penting untuk melakukan kajian terhadap persiapan
Puskesmas dalam penerapan kebijakan BLUD.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengkaji kesiapan Puskesmas
Maesan dalam penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Kabupaten
Bondowoso Tahun 2017.
9
34
Lingkungan
Umpan Balik
Sumber: Modifikasi Teori Sistem (Azwar, 2010), Teori Edwards III (Subarsono, 2016), dan
George Terry (2000).
35
1. Man Terpenuhinya
a. Komitmen 6.
1. Perumusan
Perumusan persyaratan
b. Pengetahuan Masalah
Masalah Substantif,
2. Money 7.
2. Forecasting
Forecasting Teknis, dan
Anggaran Administratif
kesiapan 3. Rekomendasi sehingga
penerapan BLUD Kebijakan terbentuklah
3. Material 4. Implementasi BLUD pada
Bahan guna Kebijakan Puskesmas
kesiapan BLUD 5. Evaluasi
4. Method Kebijakan
Tersedia
pedoman BLUD
dan Peraturan
terkait BLUD
5. Time
Waktu kesiapan
penerapan BLUD
Diteliti
Tidak Diteliti
komitmen dan pengetahuan. Komitmen dan pengetahuan ini adalah hal yang ada pada
pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten dalam kesiapan penerapan BLUD.
Komitmen sangat dibutuhkan guna keberhasilan suatu penerapan kebijakan. Hal lain
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah dari anggaran, dimana anggaran juga
memiliki pengaruh dalam keberhasilan penerapan BLUD. Selain dua segi tersebut,
masih ada bahan (material) yang dibutuhkan untuk BLUD, metode yang akan
digunakan, serta waktu yang diperlukan selama proses penerapan BLUD pada
Puskesmas tersebut.
Selain dari hal masukan, penelitian ini juga membahas proses dalam
implementasi suatu kebijakan. Dalam implementasi kebijakan terdapat lima proses
yaitu perumusan masalah, forecasting, rekomendasi kebijakan, implementasi
kebijakan, dan evaluasi kebijakan. Dalam penelitian ini, yang akan diteliti adalah
proses rekomendasi kebijakan, implementasi kebijakan, dan evaluasi kebijakan. Pada
rekomendasi kebijakan, penelitian ini berfokus pada peraturan/kebijakan yang ada
dan digunakan sebagau landasan dalam pembuatan kebijakan BLUD pada Puskesmas
di Kabupaten Bondowoso. Pada implementasi kebijakan, fokus penelitian adalah
sejauh mana kebijakan BLUD pada Puskesmas diimplementasikan kepada Puskesmas
di Kabupaten Bondowoso. Evaluasi kebijakan berfokus pada pencapaian antara
rekomendasi kebijakan yang ada dengan implementasi kebijakan BLUD pada
Puskesmas. Hal ini dapat melihat sejauh mana kesiapan Puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kabupaten dalam menerapkan kebijakan BLUD. Selain masukan dan
proses, penelitian ini juga melihat dari keluaran dari teori sistem yang digunakan
yaitu terpenuhinya persyaratan substantif, teknis, dan administratif. Sehingga
masukan, proses, dan keluaran tersebut dapat menggambarkan sejauh mana kesiapan
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten dalam penerapan kebijakan BLUD pada
Puskesmas.
BAB 3. METODE PENELITIAN
Teknik dan
Instrumen
No Fokus Penelitian Pengertian Informan
Pengumpulan
Data
substantif, teknis, dan
administratif.
yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak
pada observasi serta wawancara mendalam (Sugiyono, 2016:63). Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara mendalam
kepada informan, melakukan observasi, studi dokumentasi, dan dilakukan
triangulasi.
a. Wawancara mendalam (in-depth interview)
Menurut WJS. Poerwadarminta, wawancara adalah tanya jawab dengan
seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai
sesuatu hal (Imron, 2014:115). Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden lebih
mendalam (Sugiyono, 2016:72). Wawancara mendalam dalam penelitian ini
dilakukan dengan wawancara tidak terstuktur (unstructured interview).
