Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian


Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukan hubungan
antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan
jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang
digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan
teknik analisis statistik yang akan digunakan. (Sugiyono, 2015)
Pengertian remaja Menurut World Health Organization (WHO)
adalah suatu masa dimana individu berkembang dari waktu pertama kali ia
menunjukkan tanda- tanda seksual sekundernya hingga saat ia mencapai
kematangan seksual dan juga mengalami perkembangan psikologis dan pola
identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
Teman sebaya dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai kawan, sahabat atau orang yang bekerja sama-sama atau berbuat.
Sedangkan menurut Santrock (2007) teman sebaya adalah anak-anak atau
remaja yang mempunyai usia dan juga tingkat kematangan yang hampir
sama. Maka dapat disimpulkan dari beberapa pengertian di atas bahwa
teman sebaya adalah suatu hubungan individu pada anak-anak atau remaja
dengan tingkat usia yang sama dengan melibatkan keakraban yang relatif
besar dalam kelompoknya.
Minat, sikap, pembicaraan, penampilan, dan perilaku teman sebaya
lebih besar pengaruhnya daripada keluarga, karena remaja lebih banyak
berada di luar rumah bersama dengan teman sebayanya dibandingkan
bersama keluarga. Remaja berusaha menemukan konsep dirinya di dalam
kelompok sebaya, dan didalam kelompok tersebut ia dinilai oleh teman
sebayanya tanpa memerdulikan sanksi-sanksi dunia dewasa. Kelompok
sebaya memberikan lingkungan, yaitu dunia tempat remaja melakukan

24
25

sosialisasi di mana nilai yang berlaku bukanlah nilai yang ditetapkan oleh
orang dewasa, melainkan oleh teman seusianya (Depkes, 2012).
Kelompok teman sebaya juga dapat menjadi suatu ancaman bagi
perkembangan remaja apabila remaja tidak dapat memilah dengan baik
anggota kelompok remaja, tetapi kelompok teman sebaya dapat dijadikan
sebagai sumber informasi tentang kehidupan diri remaja (Santrock, 2007).
Perilaku seks pranikah adalah Segala tingkah laku yang didorong
oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria dan wanita diluar
perkawinan yang sah (Sarwono, 2005). Mutadin (2002) mengatakan
bahwa prilaku seksual pranikah merupakan prilaku seksual yang dilakukan
tanpa melalui proses pernikahan resmi menurut agama dan kepercayaan
masing masing.
Perilaku remaja saat ini sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan
catatan BKKBN Jawa Barat yang diakses pada tanggal 14 Oktober 2016)
bahwa di Jawa Barat pengidap HIV/AIDS yaitu lebih didominasi oleh
kalangan remaja yang berusia 15 sampai 29 tahun (58 %). Hasil temuan
penilitian yang dilansir oleh BKKBN online pada bulan April mengenai
seks bebas pada remaja, yaitu sebanyak 17% remaja Tasik pernah
melakukan seks pra nikah, dan 6,7 % remaja Cirebon mengatakan bahwa
mereka merupakan penganut seks bebas. Penelitian BKKBN menyebutkan,
sekitar 21-30% remaja di Bandung melakukan seks pra nikah, Tahun 2008
pelajar Jawa Barat telah terinveksi HIV/AIDS yaitu sekitar 4,56%. Selain
itu setiap tahunnya terjadi 400 ribu kasus aborsi yang terjadi di Jawa Barat
separuhnya kasus aborsi itu dilakukan oleh remaja.
Penyebab kejadian perilaku seks pranikah pada remaja tersebut
muncul akibat terjadinya interaksi sosial diantara individu sosial dengan
kelompok sebaya seperti yang dikemukakan oleh Condry (2008)
menjelaskan bahwa perilaku seksual remaja merupakan dampak dari
pergaulan teman sebaya karena remaja menghabiskan lebih banyak waktu
dengan teman sebayanya dibandingkan dengan orang tuanya. Pengaruh
26

sikap orang tua terhadap remaja jarang menang apabila dibandingkan


dengan pengaruh teman sebaya (Azwar, 2003)
Berdasarkan uraian diatas peneliti mengambil judul Pengaruh
Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Remaja .

