Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
3) Kebundaran
Berdasarkan kebundaran atau keruncingan butir sedimen maka
Pettijohn, dkk., (1987) membagi kategori kebundaran menjadi enam
tingkatan ditunjukkan dengan pembulatan rendah dan tinggi. Keenam
kategori kebundaran tersebut yaitu:
Sangat meruncing (sangat menyudut) (very angular)
Meruncing (menyudut) (angular)
Meruncing (menyudut) tanggung (subangular)
Membundar (membulat) tanggung (subrounded)
Membundar (membulat (rounded), dan
Sangat membundar (membulat) (well-rounded).
5) Porositas
Porositas adalah tingkatan banyaknya lubang (porous) rongga atau
pori-pori di dalam batuan. Batuan dikatakan mempunyai porositas tinggi
apabila pada batuan itu banyak dijumpai lubang (vesicles) atau pori-
pori.Sebaliknya, batuan dikatakan mempunyai porositas rendah apabila
kenampakannya kompak, padat atau tersemen dengan baik sehingga sedikit
sekali atau bahkan tidak mempunyai pori-pori.
6) Permeabelitas
Permeabilitas adalah tingkatan kemampuan batuan meluluskan air
(zat cair).
Permeable (lulus air), jika batuan tersebut dapat meluluskan air,
yaitu :
a) Bahan lepas, atau terkompakkan lemah, biasanya berbutir
pasir atau lebih kasar.
b) Batuan dengan porositas tinggi, lubang-lubangnya saling
berhubungan.
c) Batuan mempunyai pemilahan baik, kemas tertutup, dan
ukuran butir pasir atau lebih kasar.
d) Batuan yang pecah-pecah atau mempunyai banyak
retakan / rekahan.
Impermeable (tidak lulus air), jika batuan itu tidak mampu
meluluskan air, yaitu:
a) Batuan berporositas tinggi, tetapi lubang-lubangnya tidak
saling berhubungan.
b) Batuan mempunyai pemilahan buruk, kemas terbuka,
ukuran butir lanau lempung. Material lanau dan lempung
itu yang menutup pori-pori antar butir.
c) Batuan bertekstur non klastika atau kristalin, masif,
kompak dan tidak ada rekahan.
7) Kemas
Kemas tertutup, bila butiran fragmen di dalam batuan sedimen
saling bersentuhan atau bersinggungan atau berhimpitan, satu sama lain
(grain/clast supported). Apabila ukuran butir fragmen ada dua macam
(besar dan kecil), maka disebut bimodal clast supported. Tetapi bila ukuran
butir fragmen ada tiga macam atau lebih maka disebut polymodal clast
supported.
Kemas terbuka, bila butiran fragmen tidak saling bersentuhan,
karena di antaranya terdapat material yang lebih halus yang disebut matrik
(matrix supported).
Gambar dibawah ini memperlihatkan kemas di dalam batuan
sedimen, meliputi bentuk pengepakan (packing), hubungan antar
butir/fragmen (contacts), orientasi butir atau arah-arah memanjang
(penjajaran) butir, dan hubungan antara butir fragmen dan matriks.
Gambar : Batuan sedimen berkemas butir: paking, kontak dan orientasi butir serta
hubungan antara butir matrik.
8) Matrik
Matrik adalah semacam butir (klastik), tetapi sangat halus sehingga
aspek geometri tak begitu penting, terdapat di antara butiran sebagai massa
dasar, bagian butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen dan terletak
di antara fragmen. Matriks lebih halus dari butiran/fragmen, diendapkan
bersama-sama dengan fragmen .
9) Semen
Sementasi (Cement) adalah bahan pengikat antar butir dari fragmen
penyusun batuan. Macam dari bahan semen pada batuan sedimen klastik
adalah : karbonat, silika, dan oksida besi.Sementasi: Bahan pengikat antara
fragmen dengan matrik, dapat berupa :
Semen karbonat (kalsit dan dolomit)
Semen silikat (kalsedon dan kuarsa)
Semen oksida besi (limonit dan hematit)
C. Struktur Batuan Sedimen
1) Berdasarkan Asalnya
Struktur Sedimen Primer
Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk
karena proses sedimentasi dapat merefleksikan mekanisasi
pengendapannya. Struktur Primer adalah struktur yang terbentuk
ketika proses pengendapan dan ketika batuan beku mengalir atau
mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat.