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2016:74). Pedoman wawancara
yang digunakan hanya berupa garis-garis permasalahan yang akan ditanyakan.
Wawancara tidak terstruktur dapat dilakukan apabila peneliti belom secara pasti
mengetahui data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak
mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden.
b. Observasi
WJS. Poerwadarminta menjelaskan bahwa pengamatan adalah peninjauan
secara cermat dalam pengawasan terhadap perbuatan atau kegiatan orang lain
(Imron, 2014:113). Nasution menjelaskan bahwa observasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan. Pada observasi ini yang dilakukan adalah dengan mengamati
gejala nyata yang terjadi selama penelitian. Alat bantu yang sering digunakan
adalah daftar cek, dan alat perekam suara.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono,
2016:82). Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih
kredibel/dapat dipercaya jika didukung oleh sejarah atau data. Dokumentasi untuk
42
data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui wawancara
dan observasi.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik (Arikunto, 2006:149). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
panduan wawancara (garis besar permasalahan) dan akan dibantu dengan
menggunakan perekam suara (recorder) yang pada penelitian ini akan
menggunakan handphone. Instrumen untuk observasi selama penelitian adalah
kamera handphone untuk lebih efisien.
digunakan belum jelas. Analis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
temaunnya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan
dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain
(Sugiyono, 2016:88).
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis data terhadap jawaban
yang diwawancarai. Miles and Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2016:91),
mengemukaan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification.
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2016:92). Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu
oleh tujuan yang akan dicapai.
b. Penyajian Data (Data Display)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam
hal ini Miles and Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2016:95), yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
45
Langkah Hasil
Menyusun teknik
pengumpulan data
Panduan Wawancara, Lembar
Observasi
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Buse, K., N. Mays, dan G. Walt. 2005. Making Health Policy. New York. Open
University Press.
47
Listyowati, R. 2016. Persepsi Pengguna Layanan Kesehatan Primer Mengenai
Kualitas Pelayanan Pada Puskesmas Badan Layanan Umum
di Kabupaten Gianyar. Jurnal Arc-Com Health. 3(1). 47-55.
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Data Dasar Puskesmas Provinsi Jawa Timur
Keadaan Desember 2014. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 488 Tahun 2016. Data Pusat Kesehatan
Masyarakat per Akhir Juni 2016. 16 September 2016. Jakarta.
Peraturan Bupati Situbondo No 55 Tahun 2015. Pola Tata Kelola Badan Layanan
Umum Daerah Unit Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo. 31
Desember 2015. Berita Daerah Kabupaten Situbondo Tahun 2015 Nomor
55. Situbondo.
48
Peraturan Bupati Trenggalek No 73 Tahun 2015. Tata Kelola Badan Layanan
Umum Daerah pada Pusat Kesehatan Masyarakat. 31 Desember 2015.
Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2015 Nomor 73. Trenggalek.
49
Restianto, Y. E, dan I. R. Bawono. 2015. Pengelolaan Keuangan BLU/BLUD
Badan Layanan Umum/Badan Layanan Umum Daerah. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Soenarko. 2005. Public Policy: Pengertian Pokok untuk Memahami dan Analisis
Kebijaksanaan Pemerintah. Surabaya: Airlangga University Press.
50
Universitas Jember. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: UPT
Penerbitan UNEJ.
Winarno, B. 2011. Kebijakan Publik Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta:
CAPS.
51
LAMPIRAN A SURAT PERNYATAAN
Dengan Hormat,
Dalam rangka pelaksanaan penelitian skripsi yang berjudul Kajian Kesiapan
Puskesmas Maesan dalam Penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di
Kabupaten Bondowoso Tahun 2017, kami mohon partisipasi Bapak/Ibu secara
sukarela untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut secara benar dan jujur
dengan mengisi lembar persetujuan (Informed consent) yang telah disediakan
terlebih dahulu. Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan resiko dan
dampak apapun terhadap Bapak/Ibu sebagai informan penelitian karena semata-
mata untuk kepentingan ilmiah. Kerahasian dari jawaban yang akan Bapak/Ibu
berikan, dijamin sepenuhnya oleh peneliti.
