Вы находитесь на странице: 1из 16

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah

secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan
tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah
tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung,
gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di
pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua
ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke
atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80)
menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole.
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan
duduk atau berbaring.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal
memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh
aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hari.

Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan
mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga
bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.

[sunting] Tekanan sistolik

Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung.[1] Istilah ini secara
khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus
ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.

Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka pertama.
Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg.
[sunting] Tekanan diastolik

Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat.
Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di
antara grafik denyut jantung.

[sunting] Referensi

1. ^ (Inggris)"Definition of Systolic". MedicineNet.com.


http://www.medterms.com/script/main/art.asp?articlekey=16163. Diakses pada 12 Juni 2011.

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat
jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi
(diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan
darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada
tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa
minggu.

[sunting] Klasifikasi

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII [1] Kategori Tekanan Darah Sistolik
Tekanan Darah Diastolik

Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg

Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg

Stadium 1

140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg

Stadium 2

>= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg

Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan
diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering
ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60
tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa
tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor risiko dan sebaiknya diberikan
perawatan.

[sunting] Pengaturan tekanan darah

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

* Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya

* Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap
denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan
naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku
karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
"vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena
perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.

* Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi
jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam
tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.

Sebaliknya, jika:

* Aktivitas memompa jantung berkurang

* Arteri mengalami pelebaran

* Banyak cairan keluar dari sirkulasi

Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.


Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan
sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).

Perubahan fungsi ginjal

Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:

* Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan
menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.

* Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga
volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.

* Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin,
yang memicu pembentukan hormon angiotensin, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon
aldosteron.

Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan
kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.

Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan
hipertensi.

Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan
darah.

Sistem saraf otonom

Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan:
* meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari
luar)

* meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar
arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan
pasokan darah yang lebih banyak)

* mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah
dalam tubuh

* melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang


jantung dan pembuluh darah.

[sunting] Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja
beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada
seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

* sakit kepala

* kelelahan

* mual

* muntah

* sesak napas

* gelisah

* pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi
pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan
segera.

[sunting] Penyebab hipertensi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :

1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya
(terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).

2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.

Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan
pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi,
penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau
pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal
yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam
makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.
Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu,
maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:


1. Penyakit Ginjal

* Stenosis arteri renalis

* Pielonefritis

* Glomerulonefritis

* Tumor-tumor ginjal

* Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)

* Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)

* Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

2. Kelainan Hormonal

* Hiperaldosteronisme

* Sindroma Cushing

* Feokromositoma

3. Obat-obatan

* Pil KB

* Kortikosteroid

* Siklosporin

* Eritropoietin

* Kokain

* Penyalahgunaan alkohol

* Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)

4. Penyebab Lainnya

* Koartasio aorta

* Preeklamsi pada kehamilan

* Porfiria intermiten akut

* Keracunan timbal akut.


[sunting] Hipertensi dalam kehamilan

Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau
sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi
dijuluki sebagai the silent killer karena biasanya tidak menunjukkan gejala dan hanya terdiagnosis
melalui skrinning atau ketika penyakit tersebut bermanifestasi pada komplikasi gangguan tertentu.
Hipertensi sangat signifikan berkontribusi terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan janin
sehingga perlu dilakukan skrinning awal dan pemeriksaan lanjutan selama kehamilan.[1]

[sunting] Obat tradisional yang dapat digunakan

* Gamat/Teripang/Mentimun Laut

* Teh Murbei [2]

* daun cincau hijau

* seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr per hari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah
secara drastis)

* bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-7 siung sehari)

* Rosela [3]

* daun misai kucing

* minuman serai. teh serai yang kering atau serai basah(fresh) diminum 3 kali sehari. Dalam seminggu
dapat nampak penurunan tekanan darah tinggi

dengan menambahkan air rebusan daun mannga kweni

* obat alami darah tinggi ekstrak teripang [4]

[sunting] Referensi
1. ^ Rochmawati, Lusa. 2011. Hipertensi Kehamilan

2. ^ http://www.agrisilk.com

3. ^ http://rozelt.indonetwork.co.id

4. ^ http://obatsakit.com/obat-alami-darah-tinggi.html

Buah dan sayuran untuk menurunkan tekanan darah tinggi antara lain apel, belimbing, kesemek,
asparagus, belimbing wuluh, buncis, kapri manis, mentimun, selada (lettuce), seledri, dan wortel.

Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas)
dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah
baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal
dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah
normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan
darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.

Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan
secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa
menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang
bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung,
ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan
serangan jantung (Heart attack).

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primary
dan Hipertensi Secondary :

# Hipertensi Primary
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak
dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan
mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena
penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor
tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang
olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.

# Hipertensi Secondary

Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai
akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau
kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat
saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau
gemuk (gendut).

Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita
hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang
parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa
kehamilannya itu.

Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan
keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak,
kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka
disebut Eclamsia.

