Вы находитесь на странице: 1из 7

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Sei Lekop Kota Batam


Lokasi penelitian berada di wilayah kerja Puskesmas Sei Lekop

Kecamatan Sagulung kota Batam. Puskesmas Sei Lekop memiki wilayah

kerja di 3 kelurahan yaitu kelurahan Sungai Binti, Kelurahan Sungai Lekop

dan Kelurahan Sagulung Kota. Puskesmas Sei Lekop memiliki luas wilayah

62 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 103.228 orang. Penduduk laki-laki

sebanyak 58.799 orang dan penduduk perempuan sebanyak 44.429 orang

(Profil Puskesmas, 2015).


B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Seluruh variabel yang terdiri dari tingkat pengetahuan terhadap

perilaku pencegahan penularan Tuberculosis paru pada lingkungan

sekitar disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.


a. Karakteristik Usia
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Usia di Wilayah Kerja
Puskesmas Sei Lekop Kota Batam tahun 2017
Umur n %
< 35 tahun 14 43,75
35 tahun 18 56,25
Jumlah 32 100

Rata-rata umur responden adalah 35 tahun, dengan responden

yang berusia < 35 Tahun sebanyak 14 responden (43,75%) dan

responden yang berusia 35 tahun sebanyak 18 responden

(56,25%).
61

b. Karekteristik Jenis Kelamin


Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah
Kerja Puskesmas Sei Lekop Kota Batam tahun 2017
Jenis Kelamin N %
Perempuan 13 40,6
Laki-Laki 19 59,4
Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 4.2 didapat responden perempuan sebanyak

13 responden (40,6%), dan responden laki-laki sebanyak 19

responden (59,4%).
c. Karakteristik Pendidikan
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir di
Wilayah Kerja Puskesmas Sei Lekop Kota Batam
tahun 2017
Pendidikan Terakhir n %
SD 9 28,1
SMP 10 31,3
SMA 12 37,5
S1 1 3,1
Jumlah 32 100

Tabel 4.3 diatas menunjukkan karakteristik responden

berdasarkan tingkat pendidikan. Hal ini menunjukkan dari 32

responden, semuanya menempuh pendidikan, berpendidikan dasar

sebanyak 9 responden (28,1%), berpendidikan menengah pertama

sebanyak 10 redponden (31,3%) dan berpendidikan menengah atas

sebanyak 12 responden (37,5%), serta berpendidikan sarjana

sebanyak 1 responden (3,1%).


d. Karakteristik Kepadatan Hunian
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Kepadatan Hunian di
Wilayah Kerja Puskesmas Sei Lekop Kota Batam
62

tahun 2017

Kepadatan Hunian N %
< 4 orang 15 46,9
4 orang 17 53,1
Jumlah 32 100
Tabel 4.4 diatas menunjukkan karakteristik responden

berdasarkan kepadatan hunian. Rata-rata kepadatan hunia dalam satu

rumah responden di wilayah kerja puskesmas Sei Lekop kota Batam

adalah 4 orang. Hal ini menunjukkan dari 32 responden, pasien

dengan kepadatan hunian < 4 orang sebanyak 15 responden (46,9%),

dan kepadatan hunian 4 orang sebanyak 17 responden (53,1%).


e. Karakteristik Ventilasi
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Ada/Tidaknya Ventilasi di
Wilayah Kerja Puskesmas Sei Lekop Kota Batam tahun 2017
Ventilasi n %
Ada 29 90,6
Tidak Ada 3 9,4
Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel 4.5 didapat rumah responden yang memiliki

ventilasi sebanyak 29 rumah (90,6%), dan rumah responden yang

tidak memiliki ventilasi sebanyak 3 rumah (9,4%).

f. Karakteristik Kebiasaan Merokok


Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Merokok di
Wilayah Kerja Puskesmas Sei Lekop Kota Batam
tahun 2017
Riwayat Merokok n %
Tidak Pernah 21 65,6
Pernah dan Sudah 3 9,4
Berhenti
< 1 Bungkus/Hari 5 15,6
> 1 Bungkus/hari 3 9,4
Jumlah 32 100
63

Berdasarkan tabel 4.6 didapat beberapa responden dengan

riwayat merokok sebagai berikut, tidak pernah merokok 21

responden (65,6%), riwayat pernah merokok dan sekarang sudah

berhenti merokok sebanyak 3 responden (9,4%), merokok < 1

bungkus/hari sebanyak 5 responden (15,6%), dan merokok > 1

bungkus/hari sebanyak 3 responden (9,4%).

g. Karakteristik Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku

Pencegahan
Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Penderita Tuberculosis Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Sei Lekop Kota Batam
tahun 2017
Tingkat Pengetahuan n %
Kurang 3 9,4
Cukup 11 34,4
Baik 18 56,3
Jumlah 32 100

