Вы находитесь на странице: 1из 16

Alat Destilasi Sederhana

Riyan Afrizayanda.. P.Kimia UNY'09


Mekodius Toding.. P.Kimia UNY '09

a. Fungsi dan Prinsip kerja

Fungsi alat distilasi sederhana adalah menunjukkan peristiwa distilasi, yaitu cara memperoleh
cairan yang dikotori zat terlarut atau bercampur dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda.

Prinsip kerja alat dapat dikemukakan sebagai berikut. Misalnya suatu larutan keruh/kotor atau
larutan teh akan dididistilasi. Larutan yang akan diidistilasi tersebut dimasukkan pada tabung
reaksi, dipanaskan hingga mendidih dan menguap. Uap yang terjadi mengalir melalui pipa dan
melewati tabung pipa pendingin yang dialiri air dingin, sehingga uap mengalami pendinginan
berubah menjadi cair. Tetesan air distilasi ditampung pada suatu wadah. Selama proses distilasi
berlangsung, aliran air masuk pada tabung pendingin melalui selang bagian bawah, kemudian
keluar dari selang bagian atas.

b. Desain Alat

c. Perkakas

1) Gergaji
2) Pemotong kaca
3) Pisau pemotong (Cutter)
4) Palu
5) Pelubang karet
6) Paku
d. Alat dan Bahan

1) Alas tegak dudukan alat : teakblok (tebal 1,5 cm) atau triplek (tebal 0,5
cm) ukuran (60 x 45) cm, 1 buah

2) Alas dasar alat: balok kayu ukuran (25 x 20 x 2) cm, atau teakblok
ukuran (25 x 20 1,5) Cm, 1 buah

3) Tabung pendingin : botol plastik bekas minuman volume 500 mL atau


sejenisnya (sebagai alternatif tabung pendingin Leibig), 1 buah

4) Pipa pengalir distilat : pipa tabung kaca diameter 0,8 cm, panjang, 30
cm, 1 buah. Alternatif pipa tabung kaca dapat diganti dengan tabung kaca lampu neon.

5) Tabung didih : tabung reaksi tahan panas diameter 1,8 cm, panjang 12
cm, atau lampu wolfram bening (sebagai alternatif labu didih), 1 buah

6) Pengalir keluar-masuk air : selang plastik transparan diameter 0,9 cm, panjang 20 cm, 3
buah

7) Wadah untuk sumber air mengalir: botol platik bekas minumanAqua volume 1 liter, 1 bu
ah

8) Penguat dudukan alat : kayu/triplek, paku, secukupnya

9) Penyangga gantungan wadah/botol air, mur dan baut, diameter 0,5 cm, panjang, 2,5 cm, 2
buah.

10) Penyangga dudukan model pendingin: pelat seng (17 x 4) cm; 1 buah,
dankaret sandal (10 x 8 ) cm.

11) Penyangga dudukan tabung reaksi : karet sandal (8 x 6) cm. Buatkan


lubang yang sesuai untuk dudukan tabung reaksi sebagai model alternatiflabu didih.

12) Penyumbat : sandal karet, ukuran disesuaikan dengan diameter masing-masing botol.

13) Penampung air distilat: gelas plastik bekas minuman Aqua, 1 buah.

14) Pembakar spiritus: botol bekas wadah obat/tinta berikut tutupnya, 1 buah.

15) Batu didih: butiran batu atau pecahan marmer, secukupnya.

16) Sumbu api: sumbu kompor panjang 10 cm, 1 buah.

17) Bahan bakar: spiritus bakar atau etanol 70%, 50 mL.

18) Estetika: cat tembok atau cat kayu dan kuas

e. Cara membuat alat

1) Siapkan teakblok (60 x 45 x 1,5) cm.

2) Siapkan balok kayu ukuran (45 x 20 x 2) cm hubungkan dengan


teakblok dengan cara dipaku.

3) Siapkan bahan dan buat seperti pada gambar berikut!


