Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
lendir yang menutupi belakang kelopak mata dan bola mata, dalam bentuk akut
maupum kronis. Penyebab konjutivitis antara lain bakteri, clamidia, alergi, viralroksi,
berkaitan dengan penyakit sistemik. Pasien biasanya mengeluh mata merah, edema
Konjungtivitis merupakan penyakit mata yang dapat terjadi pada anak-anak dan
orang dewasa. Di negara maju seperti Amerika, telah di perhitungkan bahwa 6 juta
bakteri sebesar 135 per 10.000 penderita, baik anak-anak, dewasa dan lansia. Insiden
konjungtivitis di Indonesia saat ini menduduki tempat kedua (9,7%) dari 10 penyakit
konjungtiva bulbi (injeksi konjungtiva), lakrimasi, eksudat dengan sekret yang lebih
nyata di pagi hari. Pseudoptosis akibat kelopak membengkak, kemosis, hipertopi papil,
Dalam waktu 12-48 jam setelah infeksi terjadi, mata mulai merah dan nyeri.
Jika tidak di obati maka akan terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan
1
kebutaan. Untuk mengatasi konjungtivitis bisa diberikan tablet, suntikan maupun tetes
mata yang mengandung antibiotik. Di Indonesia penyakit ini masih banyak dan sering
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
melapisis bagian anterior bola mata dan bagian dalam palpebra. Konjungtiva di
bagi menjadi tiga bagian yaitu konjungtiva palpebra, konjungtiva bulbar, dan
menjadi tiga bagian yaitu, marginal, tarsal dan orbital. Bagian marginal terletak
plate, sedangakan bagian orbital terletak di antara konjungtiva tarsal dan forniks.
memproduksi musin.6
kelenjar lakrimal aksesoris yaitu kelenjar krause dan wolfrin yang menghasilkan
3
Aliran darah konjungtiva berasal dari arteri siliaris anterior dan arteri
palpebralis. Kedua arteri ini beranastomosis bebas dan bersama dengan banyak
tersusun dalam lapisan superfisial dan lapisan profundus dan bersambung dengan
nervus trigeminus. Saraf ini hanya relatif sedikit mempunyai saraf nyeri. 6
oksigen ke kornea ketika mata sedang terbuka dan melindungi mata, dengan
dan menyuplai darah. Selain itu, terdapat pertahanan spesifik berupa mekanisme
4
imunologis seperti sel mast, leukosit, adanya jaringan limfoid pada mukosa
Pada konjungtiva terdapat beberapa jenis kelenjar yang dibagi menjadi dua
1. Penghasil Musin
a. Sel goblet; yang terletak dibawah epitel dan paling banyak ditemukan
tarsalis inferior
Kedua kelenjar ini terletak dibawah substansi propia. Pada sakus konjungtiva
tidak pernah bebas dari mikroorganisme namun karena suhunya yang cukup
rendah, evaporasi dari cairan lakrimal dan suplai darah yang rendah
menyebabkan bakteri kurang mampu berkembang biak. Selain itu, air mata
5
2.2. Definisi Konjungtivitis
yang menutupi belakang kelopak dan bola mata, dalam bentuk akut maupun
1. Konjungtivitis Bakteri
2. Konjungtivitis virus
3. Konjungtivitis alergi
4. Konjungtivitis neonatorum
dan blefaritis. Konjungtivitis bakteri mudah menular, pada satu mata ke mata
sebelahnya dan menyebar ke orang lain melalui benda yang dapat menyebarkan
kuman. Terdapat dua bentuk konjungtivitis akut (dapat sembuh 14 hari) dan
6
A. Konjungtivitis Bakteri Akut
porulen. Perjalanan penyakit akut dapat berjalan kronis dengan tanda hiperemi
kuman dalam sedian langsung, maka diberikan antibiotik spektrum luas dalam
bentuk tetes mata tiap jam atau salep mata 4 sampai 5 kali sehari. Apabila di
pakai tetes mata, sebaiknya sebelum tidur diberi salep mata (sulfasetamid 10-
15% atau khloramvenicol). Apabila tidak sembuh dalam satu minggu bila
7
B. Konjungtivitis gonore
yang di sertai dengan sekret pulurun. Gonokok merupakan kuman yang sangat
patogen, virulen dan bersifat invasif sehingga reaksi radang terhadap kuman ini
Pada neonatus infeksi konjungtiva terjadi pada saat berada pada jalan
