Вы находитесь на странице: 1из 16

ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) GAGAL

JANTUNG
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang terletak dalam
mediastinum di antara kedua paru-paru. Jantung memiliki fungsi utama sebagai
pemompa darah. Jantung merupakan salah satu organ yang tidak pernah beristirahat
Dalam keadaan fisiologis, pembentukan rangsang irama denyut jantung berawal dari
nodus sinoatrial (nodus SA) dan menyebar ke serat otot lainnya sehingga menimbulkan
kontraksi jantung. Jika rangsang irama ini mengalami gangguan dalam pembentukannya
dan penghantarannya, maka dapat terjadi gangguan pada kinerja jantung.

Gangguan pada sistem kardiovaskuler merupakan masalah kesehatan utama yang dialami
masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan, jantung mempunyai suatu sistem
pembentukan rangsang tersendiri. Pada zaman modern ini. Angka kejadian penyakit
jantung semakin meningkat. Baik di Negara maju maupun berkembang, penyebab yang
sering ditemukan adalah gaya hidup misalnya, diet yang salah, stress, kondisi lingkungan
yang buruk, kurang olahraga, kurang istirahat dan lain-lain. Diet yang salah, seperti
terlalu banyak mengkonsumsi junk food yang notabene banyak mengandung kolesterol
jahat, yang berujung pada kegagalan jantung. Apalagi ditambah dengan lingkungan yang
memiliki tingkat stressor tinggi, kurang olahraga, dan istirahat, maka resiko untuk terkena
penyakit jantung akan semakin tinggi,

Berbagai macam penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, infark miokard akut,
hipertensi yang semuanya berujung pada gagal jantung. Hal ini sangat membahayakan
bagi kehidupan seseorang, sehingga untuk mencegah komplikasi lebih lanjut harus
segera mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Untuk mrmberikan perawatan medis yang tepat dan efektif, khususnya bagi tenaga
keperawatan, harus memahami konsep asuhan keperawatan pada gangguan
kardiovaskuler. Apalagi dalam keadaan kedaruratan yang membutuhkan keahlian dalam
memberikan pertolongan pada pasien.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja yang tercantum dalam pengkajian klien dengan gagal jantung?
2. Apa saja macam pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada klien dengan gagal
jantung?
3. Bagaimanakah diagnosa dan intervensi keperawatan kepada klien dengan gagal
jantung?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui hal-hal yang terkaji dalam pengkajian klien dengan gagl jantung.
2. Mengetahui macam-macam pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada klien
dengan gagal jantung.
3. Mengetahui diagnosa dan intervensi keperawatan kepada klien dengan gagal
jantung.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh yaitu dapat menambah pengetahuan seputar asuhan
keperawatan klien dengan Gagal jantung.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Gagal Jatung adalah suatu keadaan patolofisiologis berupa kelainan fungsi


jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolism jaringan dan atau kemampuannya ada kalau disertai peninggian volume
diastolik secara abnormal.

2.2 Epidemiologi

Gagal jantung merupakan akhir fungsi ventrikel yang merosot akibat berbagai
penyakit jantung. Gagal jantung bukan suatu diagnosa. Untuk dapat member terapi yang
tepat perlu diketahui etiologi ggal jantung. Di Eropa dan Amerika Utara penyebab utama
gagal jantung adalah iskemia akibat penyakit arteria koronaria(70%). Kausa sindrom
klinis gagal jantung umumnya adalah disfungsi ventrikel kiri. Disfungsi ventrikel kanan
jarang, dapat terjadi akibat hipertensi pulmonal kronis, emboli paru masif.

2.3 Etiologi

Faktor predisposisi gagal jantung adalah penyakit yang menimbulkan penurunan


fungsi ventrikel dan keadaan yang membatasi pengisian ventrikel. Faktor pencetus
termasuk meningkatnya asupan garam, ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti gagal
jantung, IMA(mungkin yang tersembunyi), serangan hipertensi, aritmia akut, infeksi atau
demam, emboli paru, anemia, tirotoksikosis, kehamilan dan endokarditis infektif.