1) Botol Plastik 1 L yang telah dipotong

2) Potong botol plastik bekas minuman volume 1000 ml dan 500 ml


sepertigambar di atas.

3) Buat prop (sumbat/tutup) dari karet sandal:

a) Potong sandal karet (6 x 6) cm, buat lubang diameter 6 cm sebanyak 2


buah.Selanjutnya diterapkan pada lubang botol plastik bekas minuman 500 mL Padamasing-
masing prop karet tersebut, buat lagi 2 lubang untuk dudukan
pipa kacadiameter 0,8 cm, panjang 30 cm dan selang diameter 0,8 cm.

b) Potong sandal karet (8 x 6) cm, buat lubang diameter 1,8 cm, 1 buah
untukpenutup tabung reaksi, 1 buah.

c) Potong sandal karet (2 x 2) cm, 2 buah, berbentuk lingkaran diameter


2 cm, 1 buah dan diameter 1,8 cm, 1 buah, digunakan untuk penyumbat pipa.

4) Buat pembakar spiritus sederhana dari botol bekas wadah obat/tinta :

Ambil penutup botol tinta tersebut, buatlah lubang berdiameter 0,7 cm pada tengah-
tengah tutup botol tersebut untuk tempat memasukkan
sumbu yang pada ujunglubangnya dijepit dengan logam seng.

5) Pada papan teakblok ukuran (60 x 45) cm, buatkan lubang


untuk tempat memasangpelat penjepit tabung pendingin dan tabung reaksi.

6) Lubang diameter 0,6 cm, ukuran mur dan baud untuk dudukan plastik wadah airpengalir.

7) Setelah seluruh komponen alat/bahan termasuk pemasangan selang


plastik siap, rakitlah alat tersebut sehingga tampak seperti pada gambar disain di atas.

e. Cara menggunakan alat

1) Setelah komponen alat destilasi selesai dipasang/dirangkai, lakukan


pemeriksaandan pengujian awal sebagai berikut :

a) Periksa sumbat karet dan selang pengalir, tidak boleh ada yang longgarsehingga ada bocor.

b) Isi botol pembakar dengan spiritus, kemudian nyalakan. Perhatikan


jangansampai ada spiritus yang bocor.

2) Lakukan proses distilasi sebagai berikut :


a) Masukkan larutan yang akan didistilasi ke dalam tabung reaksi,
tambahkanbeberapa butir batu didih.

b) Nyalakan pembakar spiritus, letakan di bawah tabung reaksi berisi


larutan yangakan didistilasi

c) Setelah ada distilat yang menetes keluar, tampunglah destilat pada wadah gelasplastik.

Alat Refluk Sederhana

Oleh : Mikael Ronaldi (09303249008)


Nengsih (09303249023)

Tujuan : - mengetahui kegunaan / fungsi alat refluk


- Mengetahui cara penggunaan alat refluk
Materi : Laju Reaksi
Kelas / sem : XI / 1
Rancengan : 1. bola lampu, selang, bejana, pemanas.

Desain

3. Pengisian Konfigurasi Elektron Menggunakan Kancing Baju

Oleh : Genoveva Marlina (09303249039)


Tri Budi Yanti (09303249041)

Materi : Konfigurasi Elektron


Tujuan :

Memudahkan siswa memahami cara pengisian konfigurasi elektron.


Meningkatkan interaksi antar siswa dengan guru sehingga tercipta pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan.

Mengkongkritkan konsep abstrak pada sub pokok bahasan pengisian konfigurasi elektron.

Kelas/Semester : XI/II

Rancangan :

Bahan :

Styrofoam

Kancing baju

Pipet/sedotan Aqua gelas

Alat :

Sepidol/pulpen hitam

Mistar

Cuter

Desain :

Styrofoam yang akan digunakan berwarna ungu, agar tampak terlihat menarik oleh para siswa.

Styrofoam kemudian diberi garis tanda panah/gambar metode coret miring untuk menentukan
urutan-urutan tingkat energi orbital dalam atom multielektron.

Styrofoam ditulisi 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s dan seterusnya.

