Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kini Trend Modus Wanita Cantik dan Muda staf Sekretariat Jadi Pendamping Anggota Dewan
Melaksanakan Reses dan Kunker di luar daerah berhari-hari.
Maumere. Antara
Maraknya kasus korupsi yang terjadi selama kepemimpinan Presiden Jokowi sejak tahun 2014
silam hingga kini, baik di pusat maupun di daerah yang dilakukan kalangan eksekutif dan
legislatif membuat presiden yang mantan gubernur DKI ini makin gerah. Mulai kasus Ambalang,
E KTP, Pengadaan Sapi Impor, pengadaan Al-Quran, pengadaan barang di SKPD. Proyek
insfrastruktur sampai ke perjalanan dinas kini secara kualitas cendrung meningkat apalagi
dikalangan anggota DPRD yang hampir melanda semua Kabupaten/Kota Indonesia.
Menurut Presiden, temua tim KPK, BPK dan LSM frekwensi korupsi cendrung meningkat secara
kualitas, bahkan banyak pejabat-pejabat Negara yang tertangkap dalam OTT (Operasi Tangkap
Tangan). Sepandai-pandai mempermainkan uang Negara, suatu saat akan ketahuan dan
tertangkap juga, malah korupsi 10 ribu rupiah sekalipun akan kita kejar sampai ke lubang semut,
ujar koordinator Zainal Arifin Mukhtar menyampaikan pesan-pesan Presiden kepada jajaran
penegak hukum di Yogyakarta, Rabu lalu (31/5).
Menurut Zainal Arifin Mukhtar, kini berbagai modus korupsi banyak cara dilakukan para
koruptor, baik melalui mark up pengadaan barang dan jasa, pembangunan insfrastuktur, rapat-
rapat di hotel, hingga perjalanan dinas kalangan eksekutif dan legislatif. Justru keberadaan KPK
yang makin bertaring dan tajam diluar penegak hukum lain seperti kepolisian dan kejaksaan,
tidak membuat efek jera para koruptor di tengah-tengah sulitnya perekoniman Negara saat ini.
Yang paling terparah adalah perjalanan dinas kalangan DPRD kab/kota se Indonesia terkesan
mengada-ada dan Aji Mumpung, sebagaimana dibenarkan politisi Rohut Sitompul. Ada-ada
saja daerah yang dikunjungi dengan bungkusan Kunker, tapi hasilnya nol sama sekali, uang
rakyat amblas ujarnya lagi.
Anehnya, dikalangan anggota Dewan berbagai modus dilakukan asal dapat melaksanakan reses
dan kunker dengan mendesak kepala daerah sampai pemegang kekuasaan keuangan daerah
melalui kedudukannya di DPRD yang menggunakan Sekwan dan jajarannya sebagai ujung
tombak urusan keuangan dan pelaporan selama di lapangan.
Bahkan kini menjadi trend baru sebagai pendamping anggota dewan ditunjuk wanita-wanita
muda PNS yang ditarik dari berbagai SKPD terakit untuk ditugasi di DPRD sebagai pendamping
selama diperjalanan dinas, biar lebih keren memperalat wanita-wanita cantik yang diberi iming-
iming tambahan penghasilan diluar gaji asal bisa menuruti kemauan anggota Dewan, apapun
caranya harus dilaksanakan hingga PNS tidak berdaya, jelas politisi ini.
Maaf saat ini dicari politisi yang bersih dan jujur sangat sulit ditemukan, karena semua diatur
secara berjamaah karena ketika berkampanye rata-rata calon anggota dewan sangat pro rakyat
tetapi begitu menduduki jabatan malah menghabiskan uang rakyat dengan dalih tugas-tugas di
lapangan. Tapi kebanyakan korbannya rata-rata adalah PNS yang duduk di secretariat DPRD
karena diberi wewenang membuat laporan keuangan maupun perjalanan dalam kerangka ABS
hingga manipulasi data lama waktu kunker sampai ke fasilitas penginapan dan lainnya yang
merugikan Negara ratusan milyaran bahkan triliunan untuk semua kasus, jelas Syamsul Arifin
memberi contoh banyak kasus di Indonesia.
Menurut Zainal Arifin Mukhtar tahun 2017 dan 2018 jelang pemilu legislatif dan pilpres
penegak hokum baik KPK, BPK, kepolisian dan kejaksaan diperintahkan Presiden sesuai PR
presiden selama kepemimpinannya saatnya untuk menindaklanjuti hingga ke lapangan semua
daerah dan wilayah di tanah air hingga tidak ada lagi masalah di akhir jabatannya tahun 2019
nanti. Yang ketahuan akan kita gebuk bahkan dipecat tidak terkecuali aparat TNI dan Polri,
sekalipun, biar 10 ribu pun akan dihukum sesuai undang-undang yang telah diberlakukan sejak
terbentuknya siber Pungli, jelasnya lagi. (kn)