Tabel 4.7 diatas diperoleh hasil pengetahuan terhadap perilaku

pencegahan Tuberculosis di lingkungan sekitar. Dapat diketahui dari

32 responden yang memiliki pengetahuan yang kurang mengenai

perilaku pencegahan sebanyak 3 responden (9,4%), pengetahuan

yang cukup mengenai perilaku pencegahan penyakit tuberculosis

sebanyak 11 responden (34,4%) dan pengetahuan yang baik

mengenai perilaku pencegahan penyakit tuberculosis sebanyak 18

responden (56,3%).
64

h. Karakteristik Perilaku Pencegahan TB paru


Tabel 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Pencegahan
Penularan Tuberculosis Paru Pada Lingkungan
Sekitar di Wilayah Kerja Puskesmas
Sei Lekop Kota Batam
tahun 2017
Perilaku n %
Kurang 14 43,75
Cukup 16 50
Baik 2 6,25
Jumlah 32 100

Tabel 4.8 diatas diperoleh hasil perilaku responden tuberculosis

terhadap perilaku pencegahan penyakit tuberculosis. Responden

yang memiliki perilaku yang kurang terhadap upaya pencegahan

penyakit tuberculosis sebanyak 14 responden (43,75%), responden

yang mempunya perilaku cukup terhadap pencegahan tuberculosis

sebanyak 16 responden (50%), dan responden yang memiliki

perilaku yang baik sebanyak 2 responden (6,25%).

2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara dua

variabel yaitu tingkat pengetahuan responden TB paru terhadap perilaku

pencegehan TB paru di lingkungan sekitar, uji yang digunakan pada

penelitian ini adalah uji korelasi Spearman, dengan Hipotesis penelitian

ini dinyatakan sebagai berikut :


65

H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan

pasien tuberculosis paru terhadap perilaku pencegahan penularan

tuberculosis paru pada lingkungan sekitar di wilayah kerja

puskesmas Sei Lekop kota Batam tahun 2017 ( sig. (p value) > 0,05).
Hubungan antara dua variabel yaitu tingkat pengetahuan responden

TB paru terhadap perilaku pencegehan TB paru di lingkungan sekitar

dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :


Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Tingkat Pengetahuan
Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan Tuberculosis Paru
Pada Lingkungan Sekitar di Wilayah Kerja Puskesmas
Sei Lekop Kota Batam tahun 2017

Nilai
P
Perilaku Pencegahan Total correlation
value
Pengetahuan coefficient
Kurang Cukup Baik
N %
n % n % N %
Kurang 2 6,3 1 3,1 0 0 3 9,4
0,181 0,321
Cukup 5 15,6 6 18,8 0 0 11 34,4
Baik 7 21,9 9 28,1 2 6,2 18 56,2
Total 14 43,8 16 50 2 6,2 32 100

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui dari 32 responden yang diteliti

didapatkan 3 responden (9,4%) dengan pengetahuan yang kurang terdiri dari

2 responden (6,3%) memiliki perilaku pencegahan kurang, 1 responden

(3,1%) yang memiliki perilaku pencegahan cukup dan tidak ada responden

(0%) yang memiliki perilaku pencegahannya baik. Dari 11 responden

(34,4%) yang memiliki pengetahuan cukup terdapat 5 responden (15,6%)

yang memiliki perilaku pencegahan kurang, 6 responden (18,8%) yang

memiliki perilaku pencegahan cukup dan tidak ada responden (0%) yang

memiliki perilaku pencegahan baik. Dari 18 responden (56,2%) yang


66

memiliki pengetahuan baik terdapat 7 responden (21,9%) yang memiliki

perilaku pencegahan kurang, 9 responden (28,1%) yang memiliki perilaku

pencegahan cukup dan 2 responden (6,2%) yang memiliki perilaku

pencegahan yang baik. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa

perilaku pencegahan penyakit TB paru yang tinggi diwilayah kerja puskesmas

Sei Lekop kota Batam tahun 2017 yaitu berada pada kelompok pengetahuan

baik dan perilaku pencegahan cukup yaitu sebanyak 9 responden (28,1%) dari

total 18 responden (56,2%) yang pengetahuannya baik.

Hasil uji analisis Korelasi Spearman didapatkan nilai p = 0,321. Angka

tersebut menunjukkan angka yang signifikan karena nilai p lebih besar

dibandingkan dengan taraf signifikansi () = 5% (0,05). Nilai tersebut

menunjukkan bahwa Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan pasien tuberculosis

paru terhadap perilaku pencegahan penularan tuberculosis paru pada

lingkungan sekitar di wilayah kerja puskesmas Sei Lekop kota Batam tahun

2017.

Nilai coefficient correlation 0,181 menyatakan bahwa tidak ada

hubungan yang berarti dan tidak searah antara pengetahuan terhadap perilaku

pencegahan penularan tuberculosis paru pada lingkungan sekitar, yang artinya

pada responden dengan pengetahuan baik belum tentu mempunyai perilaku

yang baik terhadap pencegahan penularan tuberculosis paru di lingkungan

sekitar.

Вам также может понравиться