Atas partisipasi Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Bondowoso, ....2017
Peneliti,
Adam Umbara
NIM. 132110101096
52
LAMPIRAN B LEMBAR PERSETUJUAN/INFORMED CONSENT
LEMBAR PERSETUJUAN
INFORMED CONSENT
(....)
53
LAMPIRAN C PANDUAN WAWANCARA UNTUK INFORMAN KUNCI
Tanggal Wawancara : ..
Panduan Wawancara
1. Mohon dengan hormat bantuan dan ketersediaan Bapak/Ibu dalam menjawab
seluruh pertanyaan yang ada.
2. Mohon jawab pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan hati nurani.
1. Karakeristik Responden:
a. Nama :
b. Usia :
c. Jenis Kelamin :
d. Jabatan :
2. Masukan
a. Sumber Daya Manusia
1) Bagaimana menurut bapak terkait penerapan kebijakan BLUD pada
Puskesmas?
2) Siapa saja yang terlibat dalam penerapan kebijakan BLUD pada
Puskesmas?
3) Apakah SDM yang ada telah memiliki kemampuan dalam penerapan
kebijakan BLUD pada Puskesmas?
4) Apakah SDM di Puskesmas mampu dalam penerapan kebijakan BLUD?
5) Bagaimana komitmen bapak sebagai tokoh kunci dalam keberhasilan
penerapan kebijakan BLUD pada Puskesmas?
6) Bagaimana komitmen Puskesmas yang akan menerapkan kebijakan BLUD?
54
7) Bagaimana komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten dalam penerapan
kebijakan BLUD?
8) Dalam penerapan kebijakan BLUD, apakah ada tim pendamping dari Dinas
Kesehatan Kabupaten?
9) Jika iya, siapa yang menjadi anggota tim pendamping BLUD?
10) Apa saja syarat untuk menjadi tim pendamping BLUD?
b. Anggaran
1) Apakah dalam penerapan kebijakan BLUD ini membutuhkan alokasi
anggaran?
2) Apakah ada anggaran yang khusus disediakan dalam penerapan kebijakan
BLUD pada Puskesmas?
3) Jika ada, berapa jumlah anggaran yang khusus dialokasikan untuk
penerapan kebijakan BLUD?
4) Jika tidak ada anggaran khusus, darimana sumber anggaran yang tersedia?
5) Jika membutuhkan anggaran, kegiatan apa saja yang membutuhkan dana
selama proses penerapan kebijakan BLUD pada Puskesmas?
c. Material/bahan
1) Dalam penerapan kebijakan BLUD, dokumen apa yang dibutuhkan selama
proses?
2) Apakah ada kendala/hambatan dalam pemenuhan ketersediaan dokumen
yang diperlukan?
b. Metode/prosedur
1) Bagaimana mekanisme/proses dari penerapan kebijakan BLUD?
2) Apakah ada sosialisasi terkait kebijakan BLUD kepada Puskesmas?
3) Apakah semua Puskesmas mendapatkan sosialisasi kebijakan BLUD?
4) Apa saja isi dari sosialisasi kebijakan BLUD pada puskesmas?
5) Apakah terdapat hambatan dalam sosialisasi kebijakan BLUD pada
Puskesmas?
6) Apakah ada peraturan daerah yang mengatur penerapan kebijakan BLUD?
7) Apa saja kendala dalam koordinasi dengan Puskesmas selaku pihak yang
akan menerapkan kebijakan BLUD?
55
c. Waktu
1) Dalam berproses, berapa lama waktu yang digunakan untuk penerapan
BLUD?
2) Kapan kebijakan BLUD direncanakan?
