Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
id
SKRIPSI
Oleh
Ervin Hariningtyas
X1207019
Oleh:
ERVIN HARININGTYAS
NIM X1207019
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan
mendapatkan gelar sarjana pendidikan
Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Persetujuan Pembimbing:
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Pada hari :
Tanggal :
Disahkan Oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan,
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah swt yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Atas kehendak-Nya pula
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin
penyusunan skripsi;
2. Drs. Amir Fuady, M. Hum. selaku Pembantu Dekan III FKIP UNS yang telah
memberikan kemudahan pada peneliti;
3. Dr. Muh. Rohmadi, M. Hum., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang memberikan persetujuan dalam skripsi ini;
4. Dr. Andayani, M. Pd., Ketua Program Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang memberikan persetujuan juga dalam skripsi ini;
5. Drs. Yant Mujiyanto, M. Pd., selaku pembimbing I dan Dra. Raheni Suhita,
M. Hum., selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan
pengarahan dengan begitu sabar sehingga menjadikan penulis semangat dalam
menyelesaikan skripsi;
6. Drs. Suyitno, M. Pd., selaku penasihat akademik yang telah memberikan
solusi mengenai persoalan akademik serta banyak memberikan bimbingan dan
masukan yang tidak ternilai harganya;
7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta, khususnya Program Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia yang dengan tulus ikhlas memberikan ilmu yang bermanfaat pada
penulis;
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Semoga kebaikan dan bantuan dari semua pihak tersebut di atas mendapat
pahala dari Allah swt, amin.
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................... i
PENGAJUAN ii
PERSETUJUAN ................................................................................................ iii
PENGESAHAN ................................................................................................. iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ............................... 6
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 6
1. Hakikat Puisi ............................................................................. 6
a. Pengertian Puisi.................................................................. 6
b. Jenis-jenis Puisi ................................................................. 7
c. Struktur Puisi ..................................................................... 10
2. Hakikat Pendekatan Struktural ................................................. 16
3. Materi Pembelajaran Jenjang SMP ........................................... 17
a. Pengertian Materi Pembelajaran ....................................... 17
b. Ciri-ciri Materi Pembelajaran yang Baik .......................... 19
4. commitPuisi
Pembelajaran Apresiasi to user
di SMP ....................................... 23
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama
(SMP) untuk kelas VII semester 2 ............................................................... 26
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama
(SMP) untuk kelas VIII semester 2 ............................................................. 27
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama
(SMP) untuk kelas IX semester 1 ................................................................ 27
4. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan .............................................................. 32
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Alur Kerangka Berpikir ..................................................................... 31
2. Model Analisis Jalinan ..................................................................... 37
3. Prosedur Penelitian ........................................................................... 38
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz ................... 112
2. Transkrip wawancara dengan dua orang sastrawan .................................... 127
3. Transkrip wawancara dengan dua orang guru bahasa dan sastra Indonesia
jenjang SMP ................................................................................................ 131
4. Transkrip wawancara dengan tiga orang siswa SMP....................................135
5. Surat pernyataan wawancara dua orang sastrawan ..................................... 141
6. Surat pernyataan wawancara dengan dua orang guru bahasa dan sastra
Indonesia jenjang SMP ............................................................................... 143
7. Surat pernyataan wawancara dengan tiga orang siswa SMP ...................... 145
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
karya sastra dan membuatnya jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu,
pembelajaran dilaksanakan lebih pada pengenalan pengarang terdahulu tanpa
memperhatikan tujuan pembelajaran sastra yang sebenarnya. Akibatnya siswa
hanya mengenal para pengarang terdahulu saja dan menjauh dari karya sastra,
khususnya puisi.
Pembelajaran puisi diarahkan untuk menumbuhkan apresiasi peserta didik
terhadap hasil karya sastra manusia Indonesia. Pengetahuan dan kemampuan guru
tentang puisi sangat menunjang keberhasilan pembelajaran puisi. Pengetahuan
tersebut dapat berupa penguasaan materi tentang puisi yang harus dimiliki oleh
para pengajar. Selain itu, pemilihan dan penyajian materi puisi harus diperhatikan
oleh para pengajar jenjang SMP.
Maria Utami mengemukakan bahwa materi ajar yang akan disampaikan
kepada peserta didik harus sesuai dengan kemampuan peserta didik pada suatu
tahapan tertentu (2010: 5). Mengacu pendapat tersebut, dalam pemilihan bahan
ajar guru hendaknya memperhatikan kesesuaian antara bahan ajar dengan tingkat
perkembangan peserta didiknya. Pemilihan puisi sebagai materi ajar harus
diklasifikasikan tingkat kesukarannya dengan kriteria tertentu.
Moody dalam Maria Utami mengungkapkan bahwa ada tiga aspek yang
penting dalam memilih bahan pengajaran sastra, yaitu bahasa, psikologi siswa,
dan latar budaya (2010: 6). Mengacu pendapat tersebut, guru hendaknya memilih
puisi-puisi yang bahasanya sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa siswanya.
Selain itu pemahaman terhadap tingkat perkembangan kejiwaan siswa dan latar
belakang budaya siswa juga harus dipertimbangkan agar tidak terjebak dalam
kemonotonan yang membosankan siswa.
Maria Utami mengemukakan bahwa kriteria pemilihan puisi untuk siswa
SMP dapat dilihat dari struktur fisik puisi dan struktur batin puisi (2010: 11). Oleh
karena itu, untuk menarik minat siswa terhadap puisi diperlukan materi ajar
berupa puisi-puisi yang memiliki struktur fisik dan struktur batin yang sesuai
dengan tingkat perkembangan siswa. Selain itu, pemilihan materi hendaknya tidak
berbeda jauh dengan kehidupan mereka sekarang ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
Pengulangan ini dimaksudkan untuk mempertegas tentang tema dari puisi itu.
Pengulangan tersebut juga membentuk sebuah ritme dalam puisinya. Kata Buku
menjadi pengikat beberapa baris setelahnya, sehingga baris-baris tersebut seakan-
akan bergelombang menimbulkan irama.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik menganalisis struktur
puisi Abdurahman Faiz yang terdapat dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta.
Kumpulan puisi yang mencerminkan kehidupan masa sekarang yang dipenuhi
dengan permainan kata dan bunyi tersebut dianalisis strukturnya yang nantinya
dapat dijadikan sebagai bahan materi dalam pembelajaran apresiasi puisi pada
jenjang SMP. Melalui penelitian ini diharapkan guru dapat menggunakan hasil
penelitian ini sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang
SMP.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur fisik puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku
Ini Puisi Cinta?
2. Bagaimana struktur batin puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku
Ini Puisi Cinta?
3. Bagaimanakah kesesuaian puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan
puisi Aku Ini Puisi Cinta sebagai materi pembelajaran apresiasi puisi pada
jenjang SMP?
C. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan struktur fisik puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku
Ini Puisi Cinta.
2. Menjelaskan struktur batin puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku
Ini Puisi Cinta.
3. Mendeskripsikan kesesuaian puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan
puisi Aku Ini Puisi Cinta sebagai materi pembelajaran apresiasi puisi pada
jenjang SMP. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah
keilmuan dalam pembelajaran bidang Bahasa dan Sastra Indonesia jenjang
SMP, khususnya mengenai struktur yang terdapat dalam puisi.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak,
antara lain:
a. Bagi siswa:
1) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang puisi-puisi karya
Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta.
2) Menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya tentang amanat
yang mendidik pada kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya
Abdurahman Faiz.
b. Bagi guru:
1) Menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya tentang struktur
puisi pada kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman
Faiz.
2) Menambah pengetahuan dalam mencari alternatif materi pembelajaran
yang tepat dalam pembelajaran puisi agar dapat meningkatkan minat
siswa dalam pembelajaran apresiasi puisi.
c. Bagi peneliti lain: hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
referensi untuk penelitian selanjutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Puisi
a. Pengertian Puisi
Puisi merupakan jenis karya sastra yang menggunakan bahasa sebagai
mediumnya. Burhan Nurgiyantoro mengemukakan bahwa puisi adalah jenis karya
sastra yang bahasanya tersaring penggunaannya (2005: 312). Pemilihan bahasa
dalam puisi, terutama aspek diksi telah melewati seleksi ketat, dipertimbangkan
dari berbagai sisi baik yang menyangkut unsur bunyi, bentuk, dan makna.
Semuanya itu bertujuan untuk memeroleh efek keindahan.
Rachmat Djoko Pradopo menyatakan bahwa puisi merupakan rekaman dan
interpretasi pengalaman manusia yang penting dan digubah dalam wujud yang
paling berkesan (1990: 7). Mengacu pendapat tersebut, puisi mengungkapkan
pemikiran penyair untuk membangkitkan perasaan, merangsang imajinasi
pancaindera yang dibuat dalam susunan terindah. Oleh sebab itu, bahasa dalam
puisi lebih didayagunakan untuk memberikan efek keindahan. Efek tersebut
sering kali lebih menyentuh, memesona, merangsang, menyaran, serta
membangkitkan imajinasi dan suasana tertentu.
Suminto A. Sayuti menyatakan bahwa puisi merupakan hasil kreativitas
manusia yang diwujudkan lewat susunan kata yang mempunyai makna. Susunan
kata tersebut memiliki pola rima (persajakan) tertentu (1985: 12-13). Mengacu
pendapat tersebut, penyair dalam mencipta puisi tak lepas dari unsur-unsur yang
membangun sebuah puisi. Herman J. Waluyo (2003: 4) mengungkapkan bahwa
puisi dibangun oleh dua unsur pokok, yaitu struktur fisik berupa bahasa yang
digunakan dalam puisi dan struktur batin atau struktur makna yang merupakan
pikiran dan perasaan yang diungkapkan oleh penyair.
Pendapat di atas sejalan dengan Ibrahim dalam Suminto A. Sayuti yang
menjelaskan bahwa unsur-unsur yang membangun sebuah puisi meliputi
imajinasi, emosi, dan bentuk yang khas. Mengacu pendapat tersebut dapat
commit tounsur
dikatakan bahwa dalam puisi memiliki user yang merupakan kesatuan yang
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
saling menjalin satu sama lain. Oleh sebab itu, penyair dalam menulis sebuah
puisi lebih banyak mendayakan imajinasi dan emosi dalam susunan kata dan
bentuk yang menarik yang telah disusun sedemikian rupa dengan maksud tertentu.
Selain itu, penyair juga mendayakan pengekspresian lewat berbagai ungkapan
kebahasaan seperti berbagai bentuk pemajasan, pencitraan, dan permainan bentuk-
bentuk kebahasaan yang lain.
William Worsworth dalam Atar Semi mengemukakan bahwa poetry is the
best words in the best order. Puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan terbaik
(1993: 93). Pendapat tersebut sejalan dengan Herman J. Waluyo (2003: 1) yang
menjelaskan bahwa puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan,
dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata
kias (imajinatif). Kata-kata dalam puisi benar-benar padat dan terpilih sehingga
sangat indah untuk dibaca. Dalam menciptakan puisi, penyair memilih kata-kata
yang tepat kemudian disusun sebaik-baiknya. Penyair juga memadukan antara
unsur satu dengan unsur lain dan dibuat seimbang, simetris, dan sangat erat
hubungannya.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah
susunan kata-kata imajinatif yang merupakan reaksi penyair terhadap dunianya
yang dibuat dalam susunan terbaik dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan
struktur batin.
b. Jenis-jenis Puisi
Puisi sebagai salah satu karya sastra mempunyai berbagai jenis. Maria
Utami (2010: 3-5) mengklasifikasikan puisi menjadi beberapa jenis.
1) Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang hendak
disampaikan, puisi dibedakan menjadi tiga, yaitu: puisi naratif, puisi lirik, dan
puisi deskriptif.
(a) Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan
penyair. Puisi naratif menceritakan tentang sesuatu secara sederhana dan
langsung mengenai pokok cerita yang ditulis penyair dalam wujud kata-
kata. Puisi naratif terdiri atas: epik, romansa, balada, dan syair. Epik
commit to user tentang kepahlawanan. Adapun
merupakan puisi yang menggambarkan
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
romansa ialah puisi yang menggunakan bahasa romantis serta berisi kisah
percintaan. Balada merupakan puisi yang bercerita tentang tokoh pujaan
atau orang-orang yang menjadi pusat perhatian. Sedangkan syair ialah
puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris yang berakhir
dengan bunyi yang sama.
(b) Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan gagasan pribadi penyair
atau aku lirik. Atar Semi menyatakan bahwa puisi lirik merupakan puisi
yang sangat pendek dan sederhana yang mengekspresikan emosi (1993:
106). Mengacu pendapat tersebut dalam penulisan puisi lirik, penyair
mengungkapkan gagasan pribadinya yang disusun dalam susunan yang
sederhana serta mengungkapkan sesuatu yang sederhana pula. Jenis puisi
lirik, antara lain: elegi, ode, dan serenada. Elegi merupakan puisi yang
mengungkapkan perasaan duka. Ode adalah puisi yang berisi pujaan
terhadap tokoh yang dikagumi, sesuatu hal, dan sesuatu keadaan.
