Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Halusinasi
a. Pengertian halusinasi
(Varcarolis, 2006).
b. Etiologi
2008).
(Yosep, 2008).
adalah :
a. Biologis
diinterprestasikan.
b. Stress lingkungan
prilaku.
c. Sumber koping
sampai maladaptive.
Respon adaptif
Respon maladaptive
halusinasi adalah
Karektristik :
stressor terakumulasi.
buruk.
Sulit tidur terus menerus sehingga terbiasa
menghayal
Karektristiknya :
ketakutan.
bersifat sementara)
menjijikkkan.
Karekteristiknya :
Karekteristiknya :
psikotik)
detik/menit.
5) Tahap V (Concuering panic level of anxiety)
Karektristiknya :
menarik diri.
psikotik berat)
sesuatu
Ketidakberdayaan
g. Jenis-jenis halusinasi
S, 2011 adalah :
tangan.
muntah.
6) Halusinasi sinestetik
tubuhnya.
2. Terapi Modalitas
a. Pengertian
Terapi modalitas adalah terapi utama dalam
1. Terapi Individual
hubungan.
kebutuhan dasarnya.
2. Terapi Lingkungan
3. Terapi Biologi
tertentu.
4. Terapi Kognitif
perubahan kognitif.
5. Terapi Keluarga
anggotanya.
6. Terapi Perilaku
a. Role model
b. Kondisioning operan
c. Desensitisasi sistematis
d. Pengendalian diri
7. Terapi Bermain
penganiayaan.
a. Pengertian
dan Laraia,2001)
2008).
2005)
b. Manfaat terapi aktivitas kelompok
1). Umum
2). Khusus
3). Rehabilitasi
Purwaningsih (2010)
perasaan
Tipe : relaksasi
validasi.
diri, regresi.
(2010) adalah
menyelesaikan masalah.
kognitif/persepsi
maladaptive
Tujuan
lain
e. Mengemukakan perasaannya
2. Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensoris
Tujuan :
d. Mengekspresikan perasaan
Tujuan :
kenyataan
tempat.
Tujuan umum :
eksternal.
Tujuan khusus :
(2010) adalah
1. Pre kelompok
2. Fase awal
a. Orientasi
anggota.
b. Konflik
c. Kebersamaan
3. Fase kerja
dan anggotanya
menyelesaikan tugasnya
yang kreatif
4. Fase terminasi
tiap anggota.
h. Terapis
a. Dokter
b. Psikoater
c. Psikolog
d. Perawat
e. Fisioterapis
f. Speech terapis
g. Occupasional terapis
h. Social worker
TAK adalah
1. Mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok
kelompok.
kegiatan.
out.
pelaksanaan terapi
Masalah yang mungkin timbul adalah kemungkinan
Halusinasi
2004).
(Darsana, 2007).
Tujuan:
halusinasi.
Langkah kegiatan
1. Persiapan
halusinasi.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Kontrak
yang didengar.
sampai selesai.
3. Tahap kerja
dengan baik.
biasa didengar.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
terjadi halusinasi.
aktivitas kelompok.
NILAI
NO BUTIR YANG DINILAI
2 1 0
A. PERSIAPAN
B. ORIENTASI
C. KERJA
D. TERMINASI
Menghardik
Tujuan:
halusinasi.
halusinasi.
Langkah kegiatan
1. Persiapan
mengikuti sesiI
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Evaluasi/validasi
ini.
perasaan.
c) Kontrak
sesi 1)
3. Tahap kerja
bercerita.
muncul.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
mengikuti TAK.
keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
halusinasi muncul.
kegiatan.
NILAI
NO BUTIR YANG DI NILAI 2 1 0
A. PERSIAPAN
1. Membuat kontrak dengan klien
yang sesuai indikasi
2. Mempersiapkan alat dan tempat
(peserta duduk melingkar dalam
suasana ruang yang tenang dann
nyaman)
Score = 4
NA Nilai = jumlah score
B. ORIENTASI
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Menanyakan perasaan klien hari
ini
3. Menanyakan pengalaman
halusinasi yang pernah terjadi
4. Menjelaskan tujuan kegiatan
5. Menjelaskan aturan main :
a. Klien harus mengikuti
kegiatan dari awal sampai
akhir
b. Bila ingin keluar dari
kelompok harus minta ijin
dari terapis
c. Lama kegiatan 45 menit
Score = 10
NB Nilai = jumlah score
C. KERJA
1. Meminta menceritakan apa yang
dilakukan jika mengalami
halusinasi dan apa bisa
mengatasinya
2. Terapis memberikann pujian
setiap kali pasien selesai
menceritakan pengalaman
halusinasinya
3. Terapis menjelaskan cara
mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi saat
halusinasi muncul
4. Terapis memperagakan cara
menghardik halusinasi
D. TERMINASI
1. Menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK
2. Member pujian atas pencapaian
kelompok
3. Menganjurkan agar pasien untuk
menerapkan cara yang sudah
dipelajari jika halusinasi
muncul
4. Membuat kontrak kembali untuk
TAK berikutnya
Score= 8
ND Nilai = jumlah score
Melakukan Kegiatan
Tujuan:
1. Persiapan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Evaluasi/validasi
ini.
c) Kontrak
melakukan kegiatan.
sebelumnya).
