Вы находитесь на странице: 1из 6

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari postingan saya sebelumnya yang berjudul 15 Menit

Pahami Cara Jitu Lolos Psikotes untuk Seleksi Kerja dan Masuk Perguruan Tinggi - Bagian 1
(menggambar orang, rumah dan pohon) dan Bagian 2 - (Wartegg Test) . Melihat antusias dari
para pembaca/pengunjung blog, saya pun membuat postingan lanjutan tentang tips dan trik
ini. Dengan harapan, dapat bermanfaat dan digunakan bagi anda yang akan menghadapi tes
psikologi untuk melamar pekerjaan maupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Seperti pada postingan saya sebelumnya (bila anda belum pernah membacanya,silahkan klik
disini ), tes psikologi terdiri dari beberapa tahap. Salah satu tahap yang yang cukup membuat
para peserta tes psikologi harus berpikir lebih keras adalah Kraepelin dan Pauli Test. Jika
dalam tahap "Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah) dan Wartegg Test"
para peserta diharuskan menggambar sebuah obyek. Namun saat memasuki tahap Kraepelin
dan Pauli Test, peserta harus dapat menghitung deretan angka dalam waktu tertentu.

Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan saya tentang Kraepelin dan Pauli Test sebagai
berikut :
Kraepelin dan Pauli test atau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes kemampuan
dasar menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka dari 1-9 yang tersusun
secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes anda harus menjumlahkan
dua angka yang berdekatan di setiap lajur dalam waktu tertentu. Adapun cara
mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua buah bilangan, kemudian hasilnya
dituliskan disela-sela kedua bilangan yang dijumlahkan. Jika hasil dari penjumlahan berupa
bilangan puluhan atau terdiri dari dua digit angka, maka cukup dengan menuliskan digit
terakhir atau angka satuannya saja. Sebagai contoh lihatlah gambar 1 berikut :

Gambar 1 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan

Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas kerja, sikap
terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi, kemampuan daya penyesuaian diri,
keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan.

Lalu apa perbedaan antara Kraepelin dan Pauli test ?

Secara umum,kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang hampir sama.
Adapun perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil penjumlahan (dari atas-bawah atau
daribawah-atas), penandaan pergantian waktu, banyaknya lembar kerja, dan waktu
pengerjaan.

Dalam pauli test, penjumlahan angka dilakukan dari atas ke kebawah. Kemudian dalam
interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "garis". Saat itu anda harus menggaris
batas terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan proses
penjumlahan. Durasi waktu untuk pauli test biasanya sekitar 60 menit, dengan instruksi
"garis" disetiap selang waktu beberapa menit. Lembar kerja dalam pauli test berupa kertas
selebar koran yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika
anda telah selesai menjumlahkan diseluruh lembaran kerja (bolak-balik), anda dapat meminta
untuk menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar 2 berikut.

Gambar 2 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Pauli Test

Sedikit berbeda dengan pauli test, dalam kraepelin test penjumlahan angka dilakukan dari
bawah ke atas. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba
"pindah". Saat itu anda harus berpindah dari kolom terakhir hasil kerjaan anda, kemudian
dengan segera mungkin melanjutkan proses penjumlahan pada kolom berikutnya (sebelah
kanan). Durasi waktu untuk kraepelin test biasanya sekitar 10-15 menit, dengan instruksi
"pindah" disetiap selang waktu beberapa menit. Lembar kerja dalam kraepelin test berupa
kertas seukuran A4 atau F4 yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap
lembarnya. Dalam tes ini anda tidak dapat menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh,
lihatlah gambar 3 berikut.
Gambar 3 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Kraepelin Test

2. Psikotes tahap ketiga : Kraepelin dan Pauli Test


Peralatan : lembaran Kerja Kraepelin dan Pauli test , bolpoint, stop watch
lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)
Tenggat waktu : 1 x 15 menit untuk kraepelin test (setiap menit instruksi "pindah"); 1 x 60
menit untuk pauli test (setiap 2 menit instruksi "garis")

PETUNJUK : Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-angka.
Jumlahkanlah angka-angka tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil penjumlahan di
sebelah kanan, di antara 2 angka yang dijumlahkan!

lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)

Tips dan Trik :

1. Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digu-nakan/tidak
seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil mekanik. Tes ini sangat
terikat dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung
granitnya habis. Mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda
melakukan reload dalam 10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik.

2. Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat banyak, yaitu
sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan Tes Koran. Silakan anda
berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk memberikan pengalaman pada diri anda
sendiri. Sehingga nantinya anda dapat mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi
mental dan fisik yang lebih matang.

Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik yang
terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah seluruh
kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri
untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes
dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan
dijumlahkan. Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-
benar selesai.

3. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan
memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1
(pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan keletihan dilajur berikutnya.
Tapi,usahakan mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada
seluruh lajur.

4. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan
merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk
memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikirjumlah berikutnya. Hasilnya akan
membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami.

5. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik adalah
konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus
kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan
sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya
grafik pengerjaan tidak terpengaruh.

6. Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi dahulu
sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.

to be continued......
Bagaimana, semakin penasaran mempelajari Tips dan Trik Psikotes untuk Seleksi Kerja dan
Masuk Perguruan Tinggi ? :D Tunggu ulasan saya selanjutnya ya. Kita bisa belajar bersama
:) Bila ada yang ingin didiskusikan, monggo mengisi kolom komentar.

Semoga bisa membantu anda lolos seleksi tahap psikotes.

Вам также может понравиться