Вы находитесь на странице: 1из 8

Berapakah energi 1 gram Uranium?

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan umat manusia berfikir
untuk mempelajari objek materi yang lebih kecil yaitu atom. Atom yang dikenal oleh
sebagian besar orang merupakan bagian terkecil yang menyusun suatu materi. Atom
ini terdiri dari inti atom dan elektron-elektron yang mengelilingi inti tersebut. Bagian
atom yang berkaitan dengan energi yang berasal dari 1 gram Uranium yaitu inti atom.

Gambar 1 : struktur atom

Sekarang pertanyaanya adalah apa hubungan antara inti atom dan energi? Menurut
hubungan relativistik massa energi dari Einstein, hubungan massa dari suatu materi
dan energi dapat ditulis menurut persamaan

E = mc2
dimana E adalah energi, m merupakan massa materi dan c adalah kecepatan cahaya
(3x108 m/s).

Setelah mengemukakan sedikit teori tentang inti atom, sekarang saatnya


menghitung energi dari inti atom Uranium. Misalkan 1 gram U235 bereaksi inti
seluruhnya, energi yang dihasilkan adalah

Jumlah atom U235 = m/A x NA NA= bilangan Avogadro = 6,025 x 1023 atom/mol

=[1 gram/(235 gram/mol)] [6,025 x 1023 atom/mol]

=2,56 x 1021 atom

Padahal diketahui bahwa pada setiap pembelahan atom U235 akan dibebaskan energi
sebesar 200 MeV/atom, seperti tampak pada Tabel berikut :

Fraksi pembelahan Energi (MeV)

Energi kinetik fragmen fisi 167


Energi kinetik neutron fisi 5
Prompt radiasi Gamma 7
Energi peluruhan radiasi Beta 5
Energi peluruhan radiasi Gamma 5
Energi neutrino 11
Total energi fisi U235 200

Sehingga pada pembelahan atau reaksi fisi 1 gram U235 akan dihasilkan energi sebesar

E = 2,56 x 1021 x 200 MeV/atom

= 5,12 x 1023 MeV

Jika energi tersebut dinyatakan dengan satuan Joule (J),


dimana 1 MeV = 1,6 x 10-13 J, maka energi yang dilepaskan
menjadi: E = 51,2 x 1022 (MeV) x 1,6 x 10-13 (J/MeV) = 81,92
x 109 J. Dengan mengaggap hanya 30% dari energi itu
dapat

Energi sebesar 1 MeV sama dengan 3,83 x 10-14 kalori. Jadi energi yang dibebaskan
pada reaksi pembelahan U235 adalah

E = 5,12 x 1023 x 3,83 x 10-14 kalori

= 1,96 x 1010 kalori

2,00 x 1010 kalori


Ledakan granat yang berisi serbuk TNT 50 gram menghasilkan panas 50.000 kalori.

Perbandingan Energi 1 gram U235 dan energi 50 gram TNT = (50)(2,00 x 1010)/5 x 104
gram

= 20.000.000 gram TNT

= 20 ton TNT

Jadi energi 1 gram U235 setara dengan energi ledakan dari 20 ton TNT

Kemudian jika disetarakan dengan bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi),
maka hasilny sebagai berikut :

1 gram Uranium = 2,5 ton batubara = 17.500 liter minyak

Dengan melihat perbandingan dari berbagai sumber energi ini, betapa hebatnya
energi nuklir tersebut dan kehebatan ini telah dibuktikan oleh kejadian yang terdapat
di kota Hirosima dan Nagasaki. Berdasarkan kenyataan tersebut manusia mencoba
untuk memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan yang lebih bermanfaat yaitu
mengubah energi nuklir tersebut menjadi energi listrik atau sebagai pengganti bahan
bakar fosil.
Misalkan menghitung jumlah energi yang dihasilkan dari pembakaran 1 gram
uranium-235.

Berdasarkan eksperimen yang diperoleh, setiap pembakaran 1 atom uranium-235


diperoleh energi sebesar 200 MeV. Jadi energi yang dihasilkan dari pembakaran 1
gram U-235 adalah sebagai berikut.

