Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KIMIA PADATAN
MATERIAL NANO
OLEH :
KENDARI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi sangat kompleks dan menantang. Tak jarang solusi yang harus
dimunculkan memerlukan perhatian sampai pada ukuran yang sangat kecil yang
nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala
yang dihasilkan dari pemanfaatan sifat-sifat molekul atau struktur atom apabila
berukuran nanometer. Jadi apabila molekul atau struktur dapat dibuat dalam
ukuran nanometer maka akan dihasilakan sifat-sifat baru yang luar biasa. Sifat-
sifat baru inilah yang dimanfaatkan untuk keperluan teknologi, sehingga teknologi
dunia sains dan teknologi. Material berukuran nano sendiri bukan merupakan hal
baru di dunia penelitian karena material nano atau nanomaterial memang sudah
platina meruah yang dikenal sebagai material inert dapat berubah menjadi
material katalitik jika ukurannya diperkecil mencapai skala nano. Material stabil,
Misalkan manusia ingin mendapatkan air murni dari air laut dengan cara
memisahkan kandungan garamnya. Metode lama yang bisa dipakai adalah dengan
menguapkan air laut sehingga garam akan tertinggal kemudian uap bisa
diembunkan kembali dan didapatkan air suling. Namun metode ini sangat
menguras energi yang sudah tidak layak lagi diterapkan dimasa depan karena
biaya energi yang menjadi semakin mahal. Salah satu solusi yang dimunculkan
adalah bagaimana kita bisa menyaring ionion garam dalam air laut sehingga kita
dapatkan air murni tanpa perlu menaikkan suhu. Maka orang mulai merekayasa
saringan molekuler untuk memisahkan air dari ion ionnya. Saringan molekuler
Pada perkuliahan Kimia Padatan kali ini akan dibahas mengenai material
C. Tujuan
A. Material Nanometer
New Field of Physics, Artinya adalah ada banyak kesempatan dan ruang jika
dapat memproduksi suatu struktur yang sangat kecil. Feynman menghitung bahwa
ahli ilmu fisika, ahli kimia, dan ahli ilmu biologi. Ia menunjuk dunia sebagai suatu
contoh dari berapa banyak informasi dan dapat dimasukkan dalam suatu volume
yang kecil sebagai fungsi, jika telah diciptakan suatu bentuk dimensi dengan
menembus dimensi yang sangat kecil sehingga dapat diaplikasikan dalam dimensi
yang lebih kecil. (Richard P. Feynman, 1960). Dari konsep yang dikemukakan
Karena semua benda kecil atau besar bahkan makhluk hidup tersusun dari
atom atom berukuran nano. Karakteristik benda sangat bergantung pada susunan
atomnya. Perbedaan struktur/ susunan atom dapat mengubah sifat molekul yang
dihasilkannya. Jika atom-atom yang sama disusun ulang membentuk stuktur yang
berbeda, molekul atau materi akan membentuk sifat yang berbeda pula.
sejenis yang terdapat dalam berlian (diamond) yang indah. Yang berbeda adalah
susunan strukturnya saja. Atom-atom dalam partikel pasir sangat mirip dengan
atom-atom dalam chip komputer yang canggih. Bahkan atom-atom penyusun air,
udara, dan partikel debu sebenarnya sama dengan atom-atom dalam sebuah
kentang. Sedikit saja susunan struktur atomnya diubah, karakteristik suatu benda
Karena memiliki ukuran partikel yang sangat kecil dalam skala nanometer
maka para ahli bersepakat bahwa yang disebut material nano adalah material
dengan ukuran dimensi 1 nm sampai dengan ukuran 100 nm. Material tersebut
Material ukuran nano penting untuk dipelajari karena material ukuran nano
memiliki sifat yang khas yang ditimbulkan oleh luasnya fraksi interfasa atau
(1/1.000.000.000 ) meter atau (0,000000001 m), hal ini hampir sama dengan
sampai dengan 100 nm memiliki ukuran yang lebih kecil dari material biologi
seperti sel manusia berukuran 5.000 nm sampai 200.000 nm. Material biologi
yang masuk dalam ukuran nano seperti virus berukuran 10 sampai 200 nm
(Jeremi. J.Ramsden, 2009). Dalam bidang fisika atom skala nano dapat mencakup
atom seperti atom germanium berukuran 1 nm, sedangkan atom yang lebih kecil
nanometer yaitu berkisar antara 1-100 nm. Banyak orang tertarik dengan
dari pada ukuran besar. Rekayasa material nanopartikel pada dasarnya adalah
berdimensi rendah (dibawah 3). Karena ukuran yang sangat kecil maka secara
umum karakteristik dari material nano adalah: kecil, ringan, properti unggul, dan
cerdas.
memanipulasi, mengontrol dan mensintesa material pada level atom dan molekul.
Serta mampu menyediakan afinitas, kapasitas dan selektifitas tingkat tinggi dari
suatu material dikarenakan sifat kimia, fisika dan bilogi yang unik. Karakteristik
memiliki surface area yang besar daripada material awalnya. Hal ini dapat
kuantum yang mendominasi bahan nanoscale terutama pada pengaruh optikal dan
platina meruah yang dikenal sebagai material inert dapat berubah menjadi
material katalitik jika ukurannya diperkecil mencapai skala nano. Material stabil,
menjadi konduktor.