2.4 Klasifikasi
Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu atrium kanan dan atrium kiri yang
dipisahkan oleh septum intratrial, serambi kanan dan serambi kiri yang dipisahkan oleh
septum intraventrikuler. Gagal jantung dapat terjadi pada salah satu bagian jantung
misalnya jantung bagian kiri ataupun jantung bagian kanan, dan juga bisa terjadi pada
kedua-duanya. Kondisi pada penyakit gagal jantung bukanlah berarti bahwa jantung
berhenti bekerja (cardiac arrest), melainkan jantung tidak mampu lagi memompakan
darah seperti biasanya yang terjadi pada orang normal tanpa kelainan gagal jantung.

Gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya gangguan
pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan akibat
tekanan akhir diastolic dalam ventrikel kiri dan volum akhir diastolic dalam ventrikel kiri
meningkat. Sedangkan gagal jantung kanan karena gangguan atau hambatan pada daya
pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului
oleh adanya gagal jantung kiri. Bila gangguan jantung kiri dan jantung kanan terjadi
bersamaan. Dalam keadaan gagal jantung kongestif, curah jantung menurun sedemikian
rupa sehingga terjadi bendungan sistemik bersama dengan bendungan paru.

2.5 Patofisiologi

Sindrom gagal jantung disebabkan oleh beberapa komponen:

1. Ketidak mampuan miokard untuk berkontraksi dengan sempurna mengakibatkan


stroke volum dan cardiac output menurun.
2. Beban sistolik yang berlebihan diluar kemampuan ventrikel(systolic overload)
menyebabkan hambatan pada pengosongan ventrikel sehingga menurunkan curah
ventrikel.
3. Preload yang berlebihan dan melampaui kapasitas ventrikel(diastolic overload)
akan menyebabkan volume dan tekanan pada akhir diastolic dalam ventrikel
meninggi.
4. Beban kebutuhan metabolic meningkat melebihi kemampuan daya kerja jantung
dimana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gagal jantung
walaupun curah jantung sudah cukup tinggi tetapi tidak mamu untuk memenuhi
kebuthuna sirkulasi tubuh.
5. Hambatan pada pengisian ventrikel karena gangguan aliran masuk kedalam
ventrikel atau pada aliran balik venous return akan menyebabkan pengeluaran
atau output ventrikel berkurang dan curah jantung menurun.

Gagal jantung kanan maupun kiri dapat disebabkan oleh beban kerja(tekanan atau
volume) yang berlebihan dan atau gangguan otot jantung itu sendiri. Beban volume atau
preload disebabkan karena kelainan ventrikel memompa darah lebih banyak semenit
sedangkan beban tekanan atau afterload disebabkan oleh kealinan yang meningkatkan
tahanan terhadap pengaliran darah ke luar jantung. Kelainan atau gangguan fungsi
miokard dapat disebabkan oleh menurunnya kontraktilitas dan oleh hilangnya jaringan
kontraktil ( infark miokard ).Dalam menghadapi beban lebih, jantung menjawab
( berkompensasi ) seperti bila jantung menghadapi latihan fisik. Akan tetapi bila beban
lebih yang dihadapi berkelanjutan maka mekanisme kompensasi akan melampaui batas
dan ini menimbulkan keadaan yang merugikan. Manifestasi klinis gagal jantung adalah
manifestasi mekanisme kompensasi.

2.6 Manifestasi Klinis

Berdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan pemompaan, gagal jantung


terbagi atas gagal jantung kiri, gagal jantung kanan, dan gagal jantung kongestif. Gejala
dan tanda yang timbulpun berbeda, sesuai dengan pembagian tersebut.

Pada gagal jantung kiri terjadi dyspneu deffort, fatig, ortopnea, dispnea nocturnal
paroksismal, batuk, pembesaran jantung, Irama derap, ventricular heaving, takikardi,
pulsus alternans, ronchi dan kongesti vena pulmonalis. Pada gagal jantung kanan timbul
fatig, edema, anoreksia dan kembung. Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan hipertrofi
jantung kanan, heaving ventrikel kanan, irama derap atriu kanan, murmur, tanda-tanda
penyakit paru kronik, tekanan vena jugularis meningkat, asites, hidrotoraks, peningkatan
tekanan vena, hepatomegali, dan edema pitting. Sedng, pada gagal jantung kongestif
terjadi manistasi gabungan gagal jantung kiri dan kanan.

New York Association (NYHA)membuat klasifikasi fungsioanal dalam empat kelas:

- Kelas 1 : Bila pasien dapat melakukan aktifitas berat tanpa keluhan.

