Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HOSPITAL BY LAW
MUKADIMAH
MEMUTUSKAN
BAB I
NAMA, TUJUAN, VlSI, DAN STATUTA RUMAH SAKIT
PASAL 1
1. Nama rumah sakit ini adalah RUMAH SAKIT AVECIENA MEDIKA - MARTAPURA,
berada dibawah naungan PT. AVECIENA MEDIKA berbentuk Badan Hukum, yang
didirikan berdasarkan akta notaris No. 2 tanggal 13 Desember Tahun 2012.
2. Logo rumah sakit adalah Lambang Rumah Sakit Aveciena Medika Martapura :
1) Bentuk Segitiga :
Yang berbentuk segitiga sama sisi berwarna merah, melambangkan semangat di
dalam kehidupan manusia yang kuat, kokoh dan seimbang.
2) Daun Kembar :
Daun kembar berwarna hijau, melambangkan kesegaran kehidupan yang dinamis,
harmonis dan alami sehingga dapat memayungi dalam kehidupan.
3. Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional Indonesia yang diatur di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Tujuan
pembangunan kesehatan adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil
guna dan berdaya guna adalah tujuan utama Rumah Sakit Aveciena Medika Martapura.
4. Visi Rumah Sakit AVECIENA MEDIKA Martapura Memberikan Pelayanan Kesehatan
yang Bermutu, Cepat, Tepat, Ramah dan Informatif kepada Masyarakat.
5. Misi Rumah Sakit AVECIENA MEDIKA Martapura adalah Menjadi Rumah Sakit
Pilihan masyarakat dengan Memberikan Pelayanan yang Terbaik.
6. Naskah ini adalah Hospital by Law (Statuta) Rumah Sakit Aveciena Medika Martapura
yang selanjutnya disingkat sebagai statuta RSAVM Martapura.
BAB II
KETENTUAN UMUM
PASAL 2
BAB III
PERSEROAN TERBATAS
PASAL 3
(1) Direksi/Dewan Direksi Perseroan PT. Aveciena Medika bertindak sebagai wakil dari PT.
Aveciena Medika selaku pemilik RS Aveciena Medika Martapura.
(2) Direksi/Dewan Direksi Perseroan PT. Aveciena Medika diangkat dan dipilih dari
Perseroan PT. Aveciena Medika selaku pemilik RS Aveciena Medika Martapura.
(3) Direksi/Dewan Direksi Perseroan PT. Aveciena Medika diangkat untuk jangka waktu
tertentu yang diatur didalam Anggaran Dasar Perseroan dan dapat diangkat kembali
untuk jangka waktu yang sama.
(4) Direksi/Dewan Direksi Perseroan PT. Aveciena Medika bertugas mengawasi manajemen
RS Aveciena Medika Martapura, dan mengadakan evaluasi terhadap hasil kerja Direktur
Rumah Sakit Aveciena Medika Martapura.
(5) Direksi/Dewan Direksi Perseroan PT. Aveciena Medika berwenang memanggil Direktur
Rumah Sakit Aveciena Medika Martapura untuk meminta keterangan, penjelasan lebih
lanjut mengenai suatu hal yang berkaitan dengan jalannya pelaksanaan Rumah Sakit
Aveciena Medika Martapura.
(6) Direksi/Dewan Direksi Perseroan PT. Aveciena Medika berhak memeriksa pembukuan,
semua dokumen dan arsip yang berhubungan dengan sesuatu hal.
(7) Direktur Utama Perseroan PT. Aveciena Medika wajib memberikan laporan tahunan
pada akhir tahun tutup buku kepada Perseroan PT. Aveciena Medika Sekali selaku
pemilik Aveciena Medika Sekali.
(8) Perseroan PT. Aveciena Medika bertanggung jawab kepada Pemilik Rumah Sakit
Aveciena Medika Martapura.
(9) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan ditengah suatu masa kepengurusan maka
Perseroan PT. AVECIENA MEDIKA mengangkat seorang untuk sisa masa jabatan
tersebut hingga masa pemilihan berikutnya.
(10) Direksi/Dewan Direksi mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menetapkan visi, misi, tujuan, dan masterplan rumah sakit
b. Menetapkan kebijakan rumah sakit dalam arti yang seluas-luasnya.
c. Memilih dan menetapkan Direktur Rumah Sakit
d. Menetapkan Staf rumah sakit yang diusulkan oleh DIREKTUR RUMAH SAKIT
e. Melaksanakan tindakan yang dapat memiliki dampak luas terhadap kelangsungan
hidup rumah sakit.
f. Memantau kualitas pelayanan rumah sakit.
g. Menjaga citra rumah sakit.
PASAL 4
1. Dalam tugasnya sebagai pelaksana, maka para anggota Perseroan terbatas tidak boleh
mencampuri dan bertindak langsung secara operasional terhadap pelayanan di Rumah
Sakit.
2. Penetapan kebijakan dasar rumah sakit dan melakukan pemantauan atas penyelenggaraan
rumah sakit dalam arti yang luas.
3. Pemantauan atas penyelenggaraan rumah sakit dalam arti yang luas.
4. Jabatan sebagai anggota Perseroan terbatas tidak boleh dirangkap dengan salah satu
jabatan di Rumah Sakit.
PASAL 5
RAPAT RUTIN DIREKSI
(1) Rapat rutin DIREKSI/DEWAN DIREKSI dilaksanakan paling sedikit empat kali dalam
setahun dengan interval yang tetap pada waktu dan tempat yang ditetapkan oleh
DIREKSI.
(2) DIREKTUR RUMAH SAKlT menyampaikan undangan kepada setiap anggota
sebagaimana tercantum dalam pasal 9 untuk menghadiri rapat rutin paling lambat tiga
hari sebelum rapat tersebut dilaksanakan.
(3) Rapat rutin dihadiri oleh DIREKTUR RUMAH SAKIT dan Staf rumah sakit lainnya
yang ditentukan oleh DIREKSI/DEWAN DIREKSI dari waktu kewaktu.
(4) Setiap undangan rapat yang disampaikan oleh DIREKTUR RUMAH SAKIT
sebagaimana diatur dalam ayat (2) harus melampirkan:
a. Satu salinan agenda.
b. Satu salinan risalah rapat rutin yang lalu.
c. Satu salinan risalah rapat khusus yang lalu.
PASAL 6
RAPAT KHUSUS DIREKSI
(1) DIREKTUR RUMAH SAKIT mengundang rapat khusus DIREKSI dalam hal:
(a) diperintahkan/permintaan Direktur Utama Perseroan; atau
(b) permintaan yang diajukan oleh paling sedikit dua anggota DIREKSI/DEWAN
DIREKSI dalam waktu dua puluh empat jam sebelumnya.
(2) Undangan rapat khusus harus disampaikan oleh DIREKTUR RUMAH SAKIT kepada
peserta rapat paling lambat dua puluh empat jam sebelum rapat tersebut diselenggarakan.
(3) Undangan rapat khusus harus mencantumkan tujuan pertemuan secara spesifik.
PASAL 7
RAPAT TAHUNAN DIREKSI
(1) Rapat tahunan diselenggarakan sekali dalam satu tahun kalender yang jadwalnya
disesuaikan dengan kesepakatan pengurus
(2) DIREKSI/DEWAN DIREKSI dan DIREKTUR RUMAH SAKIT menyiapkan laporan
umum keadaan rumah sakit termasuk laporan keuangan yang telah diaudit untuk
dilaporkan dalam Rapat lengkap / pleno Perusahaan.
(3) DIREKTUR RUMAH SAKIT menyampaikan undangan tertulis kepada para anggota
DIREKSI/DEWAN DIREKSI dan undangan lain paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
rapat diselenggarakan.
