Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
disease dan Campak bayi merupakan suatu penyakit jinak pada anak-anak yang
biasanya
terjadi pada usia kurangdari 2 tahun, yang menyebabkan ruam yang diikutidengan
demam selama 3 hari4. Roseola adalah penyakit yang menyerang bayi usia 9-12
dengan demam tinggi selama 3 hari yang diikuti munculnya ruam makulo
papuler3. Roseola infantum adalah suatu penyakit virus menular pada bayi atau
anak-anak yang sangat muda, yang menyebabkan ruam dan demam tinggi.
2.1.2 Etiologi
eksantema subitum. HHV-6 merupakan salah satu dari tujuh virus herpes manusia.
Diameter virus ini besar (185-200 nm), berselubung, merupakan virus DNA untai
ganda sekitar 170 kilobasa. Pada mulanya diisolasi dari sel darah perifer manusia,
bereplikasi pada sel T manusia baik sel CD4 maupun CD8, monosit.
Megakariosit, sel pembunuh alamiah, sel glia, dan sel epitel serta sel salivarius.
HHV-6 ini mempunyai 2 varian, yaitu human herpes virus varian A yang tidak
menyebabkan suatu penyakit, dan huma herpes virus varian B yang paling banyak
menyebabkan infeksi HHV-6 primer. Virus ini menyebar melalui air ludah
2.1.3 Epidemiologi
menyebabkangejala yang ringan, akan tetapi mortalitas tinggi pada orang dewasa
2.1.4 Patofisiologi
sekretgenital. Infeksi primer dapat disertai dengan gejala-gejala atau dapat tidak
bergejala. Viremia dapat dideteksi pada 4-5 hari pertama Roseola klinis dengan
rata-rata sel terinfeksi 103per 106 sel mononuklear. Jumlah virus dalam darah
kompleks yang tersusun dari induksi berbagai sitokin (interferon alfa dan gamma,
interleukin beta, faktor nekrosis tumor alfa), respon antibodi, dan reaktivitas sel-T.
pendahulu dari semua deretan sel. Infeksi HHV-6 in vitro menghambat respon
tinggi pada orang dewasa, seiring dengan pelepasanvirus dalam ludah, dan deteksi
asam nukleat virus dalam kelenjar ludah dan selmononuklear darah perifer pada
anak yang seropositif dan orang dewasamendukung keadaan latensi HHV-6 yang
hidup lama. Sifat reaktivasi penyakitdapat terjadi pada anak yang lebih tua dan
sedikitmeradang dan sedikit koryza, biasanya anak tampak relatif baik walaupun
demam.Demam turun dengan cepat pada hari ke 3-4, ketika suhu kembali
badan,menyebar ke lengan dan leher, dan melibatkan muka dan kaki. Ruam
dapat membesar terutama di daerah servikal tetapi tidak meluas seperti pada ruam
1. Demam
Tingkat maksimum : 39-40C (kisaran 37,5-41,2C)
Lamanya : 3-4 hari (kisaran 1-7 hari)
2. Ruam
Hari Kemunculan : 3-5 hari sesudah mulai demam
Lamanya : 3-4 hari (kisaran 1-6 hari)
Tandanya : Makular, menyatu (seperti campak) 40%, papular
1. Rubella
daerah suboksipital, servikal bagian posterior dan belakang telinga. Ruam pada
penyakit ini muncul ketika masih terjadi demam. Dan saat ruam menghilang dapat
terjadi deskuamasi.
2. Rubeola
3. Demam dengue
Ruam makulopapular biasanya timbul 5-12 jam sebelum naiknya
suhu pertama kali, yaitu pada hari ketiga sampai hari kelima dan
tekanan.
4. Demam Skarlet
Pada penyakit ini ruam makulopapular menyatu dengan tekstur
seperti kulit angsa yang secara jelas terdapat pada abdomen. Saat
2.1.7 Diagnosis
tinggi selama 3-4 hari dan setelah demam turun akan muncul ruam makulopapular
diseluruh tubuh, mulai dari badan, menyebar ke lengan dan leher, dan melibatkan
muka dan kaki. Ruam ini tidak menimbulkan rasa gatal dan akan menghilang
dalam waktu 2-3 hari tanpa adanya hiperpigmentasi. Dapat terjadi pembengkakan
relatif. Adanya HHV-6 dapat ditemukan dengan kultur darah, tes serologi atau
PCR.