kelahiran, sedang pada bayi penyakit ini di sebabkan oleh ibu yang sedang
menderita penyakit tyersebut. Pada orang dewasa penyakit ini didapatkan dari
(bayi berusia 1-3 hari), konjungtivitas gonore infantum (usia lebih dari 10 hari)
Memberikan sekret purulen padat dengan masa inkubasi antara 12 jam hingga
kaku di sertai rasa sakit pada perabaan. Kelopak mata membengkak hingga
superior sedang konjungtiva bulbi merah, kemotik dan menebal. Pada orang
8
dewasa selaput konjungtiva lebih bengkak dan lebih menonjol dengan
gambaran spesifik gonore dewasa. Pada orang dewasa terdapat perasaan sakit
Pada umumnya menyarang satu mata terlebih dahulu dan biasanya kelainan
ini pada laki-laki didahului pada mata kanannya. Pada stadium supuratif
terdapat sekret yang kental. Pada bayi biasanya mengenai kedua mata dengan
sekret yang kental. Kadang-kadang bila sangat dini sekret dapat sereus yang
Penegakkan Diagnosis
metilen biru di mana akan terlihat diplokok di dalam sel leukosit. Dengan
pewarnaan gram akan terdapat sel intraselular atau ekstra selular dengan sifat
gram negatif. Pemeriksaan sensitivitas dilakukan pada agar darah dan coklat. 7
Terapi
9
Pengobatan segera dimulai bila terlihat pada pewarnaan gram positif
dirawat dan diberikan perawatan dengan penisilin salep dan suntikan, pada bayi
Sekret di bersihkan dengan kapas yang yang di basahi air bersih (direbus)
atau dengan garam fisiologi setiap jam. Kemudian diberi salap penisilin
setiap jam. Peneslin tetes mata dapat diberikan dalam bentuk larutan penisilin
salep penisilin stiap 1jam selama 3 hari. Antibiotik sistemik diberikan sesuai
bagian atas adanya daya lisis kuman gonokok ini pada anak-anak sering terjadi
keratitis ataupun tukak kornea sehingga sering terjadi perforasi kornea. Pada
orang dewasa tukak yang terjadi sering terletak marginal dan sering berbentuk
sehingga terjadi kebutaan total. Tipe dewasa disebabkan infeksi sendiri dengan
10
Pencegahan
cara yang lebih aman adalah membersikan mata bayi segera setelah lahir
lain, virus dan jamur. Saat terlihat penyakit, gambaran klinis serta hasil
laboratorium akan memberikan gambaran yang khusus untuk jenis infeksi, yang
100.000 unit/ml, eritromisin topikal dan penisilin 4.8 juta unit di bagi 2 kali
sistemik. 7
C. Konjungtivitis Angular
Dapat juga diberi sulfas zinc yang bekerja mencegah proteolisis. Dapat
D. Konjungtivitis Mukopurulen
11
Konjungtivitis mukopurulen merupakan konjungtivitis dengan gejala
pneumonia atau basil koch weeks. Penyakit ini di tandai pengan hiperemia
melekat terutama pada bangun pagi. Sering adanyya keluhan seperti adanya
glaukoma). Gejala penyakit terberat terjadi pada hari ketiga dan bila tidak di
obati akan berjalan kronis. Dapat timbul adalah ulkus kataral marginal pada
A. Demam Faringokonjungtiva
ini akan memberikan gejala demam, faringitis, sekret berair dan sedikit, folikel
pada konjungtiva yang mengenai satu atau kedua mata. Biasanya disebabkan
melalui droplet atau kolam renang. Masa inkubasi 5-12 hari, yang menularkan
kerititis epitel superfisial, dan atau subepitel dengan pembesaran kelenjar limfe
preurikel. 7
12
Pengobatannya hanya suportif karena dapat sembuh sendirian. Diberikan
kompres, astringen, lubrikasi, pada kasus yang berat dapat diberikan antibiotik
B. Keratokonjungtivitis Epidemi
umumnya bilateral. Mudah menular dengan masa inkubasi 8-9 hari dan masa
infeksius 14 hari. pada orang dewasa terbatas di bagian luar mata, tetapi pada
C. Konjungtivitis Herpetik
13
Konjungtivitis herpetik dapat merupakan menifestasi primer herpes dan
sekret mukosa, nyerii dan fotofobia ringan.keadaan ini disertai keratitis herpes
D. Konjungtivitis Varisela-zoster
Herpes zoster disebut juga shingle, zona, atau posterior ganglionitis akut.