Sedangkan serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan.
(c) Puisi deskriptif merupakan puisi yang mengedepankan penyair sebagai
pemberi kesan terhadap keadaan atau peristiwa, benda, dan suasana yang
dipandang menarik perhatian penyair. Jenis puisi deskriptif, antara lain:
satire, kritik sosial, dan puisi impresionistik. Satire merupakan puisi yang
mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan
dengan cara menyindir. Adapun di dalam puisi kritik sosial, penyair
menyatakan ketidaksenangan terhadap keadaan atau terhadap diri
seseorang. Sedangkan puisi impresionistik merupakan puisi yang
mengungkapkan kesan impresif penyair terhadap suatu hal.
2) Berdasarkan pada suara ataupun tempat yang cocok untuk pembacaannya dan
jumlah pembaca, puisi dibedakan menjadi dua, yaitu: puisi kamar dan puisi
auditorium. Puisi kamar merupakan puisi yang cocok dibaca sendirian atau
dengan satu atau dua pendengar saja di dalam kamar. Sedangkan puisi
auditorium ialah puisi yang cocok untuk dibacakan di auditorium atau
mimbar yang jumlah pendengarnya dapat berjumlah ratusan orang. Mengacu
commit to
pendapat tersebut, banyak puisi-puisi user Indonesia yang termasuk dalam
penyair
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
3) Berdasarkan sifat atau isi yang dikemukakan di dalam puisi, puisi dibedakan
atas: puisi fisikal, platonik, dan puisi metafisikal. Puisi fisikal merupakan
puisi yang bersifat realistis. Artinya, puisi tersebut menggambarkan
kenyataan apa adanya (Herman J. Waluyo, 2003: 138). Pada puisi fisikal
penyair menyampaikan kenyataan yang ada yang pernah dilihat, didengar,
dan dirasakan. Adapun puisi platonik ialah puisi yang sepenuhnya berisi hal-
hal yang bersifat spiritual atau kejiwaan. Puisi yang mengungkapkan cinta
luhur kekasih atau orangtua kepada anaknya, puisi ini juga merupakan
pengungkapan ide ataupun cita-cita. Sedangkan puisi metafisikal adalah puisi
yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca merenungkan kehidupan serta
merenungkan Tuhan.
4) Berdasarkan cara menafsirkan makna puisinya, puisi dibedakan atas: puisi
diafan, puisi gelap, dan puisi prismatis. Herman J. Waluyo (2003: 140)
menjelaskan bahwa puisi diafan adalah puisi yang kurang sekali
menggunakan pengimajian, kata konkret, dan bahasa figuratif, sehingga
bahasa dalam puisi mirip dengan bahasa sehari-hari. Puisi seperti tersebut
akan mudah dipahami maknanya. Adapun puisi gelap ialah puisi yang
mempunyai banyak majas, lambang, kiasan sehingga sulit ditafsirkan.
Sedangkan puisi prismatis, penyair mampu menyelaraskan kemampuan
menciptakan majas, versifikasi, diksi, dan pengimajian sedemikian rupa
sehingga pembaca tidak terlalu mudah menafsirkan makna puisinya. Puisi
prismatis memiliki banyak makna yang dapat ditelusuri oleh pembaca.
5) Berdasarkan kandungan nilai keilmuan, puisi dibedakan menjadi dua, yaitu:
puisi parnasian dan puisi inspiratif. Puisi parnasian merupakan puisi yang
mengandung unsur atau nilai-nilai keilmuan. Puisi ini diciptakan dengan
pertimbangan ilmu atau pengetahuan dan bukan didasari oleh inspirasi karena
adanya mood dalam jiwa penyair. Sedangkan puisi inspiratif adalah puisi
commit to user
yang didasarkan pada mood atau passion penyair benar-benar masuk ke
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
merupakan sebuah totalitas. Puisi yang dibangun dari sejumlah unsur akan saling
berhubungan sehingga menyebabkan puisi tersebut menjadi sebuah karya yang
indah.
Atar Semi mengemukakan bahwa analisis struktural adalah analisis yang
terbatas pada karya sastra itu sendiri. Dalam pengertian yang diungkapkan Atar
Semi ini, analisis dalam karya sastra terlepas dari faktor yang berasal dari
pengarang atau pembacanya (1993: 54). Karya sastra merupakan struktur makna
atau struktur yang bermakna. Karya sastra merupakan sistem tanda yang
mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Untuk menganalisis
struktur sistem tanda inilah perlu adanya kritik struktural untuk memahami makna
tanda-tanda yang terjalin dalam sistem (struktur) tersebut.
Pendekatan struktural digunakan untuk memahami karya sastra (puisi)
dengan baik.
segala bentuk materi yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar (Inoe, 2008). Mengacu pendapat tersebut, materi ajar
disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan
dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Materi pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa dalam mempelajari
sesuatu, menyediakan berbagai jenis pilihan materi pembelajaran, memudahkan
guru dalam melaksanakan pembelajaran, serta agar kegiatan pembelajaran
menjadi lebih menarik. Selain itu, materi pembelajaran memungkinkan siswa
dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan
sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi
secara utuh dan terpadu.
Jenis-jenis materi pembelajaran (instructional materials) terdiri dari
pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai
(Admin, 2007). Mengacu pendapat tersebut, materi fakta adalah nama-nama
obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dan lain-lain.
Materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian
suatu obyek. Materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau
hubungan antar konsep yang menggambarkan sesuatu. Materi jenis prosedur
adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau
berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Adapun contoh dari materi jenis
prosedur, antara lain langkah-langkah mengoperasikan peralatan mikroskop, cara
menyetel televisi, dan sebagainya. Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang
berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-
menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja, dan lain-lain.
Berkaitan dengan materi ajar, Winkel (2007: 330), menyatakan bahwa
materi pembelajaran dapat berupa macam-macam bahan, seperti suatu naskah,
persoalan, gambar, isi audiocassette, isi videocassette, preparat, topik
perundingan dengan para siswa, jawaban dari para siswa, dan lain-lain. Mengacu
pendapat tersebut, dalam mengajarkan puisi, guru hendaknya terampil dan teliti
dalam memilih teks puisi yang sesuai bagi para siswanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
Pemilihan materi ajar tidak hanya sebatas yang diungkapkan di atas, tetapi
pemilihan materi ajar ditentukan oleh berbagai macam faktor. Faktor tersebut
antara lain, kurikulum yang berlaku serta faktor lain yang dipikirkan oleh guru
yang mengajar pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang di dalamnya terdapat
kompetensi sastra di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Berdasarkan hal
tersebut, Moody dalam Maria Utami (2010: 6-8) menyebutkan tiga aspek dalam
pemilihan bahan ajar, antara lain: aspek bahasa, kejiwaan, dan budaya.
1) Aspek bahasa
Bahasa merupakan alat berpikir dan berkomunikasi. Oleh karena itu,
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia selalu diajarkan dari pendidikan
dasar hingga pendidikan tingkat tinggi. Pada hakikatnya, penguasaan bahasa
setiap individu berbeda-beda, tumbuh, dan berkembang melalui tahap-tahap
yang jelas. Kaitannya dengan pembelajaran apresiasi puisi, Sawali (2009)
menyatakan bahwa bahasa puisi bersifat sugestif (penyaranan), asosiatif
(pertalian), dan imajis (pembayangan). Dengan sifat bahasa puisi tersebut
siswa dapat menemukan nilai keindahan yang terkandung di dalamnya.
Melalui puisi, siswa dapat memahami nilai yang terkandung di dalamnya
yang akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempertajam daya
apresiasi sekaligus menghidupkan naluri keindahannya. Oleh karena itu, agar
kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik, guru perlu mengetahui
sekaligus mengembangkan penguasaan bahasa siswanya. Guru hendaknya
selalu berusaha memahami tingkat kebahasaan siswa sehingga guru dapat
memilih materi yang cocok untuk disajikan.
2) Aspek kejiwaan
Kematangan jiwa seseorang akan sangat berpengaruh pada proses belajar
mengajar. Tingkat pemahaman seseorang ditentukan oleh tingkat
perkembangan kejiwaan mereka sebagai manusia. Hal tersebut dikarenakan
secara psikologis, selama kehidupannya manusia mengalami dan melalui
tingkat-tingkat perkembangan tertentu. Oleh karena itu, pemahaman terhadap
tingkat perkembangan kejiwaan siswa menjadi faktor yang sangat penting
commit
dalam proses pemilihan materi ajar.toTahap
user perkembangan jiwa juga sangat
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
3) Aspek budaya
Aspek budaya meliputi semua faktor kehidupan manusia dan
lingkungannya. Dalam sejarah perkembangan sastra, teks puisi sangat
beragam nada dan suasana kulturalnya. Hal ini sangat ditentukan oleh latar
belakang kehidupan dan kreativitas penyair dalam melahirkan teks-teks
puisinya. Oleh karena itu, guru perlu mempertimbangkan latar belakang
budaya siswa dalam memilih teks puisi. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya pengaburan tafsir teks puisi dan penggambaran
suasana teks di luar batas jangkauan imajinasi siswa.
Pemilihan teks puisi yang akrab dengan siswa hendaknya diperhatikan
oleh guru, misalnya sebuah puisi yang menggambarkan kehidupan sehari-hari
di lingkungan siswa dan fenomena yang terjadi di tanah air. Dengan
demikian siswa mudah menerima dan memahami puisi-puisi yang diajarkan
serta akan menarik minat siswa dalam mempelajari karya sastra. Selain itu
siswa tidak akan terjebak dalam kemonotonan yang membosankan yang
dapat menyebabkan pembelajaran apresiasi puisi tidak terlaksana dengan
baik.
4. Pembelajaran Apresiasi Puisi di SMP
Pembelajaran sastra terdiri atas pengajaran puisi, prosa fiksi, dan drama
(Herman J. Waluyo, 2009: 3). Namun pembelajaran sastra di sekolah-sekolah
selama ini kurang mendapat perhatian. Rahmanto (1988: 44) berpendapat bahwa
pengajaran puisi masih menemui banyak kesulitan, tidak jarang para guru sastra
sendiri cenderung menghindarinya karena mereka kesulitan untuk
mengajarkannya. Sejalan dengan pendapat tersebut, pemerhati sastra dan pakar
sastra secara umum menyatakan kekurangpuasan dengan pelaksanaan pengajaran
sastra yang masih ditujukan untuk lebih banyak melatih keterampilan berbahasa.
Andayani mengungkapkan bahwa apresiasi sastra dalam banyak fenomena
pembelajaran saat ini lebih banyak disajikan dengan mengutamakan aspek ingatan
serta berorientasi pada hafalan murid sebagai hasil belajar (2008: 6). Pembelajaran
dilaksanakan lebih pada pengenalan pengarang terdahulu tanpa memperhatikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
Membaca
15. Memahami wacana sastra 15.1 Membaca indah puisi dengan
menggunakan irama, volume suara,
melalui kegiatan membaca
mimik, kinesik yang sesuai dengan isi
puisi dan buku cerita anak puisi
Menulis
16. Mengungkapkan keindahan 16.1 Menulis kreatif puisi berkenaan
alam dan pengalaman dengan keindahan alam
melalui kegiatan menulis 16.2 Menulis kreatif puisi berkenaan
kreatif puisi dengan peristiwa yang pernah dialami
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
Berbicara
6. Mengungkapkan kembali 6.2 Menyanyikan puisi yang sudah
dimusikalisasi dengan berpedoman pada
cerpen dan puisi dalam
kesesuaian isi puisi dan suasana/irama
bentuk yang lain yang dibangun
suasana. Nilai didiknya juga dibagi menjadi empat kategori, yaitu nilai pendidikan
etika, nilai pendidikan estetika, nilai pendidikan religi, dan nilai pendidikan sosial.
Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah analisis struktur
dalam puisi. Namun ada sedikit perbedaan, yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Desy Ratna Intani menyajikan nilai didik pada puisi yang dikaji serta hanya
membatasi struktur puisi yang dikaji pada struktur batinnya. Sedangkan dalam
penelitian ini difokuskan pada analisis struktur fisik dan struktur batin dalam
puisi.
Penelitian relevan yang kedua, yaitu penelitian oleh Khoirudin Mardyan
Pamungkas (2010: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret) yang berjudul Kumpulan Puisi Siti Atmamiah dalam Buku Angin pun
Berbisik (Tinjauan Struktural dan Relevansinya sebagai Alternatif Materi Ajar
Bahasa Indonesia di SMA).Penelitian itu mendeskripsikan keterjalinan antarunsur
struktur puisi yang membangun puisi Siti Atmamiah saling terkait satu dengan
yang lain. Unsur-unsur ini saling membangun. Struktur puisi itu dibagi menjadi
enam kategori besar, yaitu diksi, imaji, bahasa figuratif, ritme, dan rima.
Kumpulan puisi Siti Atmamiah dalam buku Angin pun Berbisik dapat digunakan
sebagai alternatif materi ajar SMA sesuai standar kompetensi yang ada.
Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah analisis struktur
dalam puisi dan kesesuaiannya sebagai materi pembelajaran. Namun ada sedikit
perbedaan, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Khoirudin Mardyan Pamungkas
mengetahui puisi yang dikaji sebagai alternatif materi ajar Bahasa Indonesia di
SMA. Sedangkan dalam penelitian ini mengetahui puisi yang dikaji sebagai
alternatif materi pembelajaran di SMP dan hanya difokuskan pada pembelajaran
apresiasi puisi.
Penelitian relevan yang ketiga, yaitu penelitian oleh Poetri Mardiana Sasti
(2010), yang berjudul Analisis Struktur Puisi Anak. Penelitian itu
mendeskripsikan struktur puisi anak terdiri atas dua unsur pokok, yaitu struktur
fisik dan batin. Puisi-puisi yang dianalisis adalah puisi-puisi anak yang masuk
nominasi lima besar pada sayembara Penulisan Puisi Siswa Sekolah Dasar Se-
commitoleh
Kota Semarang yang diselenggarakan to user
Balai Bahasa Semarang pada tahun
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
tokoh, alur, dan tema. Adapun tema Novel Durdjana Tama adalah tentang mistik
berupa wangsit malam Selasa kliwon.
Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah analisis
struktur. Namun ada sedikit perbedaan, yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Subhan menganalisis struktur novel. Sedangkan dalam penelitian ini
menganalisis struktur puisi dan mengetahui puisi yang dikaji sebagai alternatif
materi pembelajaran di SMP dan hanya difokuskan pada pembelajaran apresiasi
puisi.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran sastra, khususnya apresiasi puisi di sekolah-sekolah selama
ini kurang mendapat perhatian. Dalam pemilihan bahan ajar, masih banyak guru
yang kurang memperhatikan kesesuaian antara bahan ajar dengan tingkat
perkembangan peserta didiknya. Hal tersebut dapat mengakibatkan kejenuhan dan
kebosanan para siswa dalam mengikuti pembelajaran apresiasi puisi. Pemilihan
puisi sebagai materi ajar hendaknya diklasifikasikan tingkat kesukarannya sesuai
dengan aspek-aspek tertentu. Adapun aspek penting dalam memilih bahan
pengajaran sastra, yaitu harus memperhatikan aspek bahasa, kejiwaan atau
psikologi siswa, dan latar budaya. Sedangkan kriteria pemilihan puisi untuk siswa
SMP dapat dilihat dari struktur fisik dan struktur batin puisi.
Puisi tidak hanya dianalisis terbatas pada unsur-unsur formal suatu puisi
secara terpisah-pisah. Menganalisis puisi merupakan kegiatan mengambil atau
menemukan arti bias maupun arti tambahan yang dikandung puisi tersebut.
Kegiatan analisis juga berusaha untuk melihat struktur atau unsur-unsur yang
terdapat dalam puisi. Penelitian ini mengkaji tentang struktural puisi-puisi karya
Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta, yaitu struktur fisik
dan struktur batin. Hasil penelitian kemudian akan digunakan sebagai alternatif
materi pembelajaran apresiasi puisi jenjang SMP. Lebih jelasnya mengenai alur
berpikir tersebut dapat dilihat dalam bagan kerangka berpikir di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
Kumpulan Puisi
Aku Ini Puisi Cinta
karya Abdurahman Faiz
Kesimpulan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
simpulan tentang struktur dari puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku
Ini Puisi Cinta serta kesesuaian puisi-puisinya sebagai materi pembelajaran
apresiasi puisi jenjang SMP.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen dan
informan.
1. Dokumen
Dokumen yang digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah
kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz yang diterbitkan
oleh Dar Mizan Bandung tahun 2005.
2. Informan
Informan dalam penelitian ini, yaitu sastrawan Kusprihyanto Namma dan
MH. Iskan. Kedua informan tersebut nantinya dapat mendukung data struktur
dalam pendekatan analisis struktur puisi. Informan lain, yaitu beberapa guru
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia jenjang SMP, di antaranya Ani
Rimawati, M. Pd. selaku guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Negeri 3
Ngawi, Yuniarti Pratiwi, S. Pd. selaku guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP
Muhammadyah 5 Ngawi, serta beberapa siswa jenjang SMP, antara lain:
Cristine Mila Wati selaku siswa kelas VII SMP Negeri 27 Surakarta, Hilmi
Robbihamdani selaku siswa kelas VIII SMP Muhammadyah 5 Ngawi, dan
Dyas Putri selaku siswa kelas IX SMP Negeri 14 Surakarta. Hal tersebut
nantinya digunakan untuk mengetahui kesesuaian puisi-puisi Abdurahman
Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta sebagai materi pembelajaran
apresiasi puisi jenjang SMP.
D. Teknik Sampling
Teknik sampling berkaitan dengan pemilihan dan pembatasan sumber data
yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini mengambil sampel dengan
menggunakan purposive sampling, yaitu mengacu pada tujuan penelitian. Patton
commit to user
(dalam Sutopo, 2006: 64) menyatakan bahwa purposive sampling adalah
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
1. Mengkaji dokumen
Pengumpulan data berupa dokumen dalam penelitian ini adalah dokumen
yang berupa kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta, data-data dari buku, internet,
dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. Pengkajian
dokumen dilakukan dengan mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan
penelitian, yaitu mengenai struktur fisik dan struktur batin kumpulan puisi Aku
Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz.
2. Wawancara
Sutopo (2006: 69) menyatakan bahwa wawancara di dalam penelitian
kualitatif pada umumnya tidak dilakukan secara terstruktur ketat dan dengan
pertanyaan tertutup, tetapi dilakukan secara tidak terstruktur. Wawancara
dalam penelitian ini dilakukan secara terbuka dan mengarah pada kedalaman
informasi serta dilakukan tidak secara formal terstruktur, guna menggali
pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat
untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh, lengkap,
dan mendalam. Wawancara dilakukan dengan sastrawan Kusprihyanto
Namma dan MH. Iskan. Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan
beberapa guru mata pelajarancommit
Bahasatodan
userSastra Indonesia jenjang SMP, di
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
antaranya Ani Rimawati, M. Pd. selaku guru Bahasa dan Sastra Indonesia
SMP Negeri 3 Ngawi, Yuniarti Pratiwi, S. Pd. selaku guru Bahasa dan Sastra
Indonesia SMP Muhammadyah 5 Ngawi, serta Cristine Mila Wati selaku
siswa kelas VII SMP Negeri 27 Surakarta, Hilmi Robbihamdani selaku siswa
kelas VIII SMP Muhammadyah 5 Ngawi, dan Dyas Putri selaku siswa kelas
IX SMP Negeri 14 Surakarta.
F. Validitas Data
Data yang terkumpul diperiksa keabsahannya dengan trianggulasi. Sutopo
(2006: 92) menyatakan bahwa trianggulasi merupakan cara yang paling umum
digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif. Penelitian
ini menggunakan trianggulasi data (sumber) dan trianggulasi teori. Trianggulasi
data (sumber) adalah mengecek kebenaran data dari beberapa sumber yang
berbeda untuk menggali data yang sejenis. Peneliti di dalam mengumpulkan data
menggunakan beragam sumber data yang berbeda. Artinya, data yang sama atau
sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data
yang berbeda. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan beberapa informan, yaitu
Kusprihyanto Namma dan MH. Iskan sebagai sumber data untuk memeroleh
informasi mengenai struktur kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta. Selain itu,
peneliti juga menggunakan beragam sumber, antara lain beberapa guru mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia jenjang SMP, di antaranya Ani Rimawati,
M. Pd. selaku guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Negeri 3 Ngawi, Yuniarti
Pratiwi, S. Pd. selaku guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Muhammadyah 5
Ngawi, serta Cristine Mila Wati selaku siswa kelas VII SMP Negeri 27 Surakarta,
Hilmi Robbihamdani selaku siswa kelas VIII SMP Muhammadyah 5 Ngawi, dan
Dyas Putri selaku siswa kelas IX SMP Negeri 14 Surakarta.
Cara penggalian data dari sumber yang berbeda-beda dan juga teknik
pengumpulan data yang berbeda itu pun data sejenis bisa teruji kemantapan dan
kebenarannya. Sedangkan trianggulasi teori mengecek kebenaran data
berdasarkan perspektif teori yang berbeda. Dari perspektif teori tersebut akan
diperoleh pandangan yang lebihcommit to user
lengkap, tidak hanya sepihak sehingga dapat
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
dianalisis dan ditarik simpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Adapun
digunakannya trianggulasi data dan trianggulasi teori ini karena cara menggali
data dari sumber yang berbeda-beda akan dapat menguji kemantapan dan
kebenaran data yang diteliti serta mengingat sumber data berupa dokumen maka
digunakan trianggulasi ini dan sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan.
G. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis jalinan. Proses
analisis dengan tiga komponen analisisnya tersebut bila aktivitasnya terjadi saling
menjalain dalam bentuk arus alur kegiatan menyusun setiap komponen
analisisnya dan dilakukan secara terus menerus di dalam proses pelaksanaan
pengumpulan data. Adapun alur jalinannya adalah dari pengumpulan data yang
memperoleh catatan lengkap kemudian peneliti menyusun reduksi data lalu
dikembangkan sajian data, dan dari sajian data tersebut peneliti berusaha menarik
simpulan sementara dan diusahakan untuk diverifikasi kemantapannya dengan
melakukan pengumpulan data kembali, demikian seterusnya kegiatannya berulang
secara berkelanjutan dengan menyusun reduksi data, sajian data, dan menarik
simpulan serta verifikasinya.
1. Reduksi Data
Reduksi data sebagai komponen pertama proses analisis, dalam bentuk
penelitian terpancang bahkan sudah dilakukan sejak awal sebelum kegiatan
pengumpulan data dilakukan, yaitu sejak penyusunan proposal penelitian
(Sutopo, 2006: 118). Reduksi data dalam penelitian ini mengandung proses
seleksi atau membatasi permasalahan penelitian dan juga membatasi pada
pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam penelitian.
Selanjutnya peneliti mengumpulkan data dengan mencatat semua data yang
telah diperoleh mengenai struktur fisik dan struktur batin puisi-puisi
Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta berdasarkan
teori-teori yang digunakan serta dari hasil wawancara sastrawan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
Peneliti juga mencatat semua data yang diperoleh dari hasil wawancara
guru Bahasa dan Sastra Indonesia, serta para siswa jenjang SMP. Hal tersebut
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian puisi-puisi Abdurahman Faiz sebagai
materi pembelajaran apresiasi puisi jenjang SMP. Dengan demikian hasil
tersebut akan direduksi menjadi inti temuan dengan rumusan pendek.
Kemudian proses tersebut dilanjutkan pada waktu pengumpulan data dan
secara erat saling menjalin dengan sajian data serta penarikan simpulan.
2. Penyajian Data
Dalam penyajian data, peneliti menyusun informasi atau data secara
teratur dan terperinci agar mudah dipahami dan dianalisis. Sajian data
mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan
penelitian sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi
yang rinci untuk menceritakan dan menjawab pertanyaan yang ada dengan
bahasa kalimat peneliti. Kemudian peneliti menarik simpulan awal meskipun
baru berupa unit kecil dan bersifat sementara.
3. Penyimpulan Data
Peneliti mengumpulkan segenap data yang berkaitan dengan kumpulan
puisi Aku Ini Puisi Cinta kemudian penyimpulan data dilaksanakan
berdasarkan simpulan sementara tersebut. Selanjutnya peneliti semakin
memantapkan kebenaran informasi (penarikan simpulan dan verifikasi) dari
data tersebut.
Proses analisis dengan tiga komponen analisisnya tersebut saling menjalin
dan dilakukan terus menerus di dalam proses pelaksanaan pengumpulan data.
Berikut gambar model analisis jalinan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
Reduksi Data
Sajian Data
Penarikan Simpulan/Verifikasi
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah rangkaian tahap demi tahap kegiatan dari awal
sampa akhir. Tahap penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Herfanda seorang penyair yang memberikan tanggapan pada buku Faiz dengan
sejujurnya membaca sajak-sajak Faiz membuatnya tercengang dan Faiz
merupakan anak yang dikaruniai bakat kepengarangan yang luar biasa. Dari
berbagai sambutan tersebut tak heran jika buku ketiganya membawanya meraih
penghargaan Penulis Cilik Berprestasi dari Yayasan Taman Bacaan Indonesia
(2005).
Faiz menuangkan perasaannya menjadi karya dengan kata-kata yang
sangat indah. Ia bagaikan ketiban jutaan kata-kata dari langit saat ia membaca
buku-buku puisi. Bacaan, acara TV, obrolan, dan bahkan kenyataan, ia pandang
dengan cara yang khas. Ia mengolah semua dalam batinnya yang aktif. Ini sesuatu
yang mengagumkan mengingat pendidikan Indonesia cenderung membuat jiwa
anak-anak yang aktif perlahan dan pasti dibuat menjadi pasif.
Faiz sebagai penyair yang mengungkapkan semua perasaannya berupa
kata-kata dengan unsur fisik dan unsur batin puisi yang bertalian sangat erat
sehingga mampu membentuk satu kesatuan yang menimbulkan keindahan baik
dari segi bahasa maupun maknanya. Sebagai contoh dalam salah satu puisinya
yang berjudul Sahabatku Buku, Faiz mengulang kata Buku di setiap baitnya.
