Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik, wajib
memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan
pasien tersebut.
Penjelasan Pasal 5 :
Pasien yang memiliki otonomi namun akan terpapar risiko fisik dan mental akibat perjalanan penyakitnya
sendiri maupun tindakan/obat yang akan diberikan dokter, khususnya yang diramalkan berat (fatal),
serius, berpotensi kecacatan atau akan merugikan, wajib diberi informasi memadai sebelumnya. Kecuali
bila pasien tersebut tidak mampu mengerti dan/atau memahami atau terdapat gangguan kapasitas
otonominya sehingga dirinya tidak mampu membuat keputusan menentukan (yang terbaik) baginya.
Namun dalam budaya Indonesia, pasien sering ditemani oleh suami/istri atau bapak/ibu atau anak-
anaknya, sehingga pemberian informasi dilakukan bersamaan kepada mereka, apalagi kategori
perawatan akhir kehidupan.
(1) Setiap dokter wajib memberikan informasi memadai dengan jujur dan cara yang santun kepada
pasien dan/atau keluarganya ketika ia akan memberikan tindakan atau obat yang berakibat penurunan
daya tahan fisik pasien walaupun belum tentu menurunkan daya tahan psikisnya.
Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga kesehatan lainnya,
serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
4) Seorang dokter wajib memberikan informasi yang jelas dan memadai serta menghormati pendapat
atau tanggapan pasien atas penjelasan dokter.
(4) Pasien berhak memperoleh informasi dari dokternya dan mendiskusikan tentang manfaat, risiko, dan
pengobatan yang tepat untuk dirinya, serta wajib mendapatkan tuntunan dan arahan profesional dari
dokter dalam membuat keputusan. Pasien atau keluarganya berhak mengajukan keluhan, kritik, dan
saran atas pelayanan kedokteran. Dokter seharusnya memberikan perhatian dan menanggapi sepenuh
hati.
Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya dalam melindungi hidup makhluk insani.
(4) Seorang dokter harus mengerahkan segala kemampuannya untuk meringankan penderitaan dan
memelihara hidup akan tetapi tidak untuk mengakhirinya
Pasal 11 ayat 4 menjelaskan bahwa setiap dokter berkewajiban untuk memberikan usaha tindakan yang
terbaik dengan segala kemampuannya untuk memelihara kehidupan pasiennya. Dokter pada kasus
diatas telah mengupayakan akan memberikan tindakan yang terbaik unthk pasiennya. Pasal 5
menjelaskan bahwa setiap tindakan dokter yang akan diberikan kepada pasien, yang akan berdampak
pada penurunan daya tahan fisik maupun psikis harus diberikan dengan persetujuan pasien melalui
informed consent, dimana sebelumnya pasien tersebut telah diberi informasi yang jelas mengenai
tindakan itu. Keputusan pasien dapat digantikan kepada keluarganya apabila pasien sudah tidak sadar
dan tidak meninggalkan surat wasiat apapun, jadi sebagai dokter kita berkewajiban memberikan
informasi yang sejelas-jelasnya dari manfaat hingga resiko tindakan, agar pihak keluarga dapat
memutuskan hal yang dianggap terbaik bagi keluarga dan tentunya oleh pihak dokter. Hal ini juga sesuai
dengan pasal 10 ayat 4 seperti yang tercantum di atas. Masalah antar keluarga setelah penyampaian
informasi diserahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga .