Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
CIKUNIR
Gambar 1. Layout Jalan Toll Jakarta - Cikampek II Elevated
KARAWANG BARAT
38 KM
Dari pabrik PT Krakatau Steel lembaran plate baja dibawa menggunakan trailer 40
feet melalui jalan toll Merak - Jakarta, selanjutnya masuk ke Jalan Toll Lingkar Luar
selanjutnya masuk ke Jalan Toll Jagorawi. Exit melalui gerbang toll Cibubur dan
dilanjutkan melalui Jalan Alternatif Cibubur. Setiap lembaran plate baja memiliki berat
kurang lebih 4.5 ton. Setiap trailer akan membawa kurang lebih 10 lembar plate baja
setiap rite nya.
Trailer yang membawa lembaran plate baja masuk melalui pintu gerbang yang berada di
jalan Alternatif Cibubur. Material ROW selanjutnya di letakkan di area stokyard yang
sudah di siapkan oleh PT. BTU. Ada 3 stokyard untuk ROW material yang disiapkan
Stokyard 1
Stokyard 3
Stokyard 2
Gambar 3. Layout Stokyard ROW material Workshop PT. Bukaka Teknik Utama
Finish produk di simpan sementara untuk menunggu cold joint di stokyard sementara
yang sudah disiapkan oleh PT. BTU. Setelah proses quality control selesai segmental box
girder dibawa dengan menggunakan trailer 40 feet dari Stokyard workshop PT BTU ke
stokyard yang berada di site melalui Jalan Raya Narogong. Segmental Box girder dibawa
selama rentang waktu 24 jam. Sebanyak 40 trailer yang di targetkan keluar setiap harinya
dari workshop PT.BTU untuk di assembly di site yard.
Menurut design tinggi segmental box girder rata rata 2.4 meter untuk bentang 40 sampai
60 meter. Design tersebut sudah memperhitungkan clearen dari jalan raya karena hampir
mirip dengan tinggi kontainer. Mengingat di sepanjang Jalan Narogong banyak sekali
utilitas-utitlitas. Selian itu gerbang toll Bekasi barat sebagai pintu masuk dari Jalan Raya
Narogong ke Jalan Toll Jakarta-Cikampek memiliki tinggi maximal 5,2 meter.
Paramater-parameter ini sebagai salah satu pertimbangan saat mendesign steel box
girder.
Steel box girder yang difabrikasi adalah sesuai dengan permintaan tim site yang sudah
mempertimbangkan kesiapan dari piernya. Selanjutnya diinformasikan ke tim
procurment lalu tim procurment menuruskan ke tim enginnering untuk dibuatkan shop
drawing untuk di fabrikasi. SOP ini diharapkan mampu meminimalisir kesalahan pada
saat fabrikasi. Maksudnya antara kesiapan pier dan yang akan di fabrikasi haruslah sama.
Baik panjang span maupun long slopenya. Segmental box girder yang berada pada stok
yard diberikan penomoran pada steel box girdernya. Hal ini mempertimbangkan agar
steel box girder dikirim ke lokasi sesuai pemesanan dan mempermudah dalam penaatan
pada saat di stokyard untuk di assembly. Pada stokyard PT Bukaka Teknik Utama di
loading dengan menggunakan service crane ke atas trailer yang sudah disiapkan ganjal.
Steel box girder selanjutnya diikat dengan menggunakan chain atau webbing sling
membentangi steel box girder. Setelah semua trailer yang siap dikirim sudah di pastikan
aman steel box girder selanjutnya dikirim ke siteyard melalui pintu depan PT BTU yang
terletak di Jalan Narogong. Jadwal pengiriman segmental box girder yaitu dalam rentang
ASSEMBLY
PROCURMENT ENGINEERING
ERECTION
Setelah steel box girder selesai di assembly dan melewati proses quality control yakni
MPI dan PAUT. Selanjutnya steel box girder di transport ke area ereksi dengan
menggunakan multiwheel. Pada saat akan proses transport dari stokyard ke lokasi ereksi
terlebih dahulu harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan trafic management dari
mainkontraktor dan owner yang diwakilkan oleh PJR. Setelah mendapat ijin dari pihak
trafic management barulah di lakukan proses transport steel box girder. Proses transport
steel box girder harus dikawal oleh tim HSE atau tim traffic management. Windows time
untuk proses transport dimulai pukul 23:00 WIB hingga pukul 03:00. Waktu ini harus
benar benar di manfaatkan agar semua steel box girder yang sudah di assembly dapat
terdistribusikan ke alat erection semuanya.