- Kelas 2: Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat dari aktifitas
sehari-hari tanpa keluhan.

- Kelas 3 : Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa keluahan.

- Kelas 4: Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas apapun dan harus
tirah baring.

2.7 Pemeriksaan diagnostic

1. EKG : Hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpangan aksis, iskemia kerusakan


pola mungkin terlihat. Disritmia mis : takhikardi, fibrilasi atrial. Kenaikan segmen
ST/T persisten 6 minggu atau lebih setelah imfark miokard menunjukkan adanya
aneurime ventricular.
2. Sonogram : Dapat menunjukkan dimensi pembesaran bilik, perubahan dalam
fungsi/struktur katub atau are penurunan kontraktilitas ventricular.
3. Skan jantung : Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan pergerakan
dinding.
4. Kateterisasi jantung : Tekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu
membedakan gagal jantung sisi kanan dan sisi kiri, dan stenosi katup atau
insufisiensi. Juga mengkaji potensi arteri koroner. Zat kontras disuntikkan
kedalam ventrikel menunjukkan ukuran bnormal dan ejeksi fraksi/perubahan
kontrktilitas.
5. Rontgen dada
Dapat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan mencerminkan dilatasi
atau hipertropi bilik, atau perubahan dalam pembuluh darah abnormal.

1. Oksimetri nadi

Saturasi Oksigen mungkin rendah terutama jika gagal jantung kongestif akut
menjadi kronis.

1. Analisa gas darah (AGD)

Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkaliosis respiratori ringan (dini) atau
hipoksemia dengan peningkatan PCO2 (akhir).

1. Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin

Peningkatan BUN menunjukkan penurunan fungsi ginjal. Kenaikan baik BUN


dan kreatinin merupakan indikasi gagal ginjal.

1. Pemeriksaan tiroid

Peningkatan aktifitas tiroid menunjukkan hiperaktifitas tiroid sebagai pre


pencetus gagal jantung kongesti

2.8 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan adalah :

1. Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.


2. Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraktilitas miokarium dengan preparat
farmakologi
3. Membuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan cara memberikan
terapi antidiuretik, diit dan istirahat.

Terapi Farmakologis :

1. Glikosida jantung.
Digitalis , meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat
frekuensi jantung. Efek yang dihasilkan : peningkatan curah jantung, penurunan
tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diuresisidan mengurangi edema
2. Terapi diuretik.
Diberikan untuk memacu eksresi natrium dan air mlalui ginjal.Penggunaan harus
hati hati karena efek samping hiponatremia dan hipokalemia.
3. Terapi vasodilator.
Obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi impadansi tekanan terhadap
penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini memperbaiki pengosongan ventrikel
dan peningkatan kapasitas vena sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat
diturunkan.
4. Diet
Pembatasan Natrium untuk mencegah, mengontrol, atau menghilangkan edema.

2.9 Komplikasi

Komplikasi dapat berupa :

1. Kerusakan atau kegagalan ginjal

Gagal jantung dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, yang akhirnya dapat
menyebabkan gagal ginjal jika tidak di tangani. Kerusakan ginjal dari gagal jantung dapat
membutuhkan dialysis untuk pengobatan.

1. Masalah katup jantung

Gagal jantung menyebabkan penumpukan cairan sehingga dapat terjadi kerusakan pada
katup jantung.

1. Kerusakan hati

Gagal jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan yang menempatkan terlalu banyak
tekanan pada hati. Cairan ini dapat menyebabkab jaringan parut yang mengakibatkanhati
tidak dapat berfungsi dengan baik.

1. Serangan jantung dan stroke.

Karena aliran darah melalui jantung lebih lambat pada gagal jantung daripada di jantung
yang normal, maka semakin besar kemungkinan Anda akan mengembangkan pembekuan
darah, yang dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke

2.10 Prognosis

Natural history gagal jantung yang tak diterapi tidak diketahui. Natural history penderita
gagal jantung yang mendapat terapi adalah sebagai berikut :

Kelas NYHA Mortalitas 5 tahun (5%)

I 10-20
II 10-20

III 50-70

IV 70-90

Faktor-faktor penentu prognosa :

1. NYHA kelas III-IV


2. Kapasitas latihan yang rendah (VO2 max <10 ml/kg/menit)
3. Irama gallop
4. Kausa gagal jantung : penyakit jantung koroner
5. Kardiomegali
6. Takikardia ventrikel, denyut ektopik ventrikel polimorfik.