PASAL 8
UNDANGAN RAPAT
PASAL 9
PESERTA RAPAT
Setiap rapat rutin DIREKSI selain dihadiri oleh anggota DIREKSI/DEWAN DIREKSI dan
DIREKTUR RUMAH SAKIT juga dihadiri oleh Staf Manajemen yang ditentukan oleh
DIREKSI/DEWAN DIREKSI.
PASAL 10
PEJABAT KETUA
Dalam hal Direktur Utama berhalangan hadir dalam suatu rapat dalam hal kuorum telah
tercapai, maka anggota DIREKSI/DEWAN DIREKSI memilih pejabat ketua untuk
memimpin rapat.
PASAL 11
KUORUM
(1) Rapat DIREKSI/DEWAN DIREKSI hanya dapat dilaksanakan bila kuorum tercapai.
(2) Kuorum dianggap tercapai bila dihadiri oleh paling sedikit dua per tiga dan seluruh
anggota yang mempunyai hak suara.
(3) Dalam hal kuorum tidak tercapai dalam waktu 30 menit dari waktu rapat yang telah
ditentukan maka rapat ditangguhkan untuk dilanjutkan dan akan dilanjutkan kembali
pada tempat ,waktu dan hari yang sama pada minggu berikutnya.
(4) Dalam hal kuorum pada minggu berikutnya tidak juga tercapai dalam waktu 30 menit
dari waktu rapat yang telah ditentukan maka rapat segera dilanjutkan dan segala
keputusan yang terdapat dalam risalah rapat disahkan dalam rapat DIREKSI/DEWAN
DIREKSI berikutnya.
PASAL 12
RISALAH RAPAT
PASAL 13
PENGAMBILAN PUTUSAN RAPAT
PASAL 14
PEMBATALAN PUTUSAN RAPAT
(1) DIREKSI/DEWAN DIREKSI dapat merubah atau membatalkan setiap keputusan yang
diambil pada rapat rutin atau rapat khusus sebelumnya dengan syarat bahwa usul
perubahan atau pembatalan tersebut dicantumkan dalam pemberitahuan atau undangan
rapat sebagaimana yang ditentukan dalam statuta ini.
(2) Dalam hal usul perubahan atau pembatalan putusan DIREKSI/DEWAN DIREKSI tidak
diterima dalam rapat tersebut maka usulan tersebut tidak dapat diajukan lagi dalam kurun
waktu tiga bulan terhitung sejak ditolaknya usulan tersebut.
BAB IV
DIREKTUR DAN STAFF MEDIK
PASAL 15
DIREKTUR RUMAH SAKIT
(1) Direktur Utama Perseroan akan mengangkat seorang DIREKTUR RUMAH SAKIT yang
bertanggungjawab kepada DIREKSI/DEWAN DIREKSI dalam hal pengelolaan dan
pengawasan rumah sakit beserta fasilitasnya, personil dan sumber daya terkait, agar tetap
sesuai dengan kebijakan dan pengarahan dari DIREKSI/DEWAN DIREKSI.
(2) DIREKTUR RUMAH SAKIT dipilih dan ditetapkan oleh Direktur Utama Perseroan.
(3) Tugas DIREKTUR RUMAH SAKIT adalah :
1. Melaksanakan semua kebijakan yang telah ditetapkan oleh DIREKSI/DEWAN
DIREKSI.
2. Melaporkan dan mempertanggugiawabkan segala tindakannya kepada
DIREKSI/DEWAN DIREKSI.
3. Memimpin seluruh manajemen rumah sakit agar dapat melaksanakan tugas dan
fungsinya dengan sebaik-baiknya.
4. Menyelesaikan berbagai masalah teknis di rumah sakit dengan menggunakan berbagai
sumber daya secara efektif dan efisien.
5. Memberikan masukan kepada DIREKSI/DEWAN DIREKSI sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan umum yang berlaku, tindakan yang ditetapkan
oleh komite-komite di rumah sakit, dan berbagai aturan dalam statuta ini.
PASAL 16
PENGANGKATAN STAF MEDIS
DIREKSI/DEWAN DIREKSI berwenang mengangkat staf medis dan komisi atau panitianya
setelah berkonsultasi dengan komite medis.