E = 2,56 x 23 x 200 atom x 200 MeV/atom

= 5,12 x 23 MeV

Karena 1 MeV = 3,83 x 10-14 kalori (cal), maka

E = 5,12 x1023 x 3,83 x 10-14 cal

= 1,96 x 1010 cal

Jika energi tersebut dibandingkan dengan pembakaran 50 serbuk granat TNT


(trinitrotoluena) perhitungannya sebagai berikut.

Energi yang dihasilkan 50 gram TNT = 50000 cal = 5 x 104 cal

Maka pembakaran 1 gram uranium sama dengan pembakaran TNT sebanyak

= 50 (2 x 1010)/ 5 x 104 gram

= 20.000.000 gram TNT

= 20 ton TNT

Jadi energi yang dihasilkan 1 gram uranium-235 sama dengan energi yang
dilepaskan ledakan 20 ton TNT.
Reaksi Fisi Uranium

Perlu diketahui bahwa reaksi fisi bisa terjadi disetiap inti atom dari suatu unsur tanpa
terkecuali. Namun reaksi fisi yang paling mudah terjadi adalah reaksi pada inti atom
Uranium. Uranium pun sama halnya, yang paling mudah terjadi reaksi adalah Uranium-235,
sedangkan Uranium-238 memerlukan energi yang lebih besar agar dapat terjadi reaksi fisi
ini.

Reaksi fisi terjadi saat neutron menumbuk Uranium-235 dan saat itu pula atom Uranium akan
terbagi menjadi 2 buah atom Kr dan Br. Saat terjadi reaksi fisi juga akan dihasilkan energi
panas yang sangat besar. Dalam aplikasinya di PLTN, energi hasil reaksi fisi ini dijadikan
sumber panas untuk menghasilkan uap air. Uap air yang dihasilkan digunakan untuk memutar
turbin dan membuat generator menghasilkan listrik.

Pada saat Uranium-235 ditumbuk oleh neutron, akan muncul juga 2-3 neutron baru.
Kemudian neutron ini akan menumbuk lagi Uranium-235 lainnya dan muncul lagi 2-3
neutron baru lagi. Reaksi seperti ini akan terjadi terus menerus secara perlahan di dalam
reaktor nuklir.

Neutron yang terjadi akibat reaksi fisi sebenarnya bergerak terlalu cepat, sehingga untuk
menghasilkan reaksi fisi yang terjadi secara berantai kecepatan neutron ini harus diredam
dengan menggunakan suatu media khusus. Ada berbagai macam media yang digunakan
sampai saat ini antara lain air ringan/tawar, air berat, atau pun grafit. Secara umum
kebanyakan teknologi PLTN di dunia menggunakan air ringan (Light Water Reactor, LWR).

Perlu diperhatikan disini bahwa di dalam reaktor nuklir, bahan bakar Uranium yang
digunakan dijaga agar tidak sampai terbakar atau mengeluarkan api. Sebisa mungkin
posisi bahan bakarnya diatur sedemikian hingga agar nantinya hasil reaksi fisi ini masih
bisa diolah kembali untuk dijadikan bahan bakar baru untuk digunakan pada teknologi PLTN
di masa yang akan datang.
Fusi nuklir
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Reaksi fusi deuterium-tritium (D-T) dipertimbangkan sebagai proses yang paling menjanjikan dalam
memproduksi tenaga fusi.

Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom
bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah
sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak. Senjata
nuklir adalah senjata yang menggunakan prinsip reaksi fisi nuklir dan fusi nuklir.

Proses ini membutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan inti nuklir, bahkan elemen
yang paling ringan, hidrogen. Tetapi fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti atom
yang lebih berat dan neutron bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar lagi dari
energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan merekasebuah reaksi eksotermik yang
dapat menciptakan reaksi yang terjadi sendirinya.

Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia, karena energi
pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari energi yang menahan elektron
ke inti atom. Contoh, energi ionisasi yang diperoleh dari penambahan elektron ke hidrogen
adalah 13.6 elektronvoltlebih kecil satu per sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh reaksi D-
T seperti gambar di samping.