Dua factor teratas merupakan predicator independen dari prognosa yang buruk.

DOWNLOAD : WOC ASKEP GAGAL JANTUNG

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

1. Anamnesa
1. Pengumpulan data : nama, usia, jenis kelamin, suku/bangsa, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat
2. Riwayat Penyakit / keluhan utama : Lemah saat meakukan aktivitas,
sesak nafas
3. Riwayat penyakit sekarang :

- Penyebab kelemahan fisik setelah melakukan aktifitas ringan sampai berat.

- Seperti apa kelemahan melakukan aktifitas yang dirasakan, biasanya disertai


sesak nafas.
- Apakah kelemahan fisik bersifat local atau keseluruhan system otot rangka dan
apakah disertai ketidakmampuan dalam melakukan pergerakan.

- Bagaimana nilai rentang kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

- Kapan timbulnya keluhan kelemahan beraktifitas, seberapa lamanya kelemahan


beraktifitas, apakah setiap waktu, saat istirahat ataupun saat beraktifitas.

1. Riwayat Penyakit dahulu :

- Apakah sebelumnya pernah menderita nyeri dada, darah tinggi, DM,


hiperlipidemia.

- Obat apa saja yang pernah diminum yang berhubungan dengan obat diuretic,
nitrat, penghambat beta serta antihipertensi. Apakah ada efek samping dan alergi obat.

1. Riwayat penyakit keluarga : Penyakit apa yang pernah dialami keluarga dan
adakah anggota keluarga yang meninggal, apa penyebab kematiannya.
2. Riwayat pekerjaan/ kebiasaan :

- Situasi tempat kerja dan lingkungannya

- Kebiasaan dalam pola hidup pasien.

- Kebiasaan merokok

1. Pengkajian
1. BREATHING
Terlihat sesak
Frekuensi nafas melebihi normal
2. BLEEDING
Inspeksi : adanya parut, keluhan kelemahan fisik, edema ekstrimitas.
Palpasi : denyut nadi perifer melemah, thrill
Perkusi : Pergeseran batas jantung
Auskultasi : Tekanan darah menurun, bunyi jantung tambahan
3. BRAIN
Kesadaran biasnya compos mentis
Sianosis perifer
Wajah meringis, menangis, merintih, meregang dan menggeliat.
4. BLADDER
Oliguria
Edema ekstrimitas
5. BOWEL
Mual
Muntah
Penurunan nafsu makan
Penurunan berat badan
6. BONE
Kelemahan
Kelelahan
Tidak dapat tidur
Pola hidup menetap
Jadwal olahraga tak teratur
7. PSIKOSOSIAL
Integritas ego : menyangkal, takut mati, marah, kuatir.
Interaksi social : stress karena keluarga, pekerjaan, kesulitan biaya
ekonomi, kesulitan koping.

3.2 Diagnosa

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas


miokardial, frekuensi, irama dan konduksi listrik.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-
alveolus yang diakibatkan oleh tekanan kapiler paru.
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya curah
jantung/meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air.
4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai okigen,
kelemahan umum, dan immobilisasi.
5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungan dengan kurang pemahaman
tentang kondisi gagal jantung.

3.3 Intervensi

No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Ra


-Curah jantung menunjukkan tanda 1. Auskultasi nadi apikal
1 Penurunan curah jantung mencukupi vital dalam batas yan dan mengkaji frekuensi,
berhubungan dengan perubahan kebutuhan bisa diterima irama jantung .
kontraktilitas miokardial, individual
frekuensi, irama dan konduksi -melaporkan
listrik -komplikasi teratasi penurunan dispnea

-tingkat aktivitas -ikut serta dalam


optimal aktivitas yang
mengurangi beban
-proses penyakit kerja jantung 2. Catat bunyi jantung
dimengerti
3. Mengkaji kulit
terhadap adanya pucat
dan sianosis

4. Berikan oksigen
tambahan dengan kanula
nasal/masker dan obat
sesuai indikasi
(kolaborasi)
1. Pola nafas 1. Monitor Te
2 Pola nafas tidak efektif Pola nafas efektif kembali kedalaman m
setelah dilakukan teratur pernafasan, m
tindakan 2. RR kembali frekuensi, dan
keperawatan selam normal 16-24 ekspansi dada.
di RS, RR Normal , x/menit 2. Catat upaya
tak ada bunyii nafas pernafasan
tambahan dan termasuk
penggunaan otot penggunaan otot
Bantu pernafasan. Bantu nafas
Dan GDA Normal 3. Auskultasi bunyi
nafas dan catat
bila ada bunyi
nafas tambahan

4. Tinggikan kepala
(posisikan
semifowler) dan
Bantu untuk
mencapai posisi
yang senyaman
mungkin.Kolabo
rasi pemberian
Oksigen dan px
BGA

1. Ajarkan klien
nafas dalam
2. Mengetahui
tingkat
kebutuhan
oksigen berlebih
3. Mengindikasikan
terapi oksigen
4. Menyatakan
adanya kongesti
paru atau
penumpukan
secret.
Menunjukkan
kebutuhan
adanya intervensi
lanjut

5. Meningggikan
kepala dan
memposisikan
semi fowler
mengurangi
beban dan
meringakan
upaya untuk
bernapas,
Menunjukkan status 1.Pantau bunyi nafas
3 Gangguan pertukaran gas Gangguan pernafasan yang dan catat adanya
berhubungan dengan perubahan pertukaran gas normal berdasarkan : crackles pada pasien.
membran kapiler-alveolus yang berkurang atau
diakibatkan oleh tekanan kapiler hilang PaO2 PaCO2, pH
paru. arteri, dan saturasi o2
dalam batas normal

2.Ajarkan/anjurkan
pasien batuk efektif,
nafas dalam.

3.Membantu pasien
untuk melakukan
perubahan posisi secara
berkala.

4.Pantau hasil dari GDA


dan nadi oksimetri.

1.Pantau pengeluaran
4 Kelebihan volume cairan Keseimbangan Mempertahankan urine, catat jumlah dan
warna saat dimana
berhubungan dengan menurunnya volume cairan keseimbangan cairan diuresis terjadi.
curah jantung/meningkatnya dapat seperti dibuktikan
produksi ADH dan retensi dipertahankan oleh tekanan darah
natrium/air selama dilakukan dalam batas normal,
tindakan tak ada distensi vena
keperawatan perifer/ vena dan
edema dependen,
paru bersih dan berat
badan ideal ( BB
ideal TB 100 10
%) 2.Pantau/hitung
keseimbangan
pemasukan dan
pengeluaran selama 24
jam. dan terapkan terapi
diuretic.

3.Pertahakan pasien
duduk atau tirah baring
dengan posisi
semifowler selama fase
akut.

4.Kaji bisisng usus.


Catat keluhan anoreksia,
mual, distensi abdomen
dan konstipasi.

5.Kolaborasi dengan ahli


gizi untuk menentukan
diet yang akan dilakukan
oleh pasien.
-berpartisipasi aktif 1.Periksa tanda vital
5 Intoleran aktivitas berhubungan Terjadi peningkatan pada aktivitas yag sebelum dan setelah
dengan ketidakseimbangan suplai toleransi pada klien diinginkan, aktivitas, khususnya bila
okigen, kelemahan umum, dan setelah memenuhi kebutuhan klien menggunakan
immobilisasi dilaksanakan perawatan diri vasodilator dan obat-
tindakan sendiri. obat diuretic.
keperawatan
selama di -mencapai
perawatan peningkatan toleransi
aktivitas yang dapat 2.Catat respons
diukur, dibuktikan kardiopulmonal terhadap
oleh menurunnya aktivitas, catat adanya
kelemahan dan takikardi, diritmia,
kelelahan dan tanda dispnea berkeringat dan
vital DBN selama pucat.
aktivitas

3.Evaluasi peningkatan
intoleran aktivitas.

4.Implementasi program
rehabilitasi jantung.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN.

Gagal jantung merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang banyak


dijumpai dan menjadi penyebab mortalitas utama baik di negara maju maupun di negara
sedang berkembang. Kejadian gagal jantung dalam individu yang menderita kematian
jantung mendadak sekitar 64 dan 90 %
Gagal jantung adalah pemberhentian sirkulasi normal darah dikarenakan kegagalan dari
ventrikel jantung untuk berkontraksi secara efektif pada saat systole. Akibat kekurangan
penyediaan oksigen ke otak , menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan berhenti
bernafas dengan tiba-tiba.

Terdapat tiga aspek penting dalam menanggulangi gagal jantung yaitu pengobatan
terhadap penyakit yang mendasari dan pengobatan terhadap faktor pencetus . Termasuk
dalam pengobatan medikamentosa yaitu mengurangi retensi cairan dan garam,
meningkatkan kontraktilitas dan mengurangi beban jantung. Sekaligus pengobatan umum
meliputi istirahat, pengaturan suhu, kelembapan, oksigen, pemberian cairan dan diet.

4.2 SARAN.

Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gagal jantung diperlukan
pengkajian, konsep dan teori oleh seorang perawat.

Informasi atau pendidkan kesehatan berguna untuk klien dengan gagal jantung selain itu
pengobatan terbaik untuk gagal jantung adalah pencegahan atau pengobatan dini terhadap
penyebabnya.

Daftar Pustaka

Latief, abdul dkk.1985.Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 2.Jakarta: Fakultas Kedokteran
UI

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit:Buku Kedokteran ECG

Weiner,howard l.dkk.2001.Buku Saku Neurologi.Jakarta:Buku Kedokteran ecg

http://www.scribd.com/doc/6506569/kejang demam. diakses pada tanggal 06 desember


2010

http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/07/asuhan-keperawatan-anak-kejang-
demam.html diakses pada tanggal 03 desember 2010
akses-mahdi.blogspot.com/2010//askep-kejang-demam_9578.html. diakses pada
tanggal 30 november 2010

