Вы находитесь на странице: 1из 11

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Teknologi Pembelajaran

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERMUATAN


PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK SISWA KELAS X
SEMESTER 2 DI SMA NEGERI 2 SINGARAJA

K. A. Sugiani, I W. Santyasa, I W. S.Warpala

Program Teknologi Pembelajaran, Program Pascasarjana


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: anik.sugiani@pasca.undiksha.ac.id
wayan.santyasa@pasca.undiksha.ac.id
sukra.warpala@pasca.undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan produk berupa modul biologi
bermuatan perubahan konseptual untuk siswa kelas X semester 2 di SMA Negeri 2
Singaraja yang teruji kelayakan dan keunggulannya untuk meningkatkan hasil belajar
dalam pembelajaran biologi. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian
pengembangan (research and development), dengan model pengembangan yang dipilih
adalah model pengembangan Degeng. Langkah-langkah pengembangannya adalah 1)
analisis tujuan dan karakteristik bidang studi; 2) analisis sumber belajar; 3) analisis
karakteristik pebelajar; 4) menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran; 5)
menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran; 6) menetapkan strategi
penyampaian isi pembelajaran; 7) menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran; dan
8) pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Validasi prototipe modul
mencakup 1) uji ahli isi dan media pembelajaran; 2) uji ahli desain pembelajaran; 3) uji
siswa perorangan; 4) uji siswa kelompok kecil; dan 4) uji lapangan. Hasil review dari ahli
isi dan ahli media menyatakan bahwa modul biologi bermuatan perubahan konseptual
yang dikembangkan sudah sesuai. Hasil uji ahli desain pembelajaran dengan persentase
80% terletak pada kualifikasi baik. Hasil uji siswa perorangan sebesar 88,99% terletak
pada kualifikasi baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 91,91% terletak pada kualifikasi
sangat baik. Hasil tanggapan pendidik untuk uji lapangan dengan persentase 93,39%
terletak pada kualifikasi sangat baik. Hasil persentase keseluruhan peserta didik untuk uji
lapangan sebesar 87,40% terletak pada kualifikasi baik.Hasil perhitungan dengan
menggunakan uji-t memberikan hasil sig sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Nilai
rata-rata pretest (Mean=41,500).) lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata posttest (Mean
= 88,071).

Kata kunci: pengembangan, modul biologi bermuatan perubahan konseptual.

Abstract
This development research aimed to produce the development of biology module
by using conceptual change in tenth grade of second semester students at SMA negeri 2
singaraja in which the feasibility and advantages had been tested to improve learning
achievements in learning biology. The research of design used was the research and
development method. The chosen of the design development was Degeng model. The
Development steps were as follows.1) analysis goals and characteristics of the study
area, 2) analysis of learning resources, 3) analysis of the characteristics of learners; 4)
establish learning objectives and content of learning; 5) determine the organization of
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran

learning content strategy; 6) establish a strategy delivery of learning content; 7) determine


the learning management strategies, and 8) the development of learning outcomes
measurement procedures. Validation module prototipe covered : 1) the content expert
test and learning media, 2) the instructional design experts test, 3) individual student
test, 4) a small group of students test, and 4) field test.The results of the expert review of
content and media stated that biology module by using conceptual change had been
developed accordingly. The results of design experts the percentage of 80% is located in
a good qualification. The results to individual students by 88,99% is located in a good
qualification. The results to small groups of 91,91% is located in a very good qualification.
The results of the response of educators to the percentage of 94,52% is located in a very
good qualification. The result of the overall percentage of students for field testing by
87,40% is located in a good qualification. The results of calculations using the t-test sig
yield of 0.001 is smaller than 0.05. The average value after learning (mean = 41,500) was
higher than before the study (mean =88,071).

Key words: development, conceptual change biology module.

PENDAHULUAN mempelajari mata pelajaran biologi


Pendidikan dewasa ini di kelas X, pembelajaran biologi di
merupakan masalah yang selalu SMA Negeri 2 Singaraja sampai saat
mendapat perhatian khusus. ini masih menggunakan bahan ajar
Berbagai usaha telah diterapkan atau lembar kerja siswa (LKS) cetak
oleh semua pihak baik oleh yang konvensional. Dalam proses
pemerintah maupun guru dalam pembelajaran hanya menggunakan
upaya meningkatkan mutu sebuah buku sebagai satu-satunya
pendidikan di Indonesia yang sumber belajar. Hal ini salah satu
dianggap masih rendah. Upaya yang penyebab proses pembelajaran
dilakukan pemerintah untuk biologi terkesan kurang efektif dan
menghasilkan sumber daya manusia variatif. Materi yang disajikan masih
yang berkualitas dan professional bersifat abstark dan sulit untuk
adalah meningkatkan kualitas dimengerti oleh siswa. Bahan ajar
pendidikan, yaitu dengan melakukan yang demikian tentunya tidak dapat
penyempurnaan sistemik terhadap menarik minat belajar siswa, selain
seluruh komponen pendidikan itu pula guru di SMA Negeri 2
seperti peningkatan kualitas dan Singaraja belum pernah
pemerataan penyebaran pendidik, menggunakan bahan ajar cetak
sumber belajar, kurikulum, sarana seperti modul dalam proses
dan prasarana yang memadai, serta pembelajaran. Hal ini sebagai salah
di dukung oleh berbagai kebijakan satu penyebab rendahnya hasil
pemerintah dengan belajar siswa kelas X di SMA Negeri
mendesentralisasikan pendidikan ke 2 Singaraja. Modul yang
daerah kota dan kabupaten yang dikembangkan dapat disesuaikan
sejalan dengan konsep otonomi dengan karakteristik siswa.
daerah dan menganggarkan biaya Pengembangan modul dapat
pendidikan minimal 20% dari menjawab atau memecahkan
APBN/APBD (Raharjo, 2011). masalah ataupun kesulitan dalam
Dengan adanya berbagai usaha belajar (Depdiknas, 2008a).
pemerintah ini, seyogyanya mutu Terdapat sejumlah materi
pendidikan nasional menjadi lebih pembelajaran yang seringkali
baik. peserta didik sulit untuk
Berdasarkan hasil memahaminya ataupun pendidik
wawancara lisan dengan guru sulit untuk menjelaskannya.
bidang studi biologi di SMA Negeri 2 Kesulitan tersebut dapat saja terjadi
Singaraja dan siswa yang telah karena materi tersebut abstrak,
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran

rumit, dan asing. Apabila materi disebabkan masih kurangnya bahan


pembelajaran bersifat abstrak, maka ajar yang sesuai dengan
modul mampu membantu peserta karakteristik siswa. Alias (2012)
didik menggambarkan sesuatu yang mengungkapkan bahwa modul
abstrak tersebut menjadi tampak pembelajaran berbasis teknologi dan
lebih jelas misalnya dengan gaya belajar siswa dengan
penggunaan gambar, foto, bagan, menggunakan model ISMAN sangat
skema dan yang lainnya. Materi efektif digunakan dalam proses
yang rumit, dapat dijelaskan dengan pembelajaran sehingga dapat
cara yang sederhana, sesuai meningkatkan hasil belajar siswa.
dengan tingkat berfikir siswa, Mata pelajaran biologi di jenjang
sehingga menjadi lebih mudah sekolah menengah atas (SMA)
dipahami. Modul dapat membantu merupakan mata pelajaran
sekolah dalam mewujudkan peminatan dalam kurikulum 2013.
pembelajaran yang berkualitas. Mata pelajaran biologi tergolong
Senada dengan penelitian yang mata pelajaran perminatan untuk
dilakukan oleh Mberia (2011) IPA (ilmu pengetahuan alam). Mata
mengatakan bahwa perlu digunakan pelajaran biologi memiliki
modul dalam pembelajaran ataupun karakteristik sendiri, bahwa biologi
pelatihan untuk membantu dalam merupakan ilmu yang sudah cukup
pengembangan kompetensi tua, karena sebagian besar berasal
komunikasi dengan memberikan dari keingintahuan manusia tentang
informasi mengenai berbagai bentuk dirinya, tentang lingkungannya, dan
komunikasi dan penggunaan yang tentang kelangsungan jenisnya.
tepat dalam pembelajaran. Biologi memiliki struktur fisik dan
Menurut Santyasa (2009), fungsi alat-alat tubuh manusia
keuntungan yang diperoleh dari dengan segala keingintahuan.
pembelajaran dengan penerapan Seiring dengan diberlakukannya
modul adalah sebagai berikut: 1) kurikulum baru yaitu kurikulum 2013
meningkatkan motivasi peserta didik, sangat berdampak bagi pemangku
karena setiap kali mengerjakan pendidikan salah satunya guru di
tugas pelajaran yang dibatasi sekolah. Dengan diberlakukannya
dengan jelas dan sesuai dengan kurikulum 2013 guru dituntun
kemampuan; 2) setelah dilakukan menyiapakan bahan ajar yang
evaluasi, pendidik dan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang
mengetahui benar, pada modul yang diharapkan. Untuk menjadikan
mana peserta didik telah berhasil pembelajaran biologi lebih diminati
dan pada bagian modul yang mana oleh siswa, maka pembelajaran
mereka belum berhasil; 3) peserta biologi tidak bisa dipisahkan dari
didik mencapai hasil sesuai dengan pengalaman dan lingkungan sehari-
kemampuannya; 4) bahan pelajaran hari siswa tersebut serta
terbagi lebih merata dalam satu mengelaborasi pengetahuan siswa.
semester; dan 5) pendidikan lebih Senada dengan penelitian yang
berdaya guna, karena bahan dilakukan oleh Nasir (2012), bahwa
pelajaran disusun menurut jenjang media atau multimedia yang
akademik. diterapkan oleh guru kepada siswa
Modul pembelajaran sangat seyogyanya menghubungkannya
membantu dalam proses dengan lingkungan belajar siswa,
pembelajaran, hal ini seperti yang agar nantinya siswa dapat
ditemukan dalam penelitian yang memahami materi dengan mudah
dilakukan oleh Alias (2012), bahwa sehingga hasil belajar akan
siswa mengalami kesulitan dalam meningkat. Modul biologi yang
pemahaman konsep fisika yang dikembangkan untuk meningkatkan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran

hasil belajar siswa menggunakan Proses asimilasi merupakan


perubahan konseptual. proses di mana konsepsi awal siswa
Model pembelajaran sejalan dengan konsep yang baru
perubahan konseptual adalah model sehingga siswa akan menggunakan
pembelajaran yang bertolak dari konsepsi awalnya untuk menghadapi
pandangan konstruktivisme. konsep baru dengan suatu
Menurut Hein dalam Barlia (2011) perubahan kecil yang berupa
konstruktivisme dalam pembelajaran penyesuaian, sedangkan pada
adalah suatu filosofi yang didasari proses akomodasi terjadi konflik
oleh pemikiran bahwa proses kognitif karena konsepsi awal siswa
pembentukan pengetahuan pada tidak sesuai dengan konsep yang
individu manusia merupakan hasil baru sehingga siswa melakukan
kegiatan mental yang ditunjang oleh perubahan konseptual. Menurut
proses pengalaman belajarnya. Posner et al., (1982) terdapat empat
Artinya, siswa harus aktif secara syarat yang mendukung terjadinya
mental membangun struktur proses akomodasi menuju
pengetahuannya berdasarkan perubahan konseptual, yaitu: (1)
kematangan kognitif yang harus ada ketidakpuasan
dimilikinya. Berdasarkan hal (dissatisfaction) terhadap konsepsi
tersebut, dapat dikatakan bahwa yang telah ada, (2) konsepsi yang
model pembelajaran perubahan baru harus dapat dimengerti
konseptual memfasilitasi siswa untuk (intelligible), (3) konsepsi yang baru
berpartisipasi aktif dalam harus masuk akal (plausible), dan
membangun pengetahuannya. (4) konsep yang baru harus berdaya
Pengetahuan awal siswa guna atau bermanfaat (fruitful).
tentang suatu konsep yang sudah Berdasarkan hal tersebut,
dimiliki sebelum mengikuti agar terjadi proses perubahan
pembelajaran disebut konsepsi awal konseptual, guru berperan sebagai
siswa, sedangkan konsepsi siswa mediator dan fasilitator. Peran
merupakan pengetahuan siswa tersebut dapat dilakukan dengan
tentang suatu konsep yang diperoleh beberapa tahap berikut ini; (1)
siswa setelah mengikuti proses mengungkapkan konsepsi awal
pembelajaran. Konsepsi awal siswa siswa dengan cara meminta siswa
tidak selalu sama dengan konsep untuk mengemukakan pendapatnya
yang baru. Siswa akan melakukan tentang suatu konsep, (2)
beberapa hal dalam menghadapi membandingkan dan membedakan
konsep yang baru yaitu (1) konsepsi awalnya dengan pendapat
mengabaikan dan menolaknya, (2) teman-temannya melalui diskusi
memadukan keduanya, (3) kelompok sehingga terjadilah konflik
mengubah konsepsi awalnya kognitif. Konflik kognitif ini
dengan konsep yang baru. Menurut diharapkan dapat memotivasi siswa
Piaget terdapat tiga proses kunci untuk mencari penjelasan dari
yang dilakukan individu dalam perbedaan-perbedaan pendapat
membangun pengetahuan yaitu, yang ada, (3) membantu siswa
asimilasi, akomodasi, dan dalam mengkonstruksikan
ekuilibrium (Suratno, 2008). konsepsinya dengan menyediakan
Sementara itu, Posner et al., (1982) kondisi dan sarana yang mendukung
memandang bahwa proses proses belajar siswa, (4)
perubahan konseptual diawali oleh mengarahkan dan memberikan
proses asimilasi kemudian kesempatan pada siswa untuk
akomodasi. menerapkan konsep baru dalam
menjelaskan peristiwa-peristiwa
yang terjadi di lingkungannya
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran

sehingga siswa merasa bahwa membantu siswa dalam


konsep tersebut berdaya guna atau mengkonstruksikan konsepsinya
bermanfaat (Santyasa, 2012). dengan menyediakan kondisi dan
Menurut Anderson (Suratno, 2008) sarana yang mendukung proses
dalam menerapkan model belajar siswa, (4) mengarahkan dan
pembelajaran perubahan memberikan kesempatan pada
konseptual, guru sebaiknya siswa untuk menerapkan konsep
memandang kelas sebagai suatu baru dalam menjelaskan peristiwa-
learning community. Di kelas, siswa peristiwa yang terjadi di
tidak hanya aktif dalam mempelajari lingkungannya sehingga siswa
fakta, akan tetapi harus aktif dalam merasa bahwa konsep tersebut
melatih keterampilan inkuiri seperti berdaya guna atau bermanfaat
mengemukakan penjelasan, (Santyasa, 2012).
deskripsi, prediksi, dan mengontrol Modul biologi bermuatan
obyek dan peristiwa alamiah. Dalam perubahan konseptual ini
suatu learning community, siswa merupakan modul inovatif dalam
belajar dari berbagai sumber baik pembelajaran. Berdasarkan
melalui buku teks, informasi guru, pemikiran dan pertimbangan
media informasi yang sesuai, tersebut, peneliti memandang perlu
praktikum, penelitian, ataupun mengembangkan modul biologi
melalui diskusi teman sejawat. bermuatan perubahan konseptual
Berdasarkan hal tersebut, untuk siswa kelas X semester 2 di
diharapkan untuk memecahkan SMA Negeri 2 Singaraja sebagai
masalah rendahnya hasil belajar salah satu cara memecahkan
biologi siswa di SMA Negeri 2 masalah dalam pembelajaran.
Singaraja adalah dengan Berdasarkan latar belakang masalah
mengembangkan dan menerapkan tersebut, penelitian ini memusatkan
modul biologi bermuatan perubahan perhatian untuk menjawab 7 (lima)
konseptual. Modul biologi bermuatan pertanyaan penelitian. 1)
perubahan konseptual adalah modul Bagaimanakah proses rancang
biologi yang mengelaborasi bangun modul biologi bermuatan
pengetahuan awal siswa tentang perubahan konseptual yang
suatu konsep yang sudah dimiliki dikembangkan? 2) Bagaimanakah
sebelum mengikuti pembelajaran tanggapan ahli isi, ahli media, dan
dengan pengetahuan siswa tentang ahli desain pembelajaran terhadap
suatu konsep yang diperoleh siswa modul biologi bermuatan perubahan
setelah mengikuti proses konseptual yang dikembangkan? 3)
pembelajaran. Modul biologi Bagaimanakah tanggapan siswa
bermuatan perubahan konseptual dalam uji coba perorangan terhadap
memiliki keuntungan yaitu (1) modul biologi bermuatan perubahan
mengungkapkan konsepsi awal konseptual yang dikembangkan? 4)
siswa dengan cara meminta siswa Bagaimanakah tanggapan siswa
untuk mengemukakan pendapatnya dalam uji coba kelompok kecil
tentang suatu konsep, (2) terhadap modul biologi bermuatan
membandingkan dan perubahan konseptual yang
membedakannya konsepsi awalnya dikembangkan? 5) Bagaimanakah
dengan pendapat teman-temannya tanggapan siswa dalam uji coba
melalui diskusi kelompok sehingga lapangan terhadap modul biologi
terjadilah konflik kognitif. Konflik bermuatan perubahan konseptual
kognitif ini diharapkan dapat yang dikembangkan? 6)
memotivasi siswa untuk mencari Bagaimanakah tanggapan guru
penjelasan dari perbedaan- mata pelajaran terhadap modul
perbedaan pendapat yang ada, (3) biologi bermuatan perubahan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran

konseptual yang dikembangkan? 7) tiga orang yang memiliki prestasi


Bagaimanakah efektifitas produk belajar tinggi, tiga orang yang
penelitian, yang dapat diukur dengan memiliki prestasi sedang, dan tiga
melihat perbedaan antara skor-skor orang yang memiliki prestasi rendah
pretest dan posttest yang dicapai pada mata pelajaran biologi; 4) Uji
siswa dalam pembelajaran dengan coba lapangan diambil smapel satu
menggunakan modul biologi kelas X M.S 4 SMA Negeri 2
bermuatan perubahan konseptual? Singaraja terdiri dari 28 orang
peserta didik dan 1 orang pendidik
mata pelajaran biologi. Instrumen
METODE yang digunakan untuk
Pengembangan modul mengumpulkan data dalam
biologi bermuatan perubahan penelitian pengembangan ini adalah
konseptual ini menggunakan kuesioner dan tes hasil belajar.
pengembangan Degeng. Langkah- Kuesioner digunakan untuk
langkah desain pembelajaran yang mengumpulkan hasil review para
dikemukakan oleh Degeng (dalam ahli, uji coba perorangan, uji coba
Tegeh & Kirna, 2010) adalah kelompok kecil, pendidik dan peserta
sebagai berikut. 1) analisis tujuan didik uji lapangan. Tes hasil belajar
dan karakteristik bidang studi; 2) digunakan untuk mengumpulkan
analisis sumber belajar; 3) analisis hasil belajar peserta didik sebelum
karakteristik pebelajar; 4) dan sesudah menggunakan modul
menetapkan tujuan belajar dan isi biologi bermuatan perubahan
pembelajaran; 5) menetapkan konseptual pada uji lapangan.
strategi pengorganisasian isi Penelitian ini menggunakan
pembelajaran; 6) menetapkan tiga metode analisis data, yaitu 1)
strategi penyampaian isi analisis deskriptif kualitatif, 2)
pembelajaran; 7) menetapkan analisis deskriptif kuantitatif, dan 3)
strategi pengelolaan pembelajaran; analisis statistik inferensial. Analisis
dan 8) pengembangan prosedur deskriptif kualitatif digunakan untuk
pengukuran hasil pembelajaran. mengolah data hasil uji coba dari
Uji coba produk dalam ahli isi, ahli desain, ahli media,
penelitian pengembangan ini peserta didik perseorangan, peserta
meliputi 1) rancangan uji coba; 2) didik kelompok kecil peserta didik uji
subyek uji coba; 3) jenis data; 4) lapangan dan pendidik, sedangkan
instrumen pengumpulan data; dan 5) analisis deskriptif kuantitatif
teknik analisis data. Uji coba digunakan untuk mengolah data
dilakukan dalam beberapa tahap yang diperoleh dari angket dalam
yakni a) review oleh ahli isi; b) ahli bentuk deskriptif persentase.
media; c) review ahli desain Statistik inferensial berupa
pembelajaran; d) uji perorangan; e) uji-t digunakan menganalisis
uji kelompok kecil; dan 6) uji perbedaan skor pretest dan posttest
lapangan. Uji coba produk di review yang diperoleh saat uji coba
oleh, 1) ahli isi, ahli media dan ahli lapangan. Data yang diolah pada uji
desain; 2) Uji coba perorangan lapangan adalah data hasil pretest
terdiri dari tiga orang peserta didik dan posttest. Pretest diberikan
terdiri dari satu orang yang memiliki kepada peserta didik sebelum
prestasi belajar tinggi, satu orang pembelajaran dengan modul biologi
yang memiliki prestasi sedang, dan bermuatan perubahan konseptual
satu orang yang memiliki prestasi diberikan dan posttest diberikan
rendah pada mata pelajaran biologi. kepada peserta didik setelah
3) uji coba kelompok kecil terdiri dari pembelajaran dengan modul biologi
sembilan peserta didik terdiri dari bermuatan perubahan konseptual
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran

selesai diberikan. Hipotesis pendidik memberikan tanggapan


penelitian diuji dengan uji-t (paired sangat baik dengan persentase
samples t-test). Ketentuannya 93,39%. Hasil tanggapan peserta
adalah sebagai berikut: 1) jika didik untuk uji lapangan
probabilitasnya > 0,05 maka H0 memperlihatkan bahwa peserta didik
diterima, dan 2) jika probabilitasnya memberikan tanggapan sangat baik
< 0,05 maka H0 ditolak. Untuk sebanyak 42,85% baik sebanyak
memaknai keefektifan peningkatan 57,15% dan sebanyak 0% untuk
hasil belajar, maka skor rata-rata kategori cukup, kurang dan sangat
posttest dicocokkan dengan kurang. Hasil persentase
konversi kualifikasi hasil belajar SMA keseluruhan peserta didik untuk uji
Negeri 2 Singaraja. lapangan sebesar 87,40% terletak
pada kualifikasi baik Hasil
perhitungan dengan menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN uji-t memberikan hasil sig sebesar
Hasil pengembangan adalah 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Hal
berupa modul biologi bermuatan ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
perubahan konseptual selama satu dan H1 diterima. Dapat dikatakan
semester. Aspek inovatif bahan ajar bahwa terdapat perbedaan nilai rata-
adalah adanya unsur perubahan rata pretest dan posttest peserta
konseptual pada sajian materi. Hasil didik. Nilai rata-rata pretest
review ahli isi dan ahli media (Mean=41,500) lebih tinggi
menyatakan bahwa modul biologi dibandingkan nilai rata-rata posttest
bermuatan perubahan konseptual (Mean =88,071). Ini berarti terdapat
yang dikembangkan sudah sesuai. perbedaan yang signifikan hasil
Hasil tanggapan ahli desain untuk uji belajar siswa antara sebelum belajar
ahli desain pembelajaran dengan modul biologi bermuatan
memperlihatkan bahwa ahli desain perubahan konseptual dan setelah
memberikan tanggapan baik dengan belajar dengan modul biologi
persentase 80%. Hasil tanggapan bermuatan perubahan konseptual.
peserta didik untuk uji siswa Sehingga modul biologi bermuatan
perorangan memperlihatkan bahwa perubahan konseptual efektif
peserta didik memberikan meningkatkan hasil belajar siswa.
tanggapan sangat baik sebanyak Berdasarkan data kuesioner
66,7 %, baik sebanyak 33,3%, dan dalam uji siswa perorangan,
sebanyak 0% untuk kategori cukup, kelompok kecil, dan uji lapangan
kurang dan sangat kurang. Hasil yang dipaparkan diatas dapat
persentase keseluruhan peserta disimpulkan bahwa modul biologi
didik untuk uji siswa perorangan bermuatan perubahan konseptual
sebesar 88,99% terletak pada yang dikembangkan ini rata-rata
kualifikasi baik. Hasil tanggapan mendapat respon baik dari
peserta didik untuk uji kelompok responden. Hal ini sejalan dengan
kecil memperlihatkan bahwa peserta hasil penelitiannya Arifah dan Lestari
didik memberikan tanggapan sangat (2012)), yang menyatakan bahwa
baik sebanyak 66,7 %, baik pembelajaran dengan modul dapat
sebanyak 33,3%, dan sebanyak 0% meningkatkan motivasi belajar
untuk kategori cukup, kurang dan siswa. Penggunaan modul lebih
sangat kurang. Hasil persentase efektif dengan modul yang
keseluruhan peserta didik untuk uji konvensioan untuk pencapaian hasil
kelompok kecil sebesar 91,91% belajar.
terletak pada kualifikasi sangat baik. Luaran uji-t dengan
Hasil tanggapan pendidik untuk uji menggunakan bantuan SPSS 16.0
lapangan memperlihatkan bahwa for Windows Evaluation Version
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran

menunjukkan bahwa rata-rata nilai kegiatan mental yang ditunjang oleh


pretest adalah 41,500 dan rata-rata proses pengalaman belajarnya.
nilai posttest adalah 88,0714. Nilai Artinya, siswa harus aktif secara
probabilitasnya sebesar 0,001 < mental membangun struktur
0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti pengetahuannya berdasarkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar kematangan kognitif yang
sebelum dan sesudah menggunakan dimilikinya. Berdasarkan hal
modul biologi bermuatan perubahan tersebut, dapat dikatakan bahwa
konseptual tidak sama. Dengan model pembelajaran perubahan
ungkapan lain dapat dikatakan konseptual harus memfasilitasi
bahwa terdapat perbedaan nilai rata- siswa untuk berpartisipasi aktif
rata hasil belajar peserta didik dalam membangun
setelah menggunakan modul biologi pengetahuannya.
bermuatan perubahan konseptual Pengetahuan awal siswa
dengan peserta didik sebelum tentang suatu konsep yang sudah
menggunakan modul biologi dimiliki sebelum mengikuti
bermuatan perubahan konseptual. pembelajaran disebut konsepsi awal
Dilihat dari konversi hasil belajar di siswa, sedangkan konsepsi siswa
SMA Negeri 2 Singaraja, nilai rata- merupakan pengetahuan siswa
rata posttest peserta didik 88,0714 tentang suatu konsep yang diperoleh
berada pada kualifikasi Baik, dan siswa setelah mengikuti proses
berada di atas nilai KKM mata pembelajaran. Konsepsi awal siswa
pelajaran biologi sebesar 75. Melihat tidak selalu sama dengan konsep
nilai rerata atau mean posttest yang yang baru. Siswa akan melakukan
lebih besar dari nilai rerata atau beberapa hal dalam menghadapi
mean pretest, dapat dikatakan konsep yang baru yaitu (1)
bahwa modul biologi bermuatan mengabaikan dan menolaknya, (2)
perubahan konseptual dapat memadukan keduanya, (3)
meningkatkan hasil belajar biologi mengubah konsepsi awalnya
siswa. dengan konsep yang baru. Menurut
Hasil ini sesuai dengan hasil Piaget terdapat tiga proses kunci
penelitiannya Arifah dan Lestari yang dilakukan individu dalam
(2012)), yang menyatakan bahwa membangun pengetahuan yaitu,
pembelajaran dengan modul dapat asimilasi, akomodasi, dan
meningkatkan motivasi belajar ekuilibrium (Suratno, 2008).
siswa. Penggunaan modul lebih Sementara itu, Posner et al., (1982)
efektif dengan modul yang memandang bahwa proses
konvensioan untuk pencapaian hasil perubahan konseptual diawali oleh
belajar. proses asimilasi kemudian
Peningkatan hasil belajar akomodasi.
berdasarkan penelitian Proses asimilasi merupakan
menggunakan modul biologi proses dimana konsepsi awal siswa
bermuatan perubahan konseptual. sejalan dengan konsep yang baru
Model pembelajaran perubahan sehingga siswa akan menggunakan
konseptual adalah model konsepsi awalnya untuk menghadapi
pembelajaran yang bertolak dari konsep baru dengan suatu
pandangan konstruktivisme. perubahan kecil yang berupa
Menurut Hein dalam Barlia (2011) penyesuaian, sedangkan pada
konstruktivisme dalam pembelajaran proses akomodasi terjadi konflik
adalah suatu filosofi yang didasari kognitif karena konsepsi awal siswa
oleh pemikiran bahwa proses tidak sesuai dengan konsep yang
pembentukan pengetahuan pada baru sehingga siswa melakukan
individu manusia merupakan hasil perubahan konseptual. Menurut
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran

Posner et al., (1982) terdapat empat deskripsi, prediksi, dan mengontrol


syarat yang mendukung terjadinya obyek dan peristiwa alamiah. Dalam
proses akomodasi menuju suatu learning community, siswa
perubahan konseptual, yaitu: (1) belajar dari berbagai sumber baik
harus ada ketidakpuasan melalui buku teks, informasi guru,
(dissatisfaction) terhadap konsepsi media informasi yang sesuai,
yang telah ada, (2) konsepsi yang praktikum, penelitian, ataupun
baru harus dapat dimengerti melalui diskusi teman sejawat.
(intelligible), (3) konsepsi yang baru Raharjo (2011) dalam
harus masuk akal (plausible), dan penelitiannya menunjukkan bahwa
(4) konsep yang baru harus berdaya hasil belajar kimia pada peserta didik
guna atau bermanfaat (fruitful). yang mengikuti model pembelajaran
Berdasarkan hal tersebut, kontekstual lebih baik daripada
agar terjadi proses perubahan peserta didik yang mengikuti model
konseptual, guru berperan sebagai pembelajaran konvensional.
mediator dan fasilitator. Peran Sujanem et al (2009) dalam
tersebut dapat dilakukan dengan penelitiannya menunjukan hasil
beberapa tahap berikut ini; (1) bahwa modul fisika kontekstual
mengungkapkan konsepsi awal interaktif berbasis web relatif
siswa dengan cara meminta siswa berhasil menurunkan jumlah peserta
untuk mengemukakan pendapatnya didik yang mengalami miskonsepsi.
tentang suatu konsep, (2) Dalam penelitiannya, Sujanem,
membandingkan dan Suwindra & Tika juga
membedakannya konsepsi awalnya mengungkapkan hasil bahwa modul
dengan pendapat teman-temannya fisika kontekstual interaktif berbasis
melalui diskusi kelompok sehingga web dapat meningkatkan hasil
terjadilah konflik kognitif. Konflik belajar fisika peserta didik. Dengan
kognitif ini diharapkan dapat demikian, pemilihan model
memotivasi siswa untuk mencari perubahan konseptual dalam
penjelasan dari perbedaan- implementasi modul dinilai relevan
perbedaan pendapat yang ada, (3) dan dapat meningkatkan hasil
membantu siswa dalam belajar siswa.
mengkonstruksikan konsepsinya
dengan menyediakan kondisi dan .
sarana yang mendukung proses PENUTUP
belajar siswa, (4) mengarahkan dan Proses rancang bangun
memberikan kesempatan pada modul biologi bermuatan perubahan
siswa untuk menerapkan konsep konseptual sesuai dengan model
baru dalam menjelaskan peristiwa- pengembangan Degeng. Model
peristiwa yang terjadi di Degeng adalah model eleborasi
lingkungannya sehingga siswa karena didasari oleh kajian teoretik
merasa bahwa konsep tersebut model elaborasi yang terdiri dari
berdaya guna atau bermanfaat delapan langkah yakni; (1) analisis
(Santyasa, 2012). Menurut Anderson tujuan dan karakteristik bidang studi,
(Suratno, 2008) dalam menerapkan (2) analisis sumber belajar, (3)
model pembelajaran perubahan analisis karakteristik pebelajar, (4)
konseptual, guru sebaiknya menetapkan tujuan belajar dan isi
memandang kelas sebagai suatu pembelajaran, (5) menetapkan
learning community. Di kelas, siswa strategi pengorganisasian isi
tidak hanya aktif dalam mempelajari pembelajaran, (6) menetapkan
fakta, akan tetapi harus aktif dalam strategi penyampaian isi
melatih keterampilan inkuiri seperti pembelajaran, (7) menetapkan
mengemukakan penjelasan, strategi pengelolaan pembelajaran,
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran

dan (8) pengembangan prosedur mengemas produk ini dalam bentuk


pengukuran hasil belajar. modul elektronik seperti CD interaktif
Ahli isi dan media biologi atau e-modul.
pembelajaran memberikan
tanggapan bahwa modul biologi DAFTAR RUJUKAN
bermuatan perubahan konseptual ini
sudah sesuai dan layak untuk Alias, N. & Siraj, S. 2012. Design
digunakan dalam pembelajaran. Ahli and development of physics
desain pembelajaran memberikan module based on learning style
tanggapan bahwa modul biologi and appropriate technology by
bermuatan perubahan konseptual ini employing isman instructional
baik dan layak untuk digunakan design model. The Turkish
dalam pembelajaran. Online Journal of Educational
Peserta didik dalam uji Technology. 11(4). 84-93.
perorangan memberikan tanggapan Tersedia pada www.tojet.net.
bahwa modul biologi bermuatan Diakses pada Tanggal 8
perubahan konseptual ini baik. Agustus 2013.
Peserta didik dalam uji kelompok
kecil memberikan tanggapan bahwa Barlia, L. 2009. Perubahan
modul biologi bermuatan perubahan konseptual dalam pembelajaran
konseptual ini sangat baik. Uji sains anak usia sekolah dasar.
lapangan untuk pendidik Jurnal Cakrawala Pendidikan.
memberikan tanggapan bahwa 28 (1), 48-59.
biologi bermuatan perubahan
konseptual ini sangat baik. Barlia, Lily. 2011. Konstruktivisme
Berdasarkan tes hasil belajar dalam Pembelajaran Sains di
didapatkan data skor-skor pretest SD: Tinjauan Epistemology,
dan posttest kemudian dilakukan uji- Ontology, dan Keraguan dalam
t dengan taraf signifikansi 5% Praktisinya. Jurnal Cakrawala
(=0,05). Nilai rata-rata skor pretest Pendidikan, 30 (3), 343-356.
didapatkan sebesar 41,500, posttest
sebesar 88,0714, dan nilai Depdiknas. 2008. Panduan
sig=0,001. Dengan demikian nilai sig pengembangan bahan ajar.
0,001< 0,05, sehingga H0 ditolak Dirjen Dikdasmen Direktorat
dan H1 diterima. Dengan kata lain Pembinaan SMA.
terdapat perbedaan nilai rata-rata
hasil belajar peserta didik setelah Mberia, H.K. 2011. Communication
menggunakan modul biologi training module. International
bermuatan perubahan konseptual Journal of Humanities and
dengan peserta didik sebelum Social Science. 1(20). 231-255.
menggunakan modul biologi
bermuatan perubahan konseptual. Nasir, J. M. I., Rizvi, A. H., & Pujeri,
Berdasarkan hasil uji lapangan R.V. 2012. Skill development in
tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia based learning
modul biologi bermuatan perubahan environment in higher
konseptual yang dikembangkan education: An operational
sudah teruji kelayakan dan model. International Journal of
kefektifannya. Pada penelitian ini Information and Communication
produk yang dihasilkan hanya Technology Research. 2(11).
berupa modul cetak yaitu modul 820-828. Tersedia pada
biologi bermuatan perubahan http://www.esjournals.org.
konseptual, maka disarankan untuk Diakses pada Tanggal 8
pengembangan selanjutnya Agustus 2013.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran

Posner, G. J., Strike,K.A., Hewson,


P.W., & Gertzog,W.A. 1982.
Accomodation of a Scientific
Conception: Toward a Theory of
Conceptual Change. Science
Education. 88(2). 211-227.