Pengulangan ini dimaksudkan untuk mempertegas tentang tema dari puisi itu.
Pengulangan tersebut juga membentuk sebuah ritme dalam puisinya. Kata Buku
menjadi pengikat beberapa baris setelahnya, sehingga baris-baris tersebut seakan-
akan bergelombang menimbulkan irama.
Faiz menuangkan segala keluh kesah, kasih sayang, kerinduan dan
kebahagiaannya di dalam puisinya. Taufik Ismail (2005) mengatakan bahwa
puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam buku Aku Ini Puisi Cinta ditulis dengan
ekspresif, sarat dengan perasaan, sekaligus mengenai ibu dan ayahnya, tentang
situasi sosial, dan tentang tokoh masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Ayah
engkau adalah
matahari yang menghangatkan
Ayah bunda
kucintai kau berdua
seperti aku commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
mencintai surga
(AIPC: 12)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
Kini
kami tak pernah lagi melihat pelangi
hanya api di matamu
(AIPC: 22)
Pada kutipan puisi di atas, penyair menggunakan pilihan kata yang sangat
indah. Penyair mengungkapkan maksudnya pada bait ketiga yang
menjelaskan bahwa kotoran yang dibuang setiap hari akan menjelma permata
tak ternilai serta wewangian abadi di sisi Tuhan. Kalimat tersebut
mempunyai maksud bahwa kotoran yang dibuang oleh tukang sampah akan
berubah menjadi pahala yang besar di sisi Tuhan. Penggunaan kata-kata
permata serta wewangian abadi semakin menambah keindahan puisinya.
Pemilihan kata-kata puitis masih terlihat pada puisi yang berjudul Ayah.
Hal tersebut dapat terlihat pada bait pertama dalam kutipan berikut:
Sedalam laut, seluas langit
cinta selalu tak bisa diukur
begitulah ayah mengurai waktu
meneteskan keringat dan rindunya
untukku
(AIPC: 30)
Kata-kata yang digunakan penyair pada bait pertama dalam kutipan puisi
di atas bertujuan untuk mengomunikasikan maksudnya kepada pembaca
bahwa besarnya cinta tidak dapat diukur seperti dalamnya laut dan luasnya
langit. Oleh sebab itu, penyair menggunakan kata-kata puitis yang ditulis
pada awal bait untuk memperindah puisinya. Kata-kata puitis masih
digunakan penyair pada bait kedua dalam puisi Ayah, yaitu pada kutipan
berikut:
Ayah pergi sangat pagi
kadang sampai pagi lagi
tapi saat pulang
ia tak lupa menjinjing pelangi
lalu dengan sabar
menguraikan warnanya
satu per satu padaku
dengan mata berbinar
(AIPC: 30)
Penyair juga menggunakan diksi yang puitis pada puisinya yang berjudul
Penyair. Hal tersebut dapat dilihat pada bait keempat kutipan berikut:
Aku menaburkan kata-kata commit to user
di kepala kanak-kanak
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
Pilihan kata yang digunakan penyair dalam kutipan puisi di atas sangat
memperindah puisinya. Hal tersebut terlihat pada penggunaan kata Aku
menaburkan kata-kata sebagai hujan, sebagai pasir. Kata-kata tersebut
digunakan penyair sebagai pengganti maksud bahwa puisi yang dibuat untuk
kanak-kanak dapat diterima dengan senang hati dan ada juga kanak-kanak
yang risih pada puisi yang dibuat penyair.
Pemilihan kata puitis digunakan penyair dalam puisinya yang berjudul
Sahabatku Buku. Hal tersebut dapat dilihat padabait ketiga kutipan puisi
berikut:
Terima kasih buku
kau selalu membuatku bercahaya
(AIPC: 35)
Pilihan kata puitis yang digunakan penyair pada kutipan puisi di atas
ditulis pada akhir bait. Penyair mengungkapkan bahwa buku dapat membuat
hidupnya bercahaya. Dari kalimat kau selalu membuatku bercahaya maka
semakin menambah keindahan puisnya. Keindahan puisi penyair masih
terlihat dari kata-kata puitis yang digunakan pada puisinya yang berjudul
Sajak Anti Perang. Hal tersebut dapat dilihat pada bait pertama kutipan
berikut:
Mengapa perang tak juga berhenti?
hujan mortir peluru, gerimis darah dan airmata
kebiadaban menanti di setiap tapak jalan
di antara asap tebal dan luka yang melelehi
bangkai manusia serta puing-puing bangunan
(AIPC: 36)
b. Imaji
Imaji dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz
terdapat beberapa macam, yaitu imaji taktil, imaji visual, dan imaji auditif.
Imaji-imaji ini dibentuk oleh diksi yang digunakan oleh penyair. Imaji ini
terdapat di setiap puisi. Penyair mengajak pembaca untuk ikut merasakan,
commit
melihat, dan mendengar seperti to dirasakan,
yang user dilihat, dan didengar oleh
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
penyair. Imaji taktil dalam kumpulan puisi tersebut dapat dilihat pada puisi
yang berjudul Ayah Bundaku, Harry Potter, Kepada Guru, Ode Para Semut,
Muhammad Rinduku, Dari Seorang Anak Irak dalam Mimpiku untuk Bush,
Tujuh Luka di Hari Ulang Tahunku, Siapa Mau Jadi Presiden?, Bukan Puisi
tapi Surat untuk Presiden Baruku, Di Mana Syukurku, Anak Televisi, Sajak
Anti Perang, serta untuk Saudara-saudara Kecilku di Aceh. Hal tersebut
dapat dilihat pada bait kedua kutipan berikut :
Ayah
engkau adalah
matahari yang menghangatkan
hatiku
(AIPC: 12)
Ode Para Semut. Hal tersebut dapat dilihat pada bait kedua dari kutipan
berikut:
Kami kerahkan segenap daya
sambil sesekali menyengat
musuh pemutus jalan kami
(AIPC : 15)
kami berdarah
kami mati
(AIPC : 22)
Dari kutipan di atas, pembaca diajak untuk ikut merasakan letihnya mata
dan sakitnya hati sang penyair saat melihat kemiskinan, kejahatan, korupsi,
pengangguran, dan pengungsi di mana-mana. Imaji taktil lain juga terdapat
pada puisi selanjutnya yang berjudul Siapa Mau Jadi Presiden?.
Menjadi presiden itu
berarti melayani
dengan segenap hati
rakyat yang meminta suka
dan menyerahkan jutaan
keranjang dukanya
padamu
(AIPC: 24)
mengerahkan dukanya kepada rakyat. Imaji ini dilukiskan penyair pada puisi
selanjutnya yang berjudul Bukan Puisi tapi Surat untuk Presiden Baruku.
betapa berat menjadi presiden
yang tumbuh dari duka lara rakyat
(AIPC: 25)
Tahunku, Bukan puisi tapi Surat untuk Presiden Baruku, Mimpi di Jalan
Raya, Doa untuk Semua Tukang Sampah di Dunia, Ayah, Balada Sri dan
Nirmala, Penyair, Sahabatku Buku, Sajak Anti Perang, serta untuk Saudara-
saudara Kecilku di Aceh. Hal tersebut dapat dilihat pada bait pertama dari
kutipan berikut:
Bunda
engkau adalah
rembulan yang menari
(AIPC: 12)
Pada puisi selanjutnya yang berjudul Ode para Semut, penyair juga
menggunakan imaji taktil. Hal tersebut dapat dilihat pada bait kelima dari
kutipan berikut:
Kami semut-semut ramah
hidup dengan tunuh teramat kecil
belajarlah dari kebersamaan
dan kebesaran jiwa kami
(AIPC: 15)
Melalui kata ganteng, pintar, dan tegap dalam kutipan di atas pembaca
diajak untuk membayangkan fisik dan sifat presiden Indonesia yang
diceritakan oleh penyair. Penyair menciptakan imaji visual kepada pembaca
dengan menggunakan pilihan kata yang dapat menggambarkan apa yang
dilihatnya.
Penyair masih menggunakan imaji visual pada bait kedua dan ketiga
dalam puisi selanjutnya yang berjudul Mimpi di Jalan Raya.
Hari ini belum dapat sepeser pun
kau ingin menangis
tapi tak ada tempat
untuk menampung air mata
adik dalam gendongan tersenyum
mengusap pipinya yang kotor
matanya berkilau sesaat
mengira kau bercanda
Penyair menggunakan kata sedalam laut dan seluas langit pada puisi di
atas bertujuan mengajak pembaca untuk melihat betapa dalamnya laut dan
luasnya langit yang tidak dapat diukur seperti besarnya cinta yang dimiliki
seseorang. Kata pelangi, dengan sabar menguraikan warnanya dan mata
berbinar digunakan penyair untuk mengajak pembaca ikut melihat sifat sabar
sang ayah yang selalu memberikan keindahan dengan berbagai warna dalam
hidup penyair seperti yang diceritakan dalam puisi tersebut.
Imaji visual juga terdapat pada bait pertama dan ketiga dalam puisi
selanjutnya yang berjudul Balada Sri dan Nirmala.
Nyalakan lagi api unggu biru
di matamu
puisi-puisi telah lama menari
di antara kepingan derita
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
Melalui kata menari dan berhati peri dalam kutipan di atas pembaca
diajak untuk melihat puisi-puisi yang telah lama menjamur dan menari-nari
yang menggambarkan derita manusia. Penyair menciptakan imaji visual
kepada pembaca dengan menggunakan pilihan kata yang menggambarkan
tentang sifat majikan-majikan yang tidak memiliki hati sebaik peri.
Puisi yang berjudul Penyair dan Sahabatku Buku di dalamnya juga
terdapat imaji visual. Imaji dalam kedua puisi ini dapat dilihat dari bait ketiga
dan keempat dalam kutipan berikut:
Aku memahat kata-kata
di bilik pembaca dewasa
kumpulan puisi tersebut terdapat pada bait pertama dalam puisi yang berjudul
Sajak Anti Perang dan untuk saudara-saudara Kecilku di Aceh.
Mengapa perang tak juga berhenti?
hujan mortir peluru, gerimis darah dan air mata
kebiadaban menanti di setiap tapak jalan
di antara asap tebal dan luka yang melelehi
bangkai manusia serta puing-puing bangunan
(AIPC: 36)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
kadang kami terinjak di negeri para raksasa. Hal ini dapat dilihat pada bait
ketiga dalam kutipan berikut:
Ini kami, para semut
makhluk kecil sering tak kau lihat
kadang kami terinjak
di negeri para raksasa
(AIPC: 15)
Kata konkret selanjutnya terdapat pada puisi yang berjudul Siti dan Udin
di Jalan. Untuk melukiskan keadaan rumah yang sebenarnya, penyair
menulis rumah berjendela. Hal tersebut dapat dilihat pada bait kedelapan
dalam kutipan berikut:
Beribu Siti dan Udin
berkeliaran di jalan-jalan
dengan suara serak
dan napas sesak oleh polusi
kalau hari ini bisa makan
sudah alhamdulillah
tapi tetap berdoa
agar bisa sekolah
dan punya rumah berjendela
(AIPC: 17)
Kata konkret juga digunakan penyair pada puisinya yang berjudul Tujuh
Luka di Hari Ulang Tahunku. Untuk melukiskan kekesalan penyair melihat
keadaan Indonesia, diperkonkret dengan ungkapan penggangguran,
pengungsi yang meletihkan mata menyakitkan hati. Hal tersebut dapat dilihat
pada bait kedua dalam kutipan berikut:
sehari sebelum ulang tahunku
negeriku masih juga begitu
lebih dari tujuh luka membekas
kemiskinan, kejahatan,
korupsi di mana-mana,
pengangguran, pengungsi
yang meletihkan mata
menyakitkan hati
(AIPC: 23)
Kata konkret yang digunakan penyair juga terdapat pada puisinya yang
berjudul Siapa Mau Jadi Presiden?. Penyair menggunakan kata-kata
menyerahkan jutaan keranjang dukanya untuk memperkonkret gambaran
tentang banyaknya duka dan kepedihan yang diceritakan pada puisinya.