2.1.8 Komplikasi
a. kejang demam
kejang.
b. encephalitis
c. Meningitis
menurut Yoshikawa dan Asano, meningitis dapat terjadi pada 3 dari 8 anak
dengan kejang demam dan 3 dari 3 anak dengan ensefalitis karena adanya HHV-6
Prognosis roseola adalah dubia (tidak dapat diramalkan) karena pada anak
denngan keadaan umum baik dan imunokompeten dapat bertahan tanpa adanya
komplikasi, akan tetapi pada anak dengan keadaan imunosupressed maka infeksi
dapat menjadi kronis dan timbul komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.
2.1.10 Terapi
Tidak ada terapi antivirus yang tersedia untuk infeksi HHV-6. Akan tetapi
pada tahun 2002 Rapaort et al, melaporkan bahwa terapi profilaksis menggunakan
Gansiklovir dapat digunakan untuk mencegah reaktivasi HHV-6 pada pasien yang
ibuprofen. Pada bayi dan anak muda yang cenderung untuk konvulsi, pemberian
sedatif ketika mulai muncul demam mungkin efektif sebagai profilaksis terhadap
kejang.
handuk atau lap yang telah dibasahi dengan air hangat (suam-suam kuku) guna
2.2 Skabies
2.2.1 Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya.1-3 Nama lain Skabies
2.2.2 Epidemiologi
27% populasi umum dan cenderung tinggi pada anak-anak serta remaja. Ada
dugaan bahwa setiap siklus 30 tahun terjadi epidemi skabies. Banyak faktor
yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain: sosial ekonomi yang
3.2.3 Etiologi
hominis. Kecuali itu terdapat S. scabiei yang lainnya pada kambing dan
babi.7,8,9
berwarna putih kotor, dan tidak bermata. Ukurannya yang betina berkisar
antara 330 450 mikron x 250 350 mikron, sedangkan yang jantan lebih
kecil, yakni 200 240 mikron x 150 200 mikron. Bentuk dewasa
mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki di depan sebagai alat alat untuk
melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut,
sedangkan pada yang jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut
yang terjadi di atas kulit, yang jantan akan mati, kadang-kadang masih dapat
hidup dalam terowongan yang digali oleh yang betina. Tungau betina yang
Bentuk betina yang telah dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya.
Telurnya akan menetas, biasanya dalam waktu 3-5 hari, dan menjadi larva
yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini dapat tinggal dalam terowongan,
tetapi dapat juga keluar. Setelah 2 -3 hari larva akan menjadi nimfa yang
mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh siklus
hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8
12 hari.1
korneum4
Telur menetas menjadi larva dalam waktu 3 4 hari, kemudian larva
larva berubah menjadi nimfa yang akan menjadi parasit dewasa. Tungau
betina akan mati setelah meninggalkan telur, sedangkan tungau jantan mati
Sarcoptes scabiei betina dapat hidup diluar pada suhu kamar selama
lebih kurang 7 14 hari. Yang diserang adalah bagian kulit yang tipis dan
lembab, contohnya lipatan kulit pada orang dewasa. Pada bayi, karena seluruh
2.2.4 Patogenesis
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi
juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Dan karena bersalaman atau
sensitisasi terhadap sekret dan ekskret tungau yang memerlukan waktu kira-
kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai
garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. Kelainan
kulit dan gatal yang terjadi dapat lebih luas dari lokasi tungau.3-6
Gambar 4. Kelainan kulit pada Scabies8
kontak tak langsung. Yang paling sering adalah kontak langsung dan erat atau
dapat pula melalui alat-alat seperti tempat tidur, handuk, dan pakaian. Bahkan
penyakit ini dapat pula ditularkan melalui hubungan seksual antara penderita
utama.1,6,7,9
disatu tempat yang relative sempit. Apabila tingkat kesadaran yang dimiliki
insidensi, sebagai akibat kontak langsung maupun tak langsung seperti tidur
pengobatan skabisid.5
karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab
dan panas. 1
rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ini ditemukan papul atau
vesikel. 1-8
dengan stratum korneum yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan
tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae
(wanita), umbilicus, bokong, genitalia eksterna (pria) dan perut bagian bawah.
Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki. 1-8
Gambar 7. Area predileksi Scabies6
tersebut.1-8
2.2.7 Klasifikasi.
Terdapat beberapa bentuk skabies atipik yang jarang ditemukan dan sulit
2. Skabies incognito.
sehingga gejala dan tanda klinis membaik, tetapi tungau tetap ada dan penularan
masih bisa terjadi. Skabies incognito sering juga menunjukkan gejala klinis yang
tidak biasa, distribusi atipik, lesi luas dan mirip penyakit lain.3-5
3. Skabies nodular
Pada bentuk ini lesi berupa nodus coklat kemerahan yang gatal. Nodus
dan aksila. Nodus ini timbul sebagai reaksi hipersensetivitas terhadap tungau
scabies. Pada nodus yang berumur lebih dari satu bulan tungau jarang
ditemukan. Nodus mungkin dapat menetap selama beberapa bulan sampai satu
dengan skabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan, tidak menyerang sela
jari dan genitalia eksterna. Lesi biasanya terdapat pada daerah dimana orang
lengan. Masa inkubasi lebih pendek dan transmisi lebih mudah. Kelainan ini
bersifat sementara (4 8 minggu) dan dapat sembuh sendiri karena S. scabiei
5. Skabies Norwegia.
Skabies Norwegia atau skabies krustosa ditandai oleh lesi yang luas
predileksi biasanya kulit kepala yang berambut, telinga bokong, siku, lutut,
telapak tangan dan kaki yang dapat disertai distrofi kuku. Berbeda dengan
skabies biasa, rasa gatal pada penderita skabies Norwegia tidak menonjol tetapi
bentuk ini sangat menular karena jumlah tungau yang menginfestasi sangat
dengan mudah.1
Lesi skabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk seluruh
kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki, dan sering terjadi infeksi sekunder
berupa impetigo, ektima sehingga terowongan jarang ditemukan. Pada bayi, lesi
di muka. 2
Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus tinggal
ujung yang terlihat papul atau vesikel dicongkel dengan jarum dan diletakkan
diatas sebuah kaca objek, lalu ditutup dan dilihat dengan mikroskop cahaya.1
1) Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung diatas selembar kertas
kemudian dibuat irisan tipis dengan pisau dan diperiksa dengan mikroskop
cahaya.
Eosin.
2.2.9 Diagnosis
2. Tempat predileksi yang khas adalah sela jari, pergelangan tangan bagian
volar, siku, lipat ketiak bagian depan, areola mammae, sekitar umbilicus,
permukaan kulit.
efektif.
4. Adanya gatal hebat pada malam hari. Bila lebih dari satu anggota
eritem.
2.2.11 Terapi
pasangan seksnya. Beberapa macam obat yang dapat dipakai pada pengobatan
scabies yaitu:1
a. Permetrin.
b. Malation.
Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari.
d. Sulfur.
Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10 % secara umum aman dan efektif
2.2.12 Prognosis
2.2.13 Pencegahan
Untuk melakukan pencegahan terhadap penularan scabies, orang-orang
yang kontak langsung atau dekat dengan penderita harus diterapi dengan topikal
scabies karena seseorang mungkin saja telah mengandung tungau scabies yang
handuk dan pakaian yang digunakan dalam 5 hari terakhir, harus dicuci bersih dan
dikeringkan dengan udara panas karena tungau scabies dapat hidup hingga 3 hari
diluar kulit, karpet dan kain pelapis lainnya sehingga harus dibersihkan (vacuum
cleaner).1