Вы находитесь на странице: 1из 5

PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI

(ISOLASI PRECAUTION)
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RSUDK/SPO/PPI/001 01 1 dari 4
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
PROSEDUR Direktur RSUD Kardinah
OPERASIONAL
06 Januari 2015
dr.Abdal Hakim Tohari,Sp.RM.MMR
Pembina Utama Muda
NIP.19580607 198502 1 003
PENGERTIAN Kewaspadaan isolasi (isolasi precaution) adalah gabungan
kewaspadaan berdasarkan standar dan Kewaspadaan Transmisi
Kewaspadaan berdasarkan transmisi infeksi diterapkan terhadap
pasien yang diketahui maupun diduga terinfeksi atau terkolonisasi
pathogen yang dapat ditransmisikan leawat kontak , droplet atau udara.
Kewaspadaan standar dirancang untuk mengurangi risiko
terinfeksi penyakit menular pada petugas kesehatan baik dari sumber
infeksi yang diketahui maupun yang tidak diketahui.
Ruang lingkup prosedur ini mulai kewaspadaan transmisi sampai
kewaspadaan standar.
TUJUAN 1. Tersedianya acuan langkah-langkah penerapan kewaspadaan isolasi
(isolation precaution)
2. Terlindunginya pasien , petugas , dan pengunjung rumah sakit dari
infeksi.
KEBIJAKAN 1. Jangan biarkan ruang isolasi dikunjungi pengunjung pasien dengan
mudah dalam arti pengunjung bebas berlalu-lalang ke dalam ruang
isolasi.
2. Lakukan penyuluhan kepada keluarga dan pengunjung pasien
tentang besarnya infeksi dalam ruang isolasi.
Sesuai dengan SK Direktur No.188.4/014.I /2015 tentang jenis
kegiatan PPI

PROSEDUR 1. Program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan sesuai


kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi yang
mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Centre for Desease
Control and Prevention (CDC) , World Health Organization
(WHO) ,
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
(ISOLASI PRECAUTION)
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RSUDK/SPO/PPI/001 01 2 dari 4
2. Buku pedoman manajerial dan Pedoman Pencegahan dan
pengendalian infeksi di Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya
Kementrian Kesehatan RI 2011
3. Pengawasan program pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit dilaksanakan oleh Infection Prevention & Controling
Nursing (IPCN) yang tersertifikasi.
4. Kewaspadaan berdasarkan transmisi
a. Kewaspadaan Transmisi Kontak
Ditujukan untuk menurunkan risiko transmisi mikroba yang
secara epidemiologi ditransmisikan melalui kontak langsung
maupun tidak langsung.
b. Kewaspadaan Transmisi Droplet
Diterapkan sebagai tambahan kewaspadaan standar terhadap
pasien dengan infeksi diketahui atau suspek mengidap
mikroba yang dapat ditransmisikan melalui droplet).
c. Kewaspadaan Transmisi Melalui Udara (Airbone
Precaution) Diterapkan sebagai tambahan kewaspadaan
standar terhadap pasien yang diduga atau telah diketahui
terinfeksi mikroba yang secara epidemiologi penting dan
ditransmisikan melalui udara
1. Kewaspadaan Standar
a. Pelaksanaan Hand hygiene
Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang
mengandung protein , tangan harus dicuci dengan sabun dan air
mengalir , bila tangan tidak jelas terlihat kotor atau
terkontaminasi , gosok dengan cairan berbasis alcohol pastikan
tangan kering sebelum memulai tindakan.
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Alat yang digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir
Petugas dari risiko pajanan darah , semua jenis cairan tubuh
,sekret , ekskreta , kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien
Tujuan pemakaian APD untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan dan
sebaliknya. Penggunaan APD sesuai jenis risiko pajanan .
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
(ISOLASI PRECAUTION)
Nomor Dokumen Nomor revisi Halaman
RSUDK/SPO/PPI/001 01 3 dari 4
c. Pemrosesan Peralatan Pasien dan Penatalaksanaan Linen
Suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan
Mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan
Medis/ objek , sehingga aman untuk penggunaan
selanjutnya.
Tujuan memutus mata rantai penularan infeksi dari
peralatan Medis kepada pasien , petugas kesehatan ,
pengunjung , dan Lingkungan rumah sakit.
d. Pengelolaan Limbah
Semua limbah yang tidak terkontaminasi dengan cairan
tubuh pasien seperti kardus , kertas , botol plastic dan sisa
makanan dapat dibuang dengan biasa atau dikirim ke Dinas
Pembuangan Limbah Umum . Sedangkan limbah yang
trkontaminasi dengan cairan tubuh pasien seperti darah ,
urin , nanah , tinja , jaringan tubuh lain dan bahan lain bukan
dari tubuh seperti berkas pembalut luka , kasa , kapas , dan
lain-lain dimusnahkan dengan diinsenerasi.
e. Pengendalian Lingkungan RS
Semua permukaan horizontal di tempat pelayanan yang
disediakan untuk pasien harus dibersihkan setiap hari dan
bila terlihat kotor. Bila permukaan tersebut bersentuhan
langsung dengan pasien harus didisinfeksi dengan larutan
chlorine 0,05% atau dengan NaDCC atau Alkohol 95%
sedangkan untuk lingkungan yang terkontaminasi
dengan cairan tubuh pasien , harus didisinfeksi dengan
larutan chlorine 0,5%
f. Perlindungan Petugas Kesehatan
Perlindungan yang minimal bagi petugas adalah imunisasi
Hepatitis B , imunisasi di ulang setiap 5 tahun paska
imunisasi , disertai dengan program manajemen paska
pajanan tusukan benda tajam dan percikan bagi petugas
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
(ISOLASI PRECAUTION)
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RSUDK/SPO/PPI/001 01 4 dari 4
g. Penempatan Pasien
Kamar terpisah bila dimungkinkan kontaminasi luas
terhadap lingkungan
Kamar terpisah dengan pintu tertutup diwaspadai
transmisi melalui udara ke kontak
Kamar terpisah atau kohort dengan ventilasi dibuang
keluar dengan exhaust ke area tidak ada orang lalu
lalang
Kamar terpisah dengan udara terkunc i bila
diwaspadai transmisi airbone luas
Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga
kesehatan
h. Pelaksanaan Hygiene respirasi / Etika batuk
Semua pasien , pengunjung dan petugas ksehatan harus
dianjurkan untuk selalu mematuhi etika batuk dan
kebersihan pernafasan untuk mencegah sekresi pernafasan.
i. Pelaksanaan menyuntik yang aman
Penyuntikan menggunakan jarum steril sekali pakai pada
tiap suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan
injeksi dan terapi
j. Pelaksanaan lumbal punksi
Pemakaian masker bedah pada insersi kateter atau injeksi
suatu obat kedalam area spinal / epidural melalui prosedur
lumbal punksi.

UNIT TERKAIT 1. Semua fasilitas pelayanan kesehatan RS


2. Komite Keperawatan
3. Komite Medis
4. Arsip

Вам также может понравиться