Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
STUDI KEPUSTAKAAN
A. Persepsi Siswa
belum disertai kesadaran sedangkan subyek dan obyeknya belum terbedakan satu
masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia, dengan melalui persepsi
ini di lakukan lewat indranya, yaitu: indera penglihatan, pendengar, peraba dan
perasa.
pembelajaran perlu dihindari adanya persepsi yang salah karena hal ini akan
memberikan hal yang salah pula pada peserta didik, ketiga, dalam pembelajaran
siswa adalah merupakan subyek didik yang memiliki sejumlah kegiatan yang
dilakukan oleh siswa berdasarkan arahan dan bimbingan dari guru. Kegiatan
belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan guru atau metode mengajar yang
digunakan guru.
2) Registrasi
Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah mekanisme
fisik yang berupa penginderaan dan saraf seseorang berpengaruh melalui alat
3) Interpretasi
seseorang.
Objek yang menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indra atau
reseptor, proses ini dinamakan proses kealaman (fisik). Stimulis yang
diterima oleh alat indra dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak, proses ini
dinamakan proses fisiologis. Kemudian terjadilah suatu proses di otak,
sehingga individu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor
itu, sebagai suatu akibat dari stimulus yang di terimanya. Proses yang
terjadi dalam otak atau pusat kesadaran itu di namakan proses psikologis.
Maka taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang
apa yang diterima melalui alat indera atau reseptor.
proses terjadinya persepsi karena adanya sebuah objek yang diterima oleh otak
individu (siswa) menyadari apa yang ia terima melalui indera atau reseptor itu.
Bimo Walgito (1990:54-55) "Faktor stimulus itu sendiri dan faktor lingkungan
dimana persepsi itu berlangsung dan ini merupakan faktor eksternal. Stimulus dan
lingkungan sebagai faktor eksternal dan individu sebagai faktor internal yang
a. Faktor Internal
itu sendiri. Individu ini dapat mempengaruhi hasil persepsi dari dua sumber
1) Intelegensi
Inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu
situasi yang sama , bila siswa mempunyai tingkat intelgensi yang tinggi
maka akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi
yang rendah.
2) Perhatian
menjamin dalam hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai
pelajaran tidak menjadi perhatian bagi siswa, maka akan timbul suatu
3) Minat
4) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar, bakat sangat besar
pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya. maka dalam hasil
5) Motivasi
ingin dicapai, dalam menentukan tujuan itu disadari atau tidak. Akan
tetapi dalam mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi
6) Kesiapan
c. Faktor Eksternal
yang akan berpengaruh dalam persepsi yaitu bisa yang jadi objek persepsi
adalah manusia. Karena objek dan lingkungan yang melatar belakangi objek
merupakan kebulatan atau kesatuan yang sulit untuk dipisahkan faktor eksternal
dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan
faktor masyarakat.
1. Faktor Keluarga
Faktor keluarga ini merupakan hal yang penting bagi peserta didik,
karena siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga yang
berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
yang paling dekat dengan anak. Oleh karena itu orang tua harus memberikan
pendidikan dengan baik dan bimbingan yang benar, dalam hal ini H.M
baik.
2. Faktor Sekolah
dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, juga sarana dan
3. Faktor Masyarakat
Faktor masyarakat ini, merupakan faktor yang ekstern yang juga akan
B. Metode Mengajar
Dari segi bahasa, metode berasal dari dua kata, yaitu meta dan hados.
Meta berarti melalui dan hados berarti jalan atau cara. Dengan demikian
metode adalah jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai sebuah tujuan.
Ada juga yang mengatakan bahwa metode ialah istilah yang digunakan untuk
mengungkapkan pengertian cara yang paling cepat dan tepat dalam melakukan
sesuatu. Karena metode berarti cara yang paling tepat dan cepat, maka urutan
kerja dalam suatu metode selalu merupakan hasil yang eksperimen. Bahwa kita
tahu, suatu konsep yang dieksperimenkan haruslah telah lulus uji teori, dengan
kata lain suatu konsep yang telah diterima secara teoritis yang boleh
dieksperimenkan (https://ujangjaka48.wordpress.com).
penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran
kepada murid di dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar
materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan
baik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode Mengajar
adalah sebuah tekhnik cara yang paling tepat dan cepat dalam Mengajar. Kata
cepat dan tepat inilah yang sering di ungkapkan dalam ungkapan efektif dan
efisien kalau begitu metode mengajar adalah cara yang paling efektif dan efisien
dalam mengajar.
(https://a410080251.wordpress.com).
a. Metode Ceramah
bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila
lisan.
bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru
dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru
komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama
terjadi dialog antara guru dan siswa. Dalam komunikai ini terlihat adanya
c. Metode Diskusi
teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas
mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang
permasalahan atau topik yang sedang dibahas. Dalam diskusi, setiap orang
d. Metode Tugas
Menurut Nana Sudjana (2005: 76), Tugas dan resitasi tidak sama
dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas bisa
sebagainya.
siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data)
yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang
mengajar yang cukup efektif sebab membantu para siswa untuk memperoleh
f. Metode Sosiodrama
secara spontan.
g. Metode Karyawisata
arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka
mengajar terdiri dari tujuh jenis. Ketujuh jenis metode mengajar tersebut yaitu,
(2006: 78), pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu:
a. Anak Didik
dalam sekon yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang
pengajaran.
b. Tujuan
yang bagaimana yang terjadi pada diri anak didik. Proses pengajaranpun
gunakan di kelas. Metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf
kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya,
metodelah yang harus tunduk kepada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya.
c. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak
selamanya sama dari hari ke hari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin
sekolah. Guru dalam hal ini tentu memilih metode mengajar yang sesuai
dengan situasi yang diciptakan itu. Di lain waktu, sesuai dengan sifat bahan
dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan, maka guru menciptakan
tugas oleh guru untuk memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini tentu saja
d. Fasilitas
e. Guru
mengajar.
tujuan yang ingin dicapai serta kesesuaian metode yang digunakan dengan
menggunakan metode.
1. Pengertian Guru
pendidik, yang menjadi tokoh,panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik,
maka guru pulalah yang selalu melakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap
pemelajran (Dadang,2012:1)
2. Peran Guru
para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki
standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan
disiplin.
tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Guru
harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil
dalam memecahkan masalah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang
perasaan.
Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga
perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan
kompleks.
baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai
pelatih. Hal ini lebih ditekankan lagi dalam kurikulum 2004 yang berbasis
kompetensi dasar dan tidak akan mahir dalam berbagai keterampilan yang
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua,
meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam
beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Peserta didik
prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai
yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan
luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman
orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik
yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua
orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar
untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak.
Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat
sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau
mengakuinya sebagai guru. Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan
antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian
Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka dengan cara
yang tepat disikapi sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan
Guru perlu juga memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui
akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima oleh
masyarakat.
berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh karena itu guru
kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh
fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam
memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas
menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari
adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga
akhir (kulminasi). Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan
muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.
Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang
begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru
mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan
dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada
yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan
(https://www.academia.edu).
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarnya. Hal ini membuat kendala bagi
Dasar untuk mata pelajaran Bahasa Daerah bukanlah pekerjaan yang mudah,
karena harus dipersiapkan berbagai hal untuk dapat mengembangkan Mata
bahasa daerah dan sastra Makassar sebagai sastra Nusantara. Pembelajaran Bahasa
(http://ojs.unm.ac.id/index.php/JEST).