Adalah khas herpes zoster terdapat pada uasia lebih dari 50 tahun. Viruus herpes
zoster dapat memberikan infeksi pada ganglion gaseri saraf trigeminus. Bila
terkena ganglion cabang oftalmik maka akan terlihat gajala-gejala herpes zoster
pada mata. 7
Kelainan yang terjadi akibat herpes zoster tidak akan melampaui garis
kepala. Herpes zoster dan varisela meberikan gambaran yang sama pada
14
Pengobatan dengan kompres dingin. Pada saat ini asiklovir 400 mg/hari
Pada 2 minggu pertama dapat diberi analgetika untuk menghilangkan rasa sakit.
Glaukoma yang terjadi akibat iritis diberi preparat steroit dan antiglaukoma.
Penyulit yang dapat terjadi berupa parut pada kelopak, neuralgia, katarak,
glaukoma, kelumpuhan III, IV, VI, atrofi saraf optik dan kebutaan. 7
pada pekerja peternak unggas yang di tulari virus new castle yang terdapat pada
bilateral. 12
sakit kepala dan nyeri sendi. Konjungtivitis new castle akan memberikan
keluhan rasa sakit pada mata, gatal, mata berair, penglihatan kabur dan
Pada mata akan terlihat edama palpebra ringan, kemosis dan sekret yang
dan inferior. Pada kornea ditemukan keratitis epitelial atau keratitis subepitel.