Pengonkretan tersebut digunakan penyair untuk mengemukakan hal yang
ingin disampaikan sehingga pembaca membayangkan dengan lebih hidup apa
yang dimaksudnya. Kata konkret tersebut dapat dilihat pada kutipan puisi
berikut:
menjadi presiden itu
berarti melayani
dengan segenap hati
rakyat yang meminta suka
dan menyerahkan jutaan
keranjang dukanya
padamu
(AIPC: 23)
Pada puisi yang berjudul Doa untuk Semua Tukang Sampah di Dunia,
penyair menggunakan kata konkret permata tak ternilai serta wewangian
abadi di sisi Tuhan. Kata konkret tersebut digunakan penyair untuk
melukiskan keadaan tukang sampah yang akan mendapat pahala besar dari
Tuhan atas pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat pada bait ketiga dalam kutipan
berikut:
Maka semoga
bermiliar kotoran dan aroma busuk
yang kau jauhkan dari kami
yang kau buang setiap hari
menjelma permata tak ternilai
serta wewangian abadi
di sisi Tuhan
(AIPC: 29)
Berdasarkan analisis di atas, penyair kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
memiliki cara dalam penggunaan kata konkret pada puisi-puisinya. Hal
tersebut seperti diungkapkan H. J. Waluyo (2003: 79) bahwa setiap penyair
berusaha mengonkretkan hal yang ingin dikemukakan. Pengonkretan tersebut
bertujuan agar pembaca membayangkan lebih hidup apa yang dimaksudkan
dalam puisinya.
d. Majas
Majas atau bahasa figuratif yang digunakan penyair dalam puisi-puisinya
digunakan untuk mengatakan sesuatu dengan cara pengiasan, yakni secara
tidak langsung mengungkapkan makna. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan
majas oleh penyair. Majas yang digunakan yaitu personifikasi, metafora, dan
commit to user
repetisi. Penyair menghidupkan puisinya dengan menggunakan majas
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
puisinya yang berjudul Harry Potter, Kepada Guru, Doa untuk Semua
Tukang Sampah di Dunia, Ayah, Penyair, dan Sajak anti Perang. Hal
tersebut dapat dilihat pada kutipan puisi berikut:
Ramuan paling rahasia itu
agar seluruh orang di dunia
bisa saling cinta
(AIPC: 13)
Kata ramuan pada kutipan puisi di atas merupakan makna lain dari alat
atau cara untuk membuat seluruh manusia di dunia bisa saling cinta. Penyair
juga menggunakan majas metafora pada puisinya yang berjudul Kepada
Guru. Hal ini dapat dilihat pada bait pertama dalam kutipan berikut:
Aku selalu bermimpi
matahari telah melahirkan para guru
dan guru melahirkan banyak matahari
(AIPC: 14)
Kata matahari yang digunakan peyair merupakan kata lain dari ilmuwan
atau orang yang berilmu yang diibaratkan sebagai matahari yang selalu
menerangi kehidupan. Dari metafora yang dipakai penyair maka semakin
menyegarkan puisinya. Penyair juga menyegarkan puisinya dengan metafora
yang lain, seperti pada puisi yang berjudul Doa untuk Semua Tukang Sampah
di Dunia. Hal tersebut dapat dilihat pada bait ketiga dalam kutipan berikut:
Maka semoga
bermiliar kotoran dan aroma busuk
yang kau jauhkan dari kami
yang kau buang setiap hari
menjelma permata tak ternilai
serta wewangian abadi
di sisi Tuhan
(AIPC: 29)
menggunalan metafora lain pada puisi yang berjudul Penyair. Pada puisi
tersebut terdapat ungkapan memahat kata-kata yang digunakan penyair untuk
memberikan makna lain atas maksud yang ingin disampaikan. Memahat kata-
kata ini merupakan makna lain dari menulis puisi. Hal ini dapat dilihat pada
bait pertama dalam kutipan berikut:
Penyair memahat kata-kata
(AIPC: 34)
Metafora lain terdapat pada puisi yang berjudul Sajak anti Perang. Pada
puisi tersebut, penyair menggunakan kata-kata gerimis darah dan airmata
yang mempunyi arti tangis airmata yang tiada henti.
Selain majas personifikasi dan metafora, penyair juga menggunakan
majas repetisi pada puisinya yang berjudul Ayah Bundaku, Kepada Guru,
Ode Para Semut, Siti dan Udin di Jalan, Muhammad Rinduku, Doaku Hari
Ini, Bunda ke Amerika, dari Seorang Anak Irak dalam Mimpiku untuk Bush,
Tujuh Luka di hari Ulang Tahunku, Bukan Puisi tapi Surat untuk Presiden
Baruku, Mimpi di Jalan Raya, Doa untuk semua Tukang Sampah di Dunia,
Ayah, di mana Syukurku?, Anak Televisi, Balada Sri dan Nirmala, Penyair,
Sahabatku Buku, Sajak Anti Perang, dan untuk Saudara-saudara kecilku di
Aceh. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:
Ayah Bundaku
Bunda
engkau adalah
rembulan yang menari
dalam dadaku
Ayah
engkau adalah
matahari yang menghangatkan
hatiku
Ayah bunda
kucintai kau berdua
seperti aku commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
mencintai surga
(AIPC: 12)
Ayah
Begitulah ayah mengurai waktu
meneteskan keringat dan rindunya
(AIPC:30)
Bunda ke Amerika
Untuk bundaku tercinta
dari Universitas di Amerika
Penyair menggunakan repetisi kata ayah dan bunda pada ketiga puisi
tersebut bertujuan untuk menghasilkan pengimajian serta menjadikan subjek
puisi menjadi kuat.
Kepada Guru
Matahari telah melahirkan para guru
Dan guru melahirkan banyak matahari
Hingga matahari tak lagi sendiri
(AIPC: 14)
Penyair menggunakan repetisi kata tak satu pun yang tak dan kata kami
untuk mempertegas karakter semut yang diceritakan dalam puisi.
Siti dan Udin di Jalan
Siti dan Udin namanya
sejak pagi belum makan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
di mana Syukurku?
(AIPC:33)
commit to user
kunjung selesai dalam puisi tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
Saudara kecilku,
akuy ingin sekali menghapus air mata kalian
Pengulangan bunyi pada awal baris pada setiap kutipan di atas digunakan
untuk memperindah bunyi puisi. Penyair menggunakan rima ini untuk
menegaskan permasalahan yang sedang diceritakan.
Pengulangan atau persamaan bunyi tidak hanya terdapat di awal kalimat,
melainkan juga di tengah baris. Puisi yang mempunyai rima di tengah baris,
antara lain yang berjudul Ode Para Semut, Muhammad Rinduku, dan Doaku
Hari Ini. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut:
Ode Para Semut
Tak satu pun yang tak ikhtiar
Tak satu pun yang tak menyapa
Tak satu pun yang tak bergiat
(AIPC: 15)
Muhammad Rinduku
apa yang dikatakan
apa yang dilakukan
(AIPC: 18) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
Harry Potter
agar seluruh orang di dunia
bisa saling cinta
(AIPC:13)
Muhammad Rinduku
apa yang dikatakan
Jalan Bunda
engkaulan yang menuntunku
ke jalan kupu-kupu
(AIPC:21)
Tujuh Luka di Hari Ulang Tahunku
Sehari sebelum ulang tahunku
negeriku masih juga begitu
(AIPC:23)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
(AIPC:24)
Ayah
Ayah pergi sangat pagi
Kadang sampai pagi lagi
(AIPC:30)
Balada Sri dan Nirmala
Tak ada majikan berhati peri
Yang tumbuh dan mimpi-mimpi kuli
(AIPC:33)
Kepada Guru
Matahari tak pernah sendiri, guru
ia selalu ada bersamamu
hangatkan cinta yang tumbuh
dan menyinari cakrawala kecilku
selalu
(AIPC:14)
Bunda ke Amerika
Sepucuk surat undangan sampai pagi ini
Di rumah kami
Untuk bundaku tercinta
Dari universtas di Amerika
(AIPC:20)
di mana Syukurku
Begitu sering aku melupakanNya
Tapi Dia selalu menjaga
Begitu sering aku durhaka padaNya
Tapi udara untukku tetap ada
(AIPC:31)
Penyair
Aku memahat kata-kata
Di bilik pembaca dewasa
Mereka bertanya-tanya
Yang mana titipan dewa
(AIPC:34)
dapat dikatakan bahwa tata wajah dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
tersebut apa adanya, tanpa membentuk gambar atau bentuk tertentu lainnya.
2. Struktur Batin yang Terdapat dalam Kumpulan Puisi Aku Ini Puisi
Cinta karya Abdurahman Faiz.
Struktur batin yang terdapat dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
saling terkait satu dengan yang lain. Berikut ini hasil penelitian struktur batin
kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz.
a. Tema
Tema puisi dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta dapat digolongkan
menjadi dua jenis, yaitu bertema cinta dan kritik sosial. Tema tentang cinta
dapat dilihat pada puisi-puisinya yang berjudul Ayah Bundaku, Harry Potter,
Kepada Guru, Siti dan Udin di Jalan, Mimpi di Jalan Raya, Muhammad
Rinduku, Doaku Hari Ini, Bunda ke Amerika, Jalan Bunda, Doa untuk Semua
Tukang Sampah di Dunia, Bukan Puisi tapi Surat untuk Presiden Baruku,
Ayah, di mana Syukurku?, Sahabatku Buku, Penyair, dan untuk Saudara-
saudara Kecilku di Aceh. Hal tersebut dapat dilihat dari penjelasan berikut.
Ayah Bundaku
Tema atau gagasan pokok yang diangkat dalam puisi ini adalah tentang
cinta, yaitu cinta seorang anak kepada ayah dan bundanya. Penyair bercerita
tentang perumpamaan bundanya sebagai rembulan dan ayahnya sebagai
matahari yang selalu menyinari dan mengahangatkannya. Hal tersebut dapat
dilihat pada bait pertama dan kedua dari kutipan berikut:
Bunda
engkau adalah
rembulan yang menari
Ayah
engkau adalah
matahari yang menghangatkan
hatiku
(AIPC: 12)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
Tema dari puisi di atas juga dapat dilihat pada bait ketiga dari kutipan
berikut:
Ayah bunda
kucintai kau berdua
seperti aku
mencintai surga
(AIPC: 12)
Harry Potter
Tema yang diangkat dalam puisi Harry Potter adalah tentang cinta kasih
sesama manusia. Penyair berharap kepada sang magic Harry Potter agar
menemukan ramuan rahasia yang dapat membuat semua manusia di dunia
dapat saling mencintai. Hal ini diungkapkan penyair pada pisinya dalam
kutipan berikut:
Sudahkah kau temukan
ramuan paling rahasia itu
agar seluruh orang di dunia
bisa saling cinta?
(AIPC: 13)
Tema cinta dalam kumpulan puisi ini juga terdapat pada puisi yang
commit to user
berjudul Muhammad Rinduku. Penyair merasakan kecintaan dirinya kepada
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
Bunda ke Amerika
Tema yang diangkat dalam puisi Bunda ke Amerika adalah tentang cinta
kepada bunda. Penyair merasakan kecintaannya kepada sang bunda dengan
meminta kepada Allah agar selalu melindungi bundanya dimanapun bunda
berada. Hal ini diungkapkan penyair pada bait keenam dalam kutipan berikut:
Maka aku minta kepada Allah
agar bunda dilindungi senantiasa
bunda tersenyum dan memelukku
(AIPC : 20)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
Tema cinta kepada bunda juga diungkapkan penyair dalam puisinya yang
berjudul Jalan Bunda. Penyair merasakan kecintaannya kepada sang bunda
yang selalu menuntunnya ke jalan yang benar. Hal ini diungkapkan penyair
dalam kutipan puisi berikut:
Jalan Bunda
Bunda
engkaulah yang menuntunku
ke jalan kupu-kupu
(AIPC: 21)
Sesungguhnya gajimu
yang superkecil
telah rinci tercatat
di buku para malaikat
Tuhan
berilah semua kebaikan
yang bisa kau anugerahkan
bagi keindahan
dan kebersihan hati
para tukang sampah
di seluruh dunia
(AIPC: 29)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
Penyair memperjelas tema puisi yang berjudul Bukan Puisi tapi Surat
untuk Presiden pada akhir bait. Hal ini dapat dilihat pada bait kelima dalam
kutipan berikut:
Dan bapak jangan marah ya,
Sebab itu aku lakukan karena cinta
(AIPC: 25)
Tema yang diangkat dalam puisi Ayah adalah tentang cinta ayah kepada
anak. Penyair merasakan bahwa kecintaan ayah kepadanya tidak dapat diukur
dengan apapun seperti dalamnya laut dan luasnya langit. Hal ini diungkapkan
penyair pada bait pertama dalam kutipan berikut:
Ayah
Sedalam laut, seluas langit
cinta selalu tak bisa diukur
begitulah ayah mengurai waktu
commit
meneteskan keringat dan rindunya to user
untukku
(AIPC: 30)
perpustakaan.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id
di mana Syukurku ?
Tema yang diangkat dalam puisi di mana Syukurku? adalah tentang cinta
Allah kepada makhlukNya. Penyair merasakan bahwa kecintaan Allah yang
diberikan kepadanya sangat besar, tetapi penyair sering lupa untuk
mensyukurinya. Hal ini diungkapkan penyair pada bait pertama dalam
kutipan berikut.
Aku sering memelihara kesal dan marah
padahal Dia memberiku kesejukan air
aku sering merasa hatiku menghitam
padahal Dia memberiku terang matahari
aku sering merasa paling malang
padahal Dia selalu mencukupiku
(AIPC: 31)
Penyair
Tema tentang cinta terdapat pada puisi yang berjudul Penyair. Penyair
mengungkapkan cintanya untuk orang-orang dewasa dan kanak-kanak
melalui kata-katayang dipahat atau dengan sebuah puisi. Hal tersebut dapat
dilihat pada bait pertama dalam kutipan berikut:
Penyair memahat kata-kata
untuk orang-orang dewasa
dan menaburkan kata-kata
pada kanak-kanak sepertiku
(AIPC: 34)
Tema selanjutnya yang terdapat dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi
Cinta, yaitu tema kritik sosial. Tema ini terlihat pada puisi-puisi yang
berjudul Ode Para Semut, dari Seorang Anak Irak dalam Mimpiku untuk
Bush, Tujuh Luka di hari Ulang Tahunku, Siapa Mau Jadi Presiden?, Anak
Televisi, Balada Sri dan Nirmala, dan Sajak Anti Perang.
