Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ANDI ARNOLI
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
i
Tesis
Program Studi
Ilmu Keperawatan
ANDI ARNOLI
Kepada
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
ii
iii
hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis
ini karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Yang menyatakan
Andi Arnoli
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
hormat dan terima kasih yang dalam dan penghargaan yang sebesarnya
kepada:
2. Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS, selaku Dekan Fakultas
3. Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Kes selaku ketua Prodi Magister Ilmu
sebagai mahasiswa.
berharga.
Manajemen keperawatan.
kesempurnaan penulisan ini. Besar harapan penulis agar tesis ini dapat
Andi Arnoli
vi
vii
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
ABSTRAK .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Hasil Penelitian.............................................................................. 51
B. Pembahasan ................................................................................. 62
A. Kesimpulan ................................................................................... 73
B. Saran ............................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kuesioner
2. Master Tabel Penelitian
3. Lampiran Output Analisis Variabel Penelitian
4. Surat Izin Penelitian dari Pascasarjana UNHAS
5. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari Rumah
Sakit Tingkat II Pelamonia Makassar
6. Rekomendasi Komisi Etik
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rumah sakit di Indonesia sudah mencapai 1.959 unit per Mei 2012. Rumah
sakit Pemerintah sebanyak 785 unit, yang terdiri dari Kemenkes sebanyak
Pemerintah Kota 89 unit, Kementerian lain 2 unit, TNI 109 unit, dan Polri
34 unit. "Swasta non profit 699 unit, swasta private 403 unit, BUMN 77
unit.
2008).
profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan pasien 24 jam
pemberian obat telah sesuai dengan prinsip enam benar yaitu benar obat,
benar dosis, benar pasien, benar cara/rute, benar waktu dan benar
2005).
kerja yang tinggi akan menimbulkan kelelahan dan stres kerja. Kelelahan
1998). Kelelahan kerja perawat juga dapat memberi dampak pada asuhan
pelayanan yang diberikan tidak akan optimal. Tingginya beban kerja dapat
berefek pada penurunan kinerja personel rumah sakit (Ilyas (2010). Hal ini
besar. Saat ini sudah ada pelaporan kejadian di rumah sakit, tetapi tidak
obat tersebut. Mulai dari memesan obat sesuai order dokter, menyimpan
dan meracik obat sesuai order hingga memberikan obat kepada pasien.
Memastikan bahwa obat tersebut aman bagi pasien dan mengawasi akan
4
(Lestari, 2005)
penyakit pasien. Hal ini terutama akan mudah dilihat pada pasien yang
telah menyebabkan lebih dari satu juta orang cidera dan 98.000 kematian
44.000 dan 98.000 kematian terjadi dirumah sakit setiap tahun disebabkan
dilakukan oleh Auburn University, Amerika pada tahun 2002 bahwa dari
312 jenis obat, 17% diberikan dengan dosis salah (JCAHO, 2002).
SPO memberikan obat per oral didapat nilai r = -0,011, berarti ada
tidak dilakukan.
hubungan antara tingkat pendidikan dan lama kerja denga prinsip 6 tepat
dalam pemberian obat. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kuntarti (2004)
sedang sampai tinggi. Hasil ini ditunjukkan dengan data penerapan tepat
Beban kerja obyektif tenaga perawat di ruang Medikal Bedah Rumah Sakit
ruangan Medikal Bedah Rumah Sakit Umum Negara Bali adalah 54 orang
orang perawat.
dengan jumlah tempat tidur 407 buah dan jumlah perawat di instalasi
rawat inap 208 orang serta rata-rata BOR 68,1% pada tahun 2013.
tenaga perawat dengan tempat tidur untuk rumah sakit tipe B adalah 1 : 1
paraf dan keluhan pasien dokumenta, 16.5 % obat diberikan perawat tidak
melakukan pengecekan dua kali, 25% obat diberikan tidak tepat waktu,
8.3% obat tidak diberikan, 16.5% obat diberikan perawat tidak memanggil
nama pasien.