Kancing baju yang akan digunakan tidak hanya 1 warna akan tetapi ada beberapa macam warna,
agar siswa bisa membedakannya.

(Sorrii no pic :)

3. Media Pembelajaran Hardwere Workshop Pendidikkan Kimia materi Model Atom.

Oleh :
Yosepa Adriana (09303249035)
Eka Ewwida Okti M (09303249034)

Media : Model Atom


Materi : Perkembangan Teori Atom
Kelas/Semester : X/1
Tujuan : Membantu siswa memahami konsep atom
Bahan dan Alat :

Bola besar 2 buah

Bola sedang 2 buah

Bola kecil 12 buah


Papan dan kayu

Cat

Kawat

Desain :

RANCANGAN MEDIA PERAGA IKATAN KIMIA

Oleh :
1. Istiani
2. Dwi Yuliasari

Judul Media : Model Ikatan Kimia (ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat)
Kelas/semester : X/1
Tujuan : Mempermudah siswa dalam memahami materi ikatan kimia dan menarik
minat siswa dalam belajar kimia terutama materi ikatan kimia.

Rancangan

Bahan : pestilim
Alat : lidi, kertas, solasi

Prosedur kerja :
Bentuklah pestilim seperti bola kelereng
Anggaplah bola kelereng tersebut seperti atom/unsur
Dalam setiap unsur memiliki warna yang berbeda
Bentuklah pestilim seperti bola dalam ukuran yang kecil
Anggap bola kecil tersebut sebagai elektron valensi setiap unsur
Warna atom/unsur disesuaikan dengan warna elektron valensinya
Tempelkan setiap elektron valensi pada unsurnya menggunakan lidi
Berilah nama unsur menggunakan kertas dan ditempelkan pada masing-masing atom
menggunakan solasi
Gabungkan dengan atom lainnya seolah-olah kedua atom tersebut berikatan

Petunjuk Penggunaan :
Peganglah salah satu unsur yang dikelilingi oleh elektron valensinya
Kemudian ambil satu unsur lagi yang akan berikatan dengan unsur tersebut
Gabungkan kedua unsur tersebut sesuai dengan elektron valensinya.

Desain

a. Ikatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya gaya tarik menarik antara ion yang berbeda
(atom satu bersifat logam dan atom lainnya bersifat nonlogam).
Misal ikatan ion antara ion Na+ dan Cl-

Akan terjadi gaya tarik menarik antara ion Na+ dan Cl- sehingga akan terjadi ikatan ion. Na+
akan tertarik ke arah Cl-

b. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya penggunaan elektron secara bersama.
Apabila ikatan kovalen terjadi maka kedua atom yang berikatan tertarik pada pasangan elektron
yang sama.
Misal ikatan kovalen pada hidrogen H2

Untuk membentuk ikatan yang stabil maka kedua atom hidrogen akan bergabung membentuk
ikatan H2

6. Menentukan Elektron Valensi Menggunakan Puzzle Kimia

Oleh :
Meidiviana
Wilhelmus Januardi Iyan

Tujuan : Mempermudah siswa dalam mempelajari elektron valensi


Materi : Elektron valensi
Kelas/Semester : X/1
Rancangan :

1. Alat dan Bahan:

Kertas karton berbentuk persegi

Spidol

2. Petunjuk pembuatan:

a. Persiapkan alat dan bahan

b. Membuat garis lingkaran pada kertas menggunakan spidol yang terletak pada inti yang
kemudian dilubangi dan membuat garis lingkaran mengikuti inti semakin membesar sebagai
kulit-kulit untuk pengisian elektron. Kemudian membuat lobang lagi agak kecil pada garis kulit-
kulit pengisian elektron(dari elektron K, L, M, dsb). Selanjutnya membuat potongan kertas
berbentuk lingkaran yang berukuran kecil dengan nama unsur(nomor atom dan bilangan massa)
sebagai inti dan membuat kertas berbentuk lingkaran yang berukuran lebih kecil dari inti yang
kertas ini akan digunakan sebagai elektronnya.

