Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geologi yang dipelajari di lingkup kampus hanya sebatas teori secara umum saja.
Bentuk-bentuk fisik dari keadaan geologi suatu daerah tidak dapat diketahui secara
langsung apabila tidak pergi ke lapangan. Bentuk singkapan dan karakteristik suatu
batuan beserta proses pembentukan di alam dapat diamati melalui kuliah lapang.
Meskipun pada dasarnya, secara teori telah di jelaskan secara kompleks, namun terdapat
sedikit perbedaan terhadap bentukan geologi berdasarkan teori dengan wujud idealnya.
Pemahaman dari ilmu geologi, menuntut secara langsung untuk dapat meneliti
kenampakan objek-objek geologi yang terdapat di lapangan.
Oleh karena itu perlu adanya kuliah lapang guna untuk memberikan wawasan
geologi melalui pengamatan secara langsung dengan berdasarkan teori yang telah di
pelajari dikampus. Bertujuan untuk mematangkan konsep geologi antara teori dengan
kondisi realnya.

1.2 Maksud dan Tujuan


Tujuan diadakannya kuliah lapang adalah untuk mempelajari dan meneliti kondisi
geologi suatu daerah sekaligus untuk memberi gambaran yang sesungguhnya seperti apa
bentukan geologi di alam. Laporan hasil penelitian untuk memenuhi tugas mata kuliah
geologi dasar.

1.3 Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan pada tanggal 15 Mei 2014. Penulis berangkat ke Malang
selatan tanggal 15 Mei 2013 pukul 06.30 WIB dari MIPA Kampus Universitas Brawijaya
dan sampai di stopsite pertama di Desa Druju pada pukul 09.00 WIB. Kemudian
dilanjutkan ke stopsite kedua pada pukul 09.30 WIB tepatnya di Desa Argotirto dan
sampai ke stopsite pada pukul 10.00 WIB. Pukul 11.00 WIB berangkat menuju ke
stopsite ketiga di Desa Sumberagung dan sampai pada pukul 11.20 WIB. Kemudian
dilanjutkan menuju ke stopsite keempat Desa Kedung Banteng pada pukul 11.40 WIB
dan sampai di stopsite pada pukul 12.15 WIB. Kemudian pada pukul 12.45 WIB menuju
ke stopsite kelima di Desa Sidomulyo dan sampai ke stopsite pukul 13.05 WIB. Pada
pukul 14.00 menuju ke stopsite terakhir di daerah dekat pantai Bajul Mati. Pada pukul
14.45 WIB kami istirahat, sholat dan makan siang, kemudian penulis kembali ke Kampus
Universitas Brawijaya pada pukul 16.00 WIB dan sampai di kampus pada pukul 19.15
WIB.

1.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah


Secara umum penulis melakukan penelitian di daerah Malang selatan dengan
waktu tempuh 2,5 jam. Pada stopsite pertama penulis melakukan penelitian di

pinggir jalan Desa Druju selama 30 menit. Kemudian menuju ke stopsite kedua di

Desa Argotirto dengan waktu tempuh selama 30 menit. Sampai di Desa Argotirto

penulis melakukan penelitian di lapangan bukit penambangan piropilit. Perjalanan dari


stopsite pertama ke stopsite kedua ditempuh dengan menggunakan kendaraan.
Pada stopsite ketiga penulis melakukan penelitian di sepanjang pelamparan batu
bara tepatnya di Desa Sumberagung. Waktu tempuh dari stopsite kedua ke stopsite ketiga
adalah 20 menit dengan menggunakan kendaraan. Namun karena letak obyek

penelitian agak menjorok kedalam maka untuk menuju ke lokasi dengan jalan kaki.
Waktu penelitian di stopsite ketiga adalah 20 menit.
Pada stopsite keempat penulis melakukan penelitian di tepi dinding batuan yang
terdapat mineral kaolin di Desa Kedung Banteng selama 30 menit. Waktu tempuh

untuk menuju ke stopsite keempat adalah 30 menit dengan menggunakan kendaraan.


Pada stopsite kelima penulis melakukan penelitian di sekitar aliran sungai kecil yang
terdapat batuan zeolit tepatnya di Desa Sidomulyo. Waktu tempuh menuju ke stopsite
kelima selama 55 menit dengan menggunakan kendaraan, tapi hanya dapat sampai
di pinggir jalan dekat lokasi. Sementara untuk menuju ke lokasi tidak dapat ditempuh
dengan kendaraan. Selanjutnya ke stopsite enam penulis melakukan penelitian di
sepanjang bukit kapur di wilayah Bajul Mati dengan waktu tempuh 35 menit.
Gambar 1.1 Peta lokasi kuliah lapangan

Вам также может понравиться