PASAL 17
PENUGASAN STAF MEDIS
PASAL 18
KATEGORI STAF MEDIS
(1) Setiap dokter yang ditetapkan sebagai staf medis di rumah sakit terdiri dari dokter
purnawaktu, dokter paruh waktu, dokter tamu dan dokter konsultan.
(2) Rincian tentang hak, kewajiban, wewenang, dan tanggungjawab staf medis sebagaimana
diatur dalam ayat (1) ditetapkan lebih lanjut oleh DIREKSI dan dituangkan dalam
kontrak antara dokter dan rumah sakit.
PASAL 19
KOMITE PENASEHAT PENUGASAN STAF MEDIS
(1) DIREKSI/DEWAN DIREKSI membentuk Komite Penasehat Penugasan Staf Medis.
(2) Komite Penasehat Penugasan Staf Medis terdiri dari DIREKTUR RUMAH SAKIT, Staf
Rumah Sakit, Ketua Komite Medis, Sekretaris Komite Medis, seorang anggota komite
medis yang dipilih oleh komite medis, dan pihak lain yang ditunjuk oleh
DIREKSI/DEWAN DIREKSI.
(3) Keanggotaan Komite Penasehat Penugasan Staf Medis adalah selama 1 (satu) tahun,
kecuali ditetapkan lain oleh DIREKSI/DEWAN DIREKSI dengan memperhatikan
masukan dari DIREKTUR RUMAH SAKIT dan Ketua Kornite Medis.
(4) Tugas utama Komite Penasehat Penugasan Staf Medis adalah mengawasi pelayanan
yang dilakukan oleh setiap staf medis dan mengambil tindakan yang diperlukan.
(5) Tugas Komite Penasehat Penugasan Staf Medis selain yang tercantum dalam ayat (5)
adalah :
1. Menetapkan dan mengakhiri penugasan klinis setiap staf medis serta;
2. Memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada DIREKSI/DEWAN DIREKSI
setiap hal yang berkaitan dengan penetapan dan pengakhiran penugasan klinis staf
medis, baik diminta maupun tidak diminta.
(6) DIREKTUR RUMAH SAKIT bertugas menjadi sekretaris Komite Penasehat Penugasan
Staf Medis dan bertanggungjawab atas risalah rapat yang telah dilaksanakan.
BAB V
PERATURAN RUMAH SAKIT, PEMAPARAN
DAN PERUBAHAN STATUTA
PASAL 20
PERATURAN RUMAH SAKIT
DIREKSI/DEWAN DIREKSI berwenang untuk menetapkan berbagai ketentuan dan
peraturan pelaksanaan untuk melaksanakan statuta ini yang meliputi peraturan rumah sakit,
peraturan tentang personil rumah sakit, pengendalian pasien dan pengunjung, serta rnasalah
lain yang tidak dicantumkan dalam statuta ini atas saran DIREKTUR RUMAH SAKIT.
PASAL 21
PEMAPARAN STATUTA
DIREKSI/DEWAN DIREKSI senantiasa mengupayakan agar statuta ini dapat dilihat oleh
berbagai pihak-pihak yang berkepentingan.
PASAL 22
PERUBAHAN STATUTA
(1) DIREKSI /DEWAN DIREKSI berhak merubah statuta ini melalui rapat khusus yang
diselenggarakan untuk itu.
(2) Usulan untuk merubah statuta ini hanya dapat dilaksanakan bila pemberitahuan tertulis
untuk maksud tersebut telah disarnpaikan kepada setiap anggota DIREKSI/DEWAN
DIREKSI paling lambat 3 (tiga) minggu sebelumnya.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
PASAL 23
(1) Statuta mulai berlaku sejak tanggal TANGGAL BULAN TAHUN ditetapkan dibawah
ini.
(2) Semua peraturan rumah sakit yang ditetapkan sebelum berlakunya statuta ini dinyatakan
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan statuta ini.
___________________________________
Ditetapkan di : Martapura.
Tanggal : ..