B. Rumusan Masalah
standar profesi. Pemberian obat yang aman dan akurat adalah akurat
buah dan jumlah perawat 43 orang sehingga rasio Tempat tidur dengan
tinggi.
Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Aplikatif
VII/Wirabuana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemberian Obat
(Depkes, 2008).
1. Pengertian Obat
(Syamsuni, 2012).
adalah obat yang telah habis masa hak patennya, yang diproduksi
2. Pemberian Obat
memberikan obat sesuai dengan dosis dan cara pemakaian obat yang
(Potter, 2005).
berikut:
a. Benar Obat
membuang sisa obat yang telah diberikan. Selain itu periksa label
kepada pasien :
kepada pasien.
b. Benar Dosis
atau kekuatan obat yang lebih besar atau lebih kecil dari yang
Tablet harus dipotong dan dibagi dengan rata, jika tidak buang
bersih, dan jika pasien tidak dapat minum obat yang disiapkan,
c. Benar Pasien
gelang identitasnya.
d. Benar Cara/Rute
pasien dan pastikan obat telah ditelan pasien. Rute ini paling
dan aman.
epidermis
17
e. Benar Waktu
ditetapkan, seperti dua kali sehari, tiga kali sehari, empat kali
pemeriksaan obat.
f. Benar Dokumentasi
memberikan obat :
paraf petugas.
a. Pengetahuan perawat
b. Keterampilan perawat
2009).
c. Ketersediaan 0bat
cembung rangkap.
5. Penatalaksanaan Obat
1) Persiapan
2) Pemberian
pemberian obat :
1. Benar obat
2. Benar dosis
3. Benar pasien,
6. Benar pendokumentasian
3) Evaluasi
setelah pemberian.
21
maupun kualitatif yang dirinci menurut jabatan dan unit kerja yang
atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan
Beban kerja dapat dibagi menjadi kegiatan produktif dan non produktif.
efektif 80% dari waktu kerja sebulan. Waktu kerja normal perhari adalah
8 jam, jadi waktu yang efektif untuk tiap pegawai adalah 5 jam per hari.
1995).
tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang lainya dan sangat
gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh dari pekerja yang
tidak langsung.
a. Faktor eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja,
seperti :
tata ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja,
jawab pekerjaan.
psikologis.
b. Faktor internal
berasal dari dalam tubuh itu sendiri akibat dari reaksi beban kerja
eksternal.
kerja dapat berefek pada penurunan kinerja personel rumah sakit (Ilyas,
vital, memasang infus dan aff infus, mengganti cairan infus, injeksi,
adalah 1 - 1,5 x 4 jam = 4-6 jam, dan pasien intensive care adalah
jam.
lainnya. Alokasi waktu 15% dari waktu jam kerja tiap shifnya.
rawat inap dapat dirinci dengan melihat kebutuhan pasien untuk asuhan
mencapai 80%. Bila lebih dari 80% maka tandanya beban kerja sudah
untuk penyakit dalan dan 70% untuk rawat bedah. Alokasi waktu lebih
tinggi pada shift pagi sebanyak 83% (348 menit dan 85%(361 menit)
ILO adalah 65% - 85% (Kurniadi, 2013). Lama kerja pershif Gillies
(1994) adalah 7 jam untuk shift pagi dan sore sedangkan shift malam
50 jam. Jumlah 40 jam kerja seminggu ini dapat dibuat 5 atau 6 hari
saat ini. Waktu kita bertanya berapa tenaga yang dibutuhkan, maka kita
berbicara berapa beban kerja yang ada. Untuk menghitung beban kerja
personel ada 3 cara yang dapat digunakan yaitu work sampling, time
a. Work sampling
kerja
jam kerja
sampling yaitu :
elemen-elemen kerja.