3.2 Metode Penelitian


3.2.1 Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasi.
Rancangan penelitian tersebut untuk mengetahui sejauhmana
pengaruh teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah remaja.
Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Cross
Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor beresiko dengan efek, dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.
(Notoatmodjo, 2010).

3.2.2 Kerangka Penelitian


Berdasarkan tinjauan pustaka serta masalah penelitian yang
telah dirumuskan, maka dikembangkan suatu kerangka konsep
penelitian. Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka
hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur
melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo,
2010).
Berdasarkan masalah penelitian maka kerangka konsep pada
penelitian ini menggambarkan antara pengaruh teman sebaya terhadap
perilaku seks pranikah remaja yaitu :
27

Bagan 3.1 Kerangka konsep pengaruh teman sebaya terhadap perilaku seks
pranikah remaja

Variabel independen Variabel dependen

Teman Sebaya Perilaku seks Pranikah


Remaja

Keterangan :
Diteliti

Ada hubungan

3.2.3 Hipotesis Penelitian


Hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang hubungan yang
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara
empiris (Notoatmodjo, 2010). Hipotesis adalah jawaban sementara
dari suatu penelitian. Adapun hipotesis atas penelitian ini adalah :
1. Ha : Ada hubungan antara Teman Sebaya dengan Perilaku Seks
Pranikah Remaja.
2. Ho : Tidak ada hubungan antara Teman Sebaya dengan Perilaku
Seks Pranikah Remaja.
28

3.2.4 Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono (2015) variabel penelitian pada dasarnya
adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Variabel Independen (variabel bebas), adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya, atau timbul
variabel dependen (Sugiyono, 2015). Yang menjadi variabel
independen dalam penelitian ini yaitu Teman Sebaya.
2. Variabel Dependen (variabel terikat) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas (Sugiyono, 2015). Yang menjadi variabel dependen dalam
penelitian ini yaitu Perilaku Seks Pranikah Remaja.
3. Definisi Operasional merupakan uraian untuk membatasi ruang
lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau
diteliti. Defiisi operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan
kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel
yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur).
(Notoatmojo, 2010).

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1 Variabel Teman sebaya Lemah :
Independen dalam kamus Jika skor< mean
Teman besar Bahasa Kuisioner Ordinal Kuat:
Sebaya Indonesia Jika skor mean
diartikan
29

sebagai kawan,
sahabat atau
orang yang
bekerja sama-
sama atau
berbuat

2 Variabel Perilaku seks 1. Yang tidak


Dependen pranikah pernah
Perilaku Seks adalah Segala Kuesioner Ordinal melakukan
Pranikah tingkah laku (Baik) : jika
yang didorong skor < mean
oleh hasrat 2.
seksual yang 3. Yang pernah
dilakukan oleh melakukan
dua orang, pria (Buruk) : jika
dan wanita skor mean
diluar
perkawinan
yang sah
(Sarwono,
2005)
30

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2015) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI yang berumur 15-18 tahun yang berada di
SMAN Situraja terdiri dari dua jurusan IPA dan IPS dan masing-
masing terdiri dari 5 kelas dengan jumlah sebanyak 360 orang.

3.3.2 Sampel
Menurut sugiyono (2015) sempel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut
Nursalam (2011) sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang
dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian malalui sampling.
Menurut Notoatmodjo (2010) untuk menentukan ukuran
sampel dengan populasi < 10.000 maka dapat digunakan rumus
sebagai berikut :

N
n =
1 N d
2

keterangan :

n : Besar Sampel

N : Besar Populasi

d : Tingkat Signifikasi / kepercayaan (10%=0,1)


Dengan menggunakan rumus tersebut, maka dapat dihitung
ukuran sampel yang akan digunakan adalah :
31

N
n =
1 N d
2

360
n =
1 3600,1
2

360
n =
1 3600,01

360
n =
1 3,60

360
n =
4,60

n = 78,26

n = 78 sampel

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 78,26 dibulatkan


menjadi 78 orang.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan non
probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, dengan menggunakan
teknik sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data. (Sugiyono, 2015). Dengan cara sampling insidental, jumlah
sampel penelitian tersebut selanjutnya di distribusikan secara
proporsional di tiap-tiap kelas, maka besar sampel untuk masing-
masing kelas adalah sebagai berikut :
32

