Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Fungsi alat distilasi sederhana adalah menunjukkan peristiwa distilasi, yaitu cara memperoleh
cairan yang dikotori zat terlarut atau bercampur dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda.
Prinsip kerja alat dapat dikemukakan sebagai berikut. Misalnya suatu larutan keruh/kotor atau
larutan teh akan dididistilasi. Larutan yang akan diidistilasi tersebut dimasukkan pada tabung
reaksi, dipanaskan hingga mendidih dan menguap. Uap yang terjadi mengalir melalui pipa dan
melewati tabung pipa pendingin yang dialiri air dingin, sehingga uap mengalami pendinginan
berubah menjadi cair. Tetesan air distilasi ditampung pada suatu wadah. Selama proses distilasi
berlangsung, aliran air masuk pada tabung pendingin melalui selang bagian bawah, kemudian
keluar dari selang bagian atas.
b. Desain Alat
c. Perkakas
1) Gergaji
2) Pemotong kaca
3) Pisau pemotong (Cutter)
4) Palu
5) Pelubang karet
6) Paku
d. Alat dan Bahan
1) Alas tegak dudukan alat : teakblok (tebal 1,5 cm) atau triplek (tebal 0,5
cm) ukuran (60 x 45) cm, 1 buah
2) Alas dasar alat: balok kayu ukuran (25 x 20 x 2) cm, atau teakblok
ukuran (25 x 20 1,5) Cm, 1 buah
4) Pipa pengalir distilat : pipa tabung kaca diameter 0,8 cm, panjang, 30
cm, 1 buah. Alternatif pipa tabung kaca dapat diganti dengan tabung kaca lampu neon.
5) Tabung didih : tabung reaksi tahan panas diameter 1,8 cm, panjang 12
cm, atau lampu wolfram bening (sebagai alternatif labu didih), 1 buah
6) Pengalir keluar-masuk air : selang plastik transparan diameter 0,9 cm, panjang 20 cm, 3
buah
7) Wadah untuk sumber air mengalir: botol platik bekas minumanAqua volume 1 liter, 1 bu
ah
9) Penyangga gantungan wadah/botol air, mur dan baut, diameter 0,5 cm, panjang, 2,5 cm, 2
buah.
10) Penyangga dudukan model pendingin: pelat seng (17 x 4) cm; 1 buah,
dankaret sandal (10 x 8 ) cm.
12) Penyumbat : sandal karet, ukuran disesuaikan dengan diameter masing-masing botol.
13) Penampung air distilat: gelas plastik bekas minuman Aqua, 1 buah.
14) Pembakar spiritus: botol bekas wadah obat/tinta berikut tutupnya, 1 buah.
b) Potong sandal karet (8 x 6) cm, buat lubang diameter 1,8 cm, 1 buah
untukpenutup tabung reaksi, 1 buah.
Ambil penutup botol tinta tersebut, buatlah lubang berdiameter 0,7 cm pada tengah-
tengah tutup botol tersebut untuk tempat memasukkan
sumbu yang pada ujunglubangnya dijepit dengan logam seng.
6) Lubang diameter 0,6 cm, ukuran mur dan baud untuk dudukan plastik wadah airpengalir.
a) Periksa sumbat karet dan selang pengalir, tidak boleh ada yang longgarsehingga ada bocor.
c) Setelah ada distilat yang menetes keluar, tampunglah destilat pada wadah gelasplastik.
Desain
Mengkongkritkan konsep abstrak pada sub pokok bahasan pengisian konfigurasi elektron.
Kelas/Semester : XI/II
Rancangan :
Bahan :
Styrofoam
Kancing baju
Alat :
Sepidol/pulpen hitam
Mistar
Cuter
Desain :
Styrofoam yang akan digunakan berwarna ungu, agar tampak terlihat menarik oleh para siswa.
Styrofoam kemudian diberi garis tanda panah/gambar metode coret miring untuk menentukan
urutan-urutan tingkat energi orbital dalam atom multielektron.
Kancing baju yang akan digunakan tidak hanya 1 warna akan tetapi ada beberapa macam warna,
agar siswa bisa membedakannya.
(Sorrii no pic :)
Oleh :
Yosepa Adriana (09303249035)
Eka Ewwida Okti M (09303249034)
Cat
Kawat
Desain :
Oleh :
1. Istiani
2. Dwi Yuliasari
Judul Media : Model Ikatan Kimia (ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat)
Kelas/semester : X/1
Tujuan : Mempermudah siswa dalam memahami materi ikatan kimia dan menarik
minat siswa dalam belajar kimia terutama materi ikatan kimia.
Rancangan
Bahan : pestilim
Alat : lidi, kertas, solasi
Prosedur kerja :
Bentuklah pestilim seperti bola kelereng
Anggaplah bola kelereng tersebut seperti atom/unsur
Dalam setiap unsur memiliki warna yang berbeda
Bentuklah pestilim seperti bola dalam ukuran yang kecil
Anggap bola kecil tersebut sebagai elektron valensi setiap unsur
Warna atom/unsur disesuaikan dengan warna elektron valensinya
Tempelkan setiap elektron valensi pada unsurnya menggunakan lidi
Berilah nama unsur menggunakan kertas dan ditempelkan pada masing-masing atom
menggunakan solasi
Gabungkan dengan atom lainnya seolah-olah kedua atom tersebut berikatan
Petunjuk Penggunaan :
Peganglah salah satu unsur yang dikelilingi oleh elektron valensinya
Kemudian ambil satu unsur lagi yang akan berikatan dengan unsur tersebut
Gabungkan kedua unsur tersebut sesuai dengan elektron valensinya.
Desain
a. Ikatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya gaya tarik menarik antara ion yang berbeda
(atom satu bersifat logam dan atom lainnya bersifat nonlogam).
Misal ikatan ion antara ion Na+ dan Cl-
Akan terjadi gaya tarik menarik antara ion Na+ dan Cl- sehingga akan terjadi ikatan ion. Na+
akan tertarik ke arah Cl-
b. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya penggunaan elektron secara bersama.
Apabila ikatan kovalen terjadi maka kedua atom yang berikatan tertarik pada pasangan elektron
yang sama.
Misal ikatan kovalen pada hidrogen H2
Untuk membentuk ikatan yang stabil maka kedua atom hidrogen akan bergabung membentuk
ikatan H2
Oleh :
Meidiviana
Wilhelmus Januardi Iyan
Spidol
2. Petunjuk pembuatan:
b. Membuat garis lingkaran pada kertas menggunakan spidol yang terletak pada inti yang
kemudian dilubangi dan membuat garis lingkaran mengikuti inti semakin membesar sebagai
kulit-kulit untuk pengisian elektron. Kemudian membuat lobang lagi agak kecil pada garis kulit-
kulit pengisian elektron(dari elektron K, L, M, dsb). Selanjutnya membuat potongan kertas
berbentuk lingkaran yang berukuran kecil dengan nama unsur(nomor atom dan bilangan massa)
sebagai inti dan membuat kertas berbentuk lingkaran yang berukuran lebih kecil dari inti yang
kertas ini akan digunakan sebagai elektronnya.
3. Petunjuk penggunaan:
Oleh :
Susanti
Evi
Gelas Plastik
Selang Kecil
Kaporit
Kerikil
Pasir
Kain/penyaring
Ijuk
2. Petunjuk pembuatan:
Membuat lubang pada gelas plastik, guna untuk menempelkan selang agar air dapat mengalir
ketempat aliran pembuangan selanjutnya.
3. Petunjuk penggunaan:
Memasukkan kaporit, kerikil, pasir,kain/penyaring, pada gelas plastik yang telah tersedia ,setelah
itu menempelkan selang pada lubang-lubangnya,kemudian air dapat mengalir melewati selang
tersebut.
Oleh :
Ardi Suherlly
Septhiani Santy
Rancangan :
1. Alat dan Bahan :
Selang plastik
Suntikan ( Injeksi)
Styrofoam
Cutter
Botol plastic
2. Deskipsi tentang desain alat titrasi sederhana
Alat titrasi sederhana ini dibuat dengan bahan dasar Suntikan (injeksi) yang dilengkapai dengan
berbagai skala dan mudah ditemui dipasaran dan harganya relatif terjangkau. Gabus/Styrofoam
digunakan sebagai dasar dan tiang penyangga untuk selang dan injeksi (suntikan). Alat titrasi
sederhana ini diharapkan dapat membantu mempermudah guru dalam memberikan materi
tentang titrasi, terutama untuk guru guru yang bekerja di sekolah yang masih belum
mempunyai laboratorium yang memadai.