Struktur Sedimen Sekunder
Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimentasi,
sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga merefleksikan keadaan
lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan
lingkungan organisnya. Struktur ini terbentuk setelah proses
sedimentasi dan sebelum atau saat diagenesa.
2) Berdasarkan Keterbentukannya
Struktur Organik
Batuan Sedimen Organik/organogen, yaitu batuan sediment
yang dibentuk atau di endakan oleh organisme.
Struktur Anorganik
Batuan sedimen anorganik terbentuk karena
pelapisan/pengendapan.
3) Berdasarkan Waktu/Saat Terjadinya
Struktur Syngenetik
Struktur Epigenetik
4) Genesa Struktur-Struktur Batuan Sedimen
Masif
Batuan massif bila tidak menunjukan struktur dalam atau
ketebalan lebih dari 120 cm.
Graded Bedding
Graded bedding merupakan struktur perlapisan sedimen
yang menunjukan perbedaan fragmen atau ukuran butir sedimen
yang membentuk suatu lapisan batuan.
Laminasi
Laminasi adalah perlapisan yang tipiiiis banget, dari
beberapa mili sampai 1 cm. Ini biasanya terbentuk kalau suplai
sedimennya sangat sedikit. Contoh: endapan silika di dasar laut.
Cross Laminasi
Secara umum digunakan untuk lapisan miring dengan
ketebalan kurang dari 5 cm, dengan faraset ketebalannya kurang
dari 5 cm, merupakan struktur sedimentasi tunggal yang terdiri
dari urut-urutan sistematik, perlapisan dalam disebut faraset
bedding yang miring terhadap permukaan umum sedimentasi.
Clastik Imbricion
Adalah suatu struktur sedimentasi yang dicirikan oleh
fragmenfragmen tabular yang overlapping dan menunjukan arus
ke atas pada daerah yang berbatubatu atau pada daerah yang
miring. Biasanya pada daerah fluvial.
Primary Current Lineatations
Adalah struktur sdimentasi yang berbentuk garis pada di
dalam batuan yang terbentuk oleh arus utama,sering diterapkan
pada batuan sedimen yang biasanya menunjukan pelurusan suatu
garis tunggal dari kumpulan cangkang.
Fosil Orientation
Adalah struktur sdimentasi yang berbentuk garis pada di
dalam batuan yang terbentuk oleh arus utama,sering diterapkan
pada batuan sedimen yang biasanya menunjukan pelurusan suatu
garis tunggal dari kumpulan cangkang.
Load Cast
Adalah struktur sedimen yanq terbentuk akibat tubuh
sedimen yang mengalami pembebanan oleh material sedimen lain
di atasnya.
Flute Cast
Adalah struktur sedimen yang terjadi akibat material-
material yang dibawa arus menggerus bagian dasar sungai.
Mud Crack
Permukaan lumpur yang di-oven sinar matahari akan
memperlihatkan struktur mud cracks. Kalau tidak terjadi
pembalikan lapisan, biasanya tampak samping mud cracks
berbentuk trapesium dengan sisi di atas lebih pendek daripada sisi
di bawah
Tool Mark
Adalah material material pasir yang terbawa arus
menggerus permukaan lumpur dan meninggalkan jejak yang
menjadi tempat berkumpul material pasir tersebut dan gerakan
merupakan tonjolan lapisan pasir ke bawah.
Rain Print
Adalah suatu lubang lingkaran atau elips kecil yang
terbentuk di atas lumpur yang masih basah oleh air hujan yang
kemudian setelah lumpur itu kering di atasnya terendapkan
lapisan batupasir.
Flame Strukture
Dinamai flame structure karena kenampakannya mirip
lidah api yang menjilat-jilat ke atas. Flame structure terbentuk
saat suatu lapisan mudstone berada di bawah lapisan batupasir.
Convolute Bedding
Adalah struktur deformasi dari suatu lapisan yang
membentuk perlapisan meliuk-liuk dengan ketebalan lapisan 2-
25 cm.
Batu Gamping
Genesa Batu Gamping :
Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara
organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang
terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan
cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari
kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda,
abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.
Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan
campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain.
1. Batugamping Bioklastik
Deskripsi :
Gambar Batuan Sketsa Batuan