Ode Para Semut
Tema yang diangkat dalam puisi Ode Para Semut adalah tentang kritik
sosial yang ditujukan kepada masyarakat dengan perumpamaan kehidupan
para semut oleh. Penyair menggunakan semut sebagai subjek dalam puisinya
untuk mengajak pembaca agar dapat mencontoh sifat dan mengambil
pelajaran dari kehidupan para semut. Hal ini diungkapkan penyair pada bait
ketiga dan kelima dalam kutipan berikut:
Ini kami, para semut
makhluk kecil sering tak kau lihat
kadang kami terinjak
di negeri para raksasa
Tema dalam puisi di atas diperjelas oleh penyair pada bait terakhir yang
menjelaskan bahwa walaupun dengan tubuh kecil dan keadaan yang sering
terinjak oleh makhluk lain, tetapi semut tetap hidup ramah dan selalu bekerja
sama dengan teman-temannya serta selalu berbesar jiwa.
Kritik sosial juga terdapat pada puisi yang berjudul dari Seorang Anak
Irak dalam Mimpiku, untuk Bush. Hal ini dapat dilihat pada bait kedua,
ketiga, dan keempat dalam kutipan berikut:
Irak, Afghanistan, Palestina
dan entah negeri mana lagi
meratap-ratap commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 93
digilib.uns.ac.id
Kini
kami tak pernah lagi melihat pelangi
hanya api di matamu
dan sejarah yang perih
tapi kami sudah tak bisa lagi menangis
kami berdarah
kami mati
(AIPC: 22)
Tema kritik sosial juga digunakan penyair pada puisi selanjutnya yang
berjudul Anak Televisi.
Anak Televisi
Setiap hari kami saksikan kesadisan
di luar logika
juga pertikaian yang tak selesai
diiringi goyang bor patah-patah,
gosip para selebriti
serta gentayangan para hantu
setiap jamnya
(AIPC: 36)
Nada santai juga digunakan penyair dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi
Cinta. Nada santai digunakan penyair dalam puisi-puisinya yang berjudul
Harry Potter, Jalan Bunda, dan Siapa Mau Jadi Presiden?, serta Balada Sri
dan Nirmala,
Nada yang digunakan penyair dalam puisi-puisinya merupakan sikap
yang dapat menimbulkan suasana tertentu. Hal tersebut juga diungkapkan
Herman J. Waluyo bahwa nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca
(2003: 125). Selanjutnya, Waluyo mengungkapkan bahwa terdapat puisi yang
bernada sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, serius, patriotik,
belas kasih, takut, mencekam, santai, masa bodoh, pesimis, humor,
mencemooh, kharismatik, filosofis, khusyuk, dan sebagainya (2003: 37).
c. Perasaan
Penyair dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta mengungkapkan
perasaannya dalam baris-baris puisinya. Perasaan ini berkaitan dengan nada
yang digunakan penyair dalam puisinya. Dari nada yang digunakan penyair
maka pembaca dapat mengetahui perasaan penyair yang diungkapkan dalam
puisinya. Misalnya ketika penyair menggunakan nada belas kasih, pembaca
dapat mengetahui perasaan penyair yang sedih melalui kata-kata yang
menjelaskan kesedihannya.
Perasaan sedih yang mendalam diungkapkan penyair dalam puisi-
puisinya yang berjudul Siti dan Udin di Jalan,Tujuh Luka di Hari Ulang
Tahunku, Mimpi di Jalan Raya, Doa untuk Semua Tukang Sampah di Dunia,
Balada Sri dan Nirmala, Sajak anti Perang, dan untuk Saudara-saudara
Kecilku di Aceh.
Nada dan perasaan penyair dalam puisi-puisinya akan dapat ditangkap
jika puisi tersebut dibaca keras dalam deklamasi. Hal tersebut sejalan dengan
Herman J. Waluyo (2003: 40) yang menyatakan bahwa perasaan yang
menjiwai puisi dapat berupa perasaan gembira, sedih, terharu, terasing,
tersinggung, patah hati, sombong, tercekam, cemburu, kesepian, takut, dan
menyesal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
d. Amanat
Amanat yang dikemukakan penyair dalam puisinya tidak terlepas dari
tema dan isi puisi. Amanat dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
disampaikan penyair melalui rangkaian kata dalam puisinya.
Puisi Ayah Bundaku mengandung amanat bahwa sebagai anak yang telah
dilahirkan dari buah ayah dan bunda hendaknya selalu mencintai mereka
seperti mencintai Allah dan surgaNya. Amanat serupa juga disampaikan
penyair melalui puisinya yang berjudul Bunda ke Amerika, Jalan Bunda,
Ayah, dan Doaku Hari Ini. Puisi-puisi tersebut mengandung amanat bahwa
bunda adalah orang yang telah melahirkan anak. Bundalah yang selalu
menuntun anaknya ke jalan yang baik maka sebagai anak hendaknya selalu
menyayangi dan mendoakan bunda agar senantiasa dilindungi Allah di mana
pun bunda berada. Selain itu hendaknya selalu berdoa kepada Tuhan dan
meminta agar Allah selalu memberikan kesempatan kepada ayah, bunda, dan
tanah air untuk selalu berada di jalanNya.
Puisi Harry Potter mengandung amanat bahwa menjadi manusia yang
hidup di dunia sebaiknya harus saling mencintai. Mencintai sesama dengan
penuh kesadaran tanpa adannya pengaruh dan paksaan dari siapapun.
Puisi Kepada Guru mengandung amanat bahwa guru adalah orang yang
berjasa dalam kehidupan. Guru adalah orang yang selalu membimbing para
siswanya hingga tercetak generasi baru penerus bangsa yang berpengetahuan.
Puisi Ode Para Semut mengandung amanat bahwa hendaknya manusia
mempunyai sifat seperti semut. Semut adalah makhluk yang selalu ikhtiar,
selalu menyapa sesamanya, dan selalu giat dalam bekerja. Semut yang
bertubuh sangat kecil selalu hidup bergotong royong walaupun terkadang
juga menyengat makhluk yang mengganggu kehidupannya. Dari puisi
tersebut dapat dipetik pesan tentang kebesaran jiwa dan kebersamaan di
kehidupan semut.
Dari kalimat tersebut dapat dipetik sebuah amanat yang ingin disampaikan
penyair kepada pembaca. Puisi tersebut mengandung amanat bahwa
hendaknya sebagai manusia memiliki rasa belas kasih pada anak jalanan yang
tinggal di kolong jembatan. Rasa kasihan dapat diwujudkan dengan memberi
sedekah pada anak jalanan yang telah memberikan jasa suara untuk
menghibur.
Amanat selanjutnya dapat dipetik dari puisi yang berjudul Muhammad
Rinduku. Amanat dalam puisi tersebut adalah jika manusia mencintai
rasulnya maka hendaknya mereka mengikuti rasulnya. Mengikuti apa yang
dikatakan dan yang dilakukan rasul tanpa meninggalkan sedikit pun
sunahnya. Mengikuti rasul harus dengan rasa rindu agar mendapat ridho
Allah.
Puisi dari Seorang Anak Irak dalam Mimpiku untuk Bush dan Sajak Anti
Perang mengandung amanat bahwa dengan adanya perang maka sangat
merugikan rakyat di berbagai negara, seperti Irak, Afghanistan, dan Palestina.
Selain itu hendaknya para zionis segera menghentikan perangnya karena telah
melukai anak-anak kecil yang tidak bersalah.
Puisi Tujuh Luka di Hari Ulang Tahunku, Mimpiku di Jalan Raya, Doa
untuk Semua Tukang Sampah di Dunia, dan Balada Sri dan Nirmala
mengandung amanat yang hampir sama. Puisi-puisi tersebut mengandung
pesan tentang fenomena kehidupan yang masih banyak dijumpai di Indonesia.
Masih banyak dijumpai anak-anak yang di hidup di jalanan, kemiskinan,
kejahatan, pengangguran, dan pengungsi. Namun dengan fenomena tersebut,
hendaknya sebagai manusia selalu mendoakan saudara-saudaranya yang
masih berada dalam keadaaan terpuruk.
Amanat selanjutnya dapat dipetik dari puisi yang berjudul Siapa Mau
Jadi Presiden?. Amanat dalam puisi tersebut adalah memberikan pesan
kepada manusia bahwa menjadi presiden adalah pekerjaan yang tidak mudah.
Hendaknya sebagai rakyat yang baik jangan terlalu sering mengeluh dan
menyalahkan kerja presiden. Presiden merupakan pemimpin bangsa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
telah bekerja dengan segenap hati dan turut merasakan duka yang dialami
oleh rakyatnya.
Puisi bukan Puisi tapi Surat untuk Presiden Baruku dan mengandung
amanat bahwa ungkapan ketidaksenangan dan kesenangan seseorang kepada
orang lain hendaknya diungkapkan secara halus dan sopan. Dalam puisi
tersebut, penyair mengadukan segala yang ada di perasaannya kepada Bapak
Presiden melalui rangkaian kata-kata yang indah dan terlihat sopan namun
tetap berusaha memberikan kritik membangun dan berbagai pujian.
Amanat selanjutnya dapat dipetik dari puisi yang berjudul di mana
Syukurku?. Puisi tersebut mengandung amanat bahwa hidup janganlah
diselimuti dengan kesal dan amarah terus-menerus karena Allah telah
memberikan segalanya yang terbaik bagi hambaNya. Selain itu, sebagai
manusia hendaknya selalu bersyukur atas nikmatNya dan jangan pernah
melupakan serta durhaka kepada Allah.
Puisi Anak Televisi mengandung amanat yang hampir serupa dengan
puisi berjudul Sahabatku Buku. Puisi Anak Televisi mengandung pesan bahwa
sebagai seorang pelajar hendaknya jangan mudah terpengaruh oleh acara-
acara televisi yang tidak bermanfaat bagi kehidupan. Selain itu sebagai
pelajar jangan pernah melupakan buku-bukunya untuk dipelajari. Pesan
tersebut seperti pada puisi Sahabatku Buku yang mengandung pesan bahwa
melalui buku maka dapat menambah pengetahuan sehingga dapat mencapai
cita-cita yang diharapkan.
Amanat selanjutnya dapat dipetik dari puisi yang berjudul Penyair. Puisi
tersebut mengandung amanat bahwa dalam kehidupan hendaknya selalu
memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Kemanfaatan dapat diberikan
melalui karya-karya yang di dalamnya terdapat pesan mendidik dan dapat
memperbaiki kehidupan.
Amanat terakhir yang terdapat dalam kumpulan Aku Ini Puisi Cinta dapat
dilihat pada puisi yang berjudul untuk Saudara-saudara Kecilku di Aceh.
Puisi tersebut mengandung pesan bahwa hendaknya sebagai manusia selalu
commit tosaudara-saudara
ikut merasakan duka yang menimpa user yang terkena musibah.
perpustakaan.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
Selain itu, puisi tersebut memberikan pesan bahwa ketika terkena musibah
hendaknya selalu bersabar, tegar, dan tetap berdoa.
Amanat yang disampaikan penyair dalam puisi-puisinya dapat ditangkap
pembaca setelah membacanya. Hal tersebut sejalan dengan Herman J.
Waluyo, Amanat, pesan, atau nasihat yang akan disampaikan oleh penyair
dapat ditelaah setelah tema, rasa, dan nada puisi dipahami (2003: 130).
Mengacu pendapat tersebut, amanat dalam puisi tidak dapat lepas dari tema
dan isi puisi yang dikemukakan penyair. Selain itu, amanat merupakan kesan
yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi. Setelah membaca puisi,
pembaca akan dapat menyimpulkan amanat puisi.
3. Kesesuaian Puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam Kumpulan Puisi Aku Ini
Puisi Cinta sebagai Materi Pembelajaran Apresiasi Puisi Jenjang SMP
Puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
selain digunakan untuk bahan bacaan sastra juga dapat digunakan sebagai materi
pembelajaran dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang berkaitan dengan
apresiasi puisi. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat siswa dalam
mengapresiasi puisi, karena puisi-puisi tersebut merupakan puisi yang
mencerminkan kehidupan yang terjadi di lingkungan sekitar dan di tanah air.
Penelitian ini selain mengkaji tentang nilai struktur yang terkandung dalam puisi
Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta juga mengkaji
tentang kesesuaiannya jika digunakan sebagai materi pembelajaran apresiasi puisi
pada jenjang SMP.