Triplek/papan
Gabus
Kertas karton
Biji sempoa
Gergaji
Palu
Kater
Lem
Spidol
Penggaris
B. Cara kerja
Siapkan kertas karton sesuai ukuran papan dan tulislah menggunakan spidol urutan tingkat energ
i konfigurasi elektron seperti dibawah ini :
Siapkan unsur unsur yang akan dicari konfigurasi elektronnya dan letakkan unsur disamping
media
Mulai menentukan konfigurasi elektronnya ( misalnya 11Na ) dengan memasukkan sempoa pada
jeruji motor/sepeda
Memasukkan sempoa/elektron dimulai dari tingkat energi yang rendah ke tingkat yang lebih
tinggi/atau mengikuti arah panah sesuai dengan jumlah elektron dari unsur yang akan ditentukan
konfigurasi elektronnya hingga semua elektron habis terisi.
Terakhir,tentukan urutan konfigurasi elektronnya dengan melihat pada sub kulit mana elektron
disebarkan dan diurutkan sesuai tingkat energinya. Misalnya : 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
Oleh :
Afriani Sarni
Yenny Sandria.A
Besi
Lem gabus
Tusuk sate
Lem kayu
Gabus /Stirofoam
Gunting
Kertas karton
Cutter
Kertas Asturo
Tusuk gigi
2) Desain
Gambar Orbital s
A. Petunjuk Pembuatan
Kartu gambar orbital
Menyusun dalam sebuah file, kemudian diprint pada kertas karton/ kertas yang bahannya agak
keras.
Sumbu Orbital
Menyiapakan tiga batang besi, setiap besi berperan sebagai sumbu tertentu, yaitu sumbu X, Y,
dan Z.
Melapisi masing- masing besi dengan warna yang berbeda-beda . Besi 1 untuk sumbu X
berwarna Hijau, besi 2 untuk sumbu Y berwarna Pink, besi 3 untuk sumbu Z berwarna Ungu.
Merangkai ketiga besi agar membentuk suatu bidang dengan cara menancapkan masing-masing
besi tersebut pada stirofoam/gabus.
Membuat pola bola (untuk orbital s) dan pola seperti balon terpilin (untuk orbital p,d) serta
model seperti donat khusus untuk orbital dz2 dari karton. Kertas ini akan menjadi cetakan untuk
model-model orbital yang akan dibuat.
Menggunting pola-pola yang telah dibuat tadi, kemudian menempelkan pola-pola tersebut pada
stirofoam/gabus.
Memotong stirofoam/gabus dengan teliti menggunakan cutter sesuai dengan bentuk pola yang
telah ditempelkan tadi.
Agar bisa menempel pada sumbu, maka kedua ujung stirofoam/gabus perlu dilubangi dengan
menggunakan tusuk sate
Agar kelihatan indah, langkah selanjutnya adalah melapisi stirofoam/gabus dengan kertas asturo
yang berwarna-warni dengan menggunakan lem gabus. Langkah ini dilakukan dengan penuh
kesabaran agar hasilnya dapat rapi. Lem harus dioleskan secara merata dan sedikit demi sedikit
sambil menempelkan kertas asturo.
B. Petunjuk Pemakaian
Media ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang bentuk orbital dan bisa di gunakan untuk
mengerjakan latihan soal.
Siapkan gambar orbital yang akan dijelaskan bentuk dan orientasinya. (Misalnya ingin
menentukan bentuk orbital px, sediakan gambar orbital px )
Siapkan sumbu dan cuping-cupingnya. Cuping akan digunakan sebagai bentuk orbital,
sedangkann sumbu akan digunakan sebagai tempat cuping-cuping berada.
Mulai menentukan bentuk orbital ( misalnya px ) dengan memasukkan cuping pada sumbu
sesuai dengan nama orbital.