Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Analisis industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor baik
untuk meminimalkan risiko maupun untuk mengidentifikasi industri yang
mempunyai prospek yang menguntungkan.
Analisis industri perlu diikuti analisis perusahaan agar investor dapat
menentukan saham perusahaan mana saja dalam suatu kelompok industri yang
mempunyai kombinasi return-risiko yang terbaik.
Analisis perusahaan diarahkan untuk mengetahui apakah saham suatu
perusahaan layak dijadikan pilihan investasi. Hasil analisis perusahaan harus bisa
memberikan gambaran tentang nilai perusahaan, karakteristik internal, kualitas dan
kinerja manajemen, serta prospek perusahaan di masa datang.
Perusahaan dan Industri memiliki perbedaan dalam cara melakukan
analisisnya, untuk itu dalam makalah ini kami akan menjelaskan mengenai hal-
haal yang menjadi pembeda dalam analisis tersebut.
1
4. Bagaimana Analisis Lingkungan Pekerjaan dan Industri?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Industri
2. Untuk mengetahui Pentingnya Analisis Industri
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Analisis Perusahaan
4. Untuk mengetahui bagaimana Analisis Lingkungan Pekerjaan dan Industri
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem klasifikasi industri yang telah dikenal dan digunakan secara luas
adalah sistem Standard Industrial Classification (SIC) yang didasarkan pada data
sensus dan pengklasifikasian perusahaan berdasarkan produk dasar yang
dihasilkan. Standar yang dipakai untuk mengkelompokkan industri bagi
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah
Jakarta Stock Exchange Sectoral Industry Classfification (JASICA). Klasifikasi
JASICA ini terdiri dari 9 divisi, dan masing-masing divisi tersebut dibagi lagi
menjadi kelompok industri utama dan diberi kode dua digit.
3
1. Industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda pula.
4
biaya promosi dan pengembangan produk di awal-awal pertumbuhan
industri.
4. Tahap stabil.
Tahap stabil mungkin merupakan tahap yang paling panjang dalam
daur hidup industri. Pertumbuhan industri akan cenderung sama dengan
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau segmen ekonomi di mana
industri tersebut berada. Meskipun penjualan terkait erat dengan kondisi
ekonomi, tetapi besarnya pertumbuhan penjualan masing-masing
perusahaan secara individual dalam suatu industri akan berbeda-beda satu
dengan yang lain, tergantung dari kemampuan manajerial dari masing-
masing perusahaan.
5. Tahap penurunan.
5
Pada tahap penurunan, tingkat penjualan dan profit industri semakin
menurun. Pada tahap ini ada perusahaan yang mulai keluar dari industri
dan investor pun mulai berpikir untuk mencari alternatif industri lain yang
lebih menguntungkan. Pertumbuhan industri pada tahap ini akan jauh di
bawah pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Analisis Input-Output
Faktor penting lain yang mempengaruhi besarnya profit yang bisa diperoleh
suatu industri adalah intensitas persaingan dalam industri tersebut.
6
Lima faktor yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri tersebut
adalah:
Pemain
baru
potensial
PESAING
INDUSTRI
Persaingan
Pemasok antara
Pembeli
perusahaan
dalam industri
Barang
substitusi
Persaingan dalam suatu industri akan semakin meningkat jika terdapat banyak
perusahaan yang ukurannya relatif sama bersaing dalam industri tersebut.
Persaingan juga akan dipengaruhi oleh pertumbuhan industri dan biaya tetap,
serta hambatan untuk keluar dari industri.
Tingginya biaya tetap akan mendorong peningkatan persaingan karena dengan
tingginya biaya tetap akan mengharuskan perusahaan untuk memproduksi
dengan kapasitas penuh. Hal itu akan membuat penawaran di pasar akan semakin
meningkat yang kemudian akan menyebabkan harga barang semakin menurun,
sehingga persaingan akan semakin ketat.
7
2. Ancaman adanya pemain baru, Meskipun sebuah industri mempunyai jumlah
pesaing yang sedikit, investor juga perlu mengidentifikasi perusahaan-
perusahaan yang potensial menjadi pemain baru dalam industri.