Kusprihyanto Namma seorang sastrawan menyatakan bahwa pada
dasarnya, puisi yang baik ditentukan oleh lambang-lambang yang disajikan untuk
para pembaca. Setiap penyair mempunyai gagasan berbeda yang dituangkan
dalam bentuk puisi. Gagasan tersebut akan dinikmati oleh pembaca sehingga
dalam sebuah puisi terdapat struktur batin yang tersurat, tetapi ada pula struktur
batin yang tersirat. Antara struktur batin yang tersurat haruslah seimbang dengan
struktur batin yang tersirat. Penyair dalam membuat sebuah puisi maka makna
sepenuhnya diserahkan kepada pembaca. Pembaca dapat mengetahui maksud
commit
penyair melalui kata-kata yang telah to userdalam bentuk puisi, seperti puisi-
dirangkai
perpustakaan.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
atas keadaan dan peristiwa yang terjadi. Dari struktur fisik puisi-puisi
Abdurahman Faiz tersebut, pembaca dapat ikut merasakan apa yang penyair
sampaikan dalam puisinya. Selain itu, struktur batin puisi-puisi Faiz juga
menyampaikan kebaikan. Penyair banyak sekali mengungkapkan kecintaannya
pada orang-orang di sekitarnya, himbauan kepada masyarakat, serta harapan-
harapan yang ia inginkan. Oleh sebab itu, puisi-puisi Abdurahman faiz dalam
kumpulan puisi Aku Ini puisi Cinta dapat digunakan sebagai materi pembelajaran
apresiasi pusi pada jenjang SMP.
Ani Rimawati, M.Pd., adalah guru bahasa dan sastra Indonesia SMP
Negeri 3 Ngawi, beliau menyatakan bahwa pembelajaran apresiasi puisi masih
sering terjadi kendala pada materi yang digunakan. Puisi-puisi yang digunakan
dalam pembelajaran apresiasi puisi pada SMP hendaknya sesuai dengan
lingkungan atau latar budaya siswa. Siswa cenderung lebih menyukai puisi-puisi
yang bahasanya mudah dipahami dan isi puisi sesuai dengan keadaan yang terjadi
di tanah air atau di kehidupan sekitarnya. Beliau juga menjelaskan bahwa siswa
SMP akan semakin berminat terhadap puisi yang disajikan beserta gambar yang
mendukung isi puisi. Menurutnya, puisi-puisi Abdurahman Faiz sangat sesuai jika
dijadikan materi dalam pembelajaran apresiasi puisi karena sesuai dengan latar
budaya siswa, yaitu sebagian bertemakan tentang cinta dan kritik sosial. Selain
itu, puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
dikemas dengan gambar yang mendukung isi puisinya sehingga akan menarik
minat siswa dalam pembelajaran apresiasi puisi di sekolah.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yuniarti Pratiwi, S. Pd., guru bahasa
dan sastra Indonesia SMP Muhammadyah 5 Ngawi. Beliau menjelaskan bahwa
pembelajaran apresiasi puisi masih kurang mengena. Hal tersebut terlihat pada
sebagian besar siswa masih kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran
apresiasi puisi. Siswa cenderung merasa jenuh ketika dihadapkan pada beberapa
puisi penyair lama yang diberikan oleh guru. Selain itu, guru juga sudah
memberikan puisi-puisi modern, seperti puisi milik Cak Nun, tetapi sebagian
besar siswa masih ada yang kesulitan dalam memahami puisi yang diajarkan.
Menurut Yuniarti Pratiwi, S. Pd.,commit to user
sebagian besar puisi Abdurahman Faiz dalam
perpustakaan.uns.ac.id 104
digilib.uns.ac.id
kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran
apresiasi puisi pada jenjang SMP karena puisinya lebih menggunakan kata-kata
konkret sehingga mudah dipahami siswa serta puisinya berisi tentang keadaan
yang menceritakan kehidupan di lingkungan sekitar. Selain itu, puisi-puisi
Abdurahman Faiz juga mengandung amanat untuk saling mencintai, menyayangi,
dan peduli dengan sesama sehingga dapat mendidik siswa menjadi pribadi yang
baik, misalnya puisi yang berjudul Ayah Bundaku, Ode Para Semut, Siti dan Udin
di Jalan, Muhammad Rinduku, Tujuh Luka di hari Ulang Tahuku, dan masih
banyak lagi. Intinya adalah bahwa puisi-puisi yang sesuai untuk siswa SMP
adalah puisi-puisi yang bersifat mendidik.
Cristine Mila Wati siswa SMP negeri 27 Surakarta berpendapat bahwa
pembelajaran apresiasi puisi di sekolah masih membosankan. Guru masih
menyuruh membaca dan memahami puisi-puisi yang ada di buku panduan serta
LKS. Sedangkan puisi-puisi yang ada di LKS masih sering menampilkan puisi-
puisi karya penyair lama yang sulit dipahami sehingga banyak siswa yang kurang
berminat saat pembelajaran berlangsung. Ia juga menyatakan bahwa puisi-puisi
Abdurahman Faiz sangat menarik karena bahasanya mudah dipahami sehingga
sangat setuju jika digunakan sebagai materi pembelajaran apresiasi puisi di
sekolah.
Dyas Putri siswa SMP negeri 14 Surakarta menjelaskan bahwa guru
seringkali menyuruh menghafalkan ciri-ciri puisi dan teori-teori tentang puisi
sehingga terasa menjenuhkan. Ia menambahkan bahwa pernah membaca puisi-
puisi karya Abdurahman Faiz dan menyatakan sangat senang pada puisinya yang
berjudul Harry Potter, Sahabatku Buku, dan Ode Para Semut. Ia juga setuju jika
puisi-puisi Abdurahman Faiz digunakan sebagai pembelajaran apresiasi puisi di
sekolah. Selain bahasanya mudah dipahami, puisi-puisi Abdurahman Faiz juga
banyak menceritakan kejadian dan keadaan yang ada di kehidupan sekitar.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hilmi Robbihamdani siswa SMP
Muhammadyah 5 Ngawi yang menyatakan bahwa pembelajaran apresiasi puisi di
sekolah masih kurang menyenangkan. Guru memberikan contoh-contoh puisi
commit
milik Cak Nun yang bahasanya sulit to userSelain itu guru juga menggunakan
dipahami.
perpustakaan.uns.ac.id 105
digilib.uns.ac.id
puisi-puisi yang ada di buku panduan dari sekolah. Dari sekian banyak puisi yang
diajarkan, ada sebagian yang mudah dipahami, tetapi banyak juga yang sulit untuk
dipahami. Oleh sebab itu, ia menyatakan setuju apabila puisi-puisi Abdurahman
Faiz digunakan sebagai materi pembelajaran apresiasi puisi di SMP. Selain
bahasanya mudah dipahami, puisi-puisinya disajikan dengan gambar-gambar yang
mendukung isi puisinya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar puisi
karya Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta dapat
dijadikan sebagai materi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya
apresiasi puisi pada jenjang SMP. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar puisi
karya Abdurahman Faiz menggunakan kata-kata konkret yang mudah dipahami
dan sesuai dengan psikologi atau kejiwaan siswa SMP yang mulai peka terhadap
realitas di sekitarnya. Puisi-puisi Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
juga memiliki tema dan amanat untuk mengajak kebaikan sehingga dapat
membentuk pribadi siswa menjadi lebih baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 106
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan pada bab IV
tentang analisis struktur kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman
Faiz serta kesesuaiannya sebagai materi pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang
SMP maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut.
1. Struktur fisik puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi
Cinta
a. Diksi
Diksi yang digunakan penyair pada umumnya menggunakan kata-kata
puitis serta bahasa sehari-hari.
b. Imaji
Imaji dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta meliputi: imaji taktil,
imaji visual, dan imaji auditif.
c. Kata Konkret
Penggunaan kata konkret dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
merupakan usaha penyair dalam memperkonkret sikap kebebasannya yang
bertujuan agar pembaca membayangkan dengan lebih hidup apa yang
dimaksudkan penyair.
d. Majas
Majas yang digunakan penyair dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
meliputi: majas personifikasi, metafora, dan repetisi.
e. Versifikasi
Versifikasi dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta meliputi rima dan
ritma. Rima yang digunakan penyair, yaitu rima awal, tengah, dan akhir.
f. Tipografi
Tipografi yang terdapat dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
menggunakan tipografi konvensional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 108
digilib.uns.ac.id
2. Struktur batin puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi
Cinta
a. Tema
Kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz bertemakan
tentang cinta dan kritik sosial.
b. Nada
Penyair lebih banyak menggunakan nada serius, belas kasih, dan santai
yang bertujuan untuk menimbulkan suasana tertentu pada puisi-puisinya.
c. Perasaan
Puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta
lebih banyak mengungkapkan perasaan sedih penyair melihat situasi di
tanah air dan kondisi yang ada di kehidupan sekitarnya.
d. Amanat
Amanat puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi
Cinta berupa ajakan dan himbauan kepada masyarakat agar dapat saling
mencintai dan ikut merasakan derita para saudara di tanah air.
3. Kesesuaian puisi-puisi karya Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini
Puisi Cinta sebagai Materi Pembelajaran Apresiasi Puisi pada Jenjang SMP
Berdasarkan data dari beberapa informan dan dokumen maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar puisi karya Abdurahman Faiz dalam
kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta dapat digunakan sebagai materi
pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang SMP sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.
B. IMPLIKASI
Pengajaran apresiasi puisi dalam dunia pendidikan, khususnya di SMP
masih kurang sesuai dengan tujuannya. Guru yang bertindak sebagai fasilitator
pada umumnya kurang menguasai tentang puisi itu sendiri. Guru hanya
menjelaskan yang diketahuinya saja tanpa mencoba untuk menganalisis lebih jauh
tentang struktur puisi yang akan diajarkan. Selain hal itu, puisi-puisi yang
commit
diajarkan pada umumnya adalah puisi to serta
lama user pada hafalan teori. Siswa merasa
perpustakaan.uns.ac.id 109
digilib.uns.ac.id
sulit untuk memahami bahasa puisi yang diajarkan dan mereka menganggap puisi-
puisi tersebut tidak menarik. Hal inilah yang menambah kejenuhan siswa untuk
memahami isi puisi yang diajarkan. Adapun kriteria pemilihan materi ajar yang
berupa puisi adalah dilihat dari struktur fisik dan struktur batinnya. Oleh sebab itu,
guru haruslah teliti dalam memilih materi pembelajaran berupa puisi.
Penelitian ini mengkaji tentang struktur puisi karya Abdurahman Faiz dalam
kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta secara menyeluruh. Oleh sebab itu, diperlukan
analisis struktural agar dapat mengetahui struktur fisik dan struktur batin puisi-
puisi karya Abdurahman Faiz. Kumpulan puisi ini merupakan puisi populer,
sebagian besar bertema tentang cinta dan kritik sosial yang bersifat himbauan
kepada masyarakat, serta bahasanya mudah dipahami. Puisi seperti ini adalah
merupakan puisi yang dapat menarik minat siswa untuk belajar mengapresiasi
karya sastra.
Berdasarkan simpulan dan uraian di atas, penelitian ini mempunyai implikasi
dengan dunia pendidikan. Hasil penelitian ini dapat digunakan dan dimanfaatkan
oleh guru maupun siswa dalam pembelajaran sastra, khususnya apresiasi puisi.
Materi dalam pengajaran apresiasi puisi tidak hanya sebatas guru memberikan
materi puisi, tetapi lebih pada pemahaman guru tentang struktur yang terkandung
dalam puisi yang akan diajarkan dan disesuaikan dengan beberapa aspek
pembelajaran yang baik. Dengan demikian, siswa dapat menikmati dan merenungi
puisi yang diajarkan sehingga dapat memahami maksud yang terkandung dalam
puisi.
C. SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan simpulan dalam penelitian ini, maka
peneliti mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Pembaca
a. Memperbanyak membaca karya sastra, khususnya puisi, baik puisi karya
penyair lama maupun puisi karya penyair baru serta memahami makna
yang terkandung dalam puisi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 111
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Desy Ratna Intani. 2008. Puisi-puisi Nikah Ilalang Karya Dorothea Rosa
Herliany (Sebuah Tinjauan Struktural dan Nilai Didik). Tidak diterbitkan.
Herman J. Waluyo. 2003. Apresiasi Puisi: Untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Herson Kadir. 2010. Analisis Struktur Puisi Kita Ini Pemilik Syah Republik Ini
Karya Taufik Ismail, dalam Inovasi, Volume 7, Nomor 2, Juni 2010, ISSN
1693-9034.
Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 114
digilib.uns.ac.id
Sawali. 2009. Puisi sebagai Bahan Ajar: Antara Tuntutan Kurikulum dan
Kepentingan Apresiasi. http://pawiyatan.com/2009/03/22/puisi-sebagai-
bahan-ajar-antara-tuntutan-kurikulum-dan-kepentingan-apresiasi/ diakses
29 Maret 2011.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Teguh. 2009. Struktur Sastra dan Aspek Sosial Novel Toenggoel Karya Eer
Asura. http://gemasastranusantara.wordpress.com/2009/08/04/struktur-
sastra-dan-aspek-sosial-novel-toenggoel-karya-eer-asura/ diakses 9 Maret
2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 115
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 116
digilib.uns.ac.id
Ayah
engkau adalah
matahari yang menghangatkan
hatiku
Ayah bunda
kucintai kau berdua
seperti aku
mencintai surga
Muhammad Rinduku
Bunda ke Amerika
Jalan Bunda
Bunda
engkaulah yang menuntunku
ke jalan kupu-kupu
(September 2003)
Kini
kami tak pernah lagi melihat pelangi
hanya api di matamu
dan sejarah yang perih
tapi kami sudah tak bisa lagi menangis
kami berdarah
kami mati
(Oktober 2003)
commit to user
Tujuh Luka di Hari Ulang Tahunku
perpustakaan.uns.ac.id 121
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 122
digilib.uns.ac.id
Assalamualaikum
apa kabar, Pak?
aku berharap Bapak baik-baik saja seperti aku saat ini
Bapak, namaku Faiz sekarang aku duduk di kelas III SD
aku suka sekali membaca dan menulis
alhamdulillaha sudah menerbitkan dua buku
tahun lalu aku mengirim surat pada Ibu Presiden
kata orang suratku lucu
Ibu Mega sempat juga membalasnya
Inilah keheranan
yang kukumpulkan dalam doa
untuk orang-orang istimewa
semua tukang sampah di dunia
Sesungguhnya gajimu
yang super kecil itu
telah rinci tercatat
di buku para malaikat
Maka semoga
bermilyar kotoran dan aroma busuk
yang kau jauhkan dari kami
yang kau buang setiap hari
menjelma permata tak ternilai
serta wewangian abadi
di sisi Tuhan
Tuhan
berilah semua kebaikan
yang bisa Kau anugrahkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 125
digilib.uns.ac.id
bagi keindahan
dan kebersihan hati
para tukang sampah
di seluruh dunia
Mari aminkan.
(Januari 2004)
Ayah
I
Sedalam laut, seluas langit
cinta selalu tak bisa diukur
begitulah ayah mengurai waktu
meneteskan keringat dan rindunya
untukku
II
Ayah pergi sangat pagi
kadang sampai pagi lagi
tapi saat pulang
ia tak lupa menjinjing pelangi
lalu dengan sabar
menguraikan warnanya
satu persatu padaku
dengan mata berbinar
III
Waktu memang tak akrab
denganku dan ayah
tapi di dalam buku gambarku
tak pernah ada duka atau badai
hanya sederet sketsa
tentang aku, ayah dan tawa
yang selalu bersama
(April 2004)
Di mana Syukurku?
Anak Televisi
Penyair
mereka bertanya-tanya
yang mana titipan dewa
Sahabatku Buku
Terimakasih, buku
Kau selalu membuatku bercahaya
(September 2004)
Assalaamu'alaikum
Saudaraku,
sejak gempa dan tsunami, aku tak berhenti mendoakan kalian.
Doa-doa itu menjadi tangisan kalau aku menonton tivi. kalau aku baca koran. Aku
sampai tak ingin bermain. Aku susah makan kalau ingat penderitaan kalian. Aku
sempat susah tidur.
Saudara kecilku,
Aku ingin sekali menghapus airmata kalian.
Bagaimana caranya ya?
Sayang aku juga masih kecil. Jadi hanya bisa berdoa.
Hanya bisa menyumbang uang dari celenganku.
Andai sudah besar aku akan berada di sana bersama kalian.
Aku akan berangkat pakai ongkos sendiri. Tidak minta siapa-siapa. Soalnya kan
aku relawan. Jadi harus rela.
Aku juga akan memeluk kalian kuat-kuat.
Membagi uang royalti bukuku untuk kalian.
Aku akan membantu menguburkan ayah bunda kalian.
Aku akan memasakkan makanan untuk kalian, menghibur, mengajak bermain dan
apa saja.
Saudara kecilku,
tetap sabar dan tegar ya!
commitkarena
Kata bunda kalau orang baik meninggal to usertenggelam itu mati syahid. Jadi
perpustakaan.uns.ac.id 130
digilib.uns.ac.id
ayah bunda kalian sekarang sedang tersenyum di surga. Dan mereka akan bahagia
kalau kalian bisa tersenyum lagi.
Saudaraku sayang,
Aku terus menabung nih supaya bisa terus menyumbang. Aku harus rajin mengaji
supaya soleh. Rajin belajar supaya pintar, biar gampang cari kerja. Nah kan bisa
jadi kaya jadi gampang menolong orang. Siapa tahu nanti bisa membangunkan
rumah dan sekolah untuk kalian.
Dan ayah bundaku juga boleh menjadi ayah bunda kalian! Ini beneran loh.
Aku mencintai kalian. Terus berdoa, tegar dan tetap belajar ya.
Dari saudaramu
Abdurahman Faiz
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 131
digilib.uns.ac.id
P : Apakah struktur batin sebuah puisi selalu tersurat? Atau hanya tersirat
sehingga perlu dikaji lebih dalam?
I : Berbicara mengenai puisi, puisi diciptakan untuk dibaca oleh para pembaca.
Oleh sebab itu, setiap puisi memiliki struktur batin yang tersurat dan ada
juga yang tersirat. Suatu puisi paling tidak, struktur batin yang tersurat dan
tersirat haruslah seimbang. Setiap apresian atau pembaca dapat menafsiri
kata-kata yang digunakan oleh penyair dan ini merupakan keunikan dari
puisi.
P : Menurut Pak Kus, puisi yang bagaimana yang sesuai untuk pembelajaran
apresiasi puisi SMP?
I : Puisi serta pengajarannya di SMP yang benar hendaknya memperhatikan
psikologi dan lingkungan siswa.
P : Menurut Bapak, bahasa puisi yang mana yang sesuai untuk pembelajaran
apresiasi puisi pada jenjang SMP? Apakah bahasa puisi yang figuratif atau
bahasa puisi yang konkret?
I : Mengingat siswa SMP penalaran dan imajinasinya masih lemah dan masih
dangkal dalam mencerna lambang-lambang maka puisi-puisi yang pas dan
cocok untuk siswa SMP yaitu bahasa yang konkret. Kalaupun menggunakan
puisi dengan bahasa figuratif maka hendaknya dengan penyampaian yang
sederhana.
P : Bagaimana struktur fisik puisi-puisi karya Abdurahman Faiz dalam
kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta?
I : Struktur fisik puisi-puisi Faiz terutama diksi yang dipilihnya sangat bagus.
commit
Penyair menggunakan pilihan katato user
khas penyair cilik atau kata dalam
perpustakaan.uns.ac.id 132
digilib.uns.ac.id
kehidupan sehari-hari. Selain itu pilihan kata yang digunakan juga sangat
baik, hal ini dikarenakan penyair banyak membaca buku, sharing dengan
orang tuanya, serta mendapat pengalaman dari berbagai media sehingga
kata-kata dalam puisinya dikemas dengan bahasa yang sangat indah dan
bagus. Majas yang digunakan lebih pada metafor-metafor, perulangan atau
repetisi, dan personifikasi. Penyusuna rima dan ritma dalam puisi-puisinya
disusun sangat indah. Selain itu, tipografi yang digunakan dalam puisi-
puisinya menggunakan tipografi sederhana atau konvensional.
P : Bagaimana struktur batin puisi-puisi karya Abdurahman Faiz dalam
kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta?
I : Untuk struktur batin puisi-puisi Abdurahman Faiz ini lebih kepada tema
yang banyak berbicara mengenai cinta, yaitu cinta ayah bundanya,
temannya, dan lingkungannya. Selain itu kritik halus serta harapan penyair
juga disampaikan melalui rangkaian kata dalam puisi-puisinya.
P : Menurut Anda, apakah puisi-puisi karya Abdurahman Faiz dalam kumpulan
puisi Aku Ini Puisi Cinta tersebut dapat digunakan sebagai materi
pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang SMP?
I : Sebagian puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi
Cinta dapat digunakan sebagai materi pembelajaran apresiasi puisi pada
jenjang SMP, misalnya Muhammad Rinduku, dll. Satu hal terpenting adalah
puisi siapa pun dapat digunakan untuk materi pembelajaran, tetapi harus
disesuaikan dengan roh atau kejiwaan siswa pada usia SMP.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 133
digilib.uns.ac.id
P : Apakah struktur batin sebuah puisi selalu tersurat? Atau hanya tersirat
sehingga perlu dikaji lebih dalam?
I : Puisi merupakan ekspresi penyair yang mengungkapkan kehidupan yang
dialami di sekitarnya melalui perenungan. Penyair juga disebut sebagai
pemotret kehidupan yang ada di sekitarnya dalam bentuk kata-kata yang
dibaca oleh para pembaca. Oleh sebab itu dalam puisi pastilah ada struktur
batin yang tersirat dan tersurat. Dari struktur tersebut, pembaca dapat
memaknai puisi yang dibuat oleh penyair.
P : Menurut Bapak, puisi yang bagaimana yang sesuai untuk pembelajaran
apresiasi puisi SMP?
I : Puisi-puisi yang sesuai untuk siswa SMP adalah puisi yang cara
pengungkapannya dengan cara yang sederhana, tetapi sudah bermakna yang
dalam. Artinya, orang dapat merenungkan makna yang terdapat dalam puisi.
P : Menurut Bapak, bahasa puisi yang mana yang sesuai untuk pembelajaran
apresiasi puisi pada jenjang SMP? Apakah bahasa puisi yang figuratif atau
bahasa puisi yang konkret?
I : Puisi-puisi yang sesuai untuk pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang
SMP hendaknya puisi yang sederhana kemudian meningkat pada suatu
pemikiran yang dapat dipahami dan direnungi oleh siswa. Olehkarena itu,
yang paling cocok ialah puisi dengan bahasa yang konkret serta bahasa yang
sedikit figuratif dengan penyampaian yang sederhana.
P : Bagaimana struktur fisik puisi-puisi karya Abdurahman Faiz dalam
kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 134
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 137
digilib.uns.ac.id
mudah dipahami. Selain itu, puisi yang diajarkan hendaknya sesuai dengan
psikologi siswa SMP yang lebih senang dengan realitas yang ada di
kehidupan sekitar.
P : Menurut Ibu Yuni, apakah puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan
puisi Aku Ini Puisi Cinta dapat digunakan sebagai materi pembelajaran
apresiasi puisi jenjang SMP?
I : Menurut saya, sebagian besar puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan
puisi Aku Ini Puisi Cinta dapat digunakan sebagai materi pembelajaran
apresiasi puisi jenjang SMP. Selain menggunakan bahasa yang mudah
dipahami, puisi-puisi karya Faiz mempunyai tema dan amanat yang sangat
mendidik siswa, misalnya pada puisi yang berjudul Ayah Bundaku, Ode
Para Semut, Siti dan Udin di Jalan, Muhammad Rinduku, dan lain-lain.
P : Menurut Ibu Yuni, apa kelebihan puisi-puisi karya Abdurahman Faiz dalam
kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta tersebut sehingga sesuai untuk
pembelajaran apresiasi puisi jenjang SMP?
I : Kelebihan dari puisi-puisi Abdurahman Faiz ini menurut saya, antara lain
kata-kata yang dipilih sangat bagus, mudah dipahami oleh siswa SMP, dan
puisi yang ditampilkan disertai gambar yang dapat menarik minat siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 139
digilib.uns.ac.id
I : Iya Mbak saya pernah membaca beberapa puisi karya Abdurahman Faiz.
P : Bagaimana perasaan dan tanggapan Adik setelah membaca kumpulan puisi
Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz?
I : Menurut saya, puisi-puisnya menarik sekali dan bahasanya mudah saya
pahami. Selain itu, puisinya indah karena disertai gambar-gambar.
P : Misalnya guru menggunakan kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya
Abdurahman Faiz untuk pembelajaran apresiasi puisi di sekolah Adik,
apakah Adik setuju? Apa alasannya?
I : Saya sangat setuju Mbak kalau puisi-puisi karya Abdurahman Faiz
digunakan sebagai materi pembelajaran apresiasi puisi di sekolah.
Alasannya, karena puisi-puisi Abdurahman Faiz menceritakan kehidupan
dan keadaan di sekitar. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam puisi-
puisinya mudah dipahami.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 141
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 143
digilib.uns.ac.id
I : Kebetulan hobi saya membaca puisi dan saya juga pernah membaca puisi-
puisi karya Abdurahman Faiz, apalagi yang berjudul Harry Potter,
Sahabatku Buku, dan Ode Para Semut.
P : Bagaimana perasaan dan tanggapan Adik setelah membaca kumpulan puisi
Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz?
I : perasaan saya senang sekali Mbak setelah membaca puisi-puisi Faiz dan
kagum pada Faiz yang masih kecil sudah menghasilkan puisi-puisi yang
bagus-bagus.
P : Misalnya guru menggunakan kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya
Abdurahman Faiz untuk pembelajaran apresiasi puisi di sekolah Adik,
apakah Adik setuju? Apa alasannya?
I : Iya, saya setuju sekali jika puisi-puisi Abdurahman Faiz digunakan sebagai
materi pembelajaran apresiasi puisi di sekolah. Selain puisinya menarik,
bahasanya pun mudah dipahami, serta puisi-puisinya juga menceritakan apa
saja yang ada di kehidupan sekitar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 145
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 146
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 147
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 148
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 149
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 150
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 151
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 152
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 153
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 154
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 155
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 156
digilib.uns.ac.id
commit to user