15
Pembesaran kelenjar getah bening preaurikel yang nyeri tekan. Pengobatan
yang khas sampai saat ini tidak ada, dan dapat diberikan antibiotik untuk
ghana afrika pada tahun 1969 yang menjadi pandemik. Konjungtivitis yang
Masa inkubasi 24-48 jam, dengan tanda-tanda kedua mata iritatif seperti
spontan dalam 3-4 hari. Virus ini ditularkan melalui kontak orang, alat optikal
16
2.3.3. Konjungtivitis Alergi
berupa reaksi cepat seperti alergi biasa dan reaksi terlambat sesudah beberapa
hari kontak seperti pada reaksi terhadap obat, bakteri, dan toksik. Merupakan
benda asing. Gejala utama penyakit alergi ini adalah radang (merah, sakit,
bengkak dan panas), gatal, silau berulang dan menahun. Tanda karakteristik
lainnya adalah terdapat papil besar pada konjungtiva, datang bermsim, yang
pengobatan. 7
17
A. Konjungtivitis Vernal
mata dan bersifat rekuren. Pada mata ditemukan papil besar dengan
permukaan rata pada konjungtiva tarsal, dengan rasa gatal berat, sekret gelatin
yang berisi eosinofil atau granula eosinofil, pada kornea terdapat keratitis,
daerah limbus, dengan bercak Horner Trantas yang berwarna keputihan yang
jaringan ikat disertai proliferasi sel epitel dan serbukan sel limfosit, sel
Merupakan penyakit yang dapat rekuren dan bilateral terutama pada musim
panas. Mengenai pasien usia muda antara 3-25 tahun dan kedua jenis kelamin
sama. Biasanya pada laki-laki mulai pada usia dibawah 10 tahun. Penderita
sari rumput-rumputan. Dua bentuk utama (yang dapat berjalan bersama): 7,8
18
besar ini tampak sebagai tonjolan berbentuk poligonal dengan
B. konjungtivitis flikten
lain dalam tubuh. Kelainan ini lebih sering ditemukan pada anak-anak di
daerah padat, yang biasanya dengan gizi kurang atau sering mendapat radang
saluran napas. 9
19
merupakan infitrasi selular subepetil yang terutama terdiri atas sel monokular
limfosit. 7,8
mengenai kedua mata. Pada konjungtiva terlihat sebagai bintik putih yang
darah yang mengelilingi suatu tonjolan bulat dengan warna kuning kelabu
abses ini menjalar ke arah sentral atau kornea dan lebih dari satu. 7,8
Gejala konjungtivitis flikten adalah mata berair, iritasi dengan rasa sakit,
pasien juga akan merasa silau disertai blefarospasme. Dapat sembuh sediri
midriatika bila terjadi penyulit pada kornea, diberi kacamata hitam kaarena
mata waktu tidur, dan air mata buatan. Sebaiknya dicari penyebabnya seperti
terdapat pada anak dengan gizi maka sebaiknya diberikan vitamin dan makan
20
tambahan. Penyulit yang dapat ditimbulkan adalah menyebarkan flikten
kedalam kornea atau terjadinya infeksi sekunder sehingga timbulnya abses. 7,8
C. Konjungtivitis iatrogenik
dapat memberikan eveksamping pada tubuh, demikian pula pada mata yang
berat (mayor). Penyakit sering ditemukan pada orang muda usia sekitar 35
yang braggapan bahawa penyakit ini idiopatik dan sering ditemukan sesudah
Kelainan ditandai dengan lesi eritema yang dapat timbul mendadak dan
tersebar secara simetris. Mata merah dengan demam dan kelemahan umum
dan sakit sendi merupakan keluhan penderita dengan sindrom steven johnson
ini. Sindrom disertai dengan gejala vesikel pada kulit, bula dan stimatitis
21
Kelainan mukosa dapat berupa konjungtivitis pseudomembran. Pada
penglihatan. 10
mata berupa pembersih sekret yang timbul, midriatika, steroid topikal dan
E. Konjungtivitis atopik
Reaksii alergi selaput lendir mata atua konjungtiva terhadap polen, disertai
dengan demam. Memberikan tanda mata berair, bengkak dan belek, berisi
eosinofil. 10
A. Oftalmia neonatorum
22
Oftalmia neonatorum merupakan konjungtivitis purulent hiperakut yang
terjadi pada bayi di bawah usia 1 bulan, di sebabkan penularan di jalan lahir
1. Non infeksi
terjadi 24 jam. Saat ini nitras argenti tidak dipergunakan lagi dan di ganti
2. Infeksi.
Herpes simpleks
Gejala10
mata mengeluarkan belek atau kotor dalam bentuk purulen, mukoid dan
23
Ibu hamil yang mengetahui ia menderita klamidia, gonore, atau herpes