Besarnya ancaman pemain baru ini akan dipengaruhi oleh adanya hambatan-
hambatan masuk (barriers to entry) dalam suatu industri, seperti tingginya biaya
investasi, peraturan pemerintah, dan harga barang yang relatif kecil dibandingkan
dengan biaya produksi.
Jika hambatan masuk suatu industri relatif tinggi maka kemungkinan adanya
pemain baru yang masuk dalam industri tersebut akan semakin kecil.
3. Daya tawar (bargaining power) pembeli, Daya tawar pembeli di pasar yang kuat
bisa mempengaruhi profitabilitas industri. Hal ini terjadi jika konsumen dapat
menawar harga atau meminta kualitas yang lebih tinggi dengan kemungkinan
pilihan dari produk yang diberikan oleh pesaing lain. Bila jumlah konsumen
lebih banyak dari jumlah industrinya maka bargaining power konsumen akan
rendah. Sebaliknya jika jumlah industri lebih banyak dari konsumen maka
bargaining power konsumen akan besar.
4. ancaman adanya barang atau jasa substitusi, Produk substitusi akan membatasi
profit potensial suatu industri karena barang subtitusi akan memunculkan
alternatif bagi produk perusahaan. Dalam kondisi seperti ini, kemampuan
perusahaan untuk menentukan harga produk akan semakin berkurang, karena
dibatasi adanya produk substitusi Artinya, jika harga produk perusahaan terlalu
tinggi, konsumen bisa saja berpindah ke produk substitusi yang ditawarkan di
pasar.
8
sedikit dibandingkan dengan jumlah industrinya, maka pemasok memiliki
bargaining power yang besar. Begitu juga sebaliknya, jika pemasok lebih banyak
dari industrinya maka bargaining power pemasok akan berkurang.
Lima kekuatan persaingan akan menentukan profitabilitas industri karena lima
faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap komponen return on investment
(ROI) dalam suatu industri.
9
EPS dan Informasi Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
Berdasarkan informasi yang dikandungnya, ada tiga laporan utama dalam laporan
keuangan, yaitu:
1. Neraca.
10
Laporan rugi laba (income statement) adalah ringkasan profitabilitas
perusahaan selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun. Laporan rugi
laba ini menunjukkan penghasilan (revenues) yang diperoleh selama satu
periode, biaya (expenses) yang dikeluarkan dalam satu periode, dan elemen-
elemen lain pembentuk laba. Unsur biaya yang tercantum dalam laporan rugi
laba:
Biaya produksi.
Biaya administrasi dan umum.
Biaya bunga.
Buaya pajak penghasilan.
Laporan arus kas merupakan laporan yang memuat aliran kas yang
berasal dari tiga sumber aktivitas: (1) operasi perusahaan, (2) investasi dan (3)
aktivitas finansial yang dilakukan perusahaan. Ada dua perbedaan antara
laporan arus kas dengan laporan rugi laba dan neraca perusahaan:
Neraca dan laporan rugi laba disusun atas dasar metode akrual
akuntansi, sedangkan laporan arus kas hanya mencatat transaksi yang
menyebabkan aliran kas secara nyata.
Laporan rugi laba memasukkan pos depresiasi untuk
menghaluskan pengeluaran modal yang terlalu besar dalam laporan
rugi laba.
11
keuangan, dan manajemen di sisi lainnya sebagai penyaji laporan keuangan. Cara
mengurangi konflik ini, antara lain dengan:
12
EBIT
ROA
Perhitungan ROE & ROA Jumlah aset
Contoh: Data laba bersih, EBIT, ekuitas, dan total aset PT Semen Gresik pada akhir
Tahun 2006 dan 2007 seperti disajikan pada tabel berikut ini. Berapakah ROE dan
ROA perusahaan tersebut untuk Tahun 2006 dan 2007?
Jawab: ROE dan ROA PT Semen Gresik untuk Tahun 2006 dan 2007, adalah:
13
Earning Per Share (EPS) 1.779,38
ROA 2006 0,2374
7.496,42
ROA 2007 0,2815
Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang
siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.