formulir isian yang dapat dipelajari dan diisi sendiri oleh subyek
e. Klasifikasi pasien
sebagai berikut :
obat harus tetap ditunggui, agar tidak salah obat. Pasien masih
D. Penelitian Terkait
Tabel 2.1
Penelitian terkait beban kerja dan penerapan prinsip pemberian obat
Faktor internal
yang berpengaruh
pada beban kerja
- Usia
- Jenis kelamin
- Keadaan Gizi
- Kesegaran jasmani Upaya pemenuhan sasaran
- Motivasi keselamatan pasien
- Persepsi
- Kepuasan 1. Ketepatan Identifikasi
- Kesegaran jasmani pasien
(Sumamur, 1995) 2. Komunikasi Efektif
3. Peningkatan Keamanan
Obat
4. Tepat lokasi, prosedur
Beban Kerja Perawat dan pasien operasi
5. Pengurangan risiko infeksi
- Keperawatan Langsung
6. Pengurangan risiko pasien
- Keperawatan Tidak Langsung
jatuh
- Non Keperawatan
(Situmorang, 1994) (Depkes, 2008)
BAB III
KERANGKA KONSEP
Beban Kerja :
Keperawatan
Langsung Penerapan Enam
Keperawatan tidak Prinsip Pemberian
langsung Obat
Non Keperawatan
Faktor yang
berpengaruh pada
pemberian obat
- Pengetahuan
- Keterampilan
- Fisik obat
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Tidak Diteliti
1. Variabel Dependen
benar obat, benar dosis, benar pasien, benar cara, benar waktu
Kriteria Objektif :
2. Variabel Independen
perawat pada waktu jam kerja, yang terdiri atas kegiatan keperawatan
Kriteria objektif :
keluarga pasien.
Kriteria objektif :
sebagai staff rumah sakit atau sebagai pribadi seperti upacara, apel,
Kriteria objektif :
C. Hipotesis Penelitian
Pelamonia Makassar ?
Pelamonia Makassar ?
Makassar ?
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Lokasi Penelitian
sakit tipe B milik TNI Angkatan Darat yang terletak di jalan Jenderal
2. Waktu Penelitian
2014.
42
1. Populasi
orang.
2. Sampel
D. Instrumen Penelitian
2. Beban kerja
Ilyas.
menjadi beban apabila waktu yang digunakan lebih dari 35% total
yang digunakan lebih dari 20% total waktu dalam menit (Ilyas, 2010).
Data sekunder adalah data yang diambil dari data bagian sumber
maupun data dokumen rumah sakit yang diperlukan dalam penelitian ini.
F. Alur Penelitian
Ujian Proposal
Populasi
Perawat pelaksana di ruang bedah 37 orang
Sampel : 37 orang
Informed Consent
Menjelaskan dan meminta persetujuan responden
Pengumpulan data:
Observasi Beban Kerja (Variabel Independen)
Observasi Penerapan Pemberian Obat (Variabel Dependen)
Analisa Data:
Univariat, Bivariat
Kesimpulan
46
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Koding
c. Tabulasi Data
d. Entry Data
e. Cleaning Data
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
tujuan penelitian.
b. Analisis Bivariat
table 2x2.
Yates Correction
n = Besar sampel
H. Pertimbangan Etik
untuk terlibat.
dignity).
confidentiality).
informasi tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini dapat
50
inclusiveness).
subjek.
BAB V
A. Hasil Penelitian
computer program SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan
berikut:
responden.
52
TK. II Pelamonia Makassar Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5.1 :
Variabel n %
Umur
20-29 21 56.8
30-39 15 40.5
40-49 1 2.7
Jenis Kelamin
Laki-laki 4 10.8
Perempuan 33 89.2
Pendidikan Perawat
Diploma III 33 89,2
Ners 4 10,8
Lama Bekerja
5 Tahun 23 62.2
> 5 Tahun 14 37.8
Status Kepegawaian
Tetap 12 32.4
Tidak tetap 25 67.6
Total 37 100.0
Sumber : Data Primer, 2014
(2,7%).
53
orang (37,8%).
adalah perawat dengan status kepegawaian tidak tetap dalam hal ini
2. Analisis Univariat
tidak langsung, beban non keperawatan dan beban tiap shift. Berikut
54
Beban Kerja n %
Berat 20 54.1
Ringan 17 45.9
Total 37 100
Sumber : Data Primer, 2014
(45,9%).
