Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
CUCI TANGAN
Jenis kelamin dapat mempengaruhi tahap cuci tangan seseorang, antara laki-laki dan
perempuan terdapat perbedaan kebiasaan mengenai pola hidup bersih (Cupuwatie, 2010).
Penelitian yang dilakukan di tujuh kota korea selatan dengan 2800 responden yang
setelah menggunakan kamar mandi umum dan yang lebih sering mencuci tangan setelah
kamar mandi umum, hasil observasi pada 175 responden (95 wanita dan
80 pria) didapatkan 61% wanita dan 37% pria mencuci tangan pada
Sumber informasi dapat mempengaruhi tahap cuci tangan seseorang, disebabkan karena
sumber informasi tertentu dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang untuk cuci
tangan dengan benar (Cupuwatie, 2010). Salah satu sumber informasi yang dapat
meningkatkan tingkat kepatuhan cuci tangan adalah orangtua. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan Catalina Lopez, et al kepada anak-anak dengan jumlah sampel 645
menunjukan bahwa anak-anak mencuci tangan setelah mendapat informasi dari orangtua
sebesar 88,5%, dari sekolah 66,7%, dari media 56,8%. Selain itu, siswa yang mendapat
informasi dari orangtua cenderung dua kali lebih benar dalam mencuci tangan
B. Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai masalah yang dihadapinya.
Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui
pengalaman orang lain.16
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehention)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analilysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Cara Tradisional
Cara-cara penemuan pengatahuan pada periode ini antara lain:
1) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lama.
2) Cara kekuasaan (otoritas)
Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada kekuasaan, baik otoritas
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin, maupun otoritas ahli ilmu
pengetahuan.
3) Berdasarkan pengalaman
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sistematis, logis danilmiah, cara ini disebut dengan metode penelitian
ilmiah atau lebih populer lagi metodologi penelitian.
a. Pendidikan
d. Lingkungan
e. Pengalaman
5. Kategori Pengetahuan
C. Perilaku
1. Definisi Perilaku
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
2. Pengukuran perilaku
Pengukuran atau cara mengamati perilaku dapat dilakukan melaui du acara, secara
langsung dengan pengamatan (observasi), yaitu mengamati tindakan dari subyek
dalam rangka memelihara kesehatannya. Sedangkan secara tidak langsung
menggunakan metode mengingat kembali (recall). Metode ini dilakukan melalui
pertanyaan-pertanyaan terhadap subyek tentang apa yang telah dilakukan
berhubungan dengan obyek tertentu (Notoatmodjo, 2005).
3. Domain Perilaku
Perilaku merupakan bentuk respon dari stimulus (rangsangan dari luar), berarti
meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk responnya berbeda tiap orangnya.
Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan
perilaku. Menurut Notoatmodjo (2007) domain perilaku dapat dibedakan menjdai dua
yaitu :
a. Faktor Internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan bersifat guven
atau bawaan misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin
dan sebagainya.
b. Faktor Eksternal yaitu lingkungan baik fisik, ekonomi maupun politik.
Faktor lingkungan ini menjadi faktor yang dominan yang mewarnai
perilaku seseorang.
4. Proses Terjadinya Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2007), terjadi proses yang berurutan untuk
membentuk perilaku:
a. Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu
b. Interest, yakni orang mulai tertarik pada stimulus
c. Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi
dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi
d. Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru
e. Adoption, subjek telah berperilakubaru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Apabila penerimaan perilaku
baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari pengetahuan,
kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan menjadi
kebiasaan atau bersifat langgeng.
diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang disebut praktik kesehatan,
atau dapat juga disebut perilaku kesehatan. Oleh karena itu indikator praktik