Вам также может понравиться

  • Pengertian Hipertensi
    Pengertian Hipertensi
    Документ17 страниц
    Pengertian Hipertensi
    Ekwan Prasetyo Azlin
    Оценок пока нет
  • LP Stroke Hemoragik
    LP Stroke Hemoragik
    Документ25 страниц
    LP Stroke Hemoragik
    ika fransiska natalia
    Оценок пока нет
  • SPTK Tak
    SPTK Tak
    Документ3 страницы
    SPTK Tak
    Meyda Sabiella Carnall
    Оценок пока нет
  • 2 Askep Hepatitis
    2 Askep Hepatitis
    Документ47 страниц
    2 Askep Hepatitis
    Tri Utami
    Оценок пока нет
  • LP CKD ON HD IBNU Fix
    LP CKD ON HD IBNU Fix
    Документ30 страниц
    LP CKD ON HD IBNU Fix
    Ibnu SH
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Kad
    Laporan Pendahuluan Kad
    Документ15 страниц
    Laporan Pendahuluan Kad
    Nana Yatna
    Оценок пока нет
  • LP Hepatitis
    LP Hepatitis
    Документ8 страниц
    LP Hepatitis
    savira febriani
    Оценок пока нет
  • CHF
    CHF
    Документ29 страниц
    CHF
    Lely Praptyarati
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Hepatitis Kronis
    Laporan Pendahuluan Hepatitis Kronis
    Документ5 страниц
    Laporan Pendahuluan Hepatitis Kronis
    Jimm Dethover D'blackicedblood
    0% (2)
  • LP STEMI
    LP STEMI
    Документ28 страниц
    LP STEMI
    Ady Chyglenn
    100% (1)
  • LP CHF
    LP CHF
    Документ26 страниц
    LP CHF
    sri fitriyani
    Оценок пока нет
  • CKR
    CKR
    Документ59 страниц
    CKR
    Elfiana
    Оценок пока нет
  • LP Aki
    LP Aki
    Документ15 страниц
    LP Aki
    Waode raniati
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Hepatitis A Edit 3
    Laporan Pendahuluan Hepatitis A Edit 3
    Документ23 страницы
    Laporan Pendahuluan Hepatitis A Edit 3
    Fetinuhan97
    Оценок пока нет
  • LP DHF
    LP DHF
    Документ22 страницы
    LP DHF
    dewa
    0% (1)
  • LP CHF
    LP CHF
    Документ14 страниц
    LP CHF
    Ely Ermawati
    Оценок пока нет
  • LK Gagal Ginjal Akut
    LK Gagal Ginjal Akut
    Документ19 страниц
    LK Gagal Ginjal Akut
    ion fawaid
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Anemia
    Laporan Pendahuluan Anemia
    Документ10 страниц
    Laporan Pendahuluan Anemia
    Presilya Sambominanga
    Оценок пока нет
  • LP KDP Oksigenasi (Femy Lia Utami)
    LP KDP Oksigenasi (Femy Lia Utami)
    Документ15 страниц
    LP KDP Oksigenasi (Femy Lia Utami)
    femy lia utami
    Оценок пока нет
  • Makalah HEPATOMA
    Makalah HEPATOMA
    Документ29 страниц
    Makalah HEPATOMA
    Anonymous KWHMDHsU
    Оценок пока нет
  • LP Stemi
    LP Stemi
    Документ19 страниц
    LP Stemi
    itha
    Оценок пока нет
  • LP CHF
    LP CHF
    Документ19 страниц
    LP CHF
    putri lailin
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan HHD
    Laporan Pendahuluan HHD
    Документ17 страниц
    Laporan Pendahuluan HHD
    Suyono Alexa Adata
    100% (1)
  • Asuhan Keperawatan Gerontik Gastritis
    Asuhan Keperawatan Gerontik Gastritis
    Документ14 страниц
    Asuhan Keperawatan Gerontik Gastritis
    melatidevitias
    0% (1)
  • LP CPD
    LP CPD
    Документ17 страниц
    LP CPD
    firli
    Оценок пока нет
  • Askep Maternitas
    Askep Maternitas
    Документ60 страниц
    Askep Maternitas
    Anjas Upi
    Оценок пока нет
  • Sap DM
    Sap DM
    Документ7 страниц
    Sap DM
    Sri Mulyati
    Оценок пока нет
  • Askep Anemia Ners Ely
    Askep Anemia Ners Ely
    Документ29 страниц
    Askep Anemia Ners Ely
    LaluAlfiandZartadi
    Оценок пока нет
  • Askep Abses Renal
    Askep Abses Renal
    Документ11 страниц
    Askep Abses Renal
    alimat
    Оценок пока нет
  • PDF LP DM Dengan Hiperglikemia DD
    PDF LP DM Dengan Hiperglikemia DD
    Документ15 страниц
    PDF LP DM Dengan Hiperglikemia DD
    Fredy Anggoro
    Оценок пока нет
  • LP Ackd
    LP Ackd
    Документ11 страниц
    LP Ackd
    I Gusti Made Suryanata
    Оценок пока нет
  • Pencegahan Komplikasi Hematuria
    Pencegahan Komplikasi Hematuria
    Документ1 страница
    Pencegahan Komplikasi Hematuria
    diah
    Оценок пока нет
  • LP CKR
    LP CKR
    Документ15 страниц
    LP CKR
    Feri Hendrawan
    Оценок пока нет
  • Askep Nyeri
    Askep Nyeri
    Документ9 страниц
    Askep Nyeri
    Dyah Kurnia Aulia
    Оценок пока нет
  • LP Askep Gagal Jantung
    LP Askep Gagal Jantung
    Документ21 страница
    LP Askep Gagal Jantung
    nely
    Оценок пока нет
  • LP CHF
    LP CHF
    Документ22 страницы
    LP CHF
    Ode Ali
    Оценок пока нет
  • LP CHF
    LP CHF
    Документ23 страницы
    LP CHF
    asirt
    Оценок пока нет
  • Ronden Perawatan Luka
    Ronden Perawatan Luka
    Документ14 страниц