Steel box girder yang sudah keluar dari stok yard selanjutnya berjalan di jalan toll pada
lajur yang paling pinggir yakni jalur lambat. Setelah mendekati area alat erection yang
terletak pada median jalan atau area kerja pihak dari safety management mulai memberi
aba aba untuk mulai melambatkan laju kendaraan mereka. Jarak antara multiwheel yang
membawa steel box girder dengan traffic management minimal 300 meter dibelakangnya,
hal ini diharapkan agar pengendara tidak secara mendadak dalam menurunkan kecepatan
kendaraan mereka. Setelah multiwheel yang membawa steel box girder masuk ke area
kerja kemudian traffic dibuka kembali seperti semula.
STOK YARD KM
CIKUNIR 25
KARAWANG BARAT
Safety Precaution
Semua personil dari aktivitas ini bertanggung jawab untuk keselamatannya
masing-masing. Pengaplikasian dari HSE plan yang telah disetujui harus diikuti oleh
semua pekerja yang terlibat untuk pekerjaan diatas. Secara umum pekerja harus
mengikuti semua peraturan seperti:
1. Safety Induction harus diterapkan untuk setiap personil Proyek, sebelum dimulainya
pekerjaan dan Tool box meeting sebelum dilakukannya pekerjaan setiap hari.
Traffic Management
Jalan Tol yang sedang dimanfaatkan oleh pengguna jasa tetap harus berfungsi baik dan
aman walaupun pada saat yang sama sedang ada pekerjaan konstruksi pelebaran,
penambahan, pemeliharaan dan pembersihan.
1. Akses kerja dari/menuju jalur Tol (pekerjaan penambahan/pelebaran/pemeliharaan),
mobilisasi pekerja harus menggunakan kendaraan tertutup
2. Kendaraan/mobil angkutan yang digunakan dari/menuju jalur Tol (pekerjaan
penambahan/ pelebaran) harus layak jalan dan dilengkapi lampu hazard, tanda darurat
3. Pengemudi dilarang melakukan manuver/berputar balik/berlawanan arah yang
menyebabkan pengguna jalan Tol terperanjat, kaget, tidak dapat menduga gerakan
tersebut
4. Semua pekerja/tamu harus memakai rompi yang berwarna terang dari/menuju jalur
Tol (pekerjaan penambahan/pelebaran) dan selama berada/ bekerja ditempat ini
5. Penerangan yang cukup baik siang (jika gelap) maupun malam pada jalur lintas
pekerja, lampu pembatas antara area kerja proyek dan jalur Tol yang sedang
dimanfaatkan pengguna jalan .
6. Jumlah bahan/material yang tersedia di lapangan untuk digunakan hari ini tidak
berlebihan, agar tidak mengganggu dan membahayakan akses kerja (selebihnya
dikembalikan ke gudang umum)
7. Kotoran, sisa, sampah yang menempel pada kendaraan harus dibersihkan sebelum
menuju/ dari jalur Tol.
Pekerja harus menghadap berlawanan dengan arah kendaraan pengguna jalan Tol (tidak
boleh membelakangi karena berbahaya) dalam menjalankan pekerjaannya seperti
pemeliharaan dan perbaikan tepi jalan Tol.
Traffic managemen dibuat untuk memudahkan pengaturan jalannya lalu lintas, baik bagi
lalu lintas kendaraan umum maupun lalu lintas kendaraan proyek. Beberapa tahapan
antara lain :
1. Pemasangan rambu-rambu yang diperlukan sebelum, dan selama memasuki lokasi
pekerjaan.
2. Pengaturan lalu lintas untuk kendaraan proyek yang keluar masuk lokasi pekerjaan
sehingga dapat meminimalkan terjadinya kemacetan.
3. Pemasangan pagar pengaman yang dipakai untuk membatasi lokasi proyek dengan
masyarakat umum dan melaksanakan koordinasi yang diperlukan dengan dinas atau
instansi terkait selama pelaksanaan pekerjaan.