3) Berapa lama target yang direncanakan untuk penerapan kebijakan BLUD?
3. Proses
a. Rekomendasi Kebijakan
1) Peraturan apa yang melandasi adanya kebijakan BLUD?
2) Apakah ada peraturan daerah terkait BLUD?
3) Jika ada, peraturan apa saja dan terakit hal apa?
b. Impelementasi Kebijakan
1) Bagaimana proses kesiapan penerapan kebijakan BLUD?
2) Bagaimana mekanisme kesiapan penerapan kebijakan BLUD?
3) Apakah ada hambatan dalam kesiapan implementasi kebijakan BLUD?
4) Jika ada, hambatan apa saja?
c. Evaluasi Kebijakan
1) Bagaimana pencapaian kesiapan penerapan BLUD?
2) Apakah ada hambatan dalam kesiapan penerapan kebijakan BLUD?
3) Dalam hal apa, hambatan yang ada?
56
LAMPIRAN D PANDUAN WAWANCARA UNTUK INFORMAN UTAMA
Tanggal Wawancara : ..
Panduan Wawancara
1. Mohon dengan hormat bantuan dan ketersediaan Bapak/Ibu dalam menjawab
seluruh pertanyaan yang ada.
2. Mohon jawab pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan hati nurani.
1. Karakeristik Responden:
a. Nama :
b. Usia :
c. Jenis Kelamin :
d. Jabatan :
2. Masukan
a. Sumber Daya Manusia.
1) Apa yang ibu ketahui terkait penerapan kebijakan BLUD pada Puskesmas?
2) Apa manfaat dari penerapan BLUD pada Puskesmas?
3) Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menerapkan kebijakan
BLUD?
4) Apakah SDM yang ada di Puskesmas, mengetahui terkait penerapan
kebijakan BLUD?
5) Apakah SDM yang ada di Puskesmas sudah cukup mampu dalam
pengelolaan keuangan dengan BLUD?
6) Bagaimana keadaan SDM yang tersedia di Puskesmas terkait penerapan
kebijakan BLUD?
57
7) Apakah ada hambatan dalam proses penerapan kebijakan BLUD di
Puskesmas dari SDM?
8) Sejauh mana komitmen sebagai tokoh utama dalam penerapan kebijakan
BLUD?
9) Apa yang anda lakukan untuk mendukung kebijakan BLUD?
10) Dalam menerapkan kebijakan BLUD diperlukan tim BLUD Puskesmas,
apakah tim ini sudah dibentuk?
11) Jika sudah, apakah ada pelatihan untuk mempersiapkan tim BLUD?
12) Syarat apa saja yang dibutuhkan untuk dapat menjadi anggota tim BLUD?
13) Bagaimana komitmen dari petugas Puskesmas terkait penerapan kebijakan
BLUD?
14) Bagaimaana komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten dalam penerapan
kebijakan BLUD?
b. Anggaran
1) Apakah dalam pelaksanaan kegiatan ini membutuhkan biaya?
2) Jika iya, darimana sumber dana tersebut berasal?
3) Apakah ada dana khusus dari Puskesmas untuk penerapan kebijakan
BLUD?
4) Apakah ada hambatan dalam proses penerapan kebijakan BLUD dari faktor
pendanaan?
c. Material/bahan
1) Apa saja dokumen yang disiapkan untuk penerapan kebijakan BLUD pada
Puskesmas?
2) Bagaimana ketersedian dokumen yang dibutuhkan selama persiapan
BLUD?
3) Adakah hambatan untuk memenuhi dokumen yang dibutuhkan?
d. Metode
1) Apakah tersedia pedoman terkait BLUD Puskesmas?
2) Jika ada, pedoman seperti apa yang digunakan?
3) Bagaimana prosedur persiapan penerapan BLUD?
4) Apakah tersedia peraturan terkait BLUD?
58
5) Apakah ada peraturan daerah yang menaungi BLUD?
e. Waktu
1) Menurut ibu/bapak, bagaimana ketersediaan waktu selama persiapan
penerapan BLUD?
