Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB 3

METODE KARYA TULIS ILMIAH

Metode penelitian merupakan cara memecahkan masalah berdasarkan

keilmuan (Nursalam, 2003). Bab ini akan menguraikan metode penelitian yang

digunakan untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan masalah yang

ditetapkan antara lain rancangan karya tulis ilmiah, sumber data, lokasi dan

waktu, etika, metode pengumpulan data, analisa data dan keabsahan data.

3.1 Rancangan Karya Tulis Ilmiah

Rancangan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah

studi kasus. Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup

pengkajian suatu unit penelitian secara intensif misalnya satu klien, keluarga,

kelompok, komunitas, atau institusi (Nursalam, 2008).

Studi kasus dilaksanakan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui

suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit yang menjadi masalah tersebut

secara mendalam dianalisa baik dari segi yang berhubungan dengan kasusnya

sendiri, faktor resiko, yang mempengaruhi, kejadian yang berhubungan dengan

kasus maupun tindakan dan reaksi dari kasus terhadap suatu perlakuan atau

pemaparan tertentu. Meskipun yang diteliti dalam kasus tersebut hanya berbentuk

unit tunggal, namun di analisis secara mendalam (Setiadi, 2007). Dalam penelitian

ini, peneliti mengambil studi kasus tentang Kurang Pengetahuan Orangtua

Tentang penyakit pada anak dengan hidrosefalus di ruang Melati RSUP

Dr.Soedono Madiun.

31
32

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam karya tulis ilmiah ini terdiri dari dua sumber data

primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari informan/

klien dalam asuhan keperawatan di rumah sakit dalam penelitian. Sedangkan

sumber data sekunder diperoleh dari pemeriksaan fisik, perawat ruangan, dan

hasil pemeriksaan penunjang.

3.3 Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian tentang Kurang Pengetahuan Orangtua Tentang Penyakit

Pada Anak Dengan Hidrosefalus di Ruang Melati RSUP Dr.Soedono Madiun.

Waktu penelitian untuk studi kasus dimulai bulan September 2012.

3.4 Etika Penelitian

Masalah etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah yang

yang sangat penting dalam penelitian mengingat penelitian keperawatan akan

berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus

diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian.

Dalam melakukan studi kasus ini, peneliti mendapatkan rekomendasi dari

Akper Dr.Soedono Madiun dan permintaan ijin ke Direktur RSUP Dr.Soedono

Madiun. Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan studi kasu dengan

menekankan masalah etika yang meliputi :

1) Informed consent

Lembar persetujuan ini diberikan kepada informan yang akan diteliti

yang memenuhi kriteria inklusi disertai judul studi kasus dan manfaat studi kasus,
33

bila subyek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-

hak subjek.

2) Anomity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama

informan, tetapi lembar tersebut diberikan kode.

3) Confidentiality/ kerahasiaan

Kerahasiaan informasi informan dijamin peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil studi kasus.

3.5 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi : penyusunan

instrumen dan metode pengumpulan data serta prosedur pengumpulan data.

3.5.1 Bahan/Instrumen dan Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data penulis membutuhkan alat bantu

(instrumen penelitian). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa alat

bantu, yaitu : format pengkajian asuhan keperawatan anak, pengukuran dengan

alat seperti stetoskop, pen light, thermometer, timbangan berta badan. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagi berikut :

1) Wawancara

Wawancara merupkan metode dalam pengumpulan data dengan

mewawancarai secara langsung dar responden yang diteliti (Hidayat, 2003).

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan pada orangtua ataupun orang terdekat

klien. Bentuk pertanyaan yang diajukan selama proses wawancara adalah semi

terstruktur, dalam hal ini mula-mula interviwer memberikan serentetan pertanyaan

yang sudah terstruktur, kemudian sati persatu diperdalam dalam menggali


34

keterangan lebuh lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi

semua variable, dengan keterangan lengkap dan mendalam (Arikunto, 2010).

Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur dengan menanyakan keluhan-

keluhan yang di alami pasien, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit

keluarga dan pertanyaan lainnya dengan mengguanakan format pengkajian asuhan

keperawatan anak.

2) Observasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati perilaku dan keadaan

klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan klien (Nursalam, 2009).

Observasi pada studi kasus ini yaitu dengan mengamati perubahan keadaan fisik

(TTV : berat badan, nadi, suhu, respirasi), perubahan perilaku dan observasi

keberhasilan standar asuhan keperawatan yang diberikan.

Pemeriksaan fisik dilakukan sesuai dengan format pemeriksaan

fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi inspeksi (pemeriksaan dengan

menggunakan indra penglihatan, pendengaran, dan penciuman), palpasi

(pemeriksaan yang menggunakan indra peraba), perkusi(pemeriksaan dengan

mengetuk-ngetukkan jari ke bagian tubuh klien yang akan dikaji),

auskultasi(pemeriksaan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang

di hasilkan oleh tubuh).