3. Tahap kerja
halusinasi.
whiteboard.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan pasien setelah
memperagakannya.
kelompok.
b) Tindak lanjut
tempat.
2 1 0
A. PERSIAPAN
C. KERJA
1. Menjelaskan langkah-langkah
kegiatan
2. Membagi kertas dan pensil kepada
pasien
3. Menjelaskan aktifitas yang
teratur dalam mencegagh
terjadinya halusinasi
4. Member contoh cara menyusun
jadwal dengan menggambarkannya di
papan tulis
5. Meminta pasien untuk menyusun
jadwal aktivitas dari bangun pagi
sampai dengan tidur malam
6. Membimbing pasien sampai barhasil
menyusun jadwal
D. ORIENTASI
Bercakap-Cakap
Tujuan:
halusinsi.
Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Evaluasi/validasi
halusinasi.
c) Kontrak
3. Tahap kerja
mencegah halusinasi.
dilakukan.
pulang.
giliran.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
mengikuti TAK.
kelompok.
b) Tindak lanjut
obat.
NILAI
NO BUTIR YANG DINILAI 2 1 0
A. PERSIAPAN
1. Membuat kontrak dengan klien
sesuai indikasi
2. Mempersiapkan alat dan tempat
(peserta duduk melingkar)
Score = 4
NA Nilai = jumlah score
B. ORIENTASI
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Menanyakan perasaan klien hari
ini
3. Menanyakan pengalaman klien
mengontrol halusinasi setelah
menerapkan tiga cara lain
4. Menjelaskan tujuan kegiatan
5. Menjelaskan aturan main :
a. Klien harus mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
b. Bila ingin keluar dari
kelompok harus minta ijin dari
terapis
c. Lama kegiatan 60 menit
Score = 8
NB Nilai = jumlah score
C. KERJA
1. Menerangkan pentingnya
berbincang-bincang dengan orang
lain untuk mengatasi halusinasi
2. Meminta kepada pasien situasi
yang sering dialami sehingga
mengalami halusinasi. Pasien
secara bergantian bercerita dari
sebelah kiri terapis searah
jarum jam sampai semua mendapat
giliran
3. Memperagakan bercakap-cakap
dengan orang lain jika ada
tanda-tanda halusinasi muncul
4. Pasien diminta memperagakann hal
yang sama secara bergantian,
dimulai dari klien yang duduk
disebelah kiri terapis searah
jarum jam sampai semua mendapat
giliran
5. Terapis memberikan pujian,
setiap kali pasien selesai
memperagakan.
Score = 10
NC Nilai = jumlah score
D. TERMINASI
1. Menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK
2. Member pujian atas pencapaian
kelompok
3. Menganjurkan untuk menerapkan
bercakap-cakap dengan orang lain
bila mulai halusinasi
4. Membuat kontrak kembali untuk
TAK berikutnya
Score = 8
Minum Obat
Tujuan:
obat.
Langkah kegiatan
1. Persiapan
tempat pertemuan.
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Evaluasi/validasi
c) Kontrak
obat.
sebelumnya).
3. Tahap kerja
daftar di whiteboard.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
mengikuti TAK.
2. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol
keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
2004).
NILAI
NO BUTIIR YANG DINILAI 2 1 0
A. PERSIAPAN
1. Membuat kontrak dengan klien
sesuai indikasi
2. Mempersiapkan alat dan tempat
(peserta duduk melingkar dalam
suasana ruang yang tenang dan
nyaman)
Score = 4
NA Nilai = jumlah score
B. ORIENTASI
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Menanyakan perasaan klien hari
ini
3. Menanyakan apakah jadwal
aktivitas sudah dilakukan
4. Menjelaskan tujuan kegiatan
3. Keterbatasan
B. Kerangka konsep
halusinasi.
Pasien
Pasien dengan
Jenis-jenis Terapi Kemampun mengontrol
halusinasi:
Aktivitas Kelompok halusinasi dengan kriteria
Halusinasipende a. Mampu : 76-100%
1. Terapi aktivitas
ngaran,pengelih
kelompok stimulasi
atan,penciuman, b. Cukup : 56-75%
persepsi halusinasi
pengecapan,pera
Sesi TAK persepsi c. Kurang: 55%
baan,dan
halusinasi :
halusinasi
1. Sesi I :mengenal
sinestetik
halusinasi
2. Sesi 2 : menghardik
3. Sesi 3 : bercakap-
Fase halusinasi:
cakap dengan orang
-Fase 1 Sleep lain
disorder
-Fase 2 Comforting
2. Terapi aktivitas
-Fase 3 Condeming kelompok
stimulasi
-Fase 4 Controling sensoris
-Fase 5 Concuering 3. Terapi aktivitas
kelompok
sosialisasi
4. Terapi aktivitas
kelompok
orientasi realita
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Pengaruh TAK Stimulasi
Persepsi Halusinasi Terhadap Kemampuan Pasien
Mengontrol Halusinasi ( Sumber : Modifikasi
Wahyu Purwaningsih, 2010:59)
C. Hipotesa