Keterangan :
Ni : Jumlah sampel menurut stratum
n : Jumlah sampel seluruhnya
ni : Jumlah populasi menurut stratum
N : Jumlah populasi seluruhnya

Dengan menggunakan rumus tersebut, maka dapat dihitung :

36
Ni (Siswa Kelas XI 1 IPA ) =360 78 = 8

36
Ni (Siswa Kelas XI 2 IPA ) =360 78 = 8

36
Ni (Siswa Kelas XI 3 IPA ) =360 78 = 8

36
Ni (Siswa Kelas XI 4 IPA ) =360 78 = 8

36
Ni (Siswa Kelas XI 5 IPA ) =360 78 = 8

36
Ni (Siswa Kelas XI 1 IPS ) =360 78 = 8

36
Ni (Siswa Kelas XI 2 IPS ) =360 78 = 8

36
Ni (Siswa Kelas XI 3 IPS ) =360 78 = 8

36
Ni (Siswa Kelas XI 4 IPS ) =360 78 = 8

36
Ni (Siswa Kelas XI 5 IPS ) =360 78 = 8
33

Dalam penelitian sampel, peneliti menerapkan dua kriteria sampel


sebagai berikut :
1. Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil menjadi
sampel. (Notoatmodjo, 2010). Sasaran yang digunakan adalah :
1) Siswa yang masih aktif sekolah di SMAN Situraja
2) Siswa yang berumur 15-18 Tahun
3) Siswa yang berpacaran atau pernah berpacaran

2. Eklusi
Eklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Sasaran yang tidak
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Siswa yang tidak bersekolah di SMAN Situraja
2) Siswa yang berumur kurang atau lebih dari 15-18 Tahun
3) Siswa yang belum pernah berpacaran

3.4 Pengumpulan Data


3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden (sampel)
yaitu.
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. (Sugiyono, 2015). Data
Sekunder
2. Data sekunder
Data Sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat
orang lain atau lewat dokumen. (Sugiyono, 2015).
34

3.4.2 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen
sebagai alat ukur digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa,
menyelidiki suatu masalah atau mengumpulkan, mengelola,
manganalisa dan menyajikan data-data secaramsistematis dan objektif
dengan tujuan menyelesaikan suatu masalah atau persoalan. Menurut
Arikunto (2013).
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data agar perjalanannya lebih mudah dan
hasilnya jauh lebih baik dalam arti cermat, lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah.
Alat yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian adalah
kuisioner. Pertanyaan dalam kuisioner dibuat ringkas dengan bahasa
yang mudah untuk dipahami responden. Kuisioner dalam penelitian
ini adalah kuisioner yang dibuat oleh peneliti dengan memasukan
topik yang sesuai dengan data pengaruh teman sebaya terhadap
perilaku seks pranikah remaja.

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian


1. Uji Validitas
Prinsip Validitas adalah pengukuran dan pengamatan
berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data,
instrumen harus dapat mengukur apa yang harus diukur. Menurut
Notoatmodjo (2010) uji validitas adalah suat indeks yang
menunjukan alat ukur itu benar-benar mengkur apa yang diukur.
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
keandalan atau kesahihan suatu alat ukur, jika instrument
dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan
untuk mengumpulkan data itu valid, sehingga instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
35

Uji validitas menggunakan teknik uji korelasi.


Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan
oleh pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product
moment sebagai berikut (Arikunto, 2013) :

( ) ( )( )
= 2
[ 2 ( )2 ][ ( )2 ]

Keterangan:
Rxy : koefisien korelasi produk moment antara variabel x dan y
X : jumlah skor item
Y : jumlah skor total (item)
n : jumlah responden yang dijadikan sampel
Hasil akhirnya ditentukan dengan cara sebagai berikut:
a) Bila nilai r hasil < nilai r tabel, maka pertanyaan
dtersebut dikatakan tidak valid.
b) Bila r hasil nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut
dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas maka diketahui item tersebut
valid dan tidak valid, kemudian data yang valid tersebut diuji
reabilitasnya. Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
(Notoatmodjo, 2010). Untuk mengukur reabilitas instrumen maka
digunakan rumus alpha Arikunto (2013) yaitu :

2
11 = [ ] [1 ]
1 2
36

Keteragan :
11 : realibilitas instrumen
: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 : jumlah varian butir
2 : varian total
Kriteria penilaian ditentukan dengan membandingkan nilai
alpha () yang terletak diakhir output yaitu jika nilai alpha () >
nilai r tabel= 0,444 maka instrumen dinyatakan reliabel.