1) Top down
Kemudian, bubuk yang telah halus disinter hingga didapatkan material final.
Contohnya nano baja diperoleh dari penghalusan bubuk besi dan karbon hingga
berukuran 30 nm, dan disinter pada suhu 723C pada tekanan 41 Mpa dalam
dilakukan dengan :
a) Ball milling
bola penghancur dan dinding wadahnya. Untuk mendapatkan partikel nano dalam
jumlah banyak dan dalam waktu relatif pendek, dilakukan inovasi pada mesin ball
mill, dengan merubah putaran mill menjadi berlintasan planet (planetary) di dalam
wadahnya yang memiliki tuas pada kedua sisi, untuk mengatur sudut putaran yang
mediium cair untuk menghasilkan kavitasi bubble yang dapat membuat partikel
memiliki diameter dalam skala nano. Gelombang ultrasonik bila berada di dalam
pecahnya gelombang akibat suara. Akibatnya akan terjadi peristiwa hotspot yang
melibatkan energi yang sangat tinggi. Dimana hotspot adalah pemanasan lokal
yang sangatintens sekitar 5000 K pada tekanan sekitar 1000 atm, laju pemanasan
mengontrol atom demi atom atau molekul demi molekul sehingga menjadi suatu
bahan yang memenuhi suatu fungsi tertentu yang diinginkan. Sintesa nanomaterial
tertentu yang spesifik sehingga terjadi suatu proses nukleasi yang meng-hasilkan
Proses nano milling adalah proses pembuatan partikel ukuran nano dari
secara teori dapat dibuat dengan proses fisik hal ini sesuai dengan prinsip bahwa
material apabila bertumbukan dengan material lain yang lebih keras akan pecah.
Pada proses nano milling semakin kecil ukuran partikel akan semakin susah untuk
digiling terutama untuk ukuran nano hal ini karena adanya gaya Van Der Walls
planetary ball mill selama 60 jam, kemudian dengan penambahan Grinding Agent
LiMnO4 dengan proses penghalusan dengan planetary ball mill selama 80 jam
hanya diperoleh partikel nano LiMnO4 dalam ukuran 178nm. Pada proses
pembuatan nano material dengan bantuan peralatan gerus ( milling ) kendala yang
dihadapi adalah skala proses, dimana jika diaplikasikan untuk skala besar
Proses pembuatan nano material yang paling awal dilakukan orang adalah
proses dispersi partikel dalam media cair dengan cara mengalirkan arus listrik
dalam logam mulia. Pada proses ini partikel dibuat dari dua batang logam yang
dicelupkan dalam media cair kemudian dialiri listrik searah sehingga terjadi
percikan arus listrik yang mampu melepaskan partikel dari permukaan logam ke
dalam media cair. Pada umumnya logam yang digunakan adalah logam mulia
Proses ini dikenal dengan sebutan Bredig Arc Method , yang menghasilkan
butiran logam mulia dengan ukuran nanometer. Butiran tersebut karena ukuran
masa itu belum ada peralatan yang dapat mendeteksi ukuran partikel nano maka
belum muncul istilah teknologi nano. Adapun ilustrasi pembuatan partikel nano
c) Proses koagulasi
pembuatan partikel ukuran nano, hal ini karena proses koagulasi adalah proses
mendadak atau dimodifikasi dengan larutan tertentu. Salah satu contoh proses
nano material - Al2O3 dari mineral kaolin dengan proses pengaturan pH larutan
dan penambahan surfaktan tertentu. Dari hasil penelitian tersebut pada proses
a) Lingkungan hidup
b) Elektronika
c) Kesehatan
Contrast agent untuk pencitraan sel dan terapi untuk mengobati kanker
Nanoteknologi-on-a-chip
tidak dapat lepas dari pemikiran. Diantaranya pemikiran tersebut tentang efek
alam untuk menguraikan partikel tersebut. Partikel nano mempunyai skala ukuran
sama dengan komponen seluler dan protein-protein yang lebih besar. Berdasarkan
tubuh manusia dan makhluk hidup yang lain serta dapat merusakan sel. Secara
umum manusia telah banyak menerima paparan berbagai jenis partikel nano yang
bersumber dari alam seperti fotokimia dari atmosfer, kebakaran hutan. Manusia
menghirup jutaan polutan partikel nano pada waktu menggunakan api untuk
pembakaran.
BAB III
KESIMPULAN
100 nanometer. Pada skala ukuran ini partikel dapat mempunyai sifat dan
fungsi yang jauh berbeda dibandingkan dengan partikel yang sama tetapi
dengan ukuran yang lebih besar. Banyak orang tertarik dengan nanomaterial,
karena dengan ukuran nano, sifat material lebih menguntungkan dari pada
ukuran besar. Satu nanometer setara dengan sepersatu miliar meter , kurang
lebih seratus ribu kali lebih kecil dari diameter rambut manusia , seribu kali
lebih kecil dari sel darah merah , dan setengah kali diameter DNA.
pembuatan nano material. Pembuatan material ukuran nano secara garis besar
terdiri dari dua cara yaitu dengan memperkecil ukuran partikel dari partikel
ukuran besar dengan skala mikron ke atas dan memperbesar partikel atau
dihentikan.
3. Aplikasi
a) Lingkungan hidup
b) Elektronika
Contrast agent untuk pencitraan sel dan terapi untuk mengobati kanker
Nanoteknologi-on-a-chip