1) Studi dokumentasi

Dengan mengumpulkan dan mempelajari beberapa dokumen-

dokumen kesehatan milik pasien seperti rekam medik pasien.


35

2) Hasil pemeriksaan penunjang

Hasil pemeriksaan penunjang seperti hasil pemeriksaan

laboratorium, radiologi, EKG berguna untuk menegakkan diagnosa.

3.5.2 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data menguraikan tentang proses pengumpulan

data mulai dari ijin sampai dengan data selesai diambil. Prosedur pengumpulan

data pada karya tulis ilmiah ini adalah

1) Penyelesaian ijin dari Akper Dr.Soedono Madiun,lokasi penelitian

yaitu di ruang Melati RSUP Dr.Soedono Madiun.

2) Setelah mendapat ijin, peneliti mendatangi klien atau keluarga

klien dan memberikan penjelasan tentang tujuan dari penelitian

dan memohon kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian

yang berhubungan dengan kasus hidrosefalus dengan Kurang

Pengetahuan Orangtua Tentang Penyakit. Dalam penelitian ini

informan adalah orang tua klien atau orang terdekat dengan klien.

Apabila mereka bersedia menjadi informan maka dipersilahkan

untuk menandatangani informed consent. Sebelum wawancara

dimulai peneliti berkomunikasi untuk membina hubungan saling

percaya kepada pasien dengan komunikasi terapeutik. Kemudian

peneliti melakukan wawancara sesuai dengan pertanyaan-

pertanyaan sesuai format pengkajian dan melakukan asuhan

keperawatan yang dimulai dari tahap pengkajian, analisa data,

intervensi, implementasi, dan evaluasi.


36

3.6 Analisa Data

Analisa data pada studi kasus merupakan masalah yang paling kritis,

serius, dan memerlukan kerja keras serta kesepahaman bersama. Hal ini terjadi

karena belum adanya pola, metode, formula yang jelas serta variasi data yang

sangat tinggi (Sugiyono, 2007).

Prinsip yang harus dipegang dalam analisis studi kasus yang merupakan

jenis penelitian kualitatif adalah proses mencari, menyusun dan menganalisis

secara sistematis kesenjangan data antara teori dengan fakta yang diperoleh

melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, rencana tindakan, evaluasi selama

melakukan asuhan keperawatan. Kesenjangan dapat dilakukan dengan cara

membandingkan antara teori dan fakta dalam suatu tabel dan kemudian

diinterpretasikan secara jelas sehingga mudah difahami temuannya dan dapat

diinformasikan ke orang lain (Sugiyono, 2007).

3.7 Keabsahan Data

Keabsahan data pada karya tulis ilmiah didasarkan pada derajat

kepercayaan (credibility), keteralihan (Transferability), kebergantungan

(Dependability) dan kepastian (Conformability) (Moeloeng, 2004; Sugiyono,

2007).

1) Credibility

Credibility bermakna kebenaran atau kepercayaan hasil yang

mengindikasikan kenyataan yang sesungguhnya terjadi. Kredibilitas ini

dapat dilihat dari kemampuan penulis mengeksplorasi masalah sesuai


37

konteks, pemilihan pasien sesuai dengan masalah, pelaksanaan asuhan

keperawatan sesuai dengan langkah-langkah, serta pendokumentasian

dilakukan sesuai tahapan asuhan keperawatan.

2) Transferability

Transferability adalah sejauh mana hasil penerapan suatu studi

kasus pada suatu objek studi kasus dapat diterapkan dalam subjek

penelitian yang lain (Moeloeng, 2004). Artinya apakah asuhan

keperawatan yang dilaksanakan ini dapat diterapkan pada pasien lain

dengan fenomena keperawatan yang sesuai, dan dapat dijadikan sebagai

perbandingan oleh penulis yang lain atau studi kasus lain yang sesuai.

3) Dependability

Dependability menurut Sugiyono (2007) adalah kesesuaian metode

yang dipergunakan untuk menjawab pokok permasalahan dan mencapai

tujuan penulisan yang diinginkan.

4) Confirmability.

Confirmability mengandung makna bahwa sesuatu itu objektif jika

mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak lain terhadap pandangan,

pendapat dan penemuan seseorang. Kondisi ini dapat diperoleh melalui

proses bimbingan yang telah mencapai kesepakatan antara pembimbing

satu, dua dan mahasiswa, ujian proposal untuk mendapatkan kritikan dan

masukan. Prinsip ini juga dapat diperoleh melalui upaya validasi data

pasien pada saat melakukan asuhan keperawatan.


38

Вам также может понравиться