3.5 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
3.5.1 Tahap Persiapan
1. Peneliti melakukan persiapan yang matang terlebih dahulu
tentang apa yang akan dilakukan dalam pelaksanaan
pengumpulan data yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2016
dengan cara melakukan studi pendahuluan ke SMAN Situraja
Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang.
2. Peneliti meminta izin kepada Kepala Sekolah SMAN Situraja
Kabupaten Sumedang terhadap maksuddantujuan yang akan
dilakukan oleh peneliti dengan memberikan surat permohonan
izin yang dibuat oleh pihak akademik yang diberikan kepada
Kepala Sekolah SMAN Situraja untuk melakukan penelitian di
SMAN Situraja
3. Setelah permohonan izin disetujui dengan adanya surat
tembusan dari Kepala Sekolah SMAN Situraja kemudian
peneliti memberikan surat tembusan tersebut kepada kepala
Desa/Kelurahan tempat dimana sekolah tersebut berada.
3.5.2 Tahap Pelaksanaan
1. Setelah memperoleh izin dari Kepala Sekolah peneliti mulai
melakukan penelitian kepada siswa kelas XI yang berumur 15-
18 Tahun.
37

2. Peneliti terlebih dahulu melakukan informed concent kepada


responden tentang maksud dan tujuan penelitian. Apabila
responden bersedia menjadi reponden untuk penelitian maka
langsung menandatangani lembar persetujuan penelitian.
3. Peneliti mulai membagikan kuesioner kepada respoden
kemudian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan serta tata
cara pengisian kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada siswa dan
kuesioner akan diambil saat itu juga apabila responden telah
selesai mengisi kuesiner.
4. Peneliti akan terus membagikan kuesioner kepada responden di
SMAN Situraja Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang
sampai peneliti mendapatkan semua sampel yang dibutuhkan,
yang sebelumnya sudah dihitung terlebih dahulu yaitu sebanyak
360 responden.

3.5.3 Tahap Akhir


1. Penyusunan laporan terakhir sesuai dengan hasil penelitian yang
didapat.
2. Penyajian hasil laporan.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data


3.6.1 Pengolahan Data
Secara umum, kegiatan pengolahan data dapat dibagi dalam beberapa
tahapan pokok (Notoatmodjo, 2010), yaitu:
1. Editing
Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk
pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuisioner.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan meliputi:
a. Memeriksa apakah lengkap, dalam arti semua pertanyaan
sudah terisi.
38

b. Memeriksa apakah jawaban atau tulisan masing-masing


pertanyaan cukup jelas atau terbaca.
c. Memeriksa apakah jawabannya relevan dengan
pertanyaannya.
d. Memeriksa apakah jawaban-jawaban pertanyaan konsisten
dengan jawaban pertanyaan yang lainnya.
2. Coding
Merupakan kegiatan mengubah data berbentuk kalimat
atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Merupakan
kegiatan pemberian kode-kode pada tiap data dan mengubah
data kedalam bentuk yang lebih ringkas. Setelah data diedit dan
dilakukan pemberian kode, langkah selanjutnya adalah
pemasukan data. Apabila menggunakan komputer, maka cukup
menggunakan file dan memasukan satu persatu kedalam file dan
komputer sesuai dengan paket program statistik komputer yang
digunakan yaitu SPSS.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jawaban dari setiap item pernyataan pada kuesioner, rumus-
rumus yang digunakan dalam uji validitas dan uji reabilitas,
rumus analisis bivariat kemudian hasil dari analisis uji validitas
dan uji reabilitas serta hasil analisis bivariat.
3. Memasukan data (Data Entry) atau Procesing
Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing
responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf)
dimasukan ke dalam program atau sofware komputer. Software
komputer ini bermacam-macam, masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangannya. Salah satu paket program yang
paling sering digunakan untuk entri data penelitian adalah paket
program SPSS for Window.
4. Pembersihan Data (Cleaning)
39

Memeriksa kembali untuk melihat kemungkinan adanya


kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
5. Tabulasi
Penyusunan data merupakan pengorganisasian data yang
dilakukan sedemikian rupa agar data dengan mudah dapat
disusun, ditata, dijumlah, disajikan dan dianalisis. Setelah
semua data terkumpul kemudian dilakukan penilaian, disajikan
dan dianalisis.