3. Petunjuk penggunaan:

Menempelkan/memasukkan kertas-kertas berbentuk lingkaran pada lubang-lubang yang telah


tersedia sesuai dengan unsur dan konfigurasi elektron dari unsur tersebut.

Contoh produk : 11Na


Alat Penjernih air sederhana

Oleh :
Susanti
Evi

Tujuan : Untuk Memperoleh Air Bersih


Materi : Kimia Lingkungan
Kelas/Semester :
Rancangan :

1. Alat dan Bahan:

Gelas Plastik

Selang Kecil

Kaporit

Kerikil

Pasir

Kain/penyaring

Ijuk

2. Petunjuk pembuatan:

Persiapkan alat dan bahan

Membuat lubang pada gelas plastik, guna untuk menempelkan selang agar air dapat mengalir
ketempat aliran pembuangan selanjutnya.

3. Petunjuk penggunaan:
Memasukkan kaporit, kerikil, pasir,kain/penyaring, pada gelas plastik yang telah tersedia ,setelah
itu menempelkan selang pada lubang-lubangnya,kemudian air dapat mengalir melewati selang
tersebut.

Contoh produk : Gelas plastik,kaporit, kerikil pasir, kain/penyaring


8. MEMBUAT SEPERANGKAT ALAT TITRASI SEDERHANA

Oleh :
Ardi Suherlly
Septhiani Santy

Judul : Membuat Seperangkat Alat Titrasi Sederhana


Tujuan : Memudahkan Peserta Didik Dalam Melakukan Eksperimen Tentang Titrasi
Materi : Larutan Asam Dan Larutan Basa

Rancangan :
1. Alat dan Bahan :

Selang plastik

Suntikan ( Injeksi)

Styrofoam

Cutter

Botol plastic
2. Deskipsi tentang desain alat titrasi sederhana

Alat titrasi sederhana ini dibuat dengan bahan dasar Suntikan (injeksi) yang dilengkapai dengan
berbagai skala dan mudah ditemui dipasaran dan harganya relatif terjangkau. Gabus/Styrofoam
digunakan sebagai dasar dan tiang penyangga untuk selang dan injeksi (suntikan). Alat titrasi
sederhana ini diharapkan dapat membantu mempermudah guru dalam memberikan materi
tentang titrasi, terutama untuk guru guru yang bekerja di sekolah yang masih belum
mempunyai laboratorium yang memadai.

Pengisian konfigurasi elektron menggunakan biji sempoa untuk kelas XI

Oleh : Krista Yayang


Aprinata

A. Alat dan bahan

Bekas jeruji motor/sepeda

Triplek/papan

Gabus

Kertas karton

Biji sempoa

Gergaji

Palu

Kater

Lem

Spidol

Penggaris

B. Cara kerja

Potonglah triplek/papan menggunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang diinginkan


Tempelkan gabus (agak tebal ) diatas papan yang telah diberi lem sesuai dengan ukuran papan
/triplek

Siapkan kertas karton sesuai ukuran papan dan tulislah menggunakan spidol urutan tingkat energ
i konfigurasi elektron seperti dibawah ini :

4. Tempel kertas tersebut pada gabus yang telah beralaskan papan/triplek


5. Tancapkan jeruji motor/sepeda bekas disamping angka-angka yang ada dikertas karton
(misalnya pada bagian 1s)
6. Siapkan kertas karton ukuran persegi dan tulislah nama-nama unsur beserta nomor atomnya
seperti contoh dibawah ini:

C. Gambar produk (hanya sebagai contoh )


D. Cara menggunakan media
Media ini digunakan untuk mengerjakan latihan soal,sebelumnya materi dijelaskan terlebih
dahulu.....