1. Penyebab Hipertensi

Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon,
termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat
meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang
mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah
tinggi. Stop menjadi alcoholic!
2. Penanganan dan Pengobatan Hipertensi

a. Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)

* Kandungan garam (Sodium/Natrium)

Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi
asin-asinan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini ;

- Jangan meletakkan garam diatas meja makan

- Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan

- Batasi konsumsi daging dan keju

- Hindari cemilan yang asin-asin

- Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium

* Kandungan Potasium/Kalium

Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, Potasium
umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang
mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain
semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya,
seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal
efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).

Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;

- Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat


hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan
terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.

- Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai dalam upaya
pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar
(vasodilatasi) pembuluh darah.
- Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan
salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses
rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

Memeriksa Tekanan Darah


Saat memeriksa tekanan darah, ada dua angka yang biasanya disebut misalnya 120/80. Apa yang
dimaksud angka-angka tersebut?
Sistolik

Angka pertama (120) yaitu tekanan darah sistolik, yaitu tekanan saat jantung berdenyut atau
berdetak (sistol). Sering disebut tekanan atas.
Diastolik

Angka pertama (90) yaitu tekanan darah diastolik, yaitu tekanan saat jantung beristirahat di antara
saat pemompaan. Sering disebut tekanan bawah.

Tekanan Darah

Sebelum membahas mengenai tekanan darah tinggi atau hipertensi, ada baiknya Anda mengenal
terlebih dahulu tentang tekanan darah. Saat Anda melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis
ke dokter, biasanya ada alat khusus yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa tekanan darah. Alat
untuk memeriksa tekanan darah disebut sphigmomanometer atau dikenal juga dengan tensimeter. Ada
tensimeter digital dan ada juga tensimeter air raksa yang masih umum digunakan untuk pemeriksaan
klinis.

Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menyuruh Anda duduk atau berbaring,
karena itu posisi terbaik untuk mengukur tekanan darah. Lalu dokter biasanya akan mengikat kantung
udara pada lengan kanan kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Setelah itu, dilakukan
pengukuran tekanan darah. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut.

Apa yang dimaksud dengan tekanan darah? Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah
dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter.
Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau pada saat jantung
berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas. Angka kedua
(90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan
diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.

Setelah mengetahui tekanan darah, pasti Anda ingin mengetahui apakah tekanan darah Anda termasuk
rendah, normal atau tinggi. Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil
pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan sistolik dan diastolik:

Tekanan Darah Sistolik (angka pertama) Diastolik (angka kedua)

Darah rendah atau hipotensi Di bawah 90 Di bawah 60

Normal 90 - 120 60 - 80

Pre-hipertensi 120 - 140 80 - 90

Darah tinggi atau hipertensi (stadium 1) 140 - 160 90 - 100

Darah tinggi atau hipertensi (stadium 2 / berbahaya) Di atas 160 Di atas 100

Mengapa Tekanan Darah Meningkat?

Apa yang menyebabkan tekanan darah bisa meningkat? Sebagai ilustrasi, jika Anda sedang menyiram
kebun dengan selang. Jika Anda menekan ujung selang, maka air yang keluar akan semakin kencang. Hal
itu karena tekanan air meningkat ketika selang ditekan. Selain itu, jika Anda memperbesar keran air,
maka aliran air yang melalui selang akan semakin kencang karena debit air yang meningkat.

Hal yang sama juga terjadi dengan darah Anda. Jika pembuluh darah Anda menyempit, maka tekanan
darah di dalam pembuluh darah akan meningkat. Selain itu, jika jumlah darah yang mengalir bertambah,
tekanan darah juga akan meningkat.

Penyebab Darah Tinggi


Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada faktor
penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga yang dapat Anda kendalikan
sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:

Keturunan

Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki
tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik
menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang
kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk
masalah tekanan darah tinggi.

Usia

Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang
bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah
Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan
melewati batas atas yang normal.

Garam

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada
beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua,
dan mereka yang berkulit hitam.

Kolesterol

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat
menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh
darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini
mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.

Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan
ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.

Stres

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan
darah tinggi.

Rokok

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi.
Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu,
kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi
yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

Kafein

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa
menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Alkohol

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan
darah tinggi.

Kurang Olahraga

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah
dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun
jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

Mencegah dan Mengatasi Darah Tinggi


Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun mengatasi
darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat
Anda lakukan:

* Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi
sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.

* Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan
kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.

* Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi,
sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah
alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.

* Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah
tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan
selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.

* Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan
jeruk.

* Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.

* Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

* Kendalikan kadar kolesterol Anda.

* Kendalikan diabetes Anda.

* Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika Anda menerima
pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.

Darah Tinggi dapat Dikendalikan

Tekanan darah tinggi atau hipertensi bukan suatu penyakit yang tidak dapat dihilangkan. Anda bisa
mengendalikannya dan mencegah darah tinggi.

Вам также может понравиться