3.6.2 Analisa Data


Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan
untuk mencari ada atau tidaknya hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen. Adapun analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisa Univariate (Analisis Deskriptif)
Analisa univariate bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Analisa univariat dengan menggunakan analisa distribusi
frekuensi dan statistik deskriptif untuk melihat presentase
distribusi variabel independen dan dependen, variabel
independen adalah perubahan teman sebaya, variabel dependen
adalah perilaku seks pranikah remaja di SMAN Situraja
Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang.
2. Analisa Bevariate
Analisa bevariate dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010).
Mencari ada atau tidaknya hubungan variabel independen yaitu
40

Teman sebaya dan variabel dependen Perilaku Seks Pranikah


Remaja.
Analisa bevariate dilakukan dengan uji Chi Square dengan
cara manual pada derajat kepercayaan 95% ( = 0,05) dengan
tabel kontigensi 2 x 2 pada derajat kebebasan,
Dk = (B-1) (K-1) = 1
Rumus uji Chi Square :

( )
=

Keterangan :

2 = Chi square

fo = Frekuensi observasi

fh = Frekuensi harapan

Untuk mengetahui P-Value tergantung pada besarnya derajat


kebebasan (Degree off Freedom) yang dinyatakan dalam :

df = (b-1) (k-1)

Keterangan :

b= Jumlah baris di dalam tabel silang

k = Jumlah kolom didalam tabel silang

a. Bila pada tabel 2x2 dijumpai nilai E kurang dari 5, maka


uji yang digunakan adalah Fisher Exact.
b. Bila pada tabel 2x2, tidak ada nilai E < 5, maka uji yang
dipakai sebaiknya Continuity Correction.
41

c. Bila tabelnya lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x3, dll., maka
gunakan uji Pearson Chi Square.
d. Hitung P-Value dengan membandingkan nilai X2 dengan
tabel Chi Square.

Derajat kepercayaan ( Confidence interval ) yang digunakan


adalah 95%, sehingga :
a. Bila P-Value lebih kecil atau sama dengan alpha (P <
0.05) berarti hipotesis alternatif diterima, artinya secara
statistik terdapat hubungan yang bermakna (Significant)
antara kedua variabel yang diteliti (Arikunto, 2013).
b. Bila nilai P-Value lebih besar dari Alpha (P > 0.05) berarti
hipotesis alternatif ditolak, artinya secara statistik tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel
yang diteliti. (Arikunto, 2013)

3.7 Etika Penelitian


Menurut Notoatmodjo, (2010) mengungkapkan bahwa etika
membantu manusia untuk melihat atau menilai secara kritis mortilitas yang
dihayati dan dianut oleh masyarakat. Etika juga membantu dalam
merumuskan pedoman etis atau norma-norma yang diperlukan dalam
kelompok masyarakat, termasuk masyarakat professional. Pelaku peneliti
dalam melakukan penelitian hendaknya berpegang teguh pada etika
penelitian. Empat prinsip yang harus dipegang teguh dalam sebuah
penelitian (Notoatmodjo, 2010) yaitu:
3.7.1 Respect for person (menghormati hak orang lain)
Respect for person adalah kemampuan untuk menentukan
sendiri atau mengatur diri sendiri. Peneliti menghormati hak-hak
responden untuk mendapatkan informasi yang terbuka serta memiliki
otonomi untuk menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan penelitian atau mengundurkan diri dari
42

penelitian. Pada penelitian ini peneliti mempersiapkan formulir


persetujuan responden dan meminta kesediaan responden untuk
membaca dan menandatangani lembar persetujuan setelah diberikan
penjelasan tentang penelitian tersebut (informed consent).

3.7.2 Beneficience
Beneficience adalah prinsip untuk melakukan yang baik dan
tidak melukai orang lain. Dalam penelitian ini peneliti memberikan
keuntungan kepada responden saat mengisi kuesioner dengan
melakukan penelitian sesuai prosedur yang sudah disepakati, seperti
halnya menjaga hak-hak responden/pasien/keluarga dan kewajiban-
kewajiban peneliti.