Beban Keperawatan
Kegiatan Total N
Ringan % Berat %
Keperawatan langsung 24 64,9 13 35,1 37 100
Keperawatan Tidak
22 59,5 15 40,5 37 100
Langsung
Non Keperawatan 8 21,6 29 78,4 37 100
Sumber : Data primer, 2014
Beban keperawatan
Shif Kerja Total %
Ringan % Berat %
Kep. Langsung
Pagi 4 11,9 33 89,1 37 100
Siang 17 46,0 20 54,0 37 100
Malam 15 41,0 22 59,0 37 100
Kep. Tidak Langsung
Pagi 5 13,5 32 86,5 37 100
Siang 16 70,3 11 29,7 37 100
Malam 2 6,4 35 94,6 37 100
Non Keperawatan
Pagi 37 100,0 0 0 37 100
Siang 37 100,0 0 0 37 100
Malam 0 0 37 100,0 37 100
Sumber : Data primer, 2014
(11,9%) dengan beban berat pada shift pagi sebanyak 33 (89,1%) lebih
(18,8%).
(p<0,05). Hal ini ini berarti ada hubungan antara beban kerja
Makassar.
(33,3%).
Makassar.
(p>0,05). Hal ini berarti tidak ada hubungan antara beban kerja non
(p>0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara beban kerja dengan
B. Pembahasan
sebesar 89,1% lebih tinggi dari shift siang sebesar 54%. Hal ini
shift pagi.
63
18,8%. Nilai yang di dapat dari hasil uji statistik dengan chi square
diperoleh nilai p = 0.007 atau < 0,005 (p-value < 0,05) yang berarti
berat tapi menerapkan prinsip enam benar pemberian obat hal ini
dan cara pemberian obat dan efek samping yang mungkin terjadi dari
malam sebesar 94,6% lebih tinggi dari shift siang sebesar 29,7%. Hal
hari.
pemberian obat 33,3%. Nilai yang di dapat dari hasil uji statistik dengan
chi square diperoleh nilai p = 0.042 atau < 0,005 (p-value < 0,05)
pemberian obat.
aman pada perawat. Mencuci tangan adalah tehnik yang paling dasar
Potter, 2005).
pada pasien menjadi tidak steril. The Center's for Desease Control
lama dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat pribadi dan tidak ada
dapat dari hasil uji statistik dengan chi square diperoleh nilai p = 0.974
atau < 0,005 (p-value < 0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara
Makassar.
menonton serta apel pagi dan siang sehingga tidak produktif untuk
enam benar pemberian obat. Nilai yang di dapat dari hasil uji statistik
dengan chi square diperoleh nilai p = 0.000 (p>0,05). Hal ini berarti
Pelamonia Makassar.
sebesar 35,1%.
beban yang tinggi kerja tiap hari tetapi kinerja baik dapat
pasti akan terjadi penurunan daya tahan tubuh. Beban kerja yang
dalam hal ini jumlah pasien yang lebih banyak dari jumlah perawat akan
pasien juga bisa menimbulkan beban psikis bagi perawat oleh karena
72
perawat perlu waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk pasien yang
BAB VI
A. Kesimpulan
Makassar.
B. Saran
sebagaimana mestinya.
74
DAFTAR PUSTAKA
Didonna. Nancy, 2013, Sedian & Dosis Obat Panduan Penghitungan Dosis
dan Dasar-Dasar Pemberian Obat, Erlangga, Jakarta.
Potter &Perry, 2000, Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, EGC,
Jakarta.
____________,2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep
Proses dan Praktik, EGC, Jakarta.
Yuni arniati, 2007. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Lama Kerja Perawat
Dengan Penerapan Prinsip 6 Tepat Dalam Pemberian Obat Di Ruang
78
Dengan hormat.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Andi Arnoli
NIM : P4200210021
Alamat : Jalan Pampang Raya Aswip II Blok A/4 Makassar
Andi Arnoli
80
LEMBAR PERSETUJUAN
Makassar, 2014
Responden
__________________
81
KUESIONER PENELITIAN
1. DINAS PAGI
2. DINAS SIANG
3. DINAS MALAM