Raharjo, S. 2011. Pengaruh model


pembelajaran kontekstual
terhadap hasil belajar kimia
ditinjau dari motivasi
berprestasi: Studi eksperimen
pada peserta didik kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Kuta. Tesis (tidak
diterbitkan). Singaraja:
Universitas Pendidikan
Ganesha.

Santyasa, I W. 2009. Teori


pengembangan modul. Tersedia
pada
http:www.freewebs.com/santyas
a/pdf2/teori_modul.pdf. Diakses
tanggal 11 Nopember 2013.

Santyasa, I W. 2012. Pembelajaran


inovatif. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha.

Tegeh, I M. & Kirna, I M. 2010.


Metode penelitian
pengembangan pendidikan.
Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha.

Suratno, T. 2008. Konstruktivisme,


konsepsi alternatif, dan
perubahan konseptual dalam
pendidikan IPA. Jurnal
Pendidikan Dasar. 10.

Вам также может понравиться

  • Karbohidrat 2
    Karbohidrat 2
    Документ44 страницы
    Karbohidrat 2
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • LKS Hukum Dasar Kimia
    LKS Hukum Dasar Kimia
    Документ4 страницы
    LKS Hukum Dasar Kimia
    ernituherni
    100% (1)
  • LKPD Elektrolit Dan Non
    LKPD Elektrolit Dan Non
    Документ2 страницы
    LKPD Elektrolit Dan Non
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • RPP Laju Reaksi
    RPP Laju Reaksi
    Документ19 страниц
    RPP Laju Reaksi
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Lembar Observasi Guru No
    Lembar Observasi Guru No
    Документ1 страница
    Lembar Observasi Guru No
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Registrasi Ulang
    Registrasi Ulang
    Документ5 страниц
    Registrasi Ulang
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Andriyani
    Andriyani
    Документ5 страниц
    Andriyani
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Konfigurasi Elektron Dan Diagram Orbital PDF
    Konfigurasi Elektron Dan Diagram Orbital PDF
    Документ25 страниц
    Konfigurasi Elektron Dan Diagram Orbital PDF
    Wangi Naselia Vilasta
    Оценок пока нет
  • 3 1058 1 SM
    3 1058 1 SM
    Документ12 страниц
    3 1058 1 SM
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Laporan Kegiatan Harian
    Laporan Kegiatan Harian
    Документ3 страницы
    Laporan Kegiatan Harian
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • 8 Uji Kuantitatif Karbohidrat (E-Learning)
    8 Uji Kuantitatif Karbohidrat (E-Learning)
    Документ24 страницы
    8 Uji Kuantitatif Karbohidrat (E-Learning)
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • 4301411097
    4301411097
    Документ148 страниц
    4301411097
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Tanaman Obat
    Tanaman Obat
    Документ6 страниц
    Tanaman Obat
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • 8 Uji Kuantitatif Karbohidrat (E-Learning)
    8 Uji Kuantitatif Karbohidrat (E-Learning)
    Документ24 страницы
    8 Uji Kuantitatif Karbohidrat (E-Learning)
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • 7 1161 1 SM
    7 1161 1 SM
    Документ11 страниц
    7 1161 1 SM
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Snips 2015 Agustina Nur Herawati
    Snips 2015 Agustina Nur Herawati
    Документ4 страницы
    Snips 2015 Agustina Nur Herawati
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Analisis Model Pembelajaran
    Analisis Model Pembelajaran
    Документ5 страниц
    Analisis Model Pembelajaran
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Ipi 472224
    Ipi 472224
    Документ8 страниц
    Ipi 472224
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • T - IPA - 1302723 - Chapter 1
    T - IPA - 1302723 - Chapter 1
    Документ10 страниц
    T - IPA - 1302723 - Chapter 1
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • RPP Senyawa Polar
    RPP Senyawa Polar
    Документ8 страниц
    RPP Senyawa Polar
    dwitanovita30
    Оценок пока нет
  • Lembar Kerja Siswa
    Lembar Kerja Siswa
    Документ2 страницы
    Lembar Kerja Siswa
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • 244 678 1 PB
    244 678 1 PB
    Документ9 страниц
    244 678 1 PB
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • 22 3975 1 SM
    22 3975 1 SM
    Документ12 страниц
    22 3975 1 SM
    Rina Ika Octavian
    Оценок пока нет
  • S KIM 0908898 Title
    S KIM 0908898 Title
    Документ3 страницы
    S KIM 0908898 Title
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • 1 PB PDF
    1 PB PDF
    Документ10 страниц
    1 PB PDF
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Anisatul Khairiah-Fitk PDF
    Anisatul Khairiah-Fitk PDF
    Документ140 страниц
    Anisatul Khairiah-Fitk PDF
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • Uts Penped
    Uts Penped
    Документ11 страниц
    Uts Penped
    SilsiaFitri
    Оценок пока нет
  • T - IPA - 1302513 - Chapter 3
    T - IPA - 1302513 - Chapter 3
    Документ9 страниц
    T - IPA - 1302513 - Chapter 3
    ernituherni
    Оценок пока нет
  • D Ipa 0604928 Chapter2 PDF
    D Ipa 0604928 Chapter2 PDF
    Документ26 страниц
    D Ipa 0604928 Chapter2 PDF
    ernituherni
    Оценок пока нет