Siapkan media yang telah dibuat

Siapkan unsur unsur yang akan dicari konfigurasi elektronnya dan letakkan unsur disamping
media

Misalnya ingin mencari konfigurasi elektron 11Na

Siapkan sempoa. Sempoa ini akan digunakan sebagai elektron

Mulai menentukan konfigurasi elektronnya ( misalnya 11Na ) dengan memasukkan sempoa pada
jeruji motor/sepeda

Memasukkan sempoa/elektron dimulai dari tingkat energi yang rendah ke tingkat yang lebih
tinggi/atau mengikuti arah panah sesuai dengan jumlah elektron dari unsur yang akan ditentukan
konfigurasi elektronnya hingga semua elektron habis terisi.

Terakhir,tentukan urutan konfigurasi elektronnya dengan melihat pada sub kulit mana elektron
disebarkan dan diurutkan sesuai tingkat energinya. Misalnya : 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1

Alat Peraga Kimia Orbital (Orbital Models from Picture)

Oleh :
Afriani Sarni
Yenny Sandria.A

Tujuan : Menjelaskan bentuk- bentuk orbital dengan menggunakan alat peraga.


Materi : Bentuk dan Orientasi Orbital
Kelas/Semeter : XI / Gasal
Rancangan :
1) Alat dan Bahan

Besi

Lem gabus

Tusuk sate

Lem kayu

Gabus /Stirofoam

Gunting

Kertas karton

Cutter

Kertas Asturo

Tusuk gigi

2) Desain

Gambar Orbital s

Gambar Orbital p dan d

A. Petunjuk Pembuatan
Kartu gambar orbital

Mencari referensi gambar bentuk-bentuk orbital yaitu orbital s, p, dan d

Menyusun dalam sebuah file, kemudian diprint pada kertas karton/ kertas yang bahannya agak
keras.

Sumbu Orbital

Menyiapakan tiga batang besi, setiap besi berperan sebagai sumbu tertentu, yaitu sumbu X, Y,
dan Z.

Melapisi masing- masing besi dengan warna yang berbeda-beda . Besi 1 untuk sumbu X
berwarna Hijau, besi 2 untuk sumbu Y berwarna Pink, besi 3 untuk sumbu Z berwarna Ungu.

Merangkai ketiga besi agar membentuk suatu bidang dengan cara menancapkan masing-masing
besi tersebut pada stirofoam/gabus.

Bentuk bentuk orbital (cuping)

Membuat pola bola (untuk orbital s) dan pola seperti balon terpilin (untuk orbital p,d) serta
model seperti donat khusus untuk orbital dz2 dari karton. Kertas ini akan menjadi cetakan untuk
model-model orbital yang akan dibuat.

Menggunting pola-pola yang telah dibuat tadi, kemudian menempelkan pola-pola tersebut pada
stirofoam/gabus.

Memotong stirofoam/gabus dengan teliti menggunakan cutter sesuai dengan bentuk pola yang
telah ditempelkan tadi.

Agar bisa menempel pada sumbu, maka kedua ujung stirofoam/gabus perlu dilubangi dengan
menggunakan tusuk sate

Agar kelihatan indah, langkah selanjutnya adalah melapisi stirofoam/gabus dengan kertas asturo
yang berwarna-warni dengan menggunakan lem gabus. Langkah ini dilakukan dengan penuh
kesabaran agar hasilnya dapat rapi. Lem harus dioleskan secara merata dan sedikit demi sedikit
sambil menempelkan kertas asturo.

B. Petunjuk Pemakaian

Media ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang bentuk orbital dan bisa di gunakan untuk
mengerjakan latihan soal.

Siapkan media yang telah dibuat

Siapkan gambar orbital yang akan dijelaskan bentuk dan orientasinya. (Misalnya ingin
menentukan bentuk orbital px, sediakan gambar orbital px )

Siapkan sumbu dan cuping-cupingnya. Cuping akan digunakan sebagai bentuk orbital,
sedangkann sumbu akan digunakan sebagai tempat cuping-cuping berada.
Mulai menentukan bentuk orbital ( misalnya px ) dengan memasukkan cuping pada sumbu
sesuai dengan nama orbital.

Jika orbital px, maka kedua cuping berada sumbu x.

Вам также может понравиться