Kita juga bisa menghitung EPS perusahaan dengan menggunakan rumus berikut
ini:
Contoh: Berdasarkan data PT Semen Gresik tahun 2006 dan 2007 sebelumnya,
jika jumlah saham yang beredar di Tahun 2006 dan 2007 sama sebanyak 5,93
miliar, maka EPS dapat dihitung dengan:
14
= Rp218
= Rp299
= Rp299
D1/E1
EPS
k-g
Komponen PER
15
1. Dividend payout ratio (DPR) merupakan perbandingan antara dividen yang
dibayarkan perusahaan terhadap earning yang diperoleh perusahaan.
k = RF + RP
Contoh:
Pada tahun 2002, PT Kedaung Indah Can Tbk mempunyai total aktiva sebesar
Rp203 milyar dan total kewajiban sebesar Rp76 milyar. Berapakah ekuitas pemegang
sahamnya?
16
Jawab:
Earning per Share (EPS) = Laba setelah pajak / Lembar saham beredar
Book Value per Share (BVPS) = Ekuitas pemegang saham / Lembar sahan
beredar
Dividend per Share (DPS) = Dividen / Lembar saham beredar
Price Earning Ratio (PER atau P/E) = Harga saham / EPSPrice to Book
Value (PBV atau P/B) = Harga saham / BVPS
Analisis Persaingan dan Industri Oleh: Harry Andrian Simbolon SE., M.Ak., QIA
17
Ada hubungan yang sangat erat antara perubahan lingkungan dengan
perubahan aspek-aspek penting keberhasilan misi perusahaan. Perubahan lingkungan
perusahaan yang signifikan jelas akan merubah pula key success perusahaan.
Perusahaan yang dapat berkembang dengan baik, pada umumnya adalah perusahaan
yang selalu melakukan inovaasi tiada henti.
Lingkungan Sosial
18
Apakah karakteritik ekonomi yang dominan dalam industri yang bersangkutan
Bagaimanakah peta persaingan dalam industri tersebut dan kekuatan masing-
masing pihak.
Apakah yang menjadi pemicu perubahan dalam industri dan bagaimana
dampaknya.
Analisis Peta Kekuatan
Dalam analisis peta kekuatan persaingan adalah upaya untuk mengidentifikasi
sumber utama tekanan persaingan dan seberapa kuat tekanan tersebut. Menurut
Porter, pola umum peta persaingan dalam pasar biasanya melibatkan lima kekuatan
yang masing-masing saling memperoleh keuntungan yang maksimal berasal dari:
1. Persaingan diantara sesame penjual dalam merebut dan mempertahankan pasar.
2. Adanya barang subtitusi.
3. Adanya potensi tekanan masuknya pendatang baru.
4. Kekuatan tawa- menawar para supplier dan
5. Kekuatan tawar-menawar pihak pembeli.
Persaingan di antara sesama penjual
Persaingan yang timbul diantara sesama penjual karena mereka saling
berlomba untuk saling mengalahkan satu sama lain untuk menarik hati konsumen
atau beberapa penjual yang saling bertentangan. Ada sejumlah kondisi umum yang
tampaknya mempengaruhi tempo persaingan antar penjual dalam suatu industri
tertentu yaitu Intensitas persaingan makin meningkat apabila:
Jumlah pelaku bisnis bertambah banyak dan kemampuan maupun ukuran mereka
relative seimbang.
Permintaan menunjukkan tanda-tanda melambat.
Adanya kondisi industri tertentu mendorong perusahaan untuk melakukan
pemotongan harga atau taktik untuk mendongkrak volume penjualan.
Biaya pindah ke merek lain tidak mahal.
Satu atau dua pesaing berusaha melakukan gerakan strategis yang agresif untuk
memperbaiki posisinya dengan memanfaatkan kelemahan pesaing lain.
19
Biaya keluar dari pasar lebih besar daripada biaya bertahan dan tetap bersaing di
arena tersebut.
Situasi yang dihadapi agak sulit diramalkan.
Hampir seluruh industry akan dipengaruhi oleh arah dan perkembangan baru yang
secara perlahan atau cepat akan menghasilkan berbagai perubahan cukup penting
yang selalu mendapat respon yang memadai dari perusahaan di dalamnya. Seorang
penyusun strategi, harus mampu memisahkan factor-faktor mana yang dominan dan
yang sedikit mempengaruhi perubahan dan operasional suatu industri.
Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun peta persaingan
suatu kelompok usaha strategis dan menentukan perusahaan mana yang termasuk
didalamnya, yaitu:
1. Identifikasi karakteristik persaingan yang dapat membedakan satu perusahaan
dengan perusahaan yang lain.
2. Plot perusahan-perusahaan tersebut atas dasar peta dua variable yang dipilih
dengan menggunakan dua macam karakteristik yang berbeda.
3. Tandai perusahan-perusahaan yang masuk dalam era dan kelompok yang
menggunakan strategi yang sama.
4. Buatlah lingkaran pada tiap-tiap kelompok strategis, luas lingkaran proporsional
dengan ukuran pangsa pasar terhada total penjualan industry keseluruhan.
Analisis Kemungkinan Strategi Pesaing
Cara cepat untuk memprediksi kemungkinan langkah-langkah yang akan
dilakukan perusahaan pesasing dengan mempelajari dalam industri mana perusahaan
berada, maka perusahaan harus mengelompokkan tujuan dan strategi perusahaan
pesaing, sebagai berikut:
20
1. Skope persaingan: local, regional, nasional, global.
2. Maksud dan tujuan strategi: Pemimpin pasar, berada dalam 5 besar, menjaga
posisi, sekedar hidup.
3. Tujuan pangsa pasar: Ekspansi eksternal-akuisisi, ekspansi internal, pertahankan
pasar, lepaskan pasar.
4. Posisi/situasi persaingan: lebih kuat, bertahan, pindah posisi, menarik diri dll.
5. Bagaimana strategi dijalankan: ofensif, defensif, kombinasi, agresif, konservatif-
pengikut.
6. Strategi bersaing: Biaya rendah, focus, diferensiasi, kombinasi.
21
Langkah terkahir analisis industry dan persaingan adalah mereview situasi
industry secara keseluruhan dan mengambil kesimpulan mengenai prospek
pertumbuhan industry tersebut (daya tarik), dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Penilaian tentang daya tarik suatu industry tertentu bersifat relative dan
bukan dalam arti absolute. Artinya bahwa sangat mungkin beberapa investor punya
penilaian yang berbeda-beda tentang daya tarik suatu industry karena mereka punya
sudut penilaian dan pertimbangan yang berbeda.
22
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Analisis industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan
investor baik untuk meminimalkan risiko maupun untuk mengidentifikasi
industri yang mempunyai prospek yang menguntungkan. Analisis industri
perlu diikuti analisis perusahaan agar investor dapat menentukan saham
perusahaan mana saja dalam suatu kelompok industri yang mempunyai
kombinasi return-risiko yang terbaik.
Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,
setelah analisis variabel ekonomi dan pasar, serta analisis industri. Analisis
perusahaan diarahkan untuk mengetahui apakah saham suatu perusahaan
layak dijadikan pilihan investasi. Hasil analisis perusahaan harus bisa
memberikan gambaran tentang nilai perusahaan, karakteristik internal,
kualitas dan kinerja manajemen, serta prospek perusahaan di masa datang.
Persaingan dalam suatu industri akan semakin meningkat jika terdapat
banyak perusahaan yang ukurannya relatif sama bersaing dalam industri
tersebut. Persaingan juga akan dipengaruhi oleh pertumbuhan industri dan
biaya tetap, serta hambatan untuk keluar dari industri.
Tingginya biaya tetap akan mendorong peningkatan persaingan karena
dengan tingginya biaya tetap akan mengharuskan perusahaan untuk
memproduksi dengan kapasitas penuh. Hal itu akan membuat penawaran di
pasar akan semakin meningkat yang kemudian akan menyebabkan harga
barang semakin menurun, sehingga persaingan akan semakin ketat.
23
3.2 SARAN
Investor yang baik akan melakukan analisis terlebih dahulu sebelum
melakukan investasi dan mengambil keputusan. Hal tersebut bertujuan untuk
mengetahui prospek tidaknya suatu industri atau perusahaan untuk menentukan
penanaman modal.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://febrineldiko.wordpress.com/kuliah-2/materi/manajemen-investasi/ (diakses
pada tanggal 5 Maret 2015)
Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (edisi keempat)
25