Reaksi-reaksi fusi yang dikenal baik

Rantai-rantai reaksi di dalam astrofisika

Proses fusi paling penting di alam adalah yang terjadi di dalam bintang. Meskipun tidak
melibatkan reaksi kimia, tetapi seringkali fusi termonuklir di dalam bintang disebut sebagai
proses "pembakaran". Pada pembakaran hidrogen, bahan bakar netto-nya adalah empat
proton, dengan hasil netto satu partikel alpha, pelepasan dua positron dan dua neutrino (yang
mengubah dua proton menjadi dua netron), dan energi. Ada dua jenis pembakaran hidrogen,
yaitu rantai proton-proton dan siklus CNO yang keberlangsungannya bergantung pada massa
bintang. Untuk bintang-bintang seukuran Matahari atau lebih kecil, reaksi rantai proton-
proton mendominasi, sementara untuk bintang bermassa lebih besar siklus CNO yang
mendominasi. Reaksi pembakaran lain seperti pembakaran helium dan karbon juga terjadi
bergantung terutama pada tahapan evolusi bintang.

Reaksi-reaksi yang dapat terjadi di Bumi

Beberapa contoh reaksi fusi nuklir yang dapat dilangsungkan di permukaan Bumi adalah
sebagai berikut:

4
(1) D +T He (3.5 MeV) + n (14.1 MeV)

(2i) D +D T (1.01 MeV) + p (3.02 MeV) 50%

3
(2ii) He (0.82 MeV) + n (2.45 MeV) 50%

(3) D + 3He 4
He (3.6 MeV) + p (14.7 MeV)

4
(4) T +T He +2 n + 11.3 MeV

3
(5) He + 3He 4
He +2 p + 12.9 MeV

3 4
(6i) He + T He + p + n + 12.1 MeV 51%

4
(6ii) He (4.8 MeV) + D (9.5 MeV) 43%

4
(6iii) He (0.5 MeV) + n (1.9 MeV) + p (11.9 MeV) 6%

(7) D + 6Li 2 4He + 22.4 MeV

(8) p + 6Li 4
He (1.7 MeV) + 3
He (2.3 MeV)

3
(9) He + 6Li 2 4He + p + 16.9 MeV

(10) p + 11B 3 4He + 8.7 MeV

(11) p + 7Li 2 4He + 17.3 MeV

p (protium), D (deuterium), dan T (tritium) adalah sebutan untuk isotop-isotop hidrogen.

Sebagai tambahan/ pendukung kepada reaksi fusi utama (yang diinginkan), beberapa reaksi
fusi berikut yang mana diikutsertakan/ disebabkan oleh neutron dan deuterium adalah
penting. Dimana reaksi ini menghasilkan tritium dan lebih banyak neutron, dalam bomb
nuklir dan reaktor nuklir:
. Reaksi Fusi

Reaksi fusi (penggabungan inti) adalah reaksi nuklir yang melibatkan penggabungan inti-inti atom
dengan nomor atom kecil untuk membentuk inti yang lebih berat dengan melepaskan sejumlah
besar energi. Dalam reaksi fisi, sebuah neutron dipergunakan untuk membelah sebuah inti yang
besar, tetapi dalam reaksi fusi nuklir, dua inti yang bereaksi harus saling bertumbukan. Karena kedua
inti bermuatan positif, maka timbul gaya tolak yang kuat antarinti, yang hanya dapat dilawan bila inti
yang bereaksi memiliki energi kinetik yang sangat besar.

Gambar 2. Reaksi fusi deuterium dan tritium, menghasilkan helium -4 dan neutron serta
melepaskan energi sebesar 17,59 MeV. [2]

Pada temperatur tinggi, reaksi fusi berlangsung sendiri, reaktan pada temperatur ini berada dalam
bentuk plasma (dengan kata lain inti dan atom bebas) dan inti memiliki energi yang cukup untuk
melawan gaya tolak elektrostatik. Bom fusi dan bintang-bintang menghasilkan energi dengan cara
seperti ini

Вам также может понравиться