    Ronden Perawatan Luka
    ribd
    Оценок пока нет
  • LP Ulkus DM Iin
    LP Ulkus DM Iin
    Документ19 страниц
    LP Ulkus DM Iin
    In Drti
    Оценок пока нет
  • LP Sifilis Acc by Andi Arnida
    LP Sifilis Acc by Andi Arnida
    Документ13 страниц
    LP Sifilis Acc by Andi Arnida
    niarnida
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Nefrostomi
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Nefrostomi
    Документ19 страниц
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Nefrostomi
    ayu
    Оценок пока нет
  • Askep Kontraktur
    Askep Kontraktur
    Документ6 страниц
    Askep Kontraktur
    Andi Hasanuddin
    Оценок пока нет
  • Askep Lengkap SCB, SMK
    Askep Lengkap SCB, SMK
    Документ75 страниц
    Askep Lengkap SCB, SMK
    Yunita Asmasary
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Syok Kardiogenik
    Laporan Pendahuluan Syok Kardiogenik
    Документ16 страниц
    Laporan Pendahuluan Syok Kardiogenik
    Aditya Dewangga
    Оценок пока нет
  • LP Lupus Sle
    LP Lupus Sle
    Документ12 страниц
    LP Lupus Sle
    Maria
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Apendisitis
    Laporan Pendahuluan Apendisitis
    Документ7 страниц
    Laporan Pendahuluan Apendisitis
    anggar wulandari
    Оценок пока нет
  • SAP Hipotensi
    SAP Hipotensi
    Документ6 страниц
    SAP Hipotensi
    Qatrun Nada
    Оценок пока нет
  • LP DM
    LP DM
    Документ12 страниц
    LP DM
    SerleenaIvañoSancia
    Оценок пока нет
  • LP Stroke Non Hemoragik
    LP Stroke Non Hemoragik
    Документ11 страниц
    LP Stroke Non Hemoragik
    Hanik Firia
    Оценок пока нет
  • LP SH + Ascites
    LP SH + Ascites
    Документ16 страниц
    LP SH + Ascites
    callista
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Cedera Kepala
    Laporan Pendahuluan Cedera Kepala
    Документ18 страниц
    Laporan Pendahuluan Cedera Kepala
    MayangsariMandagi
    Оценок пока нет
  • LP Gastritis (Fannisa D.i.)
    LP Gastritis (Fannisa D.i.)
    Документ18 страниц
    LP Gastritis (Fannisa D.i.)
    Rijal
    Оценок пока нет
  • LP Anemia
    LP Anemia
    Документ12 страниц
    LP Anemia
    nira
    Оценок пока нет
  • Tugas Askep Anemia Bu Dera
    Tugas Askep Anemia Bu Dera
    Документ18 страниц
    Tugas Askep Anemia Bu Dera
    Lathiful Anshori Zain
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Anemia Defisiensi Besi
    Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Anemia Defisiensi Besi
    Документ14 страниц
    Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Anemia Defisiensi Besi
    Katou Jeffrey Shigehito
    Оценок пока нет
  • LP DM
    LP DM
    Документ4 страницы
    LP DM
    Rio Ady Irwansyah
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Dengan Diagnosa Medis CHF
    Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Dengan Diagnosa Medis CHF
    Документ9 страниц
    Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Dengan Diagnosa Medis CHF
    DhitaOktavianiDasawarsa
    Оценок пока нет
  • Materi Lembar Balik DBD Demam Berdarah Dengue
    Materi Lembar Balik DBD Demam Berdarah Dengue
    Документ15 страниц
    Materi Lembar Balik DBD Demam Berdarah Dengue
    fathinahranggauni
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan GJK
    Asuhan Keperawatan GJK
    Документ15 страниц
    Asuhan Keperawatan GJK
    Luqman Maruf
    100% (1)
  • Asuhan Keperawatan Gagal Jantung
    Asuhan Keperawatan Gagal Jantung
    Документ15 страниц
    Asuhan Keperawatan Gagal Jantung
    Indah Setya Wahyuni II
    100% (1)
  • Pengelolaan Jalan Nafas
    Pengelolaan Jalan Nafas
    Документ20 страниц
    Pengelolaan Jalan Nafas
    Maz Errvan
    Оценок пока нет
  • Askep Anak Dengan Marasmus
    Askep Anak Dengan Marasmus
    Документ13 страниц
    Askep Anak Dengan Marasmus
    doraemon tembem
    Оценок пока нет
  • Insulin
    Insulin
    Документ4 страницы
    Insulin
    runafri
    Оценок пока нет
  • Myasthenia Gravis
    Myasthenia Gravis
    Документ7 страниц
    Myasthenia Gravis
    Maz Errvan
    Оценок пока нет
  • Kuesioner Klinik Sanitasi
    Kuesioner Klinik Sanitasi
    Документ1 страница
    Kuesioner Klinik Sanitasi
    Maz Errvan
    100% (1)
  • Proses Pemenuhan Kebutuhab Nutrisi
    Proses Pemenuhan Kebutuhab Nutrisi
    Документ14 страниц
    Proses Pemenuhan Kebutuhab Nutrisi
    Maz Errvan
    Оценок пока нет
  • LP Teori Askep Kejang Demam
    LP Teori Askep Kejang Demam
    Документ24 страницы
    LP Teori Askep Kejang Demam
    Maz Errvan
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan CHF
    Laporan Pendahuluan CHF
    Документ18 страниц
    Laporan Pendahuluan CHF
    Maz Errvan
    Оценок пока нет