2) Apakah ada permasalahan terkait dengan ketersediaan waktu?
3. Proses
a. Impementasi Kebijakan
1) Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi sebelum penerapan kebijakan
BLUD?
2) Bagaimana proses persiapan Puskesmas dalam penerapan kebijakan BLUD?
3) Apa saja yang disiapkan Puskesmas?
4) Berapa lama waktu yang tersedia untuk proses persiapan?
5) Berapa waktu yang digunakan untuk proses persiapan?
6) Adakah hambatan selama proses persiapan?
7) Jika ada, hambatan apa saja yang ada?
59
LAMPIRAN E PANDUAN WAWANCARA UNTUK INFORMAN
TAMBAHAN
Tanggal Wawancara : ..
Panduan Wawancara
1. Mohon dengan hormat bantuan dan ketersediaan Bapak/Ibu dalam menjawab
seluruh pertanyaan yang ada.
2. Mohon jawab pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan hati nurani.
1. Karakeristik Responden:
a. Nama :
b. Usia :
c. Jenis Kelamin :
d. Jabatan :
2. Masukan
a. Sumber Daya Manusia
1) Menurut bapak/ibu, Apakah kebijakan BLUD?
2) Sejauh mana bapak/ibu mengetahui kebijakan BLUD?
3) Bagaimana menurut bapak/ibu terkait kesiapan SDM di Puskesmas dalam
menerapkan kebijakan BLUD?
4) Apakah Puskesmas mampu menerapkan kebijakan BLUD dari sisi SDM?
5) Apakah ada sosialisasi BLUD dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten?
6) Apakah ada sosialisasi BLUD dari pihak Puskesmas?
7) Bagaimana komitmen bapak/ibu dalam penerapan kebijakan BLUD?
8) Sebagai pihak yang terpengaruh kebijakan, apakah bapak/ibu siap jika
kebijakan BLUD diterapkan?
60
LAMPIRAN F LEMBAR OBSERVASI
Judul: Kajian Kesiapan Puskesmas Maesan dalam Penerapan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) di Kabupaten Bondowoso Tahun 2017.
Persyaratan Substantif
No Persyaratan Ya Tidak
1 Menyelenggarakan layanan umum yang berhubungan dengan
penyediaan barang/dan jasa layanan umum.
2 Unit kerja melakukan kegiatan pemerintah yang bersifat
operasional
Persyaratan Teknis
No Persyaratan Ya Tidak
1 Kinerja pelayanan pada tugas dan fungsi layak dikelola dan
ditingkatkan pencapaiannya melalui BLUD atas rekomendasi
Kepala OPD
2 Kinerja keuangan Unit Kerja sehat sebagaimana ditunjukkan
dalam dokumen usulan penetapan BLUD
Persyaratan Administratif
No Persyaratan Indikator Ya Tidak
Pernyataan Adanya pernyataan kesanggupan oleh
kesanggupan Kepala UPT dan diketahui Kepala OPD
1
meningkatkan
kinerja
Adanya kebijakan mengenai organisasi
2 Pola Tata Kelola dan tata kelola
Adanya kebijakan tentang akuntabilitas
Rencana Strategi Adanya pernyataan visi dan misi
3
Bisnis
Tergambarnya program stategis
Tersedianya alat pengukuran pencapaian
kinerja
Laporan realisasi anggaran
Laporan
4 Laporan neraca
Keuangan
Catatan atas laporan keuangan
61
No Persyaratan Indikator Ya Tidak
SPM yang sesuai dengan jenis dan mutu
pelayanan
Kelengkapan dan kesesuai jenis dan
Standar
target kinerja
5 Pelayanan
Minimal
Adanya keterkaitan SPM dengan RSB
dan Anggaran
Adanya pengesahan dari Kepala Daerah
Adanya hasil penilaian audit terakhir
Laporan Audit
6 Adanya pernyataan bersedia diaudit
Terakhir
secara independen
62