melalui bedah seksiosesaria bila ibu menderita infeksi vagina berat saat
tidak pernah terlihat dapa bayi baru lahir kecuali bila usia sudah beberapa
bulan. 13
yang terjadi merupakan reaksi konjungtiva terhadap virus dan alergen toksik
benjolan kecil mengkilat dengan pembulu darah kecil di atasnya, yang pada
pemeriksaan histologik berupa sel limfoid. Setiap folikel ini merupakan pusat
Folikel yang didapatkan pada tarsus inferior anak dan orang dewasa sering
24
keratokonjungtivitis folikuralis (adenovirus 8), demam faringokonjungtiva
C. Trakoma
tapi lebih banyak ditemukan pada orang muda dan anak-anak. daerah yang
ditemukan pada ras Yahudi, penduduk asli Australia dan Indian Amerika atau
Cara penularan penyakit ini adalah melalui kontak langsung dengan sekret
penderita trakoma atau melalui alat kebutuhan sehari-hari seperti handuk, alat-
alat kecantikan dan lain-lain. Masa inkubasi rata-rata 7 hari (berkisar dari 5
polimorfonuklear, tetapi sel plasma, sel lebar dan sel folikel (limfblas) dapat
juga di temukan. Sel leber menyokong suatu dignosis trakoma tetapi sel
limfoblas adalah tanda diagnosis yang penting bagi trakoma. Terdapat badan
25
basofil berupa granu, biasanya berbentuik cungkup seakan-akan
papil. Menurut klasifikasi mac callan, penyakit ini bejalan melalui empat
stadium: 7
1. Stadiuum insipen
3. Stadium parut
4. Stadium sembuh.
dan kongesti pada pembuluh darah konjungtiva. Sekret yang sedikit dan jernih
bila tidak ada iinveksi sekunder. Kelainan kornea sukar di temukan tetapi
ringan. 7
Stadium 2 : terdapat hipertofi papilar dan folikel yang matang (besar) pada
trakoma yang jelas. Terdapat hipertofil papil yang berat yang seolah-olah
26
Stadium 3 : terdapat parut pada konjuungtiva tarsus superior yang terlihat
sebagai garis putih yang halus sejajar dengan margo palpebra. Parut folikel
berkurang.7
tarsus suprior hingga menyebabkan perubahan bentuk pada tarsus yang dapat
dengan tetrasiklin 1-1,5 gr/hari peroral diberikan dalam 4 dosis selama 3-4
Pencegahan diilakukan higiene yang baik, makan yang bergisi, penyakit ini
Konjungtivitis folikular dapat terjadi akut dan kronik dimana gejala utama
27
Keratokonjungtivitis sika adalah suatu keadaan keringnyapermukaan
limfoma kelenjar air mata, obat-obat diuretik, atropin dan usia tua.
Pasien akan mengeluh gatal, mata seperti berpasir, silau, dan penglihatan
kabur. Mata akan memberikan gejala sekresi mukus yang berlebihan, sukar
menggerakan kelopak mata, mata tampak kering dan terdapat erosi kornea.
bawah. 7,8
bila resapan air mata pada kertas scheimer kurang dari 5 menit dianggap
abnormal. pengobatan tergantung pada penyebabnya dan air mata buatan yang
28
diberikan selamanya. Penyulit yang dapat terjadi adalah ulkus kornea, infeksi
sekunder oleh bakteri, dan parut kornea dan neovaskularisasi kornea. 7,8
kekurangan yang di sertai pada mata umumnya terjadi pada anak berusia 6
bulan sampai 4 tahun. Biasanya pada anak ini juga terdapat kelainan protein
kerusakan sel goblet), seperti kelilipan, sakit, buta senja, dan penglihatan akan
senja) dan atrofi serta keratinisasi jaringan epitel dan mukosa. Pada
jumlah air mata cukup. Hal ini mingkin disebabkan kerusakan sel goblet
29
klasifikasi tendoeschate, yaitu : 7
X0 : hemeralopia
X2 : xerosis kornea
X3 : keratomalasia
- X3 sampai X4 ireversibel
X 2 : xerosis kornea
X 3-b : keratomalasia
XF : fundus xeroftalmia
30
Xerosis yang terjadi pada defisiensi vitamin A merupakan xerosis
konjungtiva bulbi yang terdapat pada cela kelopak mata. Xerosis disertai
dengan pergeseran dan penebalan epitel. Letak xerosis ini biasanya pada
digerakan maka akan terlihat lapatan yang timbul pada konjungtiva bulbi. 7
kurang. Bila kekeringan ini menggambarkan bercak bitot maka bercak ini akan
berwana seperti mutiara yang berbentuk segi tiga dengan dengan pangkal
didaerah limbus. Bercak bitot seperti terdapat busa di atasnya. Bercak ini tidak
dibasahi dengan air mata dan akan terbentuk kembali bila dilakukan
debridement.