3.7.3 Non-maleficience (tindakan yang tidak merugikan)


Non-malfalience adalah tidak melukai atau tidak menimbulkan
bahaya/cedera bagi orang lain. Pada penelitian ini peneliti
memberikan suasanya yang nyaman kepada responden selama
dilakukannya pengisian kuesioner dengan cara memberikan kebebasan
kepada responden untuk menghentikan tindakan yang dilakukan saat
penelitian dan memberikan waktu apabila responden ingin ke kamar
mandi, atau keperluan lainnya.

3.7.4 Justice (keadilan)


Justice adalah prinsip moral untuk berlaku adil kesemua
individu. Dalam prosedur penelitian ini, peneliti mempertimbangkan
aspek keadilan kepada responden untuk mendapatkan perlakuan yang
sama selama penelitian, sebelum, maupun sesudah berpartisipasi
dalam penelitian ini dengan memberikan hak yang sama kepada
individu untuk terlibat dalam penelitian ini. Semua responden
diberlakukan secara adil tanpa membeda-bedakan responden yang
43

satu dengan responden yang lainnya. Peneliti berlaku baik terhadap


semua responden.

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.8.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN Situraja Kecamatan
Situraja Kabupaten Sumedang.

3.8.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dimulai dengan studi awal penelitian pada bulan
april 2017 dan penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2017.

Вам также может понравиться

  • Uni Ku Terbaik
    Uni Ku Terbaik
    Документ3 страницы
    Uni Ku Terbaik
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • PENGANTAR Perilaku Organisasi
    PENGANTAR Perilaku Organisasi
    Документ34 страницы
    PENGANTAR Perilaku Organisasi
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Документ1 страница
    Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Документ1 страница
    Untuk Melihat Tingkat Perbandingan Kesejahteraan Masyarakat Suatu Negara Dari Tahun Ke Tahun
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Peran Teman Sebaya
    Peran Teman Sebaya
    Документ1 страница
    Peran Teman Sebaya
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • SEJARAH SUNGAI HWANG HO
    SEJARAH SUNGAI HWANG HO
    Документ9 страниц
    SEJARAH SUNGAI HWANG HO
    Aitetinurjanah
    0% (1)
  • Sungai Hwang Ho
    Sungai Hwang Ho
    Документ19 страниц
    Sungai Hwang Ho
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Akar-1 Saja
    Akar-1 Saja
    Документ39 страниц
    Akar-1 Saja
    NurulAnnisaHusain
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar .
    Kata Pengantar .
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar .
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Soal Uts Agama
    Soal Uts Agama
    Документ5 страниц
    Soal Uts Agama
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • MENINGITIS
    MENINGITIS
    Документ149 страниц
    MENINGITIS
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Autism e
    Autism e
    Документ14 страниц
    Autism e
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ7 страниц
    Bab 1
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ7 страниц
    Bab 1
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Mencuci Tangan
    Mencuci Tangan
    Документ8 страниц
    Mencuci Tangan
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Contoh Tulisan Ilmiah Laporan Penelitian
    Contoh Tulisan Ilmiah Laporan Penelitian
    Документ45 страниц
    Contoh Tulisan Ilmiah Laporan Penelitian
    Anwar Zainuddin
    Оценок пока нет
  • Autism e
    Autism e
    Документ14 страниц
    Autism e
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • 02 Halaman Depan
    02 Halaman Depan
    Документ18 страниц
    02 Halaman Depan
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bagan 2.1 (Kerangka Pemikiran)
    Bagan 2.1 (Kerangka Pemikiran)
    Документ1 страница
    Bagan 2.1 (Kerangka Pemikiran)
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Anafis Persarafan
    Anafis Persarafan
    Документ68 страниц
    Anafis Persarafan
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Autism e
    Autism e
    Документ14 страниц
    Autism e
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Karya Tulis 2
    Karya Tulis 2
    Документ31 страница
    Karya Tulis 2
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • PP Hisprung
    PP Hisprung
    Документ12 страниц
    PP Hisprung
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • PP Gangguan Kelenjar Pankreas
    PP Gangguan Kelenjar Pankreas
    Документ27 страниц
    PP Gangguan Kelenjar Pankreas
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ1 страница
    Bab Iv
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ18 страниц
    Bab Ii
    Aitetinurjanah
    Оценок пока нет