Terdapat dugaan bahwa bentuk busa ini merupakan akibat adanya kuman
juga dengan defisiensi protein yang pada keadaan lanjut akan terlihat kornea
tidak sama. Pada folikel rambut akan terlihat adanyahiperkeratosis dan juga
31
- Tes adaptasi gelap
kekurangan asupan)..
pemeriksaan sediaan hapus darah tetap dapat ditemui sel LE yaitu sel makrofag
yang memakan inti sel leukosit yang rusak. Terutama ditemukan pada wanita
palpebra inferior dapat merupakan bagian dari pada erupsi kulit yang tak jarang
32
mengenai pipi dan hidung. Pada permulaannya konjungtiva menunjukan sedikit
sekret yang mukoid disusul dengan hiperemi yang intensif dan edema mebran
mukosa. Reaksi ini dapat lokal atau difus. Reaksi konjungtiva yang berat dapat
pungtata. Kelainan ini dapat menyatu, menjjadi tukak kornea yang dalam atau
Tukak marginal dan infiltrat lokal tetapi berat dengan vaskularisasi dapat
ditemukan skleritis anterior yanng difus atau nodular yang makin lama makin
nekrotik yang melanjut dari tempat lesi semula ke segala jurusan sampai
penderita. 13
33
gejala subfebril, anemia dan leukopenia, maka dapat di curigai adanya
suatu LE diseminata.
simetris, terletak pada limbus sekitar jam 12. Dapat juga unilateral. Lebih sering
terdapat pada wanita dewasa 20-70 tahun. Kelainan ini bersifat menahun,
hipertiroid. 13
biasanya tidak dijumpai gangguan penglihatan dan gejala sisa. Pada keadaan
yang ringan terdapat rasa tidak enak pada mata, sedangkan pada keadaan yang
berat dapat sampai terjadi blesfarospasme dan rasa seperti ada benda asing.
Pada keadaan yang ringan peradangan papiler dan hipertrofi papil pada bagian
34
Injeksi konjungtiva dan episklera ditemukan pada konjungtiva bubli. Pada
daerah limbus. Pada keadaan yang berat terlihat seolah-olah ada pembentukan
lengkungan limbus yang baru. Dapat dijumpai pewarnaan pungtata kornea pada
pemeriksaan zat warna dan dapat ditemukan filamen-filamen pada kornea (1/3
bagian atas). Dapat terjadi remisi spontan dankejadian patologik yang terjadi
dapat menghilang hanya dalam satu hari. Pengoobatan yang tepat belum ada,
berupa tetes mata dekongestan, zinc sulfat, meril selulosa, polivinil alkohol,
kortikosteroid atau anti biotik. Dapat juga diberikan AgNO3 0,5 yang diusapkan
imunisasi. Bila ringan akan didapatkan sekret yanng mukopurulen dan kelopak
konjungtivayang biasanya terjadi pada hari keenam. Pada hari ke 6-10 dapat
35
terjadi penyulit tukak pada kornea akibat infeksi sekunder, dan lepasnya sekret
36
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
flikten, mata merasa seperti adnya benda asing , dan adenopati preaurikular.
yaitu :
A. Konjungtivitis bakteri
B. Konjungtivitis Virus
C. Konjungtivitis alergi
D. Konjungtivitis Neonatorum
E. Konjungtivitis lain-lain
37
yang tidak adekuat pada konjungtivitis tipe tertentu (seperti trakoma) dapat
menyebabkan kebutaan.
38